Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Determinant factors of stunting incidence in Muara Enim Regency, South Sumatra Province Susyani, Susyani; Sartono, Sartono; Sadiq, Ahmad; Telisa, Imelda; Terati, Terati; Sari, Devy Kartika; Friantini, Tri; Hasyim, Hamzah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 12, No 3: September 2023
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v12i3.22906

Abstract

Early-life chronic malnutrition causes stunting. In 2021, Muara Enim Regency had a 24.8% stunting incidence, which is still higher than the stunting prevalence in South Sumatra at 24.4%. This research aims to look into the factors contributing to stunting in the Muara Enim. The study's design was cross-sectional, with a sample of children aged 6-59 months living in the Rambang sub-district of Muara Enim Regency. There are 269 children under five were selected as samples using a stratified random sampling procedure. The chi-square test and multiple logistic regression analyses were utilized for data analysis. The findings revealed that five variables, including birth length (p=0.224 OR=1.684), exclusive breastfeeding (p=0.009 and OR=2.590), mother's height (p=0.028 OR=1.834), mother's education level (p=0.001 OR=0.488), and ownership of latrine (p=0.045 OR=0.470), had a relation with stunting incidence. According to the multiple logistic regression test result, the most influential variable associated with the stunting incidence was the mother's level of education, with OR=2.369 (95% CI OR=1.376-4.078), indicating that mothers with lower levels of education were 2.37 times more likely to have children with stunting than mothers with higher levels of education.
Pemberian Nuget Ngangenin untuk Peningkatan Berat Badan Balita Wasting Siregar, Afriyana; Hartati, Yuli; Meilina, Ayu; Friantini, Tri
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 4 No 6 (2024): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v4i6.804

Abstract

Wasting adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara asupan gizi yang diterima dan kebutuhan tubuh, biasanya disebabkan oleh kekurangan makanan dan kelaparan. Di Puskesmas Taman Bacaan, tingkat kejadian wasting pada balita menempati peringkat ketiga tertinggi dari total 41 puskesmas di Kota Palembang. Dampak wasting pada balita termasuk penurunan minat dalam menjelajahi lingkungan sekitar, kurangnya interaksi sosial, kurangnya ekspresi kegembiraan, dan kecenderungan untuk menjadi apatis. Dampak jangka panjangnya mencakup gangguan kognitif, penurunan kinerja belajar, gangguan perilaku, dan bahkan peningkatan risiko kematian. Untuk mengatasi masalah dan risiko malnutrisi ini, penting untuk memberikan diet tinggi energi dan protein kepada balita. Diet ini, yang dikenal sebagai Diet Tinggi Energi Protein Tinggi (ETPT), mengandung lebih banyak energi dan protein daripada kebutuhan tubuh. Salah satu produk makanan hewani yang dapat digunakan sebagai sumber protein tinggi untuk membantu memperbaiki gizi balita yang mengalami wasting adalah Nugget Tinggi Protein yang terbuat dari ikan patin (Pangasius). Satu porsi nuget ini mengandung energi 159,4 Kkal, 6,2 gram protein, 3,6 gram lemak, 26,1gram karbohidrat. Pemberian nugget Ngangenin (Nugget Tinggi Protein) dapat meningkatkan berat badan balita wasting.
Kader AntiAnemia (Kaderanemia) Solusi Mencegah Anemia pada Remaja Putri Putus Sekolah Hartati, Yuli; Siregar, Afriyana; Friantini, Tri; Podojoyo, Podojoyo; Salasa Nilawati, Nurul; Telisa, Imelda
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v5i2.813

Abstract

Remaja putri rentan terhadap terjadinya anemia. Anemia pada remaja putri akan memberikan dampak pada generasi berikutnya, seperti pendarahan saat kehamilan dan kemungkinan melahirkan anak dengan risiko stunting lebih besar dibandingan dengan yang tidak anemia. Selama ini pencegahan anemia pada remaja putri dilakukan di sekolah-sekolah dengan pemberian tablet tambah darah. Bagi remaja putri putus sekolah hal ini tidak bisa dilakukan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membentuk kader antianemia yang berasal dari remaja putri putus sekolah. Metoda yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan. Remaja putri putus sekolah ini telah dilatih selama 2 hari tetang anemia, penyebab, dampak dan cara mencegah anemia. Kader yang dilatih sebanyak 10 orang dan setelah pelatihan ada peningkatan pengetahuan remaja putri putus sekolah.
REFRESHING INTEGRATED SERVICES POST CADRES IN IMPROVING THE KNOWLEDGE AND SKILLS OF CADRES THROUGH ASSISTANCE METHODS IN PREVENTION AND ACCELERATION OF REDUCING STUNTING IN THE STUNTING LOCUS IN MUARA ENIM REGENCY Susyani, Susyani; Sartono, Sartono; Sadiq, Ahmad; Telisa, Imelda; Terati, Terati; Kartika Sary, Devi; Friantini, Tri; Hasyim, Hamzah
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): JUNI
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i2.1629

Abstract

Stunting is a major issue affecting children's growth and development, particularly cognitive function, which impacts future human resources. Therefore, effective handling of stunting is essential. Muara Enim Regency, in South Sumatra, has a high prevalence of stunting. The 2018 Riskesdas reported a 34.4% stunting rate in Muara Enim, higher than both South Sumatra (32%) and the national average (30.8%). In 2021, the prevalence was 29.7%, making it the third highest in South Sumatra. Research by Susyani et al. (2022) found that 9.6% of children under five in Muara Enim were very short, and 23.5% were short. Additionally, 62.1% of toddlers visited the integrated services post less than 8 times a year. To address this, community service activities were carried out to refresh the skills of integrated services post cadres. The aim was to increase their knowledge and abilities in monitoring child growth, screening the nutritional status of toddlers, women of childbearing age, and pregnant women, to prevent and reduce stunting. After the training, there was a 19.9-point increase in cadres' knowledge. This service is expected to further enhance the capabilities of integrated services post cadres in addressing stunting in Muara Enim.
COOKING DEMO OF BALANCED NUTRITIONAL MEALS FROM LOCAL FOOD INGREDIENTS IN INCREASING COMMUNITY KNOWLEDGE AND SKILLS THROUGH ASSISTANCE METHODS IN STUNTING LOCUS, MUARA ENIM DISTRICT ., Susyani; ., Sartono; Sadiq, Ahmad; Telisa, Imelda; ., Terati; Kartika Sary, Devi; Friantini, Tri; Hasyim, Hamzah
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i3.1923

Abstract

Muara Enim Regency is one of 17 districts in South Sumatra which is included in the category of high prevalence of stunting. The 2018 Riskesdas showed that the prevalence of stunting in Muara Enim was 34.4% higher than in South Sumatra (32%) and the National (30.8%). The same thing comes from the results of the 2021 national under-five nutritional status study, Muara Enim's stunting prevalence rate of 29.7% is included in the 3rd highest district in South Sumatra (24.8%). Research conducted by Susyani, et al (2022) in the stunting locus area of ​ Muara Enim Regency showed that 26 (9.6%) children under five were very short and 64 (23.5%) were short. The service aims to increase the knowledge and skills of mothers under five, women of childbearing age, and pregnant women in making balanced nutritious food by utilizing existing local food ingredients. The implementation method is carried out through nutrition education in the form of counseling and cooking demonstrations regarding nutritious and balanced food according to the contents of “ my plate”. There was an increase in knowledge about balanced nutritious food before and after being given counseling with an increase of 19.09 points. Demonstrations on cooking balanced nutritious food for toddler mothers, women of childbearing age, and pregnant women by utilizing existing local food ingredients can provide knowledge and skills of the target community in making various nutritious and balanced food menus to meet the nutritional needs of their families.