Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Efisiensi Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Efektifitas Pertanian Holtikultura di Nagori Urung Purba, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun Nainggolan, Mai Fernando; Sembiring, Surya Abadi; Andayani, Sri Ayu; Tambunan, Herlina Yolanda; Tarigan, Rio stefanus
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.9863

Abstract

Petani holtikultura di Desa Nagori Urung Purba perlu melakukan efisiensi dalam penggunaan pupuk organic. Hal ini untuk menjaga keberlanjutan produkstivitas pertanian serta keberlanjutan dalam menjaga kesuburan lahan pertanian. Rangkaian pelaksanaan kegiatan yaitu pada tahap pertama adalah pemberian materi mengenai efisiensi pupuk organic dalam pertanian, penyuluhan pupuk organic dan pelatihan pembuatan pupuk organik (pengomposan) kepada kelompok sasaran yakni Petani di Desa Nagori Urung Purba. Untuk membuat pupuk kompos organik ini dengan memanfaatkan limbah sisa gulma, kompos kohe sapi, tanah humus dari lingkungan sekitar. petani mendapat arahan mengenai pembuatan pupuk organic yang efisien sehingga diharapkan pupuk organic ini dapat dimanfaatkan oleh petani dalam efisiaensi penggunaan modal terutama untuk alokasi pembelian pupuk sintetis.
MARKET CHANNELS OF LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Sw) IN SUKANALU VILLAGE KARO DISTRICT NORTH SUMATERA Tambunan, Herlina Yolanda; Manik, Rianta Chen Yohana
Agripreneur : Jurnal Pertanian Agribisnis Vol. 13 No. 2 (2024): December: Ilmu Pertanian dan Bidang Terkait
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/agripreneur.v13i2.5836

Abstract

The purpose of this study is to describe chayote's marketing channel in the study region. To investigate the marketing functions performed by producers to chayote intermediate dealers in the research region. To examine marketing expenses, marketing margins, and farmers' share in chayote marketing in the research region. To assess the effectiveness of chayote marketing channels in the research region. The data obtained included both primary and secondary data. The data analysis approach is descriptive, with results summarized by kind. The results indicated that: 1) The chayote marketing channel in Sukanalu Village is divided into three (three) channels. Channel I consists of farmers, village collecting traders, district wholesalers, MMTC wholesalers, Aksara retailers, and consumers. Channel II: Farmers - District Traders - Main Market Retailers - Consumers, District Traders - Simpang Kuala Retailers - Consumers. Channel III: Farmers, District Collecting Traders, MMTC Wholesalers, Fishing Rod Retailers, and Consumers. 2) The chayote marketing channel in the research region is efficient, with efficiency values of 38% in channel I, 25.71% in channel II, and 19.59% in channel III.
Analisis SWOT Dalam Proses Pengembangan Objek Wisata Pantai Tigaras di Pesisir Danau Toba Kabupaten Simalungun Nainggolan, Mai Fernando; Tambunan, Herlina Yolanda
JURNAL AGRIUST Volume 3 No 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v3i2.3499

Abstract

Wisata Pantai Tigaras merupakan salah satu wisata alam yang berada di Kabupaten Simalungun. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada objek wisata. Pantai Tigaras untuk menemukan strategi yang tepat untuk mengembangkan wisata tersebut. metode yang digunakan yaitu dengan analisis SWOT dan matriks pengembangan geo wisata secara deskriptif dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil penelitiannya yaitu adanya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di objek wisata. Pantai Lombang tersebut. sehingga strategi pengembangannya berupa strategi SO (Strength and Opportunities), WO (Weaknesses and Opportunities), ST (Strength and Treats), WT (Weaknesses and Treats). Diharapkan strategi tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat maupun pihak pengelola objek wisata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Volume Impor Kedelai Amerika Serikat di Indonesia Tambunan, Herlina Yolanda; Nainggolan, Mai Fernando
JURNAL AGRIUST Volume 4 No 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v4i1.3508

Abstract

Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Kedelai termasuk komoditas pertanian yang digunakan untuk bahan dasar makanan seperti kecap, tauco, tahu, tempe dan susu. Kebutuhan kedelai dalam negeri meningkat setiap tahunnya dikarenakan konsumsi yang terus meningkat mengikuti pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan kebutuhan akan kedelai yang terus bertambah tidak diikuti dengan peningkatan produksi kedelai dimana produksi yang rendah membuat indonesia terus bergantung pada kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dimana untuk penggunaan kedelai dalam negeri sebagian besar merupakan kedelai impor yang berasal dari Amerika Serikat. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor kedelai Amerika Serikat di Indonesia yaitu dengan menggunakan Uji Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel-variabel bebas (nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, jumlah penduduk, dan konsumsi kedelai Indonesia berpengaruh nyata terhadap volume impor kedelai Amerika Serikat di Indonesia dan secara parsial variabel bebas.
Kebijakan Subsidi Output Komoditi Kakao Sitohang, Maryanti; Nainggolan, Mai Fernando; Tambunan, Herlina Yolanda
JURNAL AGRIUST Volume 4 No 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v4i2.3987

Abstract

Kakao merupakan komoditi subsektor perkebunan yang memberikan sumbangan terbesar pada  kegiatan ekspor produk pertanian. Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Dalam rangka peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi kakao, pemerintah mulai tahun 2009 telah menerapkan program yang dinamakan Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (GERNAS Kakao). Paper  ini bertujuan untuk menjamin pasokan kebutuhan bahan baku industri pengolahan kakao nasional dan mendorong pertumbuhan industri hilir kakao dalam negeri. Selain itu, juga diharapkan dapat berdampak positif pada meningkatnya ekspor kakao olahan yang lebih bernilai tambah. Paper ini menggunakan Instrumen kebijakan dalam rangka mengembangkan industri  kakao di Indonesia,  pada tahun 2010 pemerintah mengeluarkan kebijakan Pajak Ekspor, atau lebih dikenal dengan kebijakan Bea Keluar (BK). Dengan adanya proteksi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap komoditi kakao memberikan dampak positif bagi petani sebagai produsen dan para eksportir. Proteksi berupa kebijakan yang dikelurkan tersebut mempengaruhi jumlah produksi kakao petani
Strategi Pengembangan Rumah Bolon Sebagai Destinasi Wisata di Kecmatan Purba, Kabupaten Simalungun Nainggolan, Mai Fernando; Sembiring, Surya Abadi; Tambunan, Herlina Yolanda
JURNAL AGRIUST Volume 4 No 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v4i2.4002

Abstract

Pengembangan Rumah Bolon dihadapkan dengan kurangnya sumberdaya manusia yang mengerti akan pentingnya kesadaran pariwisata, kurangnya dukungan untuk mneingkatkan infrastuktur merupakan dan anggaran pengembangan masih menjadi permasalahan utama bagi masayarakat desa untuk mengembangkan objek wisata dan menjadikan desanya maju untuk menjadi desa wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui strategi pengelolaan pengembangan Rumah Bolon sebagai destinasi wisata; 2) Mengetahui strategi pengembangan Rumah Bolon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuesiner dan FGD yang kemudian dianalisis menggunakan IFAS dan EFAS serta analisis SWOT. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 1) Keaslian Rumah Bolon; 2) Kehidupan sosial masyarakat yang masih tradisional;  3) Adat dan istiadat yang masih dipegang teguh; 4) Masih sering dilaksanakannya upacara adat; dan 5) Kesakralan Daerah Rumah Bolonmerupakan potensi yang dapat menjadikan Rumah Bolon sebagai destinasi wisata. Analisis IFAS dan EFAS menunjukan skor 2.07 untuk kekuatan, 1.78 untuk kelemahan dan 1.40 untuk peluang dan 1.53 untuk ancaman. Dalam diagram SWOT posisi Rumah Bolon berada pada kuadran II. Diversifikasi (sumbu x 0.14 dan sumbu y -0.06) yang artinya Rumah Bolon berada dalam posisi yang memiliki ancaman namun masih memiliki kekuatan, untuk meminimalkan ancaman tersebut strategi yang dapat digunakan adalah strategi ST.
Analisis Sistem Agribisnis Hulu Pada Usaha Budidaya Anggur di Jagad Farm House Gardening Kecamatan Binjai Utara Tambunan, Herlina Yolanda; Sitohang, Maryanti; Nainggolan, Mai Fernando
JURNAL AGRIUST Volume 4 No 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v4i2.4015

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sistem agribisnis hulu pada usaha budidaya anggur yang dilakukan oleh Jagad Farm Binjai, Sumatera Utara di lahan pekarangan rumah. Sistem agribisnis hulu mencakup pemilihan varietas, penyediaan benih dan bibit, pemupukan, pestisida, dan teknologi yang digunakan. Data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara dengan pengelola Jagad Farm, dan tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem agribisnis hulu di Jagad Farm Binjai menggunakan varietas unggul dan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas. Meskipun demikian, tantangan seperti akses pasar masih menjadi kendala bagi pihak Jagad Farm Binjai. Dukungan pemerintah dan penguatan kemitraan dengan pihak swasta diidentifikasi sebagai peluang untuk mengembangkan sistem agribisnis hulu yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara Tambunan, Herlina Yolanda; Simbolon, Ramses; Silalahi, Maya Wandira
JURNAL AGRIUST Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis biaya produksi padi per ha/MT di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi ekonomi usahatani padi sawah di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, serta kelayakan usahatani padi sawah di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara. Penelitian dilakukan di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara. Data dianalisis data satu musim tanam pada musim tanam I (November 2023 – Januari 2024). Penelitian ini menggunakan pendekatan Slovin dan melibatkan 40 KK sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi budidaya padi sawah di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras sebesar Rp14.081.099/0,72 Ha/MT atau Rp20.437.047/Ha/MT. Petani padi sawah di wilayah penelitian memiliki rata-rata pendapatan bersih Rp16.532.101/0,72Ha/MT (atau Rp22.383.241/Ha/MT). Rasio R/C untuk tanaman padi adalah 2,14. Hal ini menunjukkan bahwa jika petani mengeluarkan biaya sebesar Rp1 dan memperoleh pendapatan sebesar Rp2,14, maka pendapatan bersihnya adalah Rp1,14. Petani mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,14. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani padi sawah di Desa Sei Rakyat, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara layak untuk diusahakan.
Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Jagung di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo Maryanti Sitohang; Tambunan, Herlina Yolanda
JURNAL AGRIUST Vol 5 No 2 (2025): AGRIUST, Edisi July 2025
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v5i2.5142

Abstract

Corn is one of the agricultural sector food crop commodities that is widely cultivated by farmers in Indonesia. Corn is included in the group of National food ingredients which is positioned as the main staple food after rice so that it is called a buffer for National food security. This study aims to analyze the productivity and income of corn farming / Ha / MT in Sukanalu Village, Barus Jahe District. The research methods used are observation, interviews and questionnaires. The data analysis used is productivity and income analysis. The results of the study showed that the productivity of corn farming in Sukanalu Village, Barus Jahe District was 7.7 tons / / Ha / MT and the level of net income of corn farming for an average per hectare of Rp 20,296,666 / ha / planting season.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVERSIFIKASI PENDAPATAN PETANI KUBIS Tambunan, Herlina Yolanda; Sitohang, Maryanti; Sibotolungun Sipahutar, Bahagia
JURNAL AGRIUST Vol 5 No 2 (2025): AGRIUST, Edisi July 2025
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/agriust.v5i2.5145

Abstract

This study aims to: (1) determine the income of cabbage farmers in Lobu Tolong Village, Peranginan District, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatra; (2) measure the level of diversification of farmers' income; and (3) analyse the factors that influence the diversification. The sampling method used Simple Random Sampling. Data were analysed using income analysis, diversification index (HHI and SID), and multiple linear regression. The results showed that the average income of cabbage farmers was IDR 2,115,308.33 per growing season. The Herfindahl Index (HHI) value is 0.74117 and the Simpson diversification index (SID) is 0.25883, which indicates that the level of income diversification is in the medium category. Statistically (simultaneously and partially), the factors of age, education, number of family members, and land area have no significant effect on the level of income diversification of farmers.