Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Gerakan Peduli Sehat Reproduksi Wanita (Gelis P-San) Sebagai Upaya Pemberdayaan Deteksi Dini Kesehatan Reproduksi Wanita di Wilayah Bantul Yogyakarta Riski Oktafia; Nur Azizah Indriastuti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5840

Abstract

ABSTRAKMasalah  kesehatan  reproduksi pada wanita akan berdampak luas dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Kurangnya edukasi tentang kesehatan reproduksi, kuatnya mitos-mitos negatif tentang kesehatan reproduksi dan menganggap tabu mendiskusikan masalah kesehatan reproduksi misalnya keluhan keputihan, gangguan menstruasi dan masalah infeksi menular seksual menjadi penyebab meningkatnya gangguan kesehatan reproduksi wanita. Informasi yang didapatkan oleh wanita usia subur rata-rata terbatas dikarenakan sebagian ibu tidak bekerja atau sibuk mengurus anak-anaknya sehingga membutuhkan pengetahuan tentang  perawatan diri pada organ kewanitaan, mengenali masalah kesehatan reproduksi wanita dan mampu mendeteksi dini tanda bahaya masalah kesehatan reproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat untuk melakukan gerakan peduli sehat reproduksi wanita. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah menggunakan model peningkatan kemitraan dengan kader Kesehatan dan ibu-ibu wanita usia subur dengan memberikan promosi kesehatan reproduksi dan screening kesehatan reproduksi. Hasil kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang Kesehatan reproduksi dan perawatannya dari 70% menjadi 98%. Kesimpulan kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui gerakan peduli sehat reproduksi wanita dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan deteksi dini kesehatan reproduksi wanita. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebaiknya dilakukan monitoring secara berkala. Penyediaan media edukasi sebaiknya lebih lengkap dan partisipasi dari pihak masyarakat. Kata kunci: Edukasi, Kesehatan Reproduksi, Wanita Usia Subur  ABSTRACT  Reproductive health problems in women will have a wide impact and affect various aspects of life. Lack of education about reproductive health, strong negative myths about reproductive health and consider it taboo to discuss reproductive health problems such as complaints of vaginal discharge, menstrual disorders and sexually transmitted infection problems are the causes of increasing women's reproductive health disorders. Information obtained by women of average childbearing age is limited because some mothers do not work or are busy taking care of their children so they need knowledge of self-care in the female organs, recognize women's reproductive health problems and are able to detect early the danger signs of reproductive health problems. The purpose of this activity is to empower the community to carry out healthy reproductive care movements for women. The method of implementation of this devotional activity is to use a model of increasing partnerships with Health cadres and women of childbearing age by providing reproductive health promotion and reproductive health screening. The results of this activity are an increase in knowledge and understanding of reproductive health and its treatment from 70% to 98%. The conclusion of this activity is that community empowerment through the women's reproductive health care movement can improve knowledge, understanding and early detection of women's reproductive health. This community service activity should be monitored periodically. The provision of educational media should be more complete and participation from the community. Keywords:  Education, Reproductive health, Women of Childbearing
MENSTRUASI SEHAT PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR DISMINORE GADIS QUR’AN WILAYAH DESA TLOGO RT 05 TAMANTIRTO KASHAN BANTUL Riski Oktafia; Arif Wahyu Setyo Budi; Lina Wahyuningsih
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i1.2621

Abstract

Abstrak Menstruasi merupakan perubahan fisiologis yang dialami perempuan sebagai tanda kematangan organ reproduksi. Menstruasi pertama dimulai sejak usia remaja, yaitu 12-13 tahun. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang menimbulkan masalah fisik dan emosional yang ditimbulkan. Gejala menstruasi dialami 75% remaja dan berdampak pada aktivitas dan kualitas hidupnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang menstruasi sehat dan kesehatan reproduksi pada remaja putri Di Wilayah Desa Tlogo Rt 05 Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 metode meliputi screening, teaching, dan evaluating. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan kesehataan reproduksi remaja putri melalui media ceramah dan diskusi. Hasil pengabdian masyarakat ini yaitu sebanyak 44 % remaja putri mengalami keluhan nyeri haid, 39 % mengalami payudara sakit, 11 % mengalami keluhan mudah marah dan 6 % mengalami masalah keputihan. Setelah diberikan edukasi kesehatan tentang mentrusai sehat dan kesehatan reproduksi terdapat peningkatan pengetahuan dari 65 % menjadi 98 %. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat bagi remaja putri terutama pada saat mengalami menstruasi. Adanya peningkatan pengetahuan diharapkan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja putri dan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.                                                                                           AbstractMenstruation is a physiological change experienced by women as a sign of the maturity of the reproductive organs. The first menstruation begins at the age of adolescence, which is 12-13 years. Menstruation is a physiological condition that causes physical and emotional problems caused. Menstrual symptoms are experienced by 75% of adolescents and have an impact on their activity and quality of life. This community service activity aims to increase knowledge about healthy menstruation and reproductive health in young women in the Tlogo Village Area Rt 05 Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. The method of implementing community service are 3 methods including screening, teaching, and evaluating. Community service activities are carried out through health education about healthy menstrual and women's reproductive health through the media of speech and discussions. The results of this community service are as many as 44% of adolescent girls experience complaints of menstrual pain, 39% have breast pain, 11% have irritable complaints and 6% have vaginal discharge problems. After being given health education about healthy menstrual and reproductive health there was an increase in knowledge from 65% to 98%. This community service activity provides benefits for young women, especially during menstruation. Increased knowledge is expected to grow in awareness of the importance of maintaining the reproductive health of young women and be able to apply the knowledge gained in everyday life.