Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SMART LIVING DAN HARMONISASI DI INDONESIA Ivan Darmawan; Rafarza Muhammadi; Justin Nabil Alpasha; Muhammad Faiz Dwi Sakti
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i12.7902

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan konsep smart living sebagai bagian dari upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui adopsi teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, telah melaksanakan inisiatif smart living untuk meningkatkan pelayanan publik, efisiensi transportasi, serta pengelolaan lingkungan. Namun, penerapan ini masih menghadapi tantangan berupa kesenjangan digital, terbatasnya infrastruktur, serta rendahnya literasi teknologi di kalangan masyarakat. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam membangun sistem smart living yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan penguatan kebijakan, peningkatan kapasitas masyarakat, dan pengembangan infrastruktur, smart living diharapkan dapat menjadi solusi strategis dalam menghadapi tantangan tata kelola perkotaan di Indonesia.
Desain Organisasi Dalam Mega Proyek Transportasi Perkotaan: Analisis Struktur Proyek MRT Jakarta Fase 1 Marvell Syauqi Rosyad Kairupan¹; Maygaza Anhara Putra Brata; Justin Nabil Alpasha; Muhammad Luthfi Naufal; Rahman Mulyawan; Agus Taryana; Yayan Nuryanto
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 3 No. 11 (2025): GJMI - NOVEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v3i11.1896

Abstract

Megaproyek transportasi perkotaan seperti MRT Jakarta Fase 1 bukanlah sekadar proyek rekayasa; proyek ini melibatkan lapisan pekerjaan administratif, teknis, dan kelembagaan yang perlu diorganisasikan dengan cermat. Studi ini mengkaji bagaimana tim proyek menyusun organisasinya, apa yang membentuk pilihan-pilihan tersebut, dan model organisasi apa yang sebenarnya digunakan selama proses konstruksi. Untuk melakukan hal ini, penelitian ini memanfaatkan literatur akademis, dokumen proyek, dan laporan resmi MRT Jakarta. Sumber-sumber ini membantu menggambarkan bagaimana berbagai pengaturan proyek seperti kontrak tradisional, sistem turnkey, dan manajemen internal muncul dalam pengembangan Fase 1. Analisis ini juga menggunakan empat pertimbangan umum dalam desain organisasi: arah strategis proyek, skala keseluruhannya, teknologi yang diadopsi, dan orang-orang yang terlibat dalam menjalankannya. Selain itu, studi ini membandingkan struktur proyek dengan jenis manajemen proyek yang umum seperti struktur fungsional, matriks, dan lini-dan-staf. Temuan menunjukkan bahwa pembangunan MRT Jakarta Fase 1 mengandalkan pengaturan hibrida, dengan struktur matriks memainkan peran terbesar. Pilihan ini tampaknya berkaitan erat dengan kompleksitas teknis proyek, jumlah pemangku kepentingan yang terlibat, dan kebutuhan akan koordinasi lintas fungsi yang stabil. Pada akhirnya, studi ini menyoroti bahwa desain organisasi bukan sekadar elemen latar belakang – melainkan faktor kunci yang membentuk keberhasilan proyek infrastruktur publik berskala besar dan menawarkan beberapa wawasan untuk perencanaan proyek publik di masa mendatang di Indonesia.