Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAUM MODERNIS DI NUSANTARA: Jami’at Khair Dzul Fadli Sya'bana; Syah Wardi
Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : MIQOT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/islamijah.v2i3.17082

Abstract

Jami’at Khair sebagai lembaga pendidikan modern pertama mempelopori keterpaduan antara kedua system tersebut, dengan cara memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern ke dalam system pendidikan tradisional, dan memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum sekolah-sekolah modern. Selanjutnya perkumpulan ini menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang didirikan oleh organisasi-organisasi Islam lain, sehingga sistem pendidikan tradisional akan berkembang secara berangsur-angsur mengarah ke sistem pendidikan modern. Jami’at Khair didirikan oleh Sayid Ali bin Ahmad bin Syahab sebagai ketua, Sayid Muhammad bin Abdullah bin Syahab sebagai wakil ketua, Sayid Muhammad Al Fachir bin Abdurrahman Almasyhur sebagai sekretaris, Sayid Idrus bin Ahmad bin Syahab sebagai bendahara, dan Said bin Ahmad Basandiet sebagai anggota. Tujuan Penelitian ini untuk melihat bagaimana eksistensi dan kontribusi Jami’at Khair dalam Modernisasi di Nusantara. Jenis penelitian lapangan (field Research) dengan pendekatan penelitian dengan studi literatur.Kata Kunci: Latar belakang Jami’at Khair, Kontribusi Jami’at Khair, Perkembangan Jami’at Khair di Nusantara 
Edukasi Pemilih Milenial Pada Ajang Pemilihan Umum dalam Membentuk Perubahan Tatanan Sosial Masyarakat di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Silvia Tabah Hati; Syah Wardi
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i1.13237

Abstract

Artikel ini menganalisis peran vital pemilih milenial, khususnya mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, dalam membentuk perubahan tatanan sosial masyarakat. Melalui studi kasus mendalam, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana partisipasi politik dan pengaruh media sosial membentuk pandangan serta tindakan mereka terhadap perubahan sosial. Metode penelitian melibatkan survei, wawancara, dan analisis konten media sosial untuk menyelidiki persepsi, sikap, dan tingkat keterlibatan mahasiswa sebagai pemilih milenial. Hasilnya memberikan pemahaman mendalam tentang sejauh mana pemilih milenial, khususnya di lingkungan akademis, berperan dalam menginisiasi dan merespons perubahan tatanan sosial. Artikel ini tidak hanya memberikan gambaran tentang dinamika politik di kalangan mahasiswa, tetapi juga menyoroti dampak penggunaan media sosial sebagai alat utama dalam menyebarkan ide, informasi, dan kampanye politik. Kesimpulan dari penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi pemangku kepentingan, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum mengenai potensi perubahan yang dapat dilakukan oleh pemilih milenial, terutama di lingkungan perguruan tinggi. Kata kunci: Pemilihan Umum, Milenial, Media Sosial
A Critical Review on The Law of Cina Buta (Chinese Blind) According to Shaykh Abdul Qadir Bin Abdul Muthalib Al Mandili Al Indonesia Al Shafi'i Wardi, Syah; Arif, Zuhri
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum Vol 21 No 1 (2023): DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/diktum.v21i1.4954

Abstract

Through the fiqh ideas of Shaykh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib Al Mandili Al Indonesi Al Syafi'i, which are found in his book Al-Asadul Ma'ar Liqatil Taisil Musta'ar: on China Buta Law, this research seeks to understand how the law of marriage with the phrase nikah cina blind works. Additionally, the authors proposed that the difficulty in this study is First, how Shaykh Abdul Qadir Bin Abdul Muthalib Al Mandili Al Indonesi saw China Buta Law from a fiqh perspective. Second, how is the law's application handled when there is a china blind legal issue. This research employed library research as the primary method of investigation. and use a qualitative strategy. This is so because word descriptions serve as both the data source and the research output in the research library. The findings of this study were drawn from a study of the book Al-Asadul Ma'ar Liqatil Taisil Musta'ar: On China Buta Law, which was conducted by Shaykh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib Al Mandili Al Indonesi Al Syafi'i. Therefore, it can be stated that Sheikh Abdul Qadir rejected and forbade the practice of Chinese blind marriages by providing a very clear justification in this regard
PERKEMBANGAN DAYAH DALAM TRADISI MASYARAKAT ACEH: Kontribusi Kualitas Pendidikan Masyarakat Mariyati, Mariyati; Arif, Zuhri; Wardi, Syah
Tahsinia Vol 5 No 5 (2024): Agustus
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57171/jt.v5i5.567

Abstract

Dayah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang mengacu kepada proses pendidikan yang sifatnya informal. Kehadiran Dayah di tengah-tengah kemajemukan masyarakat yang terdiri dari berbagai macam ras dan agama sudah pasti memiliki berbagai macam problematika tersendiri dalam pembentukan karakter. Tujuan Penelitian ini untuk melihat bagaimana problematika pembentukan karakter di lembaga pendidikan dayah yang ada di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lembaga pendidikan dayah merupakan institusi pendidikan tertua di Aceh dan Nusantara. Dayah sudah berdiri sejak Islam masuk dan berkembang. Pada masa kesultanan, dayah mengalami kemajuan, hal ini dibuktikan dengan jumlah dayah yang kian tumbuh, dengan jumlah ulama bertambah. Serta telah mampu melahirkan karya dalam berbagai bidang pengetahuan. Keberadaan dayah sebagai lembaga pendidikan, baik yang masih menganut sistem pendidikan tradisional maupun yang modern, memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Aceh dan Indonesia.
DISKURSUS PENGAMALAN BERQURBAN MENURUT LDII DAN AL WASHLIYAH; BERQURBAN SECARA BERJAMA’AH (PATUNGAN) Wardi, Syah; Waldi, Irfa
Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/islamijah.v2i1.14679

Abstract

Abstract: This article discusses the implementation of qurban in congregation (joint venture) according to two mass organizations that were born and raised in the midst of the joints of this country's life. In particular, this article will raise issues that often occur when carrying out qurbani worship in the community, for this reason this study will focus on the issue of qurban in congregation (joint venture), what is meant by joint venture? what is the urgency of qurban in congregation in qurban practice? And where is the point of contact between LDII and Al Washliyah regarding qurban in congregation (joint venture). This study is case research and field research (Case Study and Field Research), so this research focuses on a case in an incentive and detailed manner regarding the background of the situation at issue. Keywords: Qurban, LDII, Al Washliyah
THE DYNAMICS OF ACCEPTANCE AND RESISTANCE TO PRODUCTIVE WAQF: A Case Study of Mathali’ul Anwar and Al-Ishlah in Lamongan Musoffa, Azzam; Albanna, Muhammad Jihad; Sabaruddin, Rasfiuddin; Lutfiani, Hilda; Wardi, Syah
MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 48, No 2 (2024)
Publisher : State Islamic University North Sumatra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/miqot.v48i2.1271

Abstract

This study aims to compare two productive waqf approaches in two boarding schools in Lamongan, namely Mathali'ul Anwar and Al-Ishlah through the lens of Max Weber's rational theory. The research method in this study uses a qualitative approach with data collection through interviews to understand the practice of productive waqf in both institutions. It was found that the dynamics of resistance to the application of productive waqf in Mathali'ul Anwar were then analyzed with theory of rationalization and the researcher concluded that the incident was in accordance with the concept of instrumental rational (zweckrational). The resistance to productive waqf found in Al-Ishlah can be understood in accordance with value-based rational concept (wertrational). This is concluded from the view of Kiai Khotib in developing productive waqf at Mathali'ul Anwar which is implemented systematically so that there is a change in social conditions in the form of acceptance of the waqf practice. Unlike the case in Al-Ishlah, Kiai Dawam's strong stance on the value of education causes other values to be displaced, including productive waqf based on economic independence. In addition, the results of this study also prove that James Peacock's typology of santri is refuted, that division of santri into reformist and traditionalist santri does not apply in this productive waqf case.
MERAJUT LITERASI QUR'ANI DARI AKAR RUMPUT: Menggali Potensi Pemberdayaan di Desa Bangun Rejo Wardi, Syah; Rahmadani, Suci; Syahrizal, Muhammad; Yuanda, Richa; Cahyo, Robi Dwi; Sabrina, Elisa; Aisyah, Sity; Muammar, Muammar; Hasanah, Nurul Riska
PEMA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i2.1520

Abstract

Pemberdayaan masyarakat di desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa melalui program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembelajaran Al-Quran dari Nol adalah bentuk pembinaan masyarakat untuk meningkatkan minat baca Al-Qur’an di masyarakat. Melalu observasi didapatkan bahwa pada desa Banun Rejo tepatnya di rumah Quran Darul Wafa, didapati masyarakat yang belum dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dalam membantu memecahkan masalah sosial tersebut, maka dirasa perlu memberikan pelatihan dalam bidang Al-Qur`an. Pemberdayaan masyarakat di pengajar Al-Qur`an telah melahirkan perubahan perilaku positif pada penerima manfaatnya dan berimplikasi pada meningkatnya kemampuan membaca Al-Qur`an bagi warga desa Banun Rejo tepatnya di rumah Quran Darul Wafa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman membaca Al-Quran terhadap tajwid khususnya pada masalah dalam membacanya. Penelitian ini adalah banyak masyarakat terutama orang dewasa yang masih banyak yang kurang paham dalam membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar. Permasalahan diatas juga menjadi perkara yang patut diperhitungkan dalam pembinaan/pendidikan di rumah Quran Darul Wafa. Hal ini sudah menjadi tanggung jawab penulis sebagai mahasiswa Pendidikan agama islam untuk membantu mereka yang masih belum mampu meraih kompetensi yang harus dimiliki seorang Muslim khususnya di bidang keagamaan yaitu membaca Al-Quran.
PERSEPSI UMAT MUSLIM GENERASI Z TERHADAP UMAT KRISTIANI DALAM RANGKA PENCEGAHAN KONFLIK KEAGAMAAN Aulia, Guruh Ryan; Rahman, Magfirah; Wardi, Syah
Islamijah: Journal of Islamic Social Sciences Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/islamijah.v6i3.25537

Abstract

This article investigates how Generation Z Muslims view Christians, with the aim of preventing religious conflict in Indonesia's diverse society. Generation Z, who live in a digital and multicultural era, have broad access to information and religious social interactions that influence their views on diversity. This article uses a qualitative approach and in-depth interviews, and reveals that most Generation Z Muslims show positive attitudes towards Christians, as seen in the values of brotherhood, tolerance, and religious moderation. Christians are seen as an equal segment of Indonesian society, who uphold human values and do not interfere with the religious practices of Muslims. These values, which are rooted in Islamic teachings such as Surah Al-Kafirun verse 6, play an important role in preventing religious conflict. Generation Z Muslims have significant potential to act as agents of peace and promote inclusive community development. Therefore, interfaith education and the strengthening of multicultural values in higher education need to be improved.