Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat terhadap Risiko Penyebaran Penyakit Menular Paska Bencana Banjir di Desa Antasan Sutun Aridamayanti, Bernadetta Germia; Nurhidayah, Siti Dita; Sintia, Sintia; Rahmah, Jannah; Meidiani, Ananda Humaira; Meiliana, Desy; Amilia, Emilda; Adibah, Jihan Dwi; Badriah, Siti; Sabila, Ahda; Agustia, Zada Aisha
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v5i2.439

Abstract

Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun tindakan manusia, yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian material, dan dampak psikologis. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Pada kuartal pertama tahun 2021, tercatat sekitar 91 kasus banjir di seluruh wilayah Indonesia, dan sejak pertengahan tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 129 kasus. Beberapa kasus banjir juga diiringi dengan longsor. Di Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Banjar menjadi wilayah yang paling terdampak pada tahun 2021, dengan 157.743 jiwa terdampak dan 52.660 rumah terendam dalam 53 kejadian, termasuk di Desa Antasan Satun, Kecamatan Martapura Barat. Banjir dapat memicu dan memperparah penyebaran penyakit menular, bahkan berpotensi menjadi wabah. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan warga Desa Antasan Satun tentang risiko penyebaran penyakit menular pascabanjir dengan melibatkan 184 responden. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu perizinan, penetapan waktu, persiapan, dan pelaksanaan di Desa Antasan Satun. Masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang baik sebelum diberikan pendidikan kesehatan mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir, dengan 132 responden (71,74%) mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir dan meningkat menjadi baik setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir, dengan 164 responden (89,13%) mengenai risiko penyebaran penyakit menular setelah banjir. Ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat sudah memahami risiko penyebaran penyakit menular pasca banjir dengan baik setelah intervensi pendidikan kesehatan diberikan. Diharapkan masyarakat terus menjaga dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang risiko tersebut.
Pemberdayaan Kader Dalam Upaya Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Cempaka Santi, Eka; Azlina, Fitri Ayatul; Hasibuan, Nana Astriana; Firdausi, Rieh; Handayani Nasution, Tina; Nafi’ah, Rizka Hayyu; Adela SB, Rosyifa; Tsuraya, Nada; Meidiani, Ananda Humaira; Dzulkaidah, Azkalina Putri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4365

Abstract

Stunting is a condition of chronic malnutrition before, during and after birth. This condition has a major impact on child development and cognitive abilities in the future. The discovery of stunting cases by cadres at toddler posyandus spread across each sub-district. The role of posyandu cadres is at the forefront in recognizing stunting incidents. This activity aims to improve the ability of posyandu cadres in preventing stunting incidents both during pregnancy and in caring for children. This activity is an activity in the application of health promotion to cadres which is a form of dedication of lecturers in applying their knowledge and supporting government efforts to improve human resources. The implementation of this activity involved 30 toddler posyandu cadres and pregnant women spread across 4 sub-districts, namely Cempaka Village, Sungai Tiung Village, Bangkal Village, and Palam Village. This activity was carried out in the Cempaka District Hall. Before the implementation of education about stunting, a pre-test questionnaire was filled out for 10 minutes, then continued with the presentation of the material and ended with a post-test questionnaire for 10 minutes. The results obtained showed that the knowledge of cadres about stunting increased after being given education. The knowledge of cadres with a high level of knowledge before training by 6.67% increased to 73.33%. The importance of knowledge possessed by cadres as the front line in preventing stunting.