Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MODEL PEMBINAAN AKIDAH AKHLAK DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH KASYPUL ANWAR Kamilah; Ramlan Thalib; Alfianor; Ahmad Humaidi; Zubaidillah, Muh. Haris
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 2 No. 02 (2024): July - December 2024
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14775885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan model pembinaan akidah akhlak di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar, Desa Rantau Bujur, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembinaan akidah akhlak di Pondok Pesantren Salafiyah Kasypul Anwar melibatkan tiga pendekatan utama: (1) Model pembinaan behavioristik yang mencakup pendidikan agama, keteladanan, dan upaya membangun sifat-sifat mulia; (2) Model pembinaan kognitif yang fokus pada proses pembelajaran akidah akhlak, pengembangan nilai-nilai kepribadian, serta upaya menarik perhatian santriwati terhadap isu-isu keilmuan; (3) Model pembinaan situasional yang diterapkan melalui sistem belajar sorogan, perhatian terhadap urusan masyarakat, serta pengamalan nilai-nilai yang relevan dengan situasi lingkungan sekitar.
NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM PRAKTIK PENGOBATAN MELALUI RUQYAH Samsul Fajeri; Ramlan Thalib; Mawardah
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 3 No. 01 (2025): January - June 2025
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/

Abstract

Penelitian ini membahas nilai-nilai filosofis praktik ruqyah dari perspektif akidah di Desa Muara Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Latar belakang penelitian ini adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap ruqyah sebagai metode penyembuhan spiritual yang diyakini mampu memperkuat keimanan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana masyarakat memaknai dan mengaplikasikan ruqyah sebagai bagian dari pengamalan akidah Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan praktisi dan warga, serta studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara induktif untuk mengungkap pola pemikiran dan perilaku keagamaan masyarakat dalam praktik ruqyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruqyah dipahami sebagai bentuk ibadah dan penguatan akidah, yang mencakup keyakinan terhadap Allah (ilahiyyat), mengikuti sunnah Nabi (nubuwwah), menerima hal-hal gaib (sam’iyyat), serta penyucian jiwa (ruhaniyyat). Nilai-nilai tersebut memperkuat prinsip tauhid dan memberikan dampak positif terhadap spiritualitas masyarakat. Praktik ruqyah di desa ini menjadi cerminan integrasi antara pengobatan spiritual dan pemahaman akidah dalam kehidupan sehari-hari.
PENDIDIKAN AQIDAH ISLAMIYAH PADA ANAK USIA DINI DI DESA HAUR GADING RT 1 DAN 2 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Siti Khadijah; Ramlan Thalib; Ahmad Humaidi
Al-Ma'had: Jurnal Ilmiah Kepesantrenan Vol. 1 No. 01 (2023): January - June 2023
Publisher : Yayasan Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10198956

Abstract

Pendidikan aqidah sangatlah penting diberikan terhadap anak usia dini, perbuatan yang di sengaja secara sadar akan ditiru oleh-nya, berperilaku yang bernilai dan bernorma yang akan tertanam pada anak usia dini jika dia melihat kita sebagai teladan atau sebagai contuh yang ia tiru. Anak adalah sebagai amanat orang tua, mereka masih putih cermerlang bersih dari ukiran. Jika dibiasakan dan diajarkan kearah kebaikan jadilah ia baik. Tetapi bila dibiasakan jelek atau dibiarkan dalam kejelekan, maka rusaklah ia. Untuk itu wajiblah orang tua atau wali menjaga anak dari perbuatan dosa dangan mendidik dan mengajarkan berakhlak yang bagus, menjaganya dalam berteman dan pintar dalam agama islam. Maka dari itu dalam skripsi ini dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimana pendidikan keimanan, pendidikan tentang sifat-sifat yang wajib, yang mustahil dan yang jaiz bagi Allah, serta pendidikan agar senantiasa taat pada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah terhadap anak usia dini di desa Haur Gading Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan documenter, penulis mengumpulkan data-data kadang dengan melihat secara langsung bahkan sambil bertannya terhadap orang tua yang masih menanggung anak usia dini dengan batas usia 0-6 tahun. Data pokok dalam penelitian ini adalah Pendidikan keimanan terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading, pendidikan tentang sifat-sifat yang wajib,yang mustahil dan yang jaiz bagi Allah terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading, dan pendidikan agar senantiasa taat pada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan aqidah islamiyah pada anak usia dini di Desa Haur Gading Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara meliputi : Pertama, Pendidikan Keimanan Terhadap anak usia dini di Desa Haur Gading adalah mengenalkan tentang rukun iman kepada anak,dengan cara bercerita-cerita yang mendidik, dan dengan cara mengajak anak untuk selalu menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangannya, dan mengajarkan pada anak untuk selalu menjaga lisan dan perbuatannya. Kedua, pendidikan tentang sifat-sifat yang wajib, mustahil dan yang jaiz bagi Allah terhadap anak usia dini di desa Haur Gading dengan cara, menyekolahkan meraka ke TPA (taman pendidikan al-qur’an) dan mengajarkan dengan menonton  Gadget. Ketiga, pendidikan agar senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah terhadap anak usia dini di desa Haur Gading adalah membiasakan anak untuk beribadah seperti shalat, puasa, memberi teladan, menegur jika ia salah, diajarkan mengerjakan yang baik dan jauhi yang buruk, serta membiasakan berperilaku yang baik-baik.
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANGANAN PERILAKU RESISTENSI SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH Muhammad Kadrida; Ramlan Thalib; Khairul Washfiah
Ahsani Taqwim: Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 2 No. 3 (2025): Oktober
Publisher : Yayasan Baitul Hikmah al-Zain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63424/ahsanitaqwim.v2i3.342

Abstract

Education plays an important role in addressing resistance, especially in the form of student resistance behavior in madrasahs, which is one of the problems often faced by teachers, such as rejection, protests, or even violence against teachers or classmates. This research aims to identify the strategies implemented by Islamic Religious Education teachers in addressing student resistance. The subjects of this research are four Islamic Education teachers, while the object of the research is the strategies used by Islamic Education teachers to address students’ resistance behavior. The data collection technique for this research uses a qualitative approach that is descriptive in nature. With data collection techniques used through observation, interviews, and documentation. The data processing techniques used are data collection, data reduction, data display, data verification, and data analysis. And the verification of the data validity used in this research includes data credibility, transferability, dependability, and confirmability. The research results show that the teacher's strategy in handling resistance in learning is quite good. This was known from the results of the interview with the teacher. Then, in addressing student resistance, there were some obstacles such as not wanting to follow the teacher’s advice. The factor causing the handling of resistance is found in the madrasa activities, which can foster religiosity and socialization among peers, ultimately aimed at the students’ character. Therefore, the teacher periodically changes strategies by observing the students’ conditions, and there are also hindering factors such as students feeling afraid and not liking the teaching style presented by the teacher.
Problematika Panggilan Ghaib Dalam Perkara Perceraian Melalui Radio Di Era Digitalisasi Pada Pengadilan Agama Amuntai Yuliana Fitria; Ahdiyatul Hidayah; Ramlan Thalib
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sometimes the whereabouts of one party is unknown, such cases are called ghaib cases. In dealing with these cases, the Amuntai Religious Court applies a ghaib summoning mechanism, one of which uses radio. However, in the current era, radio faces challenges due to changes in society that access information tends to use digital media. This study aims to determine the ghaib summoning mechanism and identify issues in using radio for such summons. This research uses a descriptive qualitative approach. To collect the necessary data, researchers employed various methods, including observation, interviews and documentation. The results showed that ghaib summons are carried out by posting the summons on the notice board and announcing it through the Gema Kuripan Amuntai Radio Station twice with an interval of one month, a court session is then held after three months from the last announcement. In addition, The Amuntai Religious Court also utilises digital media such as the official website. Based on this research, it can be concluded that even though the summoning of ghaib cases via radio is still used for cost-efficiency, it faces several obstacles, particularly with public preference shifting toward digital. Therefore, innovation is needed to remain relevant to the times. Keywords: Amuntai Religious Court, Digitalisation, Divorce, Ghaib Summons, Radio Abstrak Terkadang terdapat perkara dimana salah satu pihaknya tidak diketahui lagi alamatnya, perkara seperti ini disebut perkara ghaib. Dalam hal ini, Pengadilan Agama Amuntai menerapkan mekanisme pemanggilan ghaib yang salah satunya menggunakan radio. Namun, di era saat ini, penggunaan media radio menghadapi berbagai tantangan karena terjadinya perubahan pola masyarakat dalam mengakses informasi yang lebih cenderung menggunakan media digital. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui mekanisme pemanggilan perkara ghaib di Pengadilan Agama Amuntai serta mengidentifikasi problematika radio dalam menyampaikan panggilan perkara ghaib. Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif berbasis pada data empiris. Data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanggilan ghaib dilakukan dengan cara menempelkan relas panggilan di papan pengumuman dan menyiarkannya melalui Stasiun Radio Gema Kuripan Amuntai sebanyak dua kali dengan selang waktu satu bulan, dan sidang baru dilaksanakan setelah tiga bulan dari pengumuman terakhir. Selain itu, Pengadilan Agama Amuntai juga memanfaatkan media digital seperti website resmi. Penelitian ini menunjukan bahwa meskipun pemanggilan ghaib melalui radio masih digunakan karena pertimbangan efisiensi biaya, namun  dalam praktiknya menghadapi sejumlah kendala, seperti masyarakat yang lebih tertarik mengakses informasi melalui media digital daripada menggunakan radio. Sehingga diperlukan inovasi dalam sistem pemanggilan ghaib agar lebih relevan dengan perkembangan zaman. Kata kunci: Digitalisasi, Panggilan Ghaib, Pengadilan Agama Amuntai, Perceraian, Radio.
PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH DASAR DI SLBN 1 AMUNTAI TENGAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Ramlan Thalib; Normalasari; Ria Susanti
Lubna : Journal of Islamic Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2025): Lubna : Journal of Islamic Elementary Education
Publisher : Prodi PGMI IAI Darul Ulum Kandangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63216/jiee.v2i2.434

Abstract

This study aims to determine the strategies, teaching modules, assessment of the merdeka curriculum and what factors influence the implementation of the merdeka curriculum in Islamic religious education at the elementary school level at SLBN 1 Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara Regency. research results: The implementation of the Merdeka Curriculum has been proven to make it easier for Islamic Religious Education teachers to teach students with special needs at SLBN 1 Amuntai. Its flexibility allows for the adjustment of learning materials and methods according to the diverse needs and abilities of students. Assessment emphasizes individual development, not competition between students. The teaching module, which can be accessed via the internet or the Merdeka Teaching platform, provides effective guidance, especially in the early phase of learning (phase A) which focuses on basic material such as the hijaiyah letters, ablution, and the shahada. This curriculum marks a paradigm shift from teacher-centered learning to student-centered learning.