Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Infra Red dan Back Exercise terhadap Intensitas Nyeri dengan Keluhan Low Back Pain pada Lansia Mutia, Sri Alna; Fithriany, Fithriany; Kusma, Nila
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i1.17201

Abstract

ABSTRACT  Low Back Pain is a common musculoskeletal disorder that is often experienced by the elderly, especially due to degenerative factors and changes in posture.  to evaluate the effect of infrared therapy and back exercise on pain intensity in elderly people with complaints of low back pain. This study used a one group pretest posttest experimental design involving 30 elderly people as samples. Data were collected and analyzed using the t test to compare pain intensity, flexibility, blood pressure, and pulse before and after the intervention. The study showed that there was a significant reduction in pain intensity and increased flexibility, with a p-value of 0.000 for pain and flexibility respectively, as well as a decrease in blood pressure and an increase in pulse with a p-value of 0.019 and 0.002, which indicated significant changes before and after intervention. These findings confirm that the combination of Infra Red and Back Exercise is effective in reducing pain and increasing flexibility in elderly people with low back pain. this not only has a positive impact on pain intensity and flexibility, but also contributes to the hemodynamic stability of the elderly. The decrease in blood pressure and increase in pulse rate, after the intervention indicate that this method is safe and does not negatively affect cardiovascular function. It can be concluded that the application of physiotherapy with infrared and back exercises has a significant positive impact on the pain intensity of low back pain in the elderly. With existing evidence, infrared intervention and back exercise can be a valuable therapeutic option to improve the quality of life of elderly people who experience low back pain, considering their effectiveness in treating various aspects related to this musculoskeletal disorder. Keywords: Infrared, Back Exercises, Lower Back Pain, Elderly  ABSTRAK Low Back Pain merupakan gangguan muskuloskeletal umum yang sering dialami oleh lansia, terutama akibat faktor degeneratif dan perubahan postur tubuh.  untuk mengevaluasi pengaruh terapi infra merah dan senam punggung terhadap intensitas nyeri pada lansia dengan keluhan nyeri pinggang. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen one group pretest posttest yang melibatkan 30 orang lansia sebagai sampel. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji t untuk membandingkan intensitas nyeri, fleksibilitas, tekanan darah, dan denyut nadi sebelum dan sesudah intervensi. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan intensitas nyeri dan peningkatan fleksibilitas yang signifikan, dengan nilai p masing-masing sebesar 0,000 untuk nyeri dan fleksibilitas, serta penurunan tekanan darah dan peningkatan denyut nadi dengan nilai p sebesar 0,019 dan 0,002 yang menunjukkan perubahan signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Temuan ini menegaskan bahwa kombinasi Infra Merah dan Latihan Punggung efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas pada lansia dengan nyeri pinggang. Hal ini tidak hanya berdampak positif pada intensitas dan fleksibilitas nyeri, namun juga berkontribusi terhadap stabilitas hemodinamik lansia. Penurunan tekanan darah dan peningkatan denyut nadi setelah intervensi menunjukkan bahwa metode ini aman dan tidak berdampak negatif pada fungsi kardiovaskular. Dapat disimpulkan bahwa penerapan fisioterapi dengan infra merah dan senam punggung memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap intensitas nyeri nyeri pinggang pada lansia. Dengan bukti yang ada, intervensi inframerah dan latihan punggung dapat menjadi pilihan terapi yang berharga untuk meningkatkan kualitas hidup lansia yang mengalami nyeri pinggang, mengingat efektivitasnya dalam menangani berbagai aspek terkait gangguan muskuloskeletal ini. Kata Kunci: Infra Merah, Senam Punggung, Nyeri Punggung Bawah, Lansia
Analysis Of Factors Relating To The Utilization Of Posbindu For The Elderly In The Working Area Of Baiturrahman Health Center, Banda Aceh City Kusma, Nila; Zahara, Meutia; Sari, Ira Puspita; Abdullah, Asnawi; Saputra, Irwan
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.39868

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia berdampak pada laju pertumbuhan penduduk. Lansia lebih berisiko mengalami penyakit degeneratif. Posbindu merupakan salah satu tempat alternatif terdekat yang dapat digunakan lansia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Namun pemanfaatan layanan posbindu di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan posbindu pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari lansia berusia >60 tahun yang berjumlah 208 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dan hasil pemeriksaan posbindu lansia dicatat. Analisis data menggunakan uji regresi logistik berganda dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posbindu pada lansia di wilayah Puskesmas Baiturrahman adalah pengetahuan, status kesehatan, PTM dan alasan memiliki waktu luang. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan penggunaan posbindu pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman adalah alasan memiliki waktu luang (OR=10.22; 95%CI=1.21 – 86.07; p-value = 0.032). Diharapkan kepada para lansia untuk mengikuti kegiatan posbindu bagi lansia dan menambah pengetahuannya tentang pentingnya posbindu dengan mengikuti penyuluhan dan saran dari kader dalam mengikuti kegiatan posbindu. Selain itu diharapkan keluarga juga meluangkan waktunya untuk mendampingi lansia selama kegiatan posbindu dan mendukungnya dalam menghadiri kunjungan posbindu lansia.
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsyspastik Kuadriplegi Agustina, Lisa; Fadlina, Amelia; Ismi, Farizal; Kusma, Nila
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.95

Abstract

Cerebral palsy atau sering juga disebut dengan (CP) adalah kondisi kelumpuhan otak yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Problematika yang sering dialami yakni kelemahan atau gangguan seperti kelemahan pada otot, hypertonus, adanya gangguan pada gerakan motorik kasar, adanya gangguan pada fungsional aktivitas kehidupan sehari-hari dan keterlambatan tahapan tumbuh kembang motorik, gangguan komunikasi psikosialisasi dan adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Kuadriplegi. Metode penelitian ini studi kasus, mengangkat kasus pasien mengumpulkan data melalui proses Fisioterapi. Modalitas yang diberikan berupa latihan Bobath Exercise. Hasil setelah dilakukan terapi sebanyak empat kali didapatkan hasil adanya penurunan spastisitas otot, serta tidak adanya perubahan pada kemampuan fungsional pada sibayi. Saran penelitian: agar kedepannya selalu menggunakan program latihan bobath exercise untuk menurnkan spastisitas otot pada penderita cerebral palsy.    
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PIRIFORMIS SYNDROME ; CASE STUDY Mutia, Sri Alna; Kusma, Nila; Muna, Zahratul
PHYSIO MOVE JOURNAL Vol 2, No 2 (2023): Physio Move Journal
Publisher : Prodi Fisioterapi UFDK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/pmj.v2i2.2678

Abstract

Piriformis syndrome adalah gangguan muskuloskeletal yang ditandai dengan nyeri di pinggul dan bokong, bahkan dapat merujuk ke punggung bawah dan paha akibat pemendekan atau kejang otot piriformis, menyebabkan kompresi saraf skiatik. Pada kasus Piriformis Syndrome Fisioterapi berperan aktif dalam usaha mengurangi nyeri, meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) dan mengembalikan kemampuan fungsional aktifitas pasien guna meningkatkan kualitas hidup. Intervensi alat fisioterapi yang dapat dilakukan untuk memberikan terapi pada kasus ini adalah dengan modalitas Ultrasound, Transqutaneus Elecrtical Nerve Stimulation (TENS) dan Hold Relax Excercise.Penelitian ini bersifat studi kasus, mengangkat kasus pasien dan mengumpulkan data melalui proses fisioterapi. Modalitas yang diberikan adalah Ultrasound, Transqutaneus Elecrtical Nerve Stimulation (TENS) dan Hold Relax Excercise.Setelah dilakukan fisioterapi sebanyak enam kali didapatkan hasil adanya pengurangan rasa nyeri diam, tekan dan gerak, peningkatan kekuatan otot, peningkatan lingkup gerak sendi dan peningkatan kemampuan fungsional.Ultrasound, Transqutaneus Elecrtical Nerve Stimulation (TENS) dan Hold Relax Excercise yang diberikan pada pasien dapat mengurangi rasa nyeri diam, tekan dan gerak, peningkatan kekuatan, peningkatan lingkup gerak sendi dan peningkatan kemampuan fungsional.Kata Kunci : Piriformis Syndrome, Ultrasound, Transqutaneus Elecrtical Nerve Stimulation (TENS) dan Hold Relax Excercise.
Physiotherapy Examination Program for Especially Talented People (STP) - SOIna (Healthy Athletes Fun Fitness) Mutia, Sri Alna; Kusma, Nila; Fithriany, Fithriany; Fadlina, Amelia; Agustina, Lisa
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 4, No 2 (2024): Vol 4, No 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v4i2.2263

Abstract

The Physiotherapy Program for Special Olympics Athlete Health Screening aims to improve the physical well-being and performance of athletes with special needs. Athletes participating in Special Olympics often face unique health challenges, including musculoskeletal issues, mobility limitations, and higher risk of injury. Therefore, this program is designed to provide a comprehensive evaluation of the athlete's physical condition and appropriate physiotherapy interventions. The main objectives of this program are to: Conducting comprehensive health screening for athletes before competition, identifying potential health problems or injuries that may affect athlete performance, providing personalized rehabilitation and training plans based on the results of the screening, increasing athlete knowledge about the importance of body care and injury prevention. The Program methodology involves several key steps: Initial Examination, Specific Testing, Physiotherapy Intervention and Athlete Education. Results: A Physiotherapy Examination Program, training and socialization of Physiotherapy for Special Talented People to improve fitness to train and improve athlete's body flexibility, functional body strength, aerobic capacity and balance, provide counseling to participants, families/parents of athletes, coaches, teachers in providing opportunities to learn about physical therapy and fitness, Parents, coaches and teachers listened and there was intense discussion and interaction. After the event was completed, a Whattsapp group was formed with teachers and physiotherapists to facilitate coordination and consultation regarding early detection and exercise therapy programs for children with special needs. Conclusion: The Physiotherapy health screening program for Special Olympics athletes is an important initiative in supporting the health and performance of athletes with special needs. With this comprehensive and evidence-based approach, it is expected to have a positive impact on the lives of athletes and improve their experience in competing. Keywords: Physiotherapy Examination, Athletes, Especially Talented People 
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Stress Terhadap Beban Kerja Dosen di Universitas Muhammadiyah Aceh Mutia, Sri Alna; Kusma, Nila; Agustina, Lisa
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50971

Abstract

Stres kerja merupakan kondisi yang dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja dosen di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada dosen Universitas Muhammadiyah Aceh. Penelitian menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 155 dosen yang telah mengisi kuesioner menggunakan google form. Variabel yang diteliti meliputi karakteristik dosen (umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja) dan kondisi pekerjaan (jumlah SKS, beban kerja, gaji), sedangkan stres kerja diukur menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan signifikan dengan stres kerja adalah jenis kelamin (p=0,008; OR=2,50; 95% CI: 1,27–4,92), masa kerja (p=0,040; OR=0,47; 95% CI: 0,23–0,96), jumlah SKS (p=0,012; OR=2,28; 95% CI: 1,20–4,31), dan beban kerja (p=0,001; OR=3,33; 95% CI: 1,65–6,71), sedangkan umur, pendidikan, dan gaji tidak berhubungan signifikan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa beban kerja merupakan faktor paling dominan terhadap stres kerja dosen (OR = 3,87; 95%CI = 1,81 – 8,25; p-value = 0,000). Disimpulkan bahwa dosen dengan beban kerja tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami stres kerja, sehingga diperlukan strategi manajemen beban kerja dan dukungan kelembagaan untuk mengurangi dampak stres pada dosen.