Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

PERILAKU PENCEGAHAN DM TIPE 2 PADA MAHASISWA BERDASARKAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL Dara, Fanny Harsela Kale; Takaeb, Afrona E.L.; Bunga, Eryc Z. Haba; Romeo, Petrus
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46783

Abstract

Prevalensi Diabetes Melitus (DM) tipe 2 terus meningkat secara nasional, termasuk di Kota Kupang,bahkan pada kelompok usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pencegahanDM tipe 2 pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana denganmenggunakan pendekatan Health Belief Model (HBM). Penelitian kualitatif ini menggunakan desainfenomenologis dengan enam informan dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkanmelalui wawancara mendalam dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebagian besar informan telah melakukan perilaku pencegahan seperti mengurangi konsumsimakanan/minuman manis serta melakukan aktivitas fisik ringan. Namun, perilaku ini belum konsistendan masih disertai kebiasaan negatif seperti makan dan tidur larut malam. Persepsi kerentanan munculpada informan yang memiliki riwayat keluarga atau pola hidup tidak teratur, namun minim pada yangmerasa sehat. DM tipe 2 dipandang sebagai penyakit serius dengan dampak fisik, psikologis, sosial, danfinansial. Pola hidup sehat dirasa memberi manfaat jangka pendek maupun jangka panjang. Persepsihambatan meliputi hambatan internal dan eksternal. Cues to action seperti materi kuliah danpengalaman keluarga berperan dalam meningkatkan kesadaran. Self efficiacy bervariasi antar informan.Kesimpulannya, meskipun banyak informan menyadari pentingnya pencegahan, namun faktorpenghambat internal/eksternal dapat menurunkan niat untuk bertindak. Karena itu, agar perilakupencegahan bisa terus berlanjut, diperlukan keyakinan diri yang tinggi dan manfaat jangka pendek yangbisa langsung dirasakan dari perilaku pencegahan yang dilakukan. Temuan ini menekankan perlunyapenguatan efikasi diri yang dapat dilakukan dengan membangun kembali motivasi personal sertamembuat kelompok teman sebaya yang dapat mendukung pola hidup sehat satu sama lain.
DETERMINAN KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS ALAK KOTA KUPANG (STUDI PADA LANSIA DI WILAYAH PESISIR PANTAI KELURAHAN NAMOSAIN DAN KELURAHAN NUNHILA) Avfia, Eldania Ina Avfia; Romeo, Petrus; Bunga, Eryc Z. Haba; Marni, Marni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46830

Abstract

Lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi, yang dipengaruhi oleh penurunan kemampuan fisik dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan, aktivitas fisik, stres, dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah pesisir Kelurahan Namosain dan Kelurahan Nunhila. Metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik observasional dengan pendekatan case-control. Populasi kasus terdiri dari 93 lansia, sedangkan populasi kontrol berjumlah 394 lansia. Sampel penelitian sebanyak 78 lansia, yang terdiri dari 39 sampel kasus dan 39 sampel kontrol, teknik sampling yang digunakan yaitu teknik simple random sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia adalah pola makan (p-value = 0,006; OR = 4,169), stres (p-value = 0,038; OR = 0,377), dan kualitas tidur (p-value = 0,022; OR = 0,188). Sementara itu, aktivitas fisik (p-value = 0,112) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Diharapkan bagi pihak Puskesmas agar terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pemberian informasi dengan melakukan penyuluhan, melakukan deteksi dini dan menjaring masyarakat yang memiliki riwayat keluarga sehingga kasus hipertensi dapat diketahui dan ditangani lebih awal.
PENGALAMAN PEREMPUAN SIFON DALAM PERANNYA SEBAGAI PELAYAN SIFON DI SALAH SATU DESA KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Aton, Albertha Gitania Surya Bui; Takaeb, Afrona E. L.; Bunga, Eryc Z. Haba; Marni, Marni
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46864

Abstract

Ritual sifon adalah budaya berhubungan seksual antara laki-laki yang baru disunat dengan perempuan yang bertugas melayaninya yang disebut Bife Banu (perempuan sifon). Perilaku seksual berisiko perempuan sifon membuatnya rentan terhadap berbagai penyakit menular seksual. Penelitian ini mengkaji pengalaman perempuan sifon, khususnya alasan menerima peran tersebut, persepsi manfaat dan risiko penyakit menular seksual di salah satu desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jenis penelitian ini adalah fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan jenis analisis tematik. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu perempuan sifon, dan informan pendukung yaitu tukang sunat, keluarga perempuan sifon, dan masyarakat sekitar. Hasil penelitian memperoleh beberapa tema yaitu 1) Tukang sunat memfasilitasi praktik sifon seperti menyiapkan perempuan sifon, tempat dan waktu, demi menjaga kepercayaan pasien agar jasa sunatnya tetap digunakan pasien selanjutnya; (2) Kebutuhan ekonomi dan tekanan hidup perempuan sifon dimanfaatkan oleh tukang sunat untuk menjadikannya perempuan sifon; (3) Perempuan sifon merasa aman dari penularan penyakit menular seksual karena pasien yang dilayani kebanyakan adalah para remaja; (4) Imbalan berupa uang dan dukungan tukang sunat menjadi motivasi bagi perempuan sifon untuk terus menjalani perannya sebagai pelayan sifon; (5) Peran perempuan sifon menimbulkan stigma sosial yang mengakibatkan pengucilan dari masyarakat.  
STUDI KUALITATIF KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU REMAJA DI PUSKESMAS OESAPA KOTA KUPANG Bulan, Olga Sragen; Takaeb, Afrona E. L.; Bunga, Eryc Z. Haba; Weraman, Pius
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47247

Abstract

Kematian ibu masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kota Kupang, tahun 2023 tercatat tiga kasus kematian ibu, dua diantaranya terjadi di Puskesmas Oesapa. Untuk mencegah kematian, pemeriksaan ANC sangat penting dilakukan untuk mengatasi kehamilan risiko tinggi bagi pasangan usia subur dalam hal ini ibu hamil usia <20 tahun dan >35 tahun. Namun, belum semua ibu hamil melakukan ANC secara teratur, berdasarkan standar yang ditetapkan minimal empat kali (K4) kunjungan paling rendah dilakukan oleh ibu remaja. Penelitian ini bertujuan mengkaji kelengkapan kunjungan ANC pada ibu remaja di wilayah kerja Puskesmas Oesapa, Kota Kupang. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini meliputi ibu remaja berjumlah lima orang dan informan pendukung sebanyak dua orang tenaga kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ditemukan bahwa umumnya ibu remaja belum menikah secara sah dan berumur <20 tahun dengan pekerjaan sebagai mahasiswi dan ibu rumah tangga, umumnya ibu remaja masih belum rutin dan tepat waktu melakukan kunjungan ANC dikarenakan belum memiliki cukup pengetahuan dan pengalaman terkait tanda awal kehamilan, malu, takut akibat kehamilan akibat perilaku seksual pranikah. Kelengkapan kunjungan ANC ibu remaja berupa dukungan instrumental, informasional dan emosional dari keluarga, suami dan tenaga kesehatan yang membuat ibu remaja merasa mendapatkan support system dan perasaan nyaman. Faktor yang menghambat keteraturan ANC, yakni gangguan psikososial dan konflik dalam keluarga akibat perilaku seks pranikah remaja. Dapat disimpulkan, perilaku kesehatan ibu remaja dalam melakukan kunjungan ANC ibu remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memberikan dampak baik dan buruk terhadap kesehatan ibu remaja.
GAMBARAN STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA REMAJA TERDIAGNOSIS HIV/AIDS DI KOTA KUPANG weni, ima fitriyani; Bunga, Eryc Z. Haba; Ndun, Helga J. N.; Nayoan, Christina R.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48476

Abstract

Remaja terdiagnosis HIV/AIDS berisiko menghadapi stigma dan diskriminasi yang dapat memperburuk kehidupan sosial, psikologis dan kesehatan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma dan diskriminasi pada remaja terdiagnosis HIV/AIDS di Kota Kupang. Pendekatan ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan melibatkan 10 informan yang terdiri dari remaja terdiagnosis HIV/AIDS, ibu remaja, dan staf Yayasan Flobamora Jaya Peduli. Data dikumpul melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan  teknik analisis data tematik deduktif. Hasil penelitian menunjukkan remaja terdiagnosis HIV/AIDS mengalami stigma instrumental, stigma simbolis, dan stigma kesopanan, sedangkan diskriminasi yang dialami meliputi penghinaan verbal, penghindaran, dan pengucilan, namun kekerasan fisik tidak dialami oleh remaja. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dalam pembuatan program kesehatan yang lebih implementatif melalui media video yang mengangkat pengalaman stigma dan diskriminasi pernah dialami ODHA, serta dampaknya terhadap kehidupan ODHA. Melalui program kesehatan dengan media video diharapkan membuat masyarakat melihat dan merasakan dampak stigmadan diskriminasi bagi kehidupan ODHA, sehingga masyarakt bisa mendukung upaya menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL PADA REMAJA TERDIAGNOSIS HIV/AIDS DI KOTA KUPANG Weni, Ima Fitriyani; Bunga, Eryc Z. Haba; Ndun, Helga J. N.; Nayoan, Christina R.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48478

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Deficiency syndrome (AIDS) telah mejadi permasalahan kesehatan dikalangan remaja. HIV/AIDS membawa dampak buruk bagi psikologis, kehidupan sosial dan kesehatan remaja. Menghadapi permasalahan ini membuat remaja terdiagnosis HIV/AIDS membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial merupakan aspek penting dalam peningkatan kualitas hidup remaja terdiagnosis HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial pada remaja terdiagnosis HIV/AIDS di Kota Kupang. Dukungan sosial pada remaja terdiagnosis HIV/AIDS yang dikaji dalam penelitian ini terkait dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan dan dukungan informasi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologi, melibatkan 10 informan yang terdiri dari remaja terdiagnosis HIV/AIDS, anggota keluarga, dan anggota pihak Yayasan Flobamora Jaya Peduli. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, dengan teknik analisis data tematik dari Braun & Clarke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja terdiagnosis HIV/AIDS di Kota Kupang mendapatkan dukungan sosial dari keluarga, tetangga dan Yayasan HIV/AIDS seperti dukungan emosioanal, dukungan instrumental, dukungan penghargaan dan dukungan informasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan jika dukungan sosial membawa dampak terhadap perasaan, perilaku dan pola pikir remaja maupun keluarga. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyusun program kesehatan dalam memberikan dukungan sosial yang sesuai dengan kebutuhan remaja terdiagnosis HIV/AIDS.