This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dunia Kesmas
Maryam, Riyanti
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN Tamara, Yayang Suci; Febriani, Christin Angelina; Maryam, Riyanti; Aryawati, Wayan
Jurnal Dunia Kesmas Vol 12, No 4 (2023): Volume 12 Nomor 4
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v12i4.12375

Abstract

Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin mengalami fluktuasi jumlah kunjungan Pasien rawat inap, yang disebabkan oleh adanya peningkatan dan kualitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit lain dan jaraknya relatif dekat. Loyalitas pasien dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran produk, harga, tempat, promosi, orang, dan bukti fisik.Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan bauran pemasaran  (produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, proses)  dengan loyalitas pasien rawat inap di rumah sakit pertamina bintang amin tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu  100 responden  dari populasi 1.897 pasien rawat inap RSPBA. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling. Pengukuran variabel bauran memakai kuesioner  Zahrah (2022) di RS Bhayangkara lampung. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian yang didapatkan ada hubungan antara produk dengan loyalitas pasien (p=0,004), ada hubungan antara harga dengan loyalitas pasien (p=0,032), ada hubungan antara Tempat dengan loyalitas pasien (p=0,001), ada hubungan antara promosi dengan loyalitas pasien (p = 0,027), ada hubungan antara orang dengan loyalitas pasien (p = 0,001), tidak ada hubungan antara bukti fisik dengan loyalitas pasien (p = 0,13), dan ada hubungan antara Proses dengan loyalitas pasien (p = 0,012). Rumah sakit perlu meningkatkan kualitas produk dan layanan untuk menarik konsumen agar tetap menggunakan layanan di RSPBA, menyediakan metode pembayaran yang lebih beragam seperti debit, melakukan evaluasi secara berkala    disertai pendidikan dan pelatihan komunikasi bagi peneliti lain. Serta untuk peneliti selanjutnya dapat memperdalam hubungan antara tempat dengan loyalitas pasien.Kata Kunci : Rumah Sakit, Bauran Pemasaran Loyalitas, Pasien Rawat Inap
Analisis Kualitas dan Kepuasan Pelayanan Bidang Kesehatan di Mall Pelayanan Publik Kota Metro berdasarkan Importance-Performance Analysi S dan Customer Satisfaction Index Ningrum, Agustin Setia; Samino, Samino; Maryam, Riyanti; Noviansyah, Noviansyah; Ningsih, Eka Sari
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17162

Abstract

Masalah utama atas pelayanan publik di masyarakat adalah tingkat ketidakpuasan atas pelayanan yang diberikan yang memberikan dampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis kualitas dan kepuasan pelayanan bidang kesehatan di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Metro berdasarkan Importance-Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index Tahun 2023. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi seluruh masyarakat sebanyak 136 responden yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuisioner SERVEQUAL. Hasil penelitian karakteristik responden sebagian besar perempuan (60,3%), pendidikan menengah (47,8%) dan ibu rumah tangga (29,4%). Gap yang paling tinggi adalah pada atribut kemampuan pegawai dalam menanggapi keluhan, kritik atau saran dari masyarakat serta kecepatan dan ketepan dalam proses administrasi. Index kepuasan atas pelayanan sebesar 79,39% atau dalam kategori puas. Prioritas perbaikan paling banyak pada dimensi (responsiveness dan assurance) dengan atribut kemampuan dalam menanggapi keluhan/kritik/saran, kecepatan dan ketepatan dalam proses administrasi, kesopanan dan keramahan, memberikan senyum dan sapa dan pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya, sehingga perlu diadakan pelatihan pelayanan excellent kepada para pegawai yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Analisis Penataan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan Sesuai dengan Analisis Beban Kerja Amir, Sabrina; Samino, Samino; Maryam, Riyanti; Noviansyah, Noviansyah; Febriani, Christin Angelina
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17161

Abstract

Puskesmas Metro mengalami kekurangan tenaga kesehatan terkait dengan cakupan penduduk dan tambahan program kerja puskesmas yang semakin banyak. Tujuan penelitian diketahuinya hasil analsis penataan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan berdasarkan hasil analisis beban kerja. Jenis penelitian kualitatif dengan teknik observasi, studi dokumen dan wawancara mendalam. Informan terdiri dari 9 (sembilan) tenaga kesehatan dan informan kunci dari Ketua Tim Kerja Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan Kepala Subbagian Tata Usaha Puskesmas Metro. Instrumen menggunakan pedoman wawancara dan lembar analisis beban kerja. Analisis data dengan analisis beban kerja serta analisis kualitatif dengan triangulasi sumber, metode dan teori. Hasil analisis rasio ketersediaan SDM Kesehatan belum ideal. Terdapat Kesenjangan ketersediaan SDMK dengan kesenjangan tertinggi pada tenaga bidan sebanyak 8 orang, perawat 5 orang, dokter 3 orang sedangkan SDMK lainnya seperti dokter gigi, promkes, sanitasi lingkungan, nutrisionis, apoteker dan ATLM masing-masing sebanyak 1 orang. Rekomendasi perlu diajukan kembali usulan pengadaan tenaga kesehatan terkait urgensinya serta menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan kesehatan untuk memfasilitasi Praktek Kerja Lapangan dan penempatan tenaga kesehatan untuk menambah kapasitas kerja tenaga kesehatan yang sudah ada.