Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Diri Melalui Prakarya Mading Dalam Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Desa Sawit Rejo Kutalimbaru Nisa Puspita; Silvi; Halimul Maduwu; Dewi Sartika; Fatinah Hanan; Mhd. Dani Habra
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengembangan diri melalui kegiatan prakarya mading dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di Desa Sawit Rejo, Kutalimbaru, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan prakarya mading berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, yang tercermin dalam peningkatan partisipasi aktif, kemampuan analitis, dan kreativitas siswa. Meskipun terdapat beberapa tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan waktu, kegiatan ini terbukti efektif dalam mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan berpikir secara kritis. Penelitian ini menyarankan untuk meningkatkan akses sumber daya pembelajaran dan memperpanjang waktu yang dialokasikan untuk kegiatan prakarya serupa.
Analisis Interferensi Bahasa Daerah Nias terhadap Bahasa Indonesia di Garu II Medan Amplas Halimul Maduwu; Alfitriana Purba; Sutikno Sutikno; Abdullah Hasibuan; Abdul Mujib
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : JURRIPEN : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v4i2.5686

Abstract

This research aims to analyze forms of phonological interference in the use of Indonesian by speakers of the Nias regional language in Garu II, Medan Amplas. The background of this research is based on the fact that the Nias people, as a bilingual group, often experience difficulties in pronouncing Indonesian according to the rules, resulting in symptoms of phonological deviations such as deletions, changes and additions of phonemes. Using qualitative descriptive methods and triangulation techniques (observation, interviews, documentation), this research found three main forms of interference: (1) deletion of the final phoneme (example: "jalan" becomes "jala"), (2) changes in phonemes (example: "kaya" becomes “kayo”), and (3) the addition of phonemes (example: “although” becomes “walampun”). Factors causing interference include the social environment, first language habits, low vocabulary mastery, and weak loyalty to the second language. It is hoped that the results of this research can enrich the study of phonology and become a reference in developing Indonesian for bilingual communities.