Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi Bahaya Merokok pada Penghuni Kos YT Penfui Bulan, Olga Sragen; Usfunan, Irene Kerin; Hasan, Syania S. R. M; Ngama, Petronela M. E; Tefa, Evanly; Keytimu, Veronika Bala; Takaeb, Afrona E. L; Bunga, Eryc Z. Haba; Hinga, Indri A. Tedju
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1490

Abstract

Perilaku merokok merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi saat ini. Perilaku merokok bukan hanya merugikan bagi perokok tetapi orang-orang disekitar perokok yang menghirup asap rokok. Tujuan edukasi bahaya merokok yaitu untuk meningkatkan pengetahuan penghuni kos yang merupakan mahasiswa tentang dampak negatif merokok bagi kesehatan. Sebelum edukasi, pengukuran pengetahuan dilakukan melalui pre-test, yang menunjukkan bahwa 64% responden memiliki pengetahuan baik, sementara 9% memiliki pengetahuan kurang. Setelah sesi edukasi yang meliputi pemaparan materi, diskusi, pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan, di mana 82% responden kini memiliki pengetahuan baik. Hal ini menunjukkan keberhasilan kegiatan edukasi dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya merokok, serta diharapkan dapat mendorong penerapan informasi yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan penyebarannya kepada orang lain.
Pengaruh Edukasi Menggunakan Media Video terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Penyakit TB Paru Pada Siswa SMPK Rosa Mystica Kupang Bulan, Olga Sragen; Tefa, Evanly; Usfunan, Irene Kerin; Seran, Maria Roswita; Klau, Marlin A. K.; Ngama, Petronela M. E; Attanggae, Putra Samudra; Uma, Rainyhard Ch. Mori; Olosina, Rosamistika; Hasan, Syania S. R. M.; Bunga, Eryc Z. Haba; Takaeb, Afrona E. L
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1870

Abstract

Latar belakang: Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Pengetahuan yang rendah tentang penyakit ini di kalangan remaja dapat menghambat upaya pencegahan dan pengendalian. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan edukasi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai TB Paru. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh edukasi kesehatan melalui media video terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas VII SMPK Rosa Mystica Kupang mengenai TB Paru. Metode: Menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-test dan post-test. Sebanyak 19 siswa, terdiri dari 18 siswi dan 1 siswa, mengikuti kegiatan edukasi yang meliputi penyuluhan menggunakan video, ceramah, dan diskusi. Pengetahuan siswa diukur sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan kuesioner. Hasil: Pengetahuan siswa tentang TB Paru meningkat secara signifikan setelah diberikan edukasi. Rata-rata persentase pengetahuan responden mencapai 92,63% setelah penyuluhan, dengan 17 responden (89,5%) berada dalam kategori baik. Uji paired samples T-Test menunjukkan nilai signifikan (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah edukasi. Kesimpulan: Penggunaan media video sebagai alat bantu dalam edukasi kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang TB Paru. Diharapkan program edukasi kesehatan ini dapat dilanjutkan secara berkala dengan topik-topik kesehatan lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa.
Risk Factors of Work Fatigue among Transport Workers in Kupang Traditional Market, East Nusa Tenggara Lona, Yufliyati Yuliana; Roga , Anderias Umbu; Bunga, Eryc Z. Haba
Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 8 No. 4 (2023)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejhpb.2023.08.04.01

Abstract

Background: Transport workers are jobs that need attention because the work process, they carry out carries health risks such as work fatigue. Work fatigue needs to be considered in all types of work, both formal and informal, because it causes a decrease in process efficiency, work perform­ance and reduced physical strength or endurance which can significantly affect the health of the workforce and reduce work productivity. Work fatigue is caused by various factors, namely indi­vidual factors consisting of age, gender, and education. The work factor consists of workload. Environmental factors consist of heat stress. This study aimed to find out the risk factors for work fatigue in transport workers at the Kupang City Traditional Market in 2022. Subjects and Method: A cross-sectional study was conducted at Kupang City Market from July to August in 2022. A total of 72 subjects were included in this study. The dependent variable is work fatigue. The independent variables are workload and heat stress. Data were obtained using questionnaire and analyzed using the Chi-square test. Results: Workload (OR= 6.01; 95% CI= 2.09 to 17.28; p= 0.001) and heat stress (OR= 45.0; 95% CI= 5.37 to 376.97; p<0.001) are statistically significant associated with fatigue among transport workers. Conclusion: Workload and heat stress have a relationship with work fatigue in porters.
EFFECTIVENESS OF BODY MAPPING IN IMPROVING KNOWLEDGE ABOUT SEXUAL VIOLENCE PREVENTION IN GRADE 1-2 STUDENTS IN STATE ELEMENTARY SCHOOL (SD) 2 FONTEIN Dubu, Amalia Marrybeth; Ndun, Helga J. N.; Bunga, Eryc Z. Haba
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.19750

Abstract

Elementary school children are vulnerable to becoming victims of sexual violence due to the lack of children in getting early sex education. Lack of health education about sexual violence affects children's knowledge, so efforts are needed to improve children's knowledge through health education, namely through health promotion in this study using body mapping media. This study aims to determine the effectiveness of body mapping media in increasing knowledge about preventing sexual violence in grades 1-2 at Elementary School 2 Fontein. This type of research is a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design research design. This research was conducted at Elementary School 2 Fontein. The sample in this study was 31 people consisting of 2 classes, namely class 1 totaling 15 students and class 2 totaling 16 students. The data analysis technique used the Wilcoxon Rank Test. The results of this study indicate that body mapping media is effective in increasing students' knowledge about preventing sexual violence with a p value = 0.000 (<0.05). Based on the results of the study, it is hoped that body mapping media can be used as a learning material to increase students' knowledge about sexual violence prevention.
PERILAKU PENCEGAHAN DM TIPE 2 PADA MAHASISWA BERDASARKAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL Dara, Fanny Harsela Kale; Takaeb, Afrona E.L.; Bunga, Eryc Z. Haba; Romeo, Petrus
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46783

Abstract

Prevalensi Diabetes Melitus (DM) tipe 2 terus meningkat secara nasional, termasuk di Kota Kupang,bahkan pada kelompok usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pencegahanDM tipe 2 pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana denganmenggunakan pendekatan Health Belief Model (HBM). Penelitian kualitatif ini menggunakan desainfenomenologis dengan enam informan dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkanmelalui wawancara mendalam dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebagian besar informan telah melakukan perilaku pencegahan seperti mengurangi konsumsimakanan/minuman manis serta melakukan aktivitas fisik ringan. Namun, perilaku ini belum konsistendan masih disertai kebiasaan negatif seperti makan dan tidur larut malam. Persepsi kerentanan munculpada informan yang memiliki riwayat keluarga atau pola hidup tidak teratur, namun minim pada yangmerasa sehat. DM tipe 2 dipandang sebagai penyakit serius dengan dampak fisik, psikologis, sosial, danfinansial. Pola hidup sehat dirasa memberi manfaat jangka pendek maupun jangka panjang. Persepsihambatan meliputi hambatan internal dan eksternal. Cues to action seperti materi kuliah danpengalaman keluarga berperan dalam meningkatkan kesadaran. Self efficiacy bervariasi antar informan.Kesimpulannya, meskipun banyak informan menyadari pentingnya pencegahan, namun faktorpenghambat internal/eksternal dapat menurunkan niat untuk bertindak. Karena itu, agar perilakupencegahan bisa terus berlanjut, diperlukan keyakinan diri yang tinggi dan manfaat jangka pendek yangbisa langsung dirasakan dari perilaku pencegahan yang dilakukan. Temuan ini menekankan perlunyapenguatan efikasi diri yang dapat dilakukan dengan membangun kembali motivasi personal sertamembuat kelompok teman sebaya yang dapat mendukung pola hidup sehat satu sama lain.
DETERMINAN KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG (STUDI PADA LANSIA DI WILAYAH PESISIR PANTAI KELURAHAN NAMOSAIN DAN KELURAHAN NUNHILA) Avfia, Eldania Ina Avfia; Romeo, Petrus; Bunga, Eryc Z. Haba; Marni, Marni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46830

Abstract

Lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi, yang dipengaruhi oleh penurunan kemampuan fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan, aktivitas fisik, stres, dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah pesisir Kelurahan Namosain dan Kelurahan Nunhila. Metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik observasional dengan pendekatan case-control. Populasi kasus terdiri dari 93 lansia, sedangkan populasi kontrol berjumlah 394 lansia. Sampel penelitian sebanyak 78 lansia, yang terdiri dari 39 sampel kasus dan 39 sampel kontrol, teknik sampling yang digunakan yaitu teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia adalah pola makan (p-value = 0,006; OR = 4,169), stres (p-value = 0,038; OR = 0,377), dan kualitas tidur (p-value = 0,022; OR = 0,188). Sementara itu, aktivitas fisik (p-value = 0,112) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Diharapkan bagi pihak Puskesmas agar terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberian informasi dengan melakukan penyuluhan, melakukan deteksi dini dan menjaring masyarakat yang memiliki riwayat keluarga sehingga kasus hipertensi dapat diketahui dan ditangani lebih awal.
PENGALAMAN PEREMPUAN SIFON DALAM PERANNYA SEBAGAI PELAYAN SIFON DI SALAH SATU DESA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Aton, Albertha Gitania Surya Bui; Takaeb, Afrona E. L.; Bunga, Eryc Z. Haba; Marni, Marni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46864

Abstract

Ritual sifon adalah budaya berhubungan seksual antara laki-laki yang baru disunat dengan perempuan yang bertugas melayaninya yang disebut Bife Banu (perempuan sifon). Perilaku seksual berisiko perempuan sifon membuatnya rentan terhadap berbagai penyakit menular seksual. Penelitian ini mengkaji pengalaman perempuan sifon, khususnya alasan menerima peran tersebut, persepsi manfaat dan risiko penyakit menular seksual di salah satu desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jenis penelitian ini adalah fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan jenis analisis tematik. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu perempuan sifon, dan informan pendukung yaitu tukang sunat, keluarga perempuan sifon, dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian memperoleh beberapa tema yaitu 1) Tukang sunat memfasilitasi praktik sifon seperti menyiapkan perempuan sifon, tempat dan waktu, demi menjaga kepercayaan pasien agar jasa sunatnya tetap digunakan pasien selanjutnya; (2) Kebutuhan ekonomi dan tekanan hidup perempuan sifon dimanfaatkan oleh tukang sunat untuk menjadikannya perempuan sifon; (3) Perempuan sifon merasa aman dari penularan penyakit menular seksual karena pasien yang dilayani kebanyakan adalah para remaja; (4) Imbalan berupa uang dan dukungan tukang sunat menjadi motivasi bagi perempuan sifon untuk terus menjalani perannya sebagai pelayan sifon; (5) Peran perempuan sifon menimbulkan stigma sosial yang mengakibatkan pengucilan dari masyarakat.  
STUDI KUALITATIF KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU REMAJA DI PUSKESMAS OESAPA KOTA KUPANG Bulan, Olga Sragen; Takaeb, Afrona E. L.; Bunga, Eryc Z. Haba; Weraman, Pius
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47247

Abstract

Kematian ibu masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kota Kupang, tahun 2023 tercatat tiga kasus kematian ibu, dua diantaranya terjadi di Puskesmas Oesapa. Untuk mencegah kematian, pemeriksaan ANC sangat penting dilakukan untuk mengatasi kehamilan risiko tinggi bagi pasangan usia subur dalam hal ini ibu hamil usia <20 tahun dan >35 tahun. Namun, belum semua ibu hamil melakukan ANC secara teratur, berdasarkan standar yang ditetapkan minimal empat kali (K4) kunjungan paling rendah dilakukan oleh ibu remaja. Penelitian ini bertujuan mengkaji kelengkapan kunjungan ANC pada ibu remaja di wilayah kerja Puskesmas Oesapa, Kota Kupang. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini meliputi ibu remaja berjumlah lima orang dan informan pendukung sebanyak dua orang tenaga kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ditemukan bahwa umumnya ibu remaja belum menikah secara sah dan berumur <20 tahun dengan pekerjaan sebagai mahasiswi dan ibu rumah tangga, umumnya ibu remaja masih belum rutin dan tepat waktu melakukan kunjungan ANC dikarenakan belum memiliki cukup pengetahuan dan pengalaman terkait tanda awal kehamilan, malu, takut akibat kehamilan akibat perilaku seksual pranikah. Kelengkapan kunjungan ANC ibu remaja berupa dukungan instrumental, informasional dan emosional dari keluarga, suami dan tenaga kesehatan yang membuat ibu remaja merasa mendapatkan support system dan perasaan nyaman. Faktor yang menghambat keteraturan ANC, yakni gangguan psikososial dan konflik dalam keluarga akibat perilaku seks pranikah remaja. Dapat disimpulkan, perilaku kesehatan ibu remaja dalam melakukan kunjungan ANC ibu remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memberikan dampak baik dan buruk terhadap kesehatan ibu remaja.
GAMBARAN STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA REMAJA TERDIAGNOSIS HIV/AIDS DI KOTA KUPANG weni, ima fitriyani; Bunga, Eryc Z. Haba; Ndun, Helga J. N.; Nayoan, Christina R.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48476

Abstract

Remaja terdiagnosis HIV/AIDS berisiko menghadapi stigma dan diskriminasi yang dapat memperburuk kehidupan sosial, psikologis dan kesehatan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma dan diskriminasi pada remaja terdiagnosis HIV/AIDS di Kota Kupang. Pendekatan ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan melibatkan 10 informan yang terdiri dari remaja terdiagnosis HIV/AIDS, ibu remaja, dan staf Yayasan Flobamora Jaya Peduli. Data dikumpul melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan  teknik analisis data tematik deduktif. Hasil penelitian menunjukkan remaja terdiagnosis HIV/AIDS mengalami stigma instrumental, stigma simbolis, dan stigma kesopanan, sedangkan diskriminasi yang dialami meliputi penghinaan verbal, penghindaran, dan pengucilan, namun kekerasan fisik tidak dialami oleh remaja. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pembuatan program kesehatan yang lebih implementatif melalui media video yang mengangkat pengalaman stigma dan diskriminasi pernah dialami ODHA, serta dampaknya terhadap kehidupan ODHA. Melalui program kesehatan dengan media video diharapkan membuat masyarakat melihat dan merasakan dampak stigmadan diskriminasi bagi kehidupan ODHA, sehingga masyarakt bisa mendukung upaya menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL PADA REMAJA TERDIAGNOSIS HIV/AIDS DI KOTA KUPANG Weni, Ima Fitriyani; Bunga, Eryc Z. Haba; Ndun, Helga J. N.; Nayoan, Christina R.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48478

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Deficiency syndrome (AIDS) telah mejadi permasalahan kesehatan dikalangan remaja. HIV/AIDS membawa dampak buruk bagi psikologis, kehidupan sosial dan kesehatan remaja. Menghadapi permasalahan ini membuat remaja terdiagnosis HIV/AIDS membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial merupakan aspek penting dalam peningkatan kualitas hidup remaja terdiagnosis HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial pada remaja terdiagnosis HIV/AIDS di Kota Kupang. Dukungan sosial pada remaja terdiagnosis HIV/AIDS yang dikaji dalam penelitian ini terkait dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan dan dukungan informasi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan 10 informan yang terdiri dari remaja terdiagnosis HIV/AIDS, anggota keluarga, dan anggota pihak Yayasan Flobamora Jaya Peduli. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, dengan teknik analisis data tematik dari Braun & Clarke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja terdiagnosis HIV/AIDS di Kota Kupang mendapatkan dukungan sosial dari keluarga, tetangga dan Yayasan HIV/AIDS seperti dukungan emosioanal, dukungan instrumental, dukungan penghargaan dan dukungan informasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan jika dukungan sosial membawa dampak terhadap perasaan, perilaku dan pola pikir remaja maupun keluarga. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyusun program kesehatan dalam memberikan dukungan sosial yang sesuai dengan kebutuhan remaja terdiagnosis HIV/AIDS.