Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kisah Turunnya Adam Ke Bumi dalam Al-Qur’an dan Al-Kitab: Analisis Pendekatan Julia Kristeva Prayogo, Pandu; Ishaac, Muhamad; Musthafa, Hilman; Fakhrurridha, Hujjatul; Suratin, Sonia Isna
Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur'an, Tafsir dan Pemikiran Islam Vol. 5 No. 3 (2024): Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58401/takwiluna.v5i3.1869

Abstract

This article examines the narrative of the descent of Prophet Adam and Eve from heaven to earth, by comparing the perspectives contained in the Qur'an and the Bible. This article is a qualitative research that uses a linguistic approach with a focus on intertextuality analysis. The aim is to explore and compare the narrative of Adam's descent in the Qur'an and the Bible through the lens of Julia Kristeva's theory, which emphasizes the social, cultural, and historical context in understanding the text. Data were collected from literature studies, including primary sources such as the texts of the Qur'an, the Bible, and Kristeva's works. The analysis was conducted descriptively-analystically to examine the intertextual elements and dynamics of meaning from both texts. This study also applies theoretical triangulation to ensure the validity of the data by comparing the results of the analysis with other theoretical perspectives. With this approach, the article aims to reveal the deeper meaning of the story of Adam's descent and its contribution to the understanding of human identity and morality in a religious context. This article highlights differences in narrative details, such as the location of the descent and the consequences of Adam and Eve's actions, and how this story reflects gender and identity dynamics. By referring to the social and cultural context, this article shows that the story of Adam is not only a religious story, but also a reflection on the complex human condition.
Peningkatan Minat Literasi Penerima Manfaat UPT Rehabilitasi Sosial Rungu Wicara Pasuruan Melalui Media Film Firdaus, Ahmad Hafidz; Fitria, Andini Anugrah; Rohmah, Miftakhun Nidaur; Aisyah, Nisfi Izzatul; Anggraeni, Novita Dwi; Aisyah, Nur; Prayogo, Pandu; Sa’diyah, Putri Lailatus; Afrilia, Sisca Dwi; Oktoberiyanto, Tsalis Fahmi; Maulani, Zulia Risa; Mukhoyyaroh, Tatik
Psycho Aksara : Jurnal Psikologi Vol 1 No 1 (2023): Volume 1, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pyschoaksara.v1i1.745

Abstract

Indonesia menjadi negara yang termasuk ke dalam tingkatan rendah dalam hal literasi. Hal tersebut juga terjadi pada penyandang disabilitas tuna rungu wicara di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara Pasuruan yang rata-rata berusia remaja menuju dewasa. Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara Pasuruan melakukan kegiatan nonton bareng (Nobar) bersama penerima manfaat dengan media film sebagai sarana pembelajaran literasi dengan metode deskriptif kualitatif yang menjadi bagian dari Community-Based Participatory Research (CBPR) untuk mendemonstrasikan mekanisme kegiatan Nobar sebagai upaya mengembangkan minat dan kemampuan literasi penerima manfaat serta untuk mendeskripsikan kemampuan literasi penerima manfaat melalui media literasi film. Tujuan dari dilaksanakan kegiatan Nobar kepada penerima manfaat dalam bidang pendidikan adalah (1) memberikan pemahaman dan kesadaran literasi bagi penyandang disabilitas rungu wicara, (2) meningkatkan minat baca penyandang disabilitas rungu wicara melalui media film, dan (3) melatih keterampilan menulis penyandang disabilitas rungu wicara berdasarkan apa yang mereka lihat dengan bahasanya sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan literasi partisipan tergolong relatif rendah. Partisipan masih tidak mampu: (1) memahami konteks pertanyaan, (2) menyampaikan pendapatnya secara tertulis, dan (3) menggunakan bahasa Indonesia tulis sesuai kaidah kebahasaan yang benar.