Claim Missing Document
Check
Articles

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ADVERSITY QUOTIENT PADA CERITA NABI MÛSÂ DALAM ALQURAN Zubaidillah, Muh. Haris
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 11, No. 24, Juli-Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The challenge for education that can not be denied is globalization and technological progress on the one hand. On the other hand education is also faced with the increasing variety of life pressures. Paul G. Stoltz invented a new type of intelligence theory from the psychological paradigm, namely Adversity Quotient (ability to face difficulties), that is, a persons ability to observe difficulties and cultivate those difficulties with his or her intelligence so that it becomes a challenge to be solved. The Quran is a holy book filled with educational values. Among the content of the Quran are stories. One of the stories in the Quran is the story of Prophet Moses that is found in many surahs in the Quran. In the story of Prophet Moses there are many extraordinary values and lessons especially in how to deal with adversity. From the results of research, revealed the following important matters. The Adversity Quotients educational value scontained in the story of Prophet Musa in the Quran are the values of patience, the value of optimism and unyielding, the value of the great soul and the value of jihad.
ANALISIS MATA PELAJARAN FIKIH KELAS X MATERI ZAKAT DAN HIKMAHNYA DI MADRASAH ALIYAH Zubaidillah, Muh Haris
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 18, No 2 (2018): Published in September of 2018
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.415 KB)

Abstract

National education functions to develop the ability and shape of dignified national character and civilization in order to educate the life of the nation, aims to develop the potential of students to become faithful and fearful people of God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and become a democratic and responsible citizen. To achieve this goal, one of the fields of study that must be learned by students in madrasas is Islamic Religious Education (PAI). Jurisprudence education is one of the Islamic religious education that is applied in educational institutions, ranging from basic education to Islamic higher education as a means of realizing educational goals, forming people who understand the Islamic shari'ah. This article tries to analyze the subject matter of X-class fiqh material and its wisdom in Madrasah Aliyah from the aspect of conformity between material content and core competencies and basic competencies, between material and social development and children's intelligence, between learning materials and methods and also between material and evaluation. Keywords: Analysis, Zakat, Fiqh, Madrasa Aliyah
ANALISIS MATA PELAJARAN FIKIH KELAS X MATERI ZAKAT DAN HIKMAHNYA DI MADRASAH ALIYAH Muh Haris Zubaidillah
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 18, No 2 (2018): Published in September of 2018
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.415 KB) | DOI: 10.47732/alfalahjikk.v18i2.63

Abstract

National education functions to develop the ability and shape of dignified national character and civilization in order to educate the life of the nation, aims to develop the potential of students to become faithful and fearful people of God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and become a democratic and responsible citizen. To achieve this goal, one of the fields of study that must be learned by students in madrasas is Islamic Religious Education (PAI). Jurisprudence education is one of the Islamic religious education that is applied in educational institutions, ranging from basic education to Islamic higher education as a means of realizing educational goals, forming people who understand the Islamic shari'ah. This article tries to analyze the subject matter of X-class fiqh material and its wisdom in Madrasah Aliyah from the aspect of conformity between material content and core competencies and basic competencies, between material and social development and children's intelligence, between learning materials and methods and also between material and evaluation. Keywords: Analysis, Zakat, Fiqh, Madrasa Aliyah
PROGRAM RUMAH TAHFIZH DI KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN M. Ahim Sulthan Nuruddaroini; Muh. Haris Zubaidillah; Rusiana Rusiana; Hatmiah Hatmiah; Nurul Izzati; Andini Putri Titasari
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 2, April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i2.936

Abstract

AbstrakSaat ini program menghafal Alquran mengalami kenaikan yang sangat pesat. Di tengah besarnya perhatian masyarakat terhadap program menghafal Alquran, pengelola lembaga harus memastikan kualitas dan mutu pendidikan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang program rumah tahfizh di Kabupaten Tabalong. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (kualitatif) dengan jenis penelitian naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan Teknik analisis data menggunakan Teori Miles and Huberman yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Rumah tahfiz yang menyelenggarakan pembelajaran di jam tertentu 2-3 jam perhari, santri pulang kerumah sebagaimana pola pembelajaran di TPA/TPQ. Rumah tahfiz yang menerima santri mondok diasrama dan non asrama (pulang kerumah). Rumah tahfiz yang mewajibkan santri untuk tinggal dirumah tahfiz atau asrama. santri tetap sekolah formal diluar rumah tahfiz. Waktu pembelajaran untuk santri yang tidak menginap sekitar 2-3 jam selama tiga, empat atau lima hari. Untuk santri menginap pembelajaran tahhfiz dilaksanakan tiga kali sehari yakni pada waktu pagi, sore dan malam. Materi dan program terdapat beberapa program yaitu program Tahsin, program tahfizh, murajaah hafalan, dan ada program tambahan. RTQ yang menerima santri sudah bisa baca Alquran dengan baik, tahsin yang dilaksanakan dengan memperbaiki bacaan pada surah yang dihafal saja. Dari beberapa RTQ pelaksanaan muraja’ah yaitu: 1) Muraja’ah dirumah dengan disimak orangtua. 2) Muraja’ah sekali dalam satu minggu. 3) Muraja’ah setiap hari secara klasikal. 4) Muraja’ah setelah selesai satu juz. 5) Muraja’ah setiap hari disimk teman. 6) Muraja’ah setiap hari diwaktu malam. Sedangkan program tambahannya adalah Tajwid, Aqidah & Akhlak, Fiqih (praktek ibadah sehari-hari), doa-doa harian. Metode menghafal yang digunakan lebih banyak dengan metode tikrar dan talaqqi, dan media yang digunakan adalah papan tulis untuk tahsin, speaker qur’an, TV, MP3 Morattal, menggunakan Alquran blok warna seperti Al-Hufaz, Al-hafiz, Alquran waqaf ibtida. Selain itu, ada pelaksanaan evaluasi atau penialain. Pelaksanaan evaluasi ini Guru mencatat di buku mutaba’ah, buku prestasi atau buku setoran santri dengan memberikan keterangan “sangat baik, baik, cukup, ulang”, memberikan tanda bintang tiga, dua atau satu untuk tahfiz usia balita. Penilaian atau tes setiap selesai satu juz. Secara teoretis maupun praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan khazanah keilmuan Islam terutama tentang bagaimana cara mengelola program rumah tahfizh.
KONSEP PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA JAMA’AH TABLIGH Muh. Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 4, No. 2, Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i2.322

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan anak pada keluarga jama’ah tabligh. Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Hasil penelitian ini adalah bahwa konsep pendidikan anak pada keluarga jama’ah tabligh meliputi; dasar-dasar pendidikan agama Islam yaitu 13 sifat da’i dan 28 asas dakwah. Program-program meliputi shalat berjama’ah lima waktu di masjid, pendidikan atau pembelajaran Alquran, birrul waa lidain, puasa, taklim dan puasa sunnah. Metode pendidikan agama Islam meliputi, metode kebiasaan, metode keteladanan, metode nasihat, metode monitoring, metode punishment (memberikan hukuman), metode keluar (khuruj). Tujuan pendidikan agama Islam meliputi, untuk mencapai sifat-sifat di antaranya, iman dan yakin seperti iman dan yakinnya Rasulullah saw. Fikir dan risau seperti fikir dan risau Rasulullah saw. Maksud hidup seperti maksud hidup Rasulullah saw. Kecintaan seperti kecintaan Rasulullah saw. Tertib hidup seperti tertib hidup Rasulullah saw, mampu berinteraksi dengan masyarakat, dapat memberikan manfaat kepada orang lain, mampu berdakwah, dan mencari ridha Allah swt dan selalu menjalankan sunnah Nabi. Sedangkan materi pendidikan agama Islam meliputi, ta’lim wa ta’allum berisi beberapa materi, di antaranya adalah materi Alquran, anak-anak mereka di ajarkan cara membaca Alquran, menghafal surah-surah pendek, selain itu juga membacakan kitab fadhilah amal yang materinya tentang fadhilah-fadhilah amal, seperti fadhilah puasa, sedekah, zikir, membaca Alquran dan di bacakan rutin setiap selesai shalat. Selain itu juga materi mengenai enam sifat sahabat, yaitu yakin pada kalimah Thoyyibah, shalat khusu’ dan kudhu’, ilmu dengan zikir, ikramul muslimin, meluruskan niat, dakwah dan tabligh.
STRENGTHENING RESILIENCE IN CHILDRENS PSYCHOLOGICAL DISORDERS OF ABDULLAH NASHIH ULWANS PERSPECTIVE Muh. Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 5, No. 2, Januari-Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v5i2.545

Abstract

Psychological disorders in children such as insecurity, timidity, low self-esteem, feelings of anxiety, and desires need solutions and antidotes. This study aims to describe the antidote for psychological disorders through the concept of Abdullah Nashih 'Ulwan. This study uses the library research method, data collection techniques use documentation techniques, while data analysis techniques use content analysis. The results of this study state that Abdullah Nashih 'Ulwan's concept of psychological education in his essay entitled Tarbiyatul Aulad Fi Al-Islam, revealed that there are four factors of psychological problems or disorders in a child that must be prevented and even treated by educators. The four factors are inferiority insecurity, afraid, feelings of having flaws, and envy. Abdullah Nashih 'Ulwan also explained the concept of a bidder for these four factors as described in the explanation in this article. Theoretically, practical and empirical research is expected to provide benefits for teachers and parents in strengthening resilience to children's psychological disorders by using the concept of Abdullah Nashih 'Ulwan's psychological education.
Penggunaan Terapi Al-Qur’an untuk Mengatasi Anak Bermasalah Siti Azizah Rizki; Muhammad Haris Zubaidillah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2369

Abstract

Anak bermasalah atau  disebut anak berisiko  adalah sebuah masyarakat dengan risiko medis, psikologis, sosial, ekonomi, dan budaya yang dapat mempengaruhi jalannya kehidupan dan pendidikan yang lengkap akibatnya pun  mereka tidak bisa menyelesaikan pendidikannya. Sehingga ia gagal dalam memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik dimasa depan. Dalam  penelitian  ini yang digunakan adalah terapi ayat Al-Qur’an. Subejek penlitian ini adalah anak yang bermasalah.. Tujuan penelitian ini adalah penggunaan terapi ayat Al-Qur’an untuk anak bermasalah yang mengalami kurangnya perhatian dari orangtua nya dan kurangnya motivasi belajar. Data yang dikumpulkan  adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan in depth interview. Hasil penelitian ini adalah bahwa terapi Al-Qur’an dapat menyembuhkan solusi penyakit spiritual, fisik, dan sosial pada anak yang masih menempuh pendidikan, termasuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah yang mengalami kurangnya perhatian dari orangtua nya dan kurangnya motivasi dalam belajar yang dialami oleh subjek penelitian ini.  Penggunaan terapi Al-Qur’an ini subjek merasa lebih nyaman, dan ikhlas menerima kondisi keluarga nya. Penelitian ini dengan secara teoritis dan praktis dapat memberikan informasi dan kontribusi mengenai penggunaan terapi  ayat Al-Qur’an yang dapat menjadikan sebagai pengobatan, khususnya untuk anak yang bermasalah karena kurang nya perhatian dari orangtua nya dan kurangnya motivasi belajar.
Dampak Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap Penghafal Al-Qur'an Erma Nidia; Muh Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3132

Abstract

Al-Qur’an adalah kalam yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril sebagai pegangan hidup kepada seluruh manusia terutama orang islam. Al-Qur’an diturunkan berbahasa Arab agar terjaga dan terpelihara keabadiannya. Belajar bahasa Arab banyak memiliki manfaat, terutama berpengaruh terhadap penghafal al-Qur’an salah satunya memberikan kemudahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang di rasakan mahasiswa dalam belajar bahasa Arab terhadap hafalan al-Qur’an mereka. Metode kualitatif jenis penelitian phenomenology digunakan sebagai metode penelitian ini. Adapun pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Amuntai jurusan Pendidikan Bahasa Arab sebagai subjek dari penelitian ini. Adapun teknis analisis menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi. Penelitian ini menghasilkan bahwa pembelajaran bahasa Arab berdampak positif, salah satunya adalah memberikan kemudahan dalam menghafal al-Qur’an, sebab dengan belajar bahasa Arab bisa memahami makna al-Qur’an yakni mudah dalam mengingat, cepat dalam hafalan, lebih teliti dalam menghafal, serta terasa nikmat saat menghafal. Selain itu, memahami kaidah-kaidah bahasa Arab, dan mempunyai banyak kosakata bahasa Arab. Secara teoritis penelitian ini memberikan kontribusi terutama kepada penghafal al-Qur’an yang belajar bahasa Arab. Secara praktis penelitian ini memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang dampak pembelajaran bahasa Arab terhadap penghafal al-Qur’an.
Problematika Mahasiswa dalam Manajemen Skill Berbahasa Arab pada Perguruan Tinggi di Kalimantan Hikami Rafsanjani; Muh. Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.3072

Abstract

Manajemen skill  adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisis, mengelola dan mengembangkan keterampilan yang dimilikinya dengan baik. Manajemen skill  bahasa arab terdiri empat komponen maharah yaitu maharah istima’, kalam, qiraah dan kitabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab problematika manajemen skill berbahasa Arab pada perguruan tinggi di Kalimantan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian narrative research. Untuk teknik pengumpulan datanya dilakukan wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi kepada mahasiswa bahasa Arab yang ada pada perguruan di Kalimantan, adapun subjek pada penelitian ini terdiri dari mahasiswa bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Amuntai, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI)  Samarinda, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika manajemen skill berbahasa Arab di sebabkan beberapa faktor diantaranya minimnya penguasaan kosakata, kurangnya pembiasaan berbicara bahasa Arab, kesulitan menerjemahkan, minimnya penguasaan Nahwu dan Sharaf, dan faktor lingkungan sekitar. Adapun solusi yang ditemukan yaitu melalui rajin membaca Al-Qur’an, belajar dari platfrom digital, dan pengembangan literasi bahasa Arab melalui gerakan one day one post.
ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI JENJANG SD, SMP DAN SMA Muh Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2, No 1 (2019): February
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v2i1.95

Abstract

Islamic Education subjects at various levels and types of education as a whole are in the scope of the Quran and Hadith, faith, morality, jurisprudence, and history. The scope of Islamic religious education includes the realization of harmony, harmony, and balance of human relations with Allah, self, fellow human beings, other creatures and the environment (Hablun Minallah wa hablun Minannas). So Islamic religious education is a conscious effort carried out by educators in order to prepare students to believe, understand, and practice Islamic teachings through the activities of guidance, teaching or training that has been determined to achieve the stated goals. In this study, we will discuss the analysis of the characteristics of Islamic Education materials at various levels and the type of education that aims to find out what the material is and where the advantages and disadvantages are. In this study it was found that PAI material at various levels and types of education, namely from kindergarten, elementary, junior high and high school had different characteristics, starting from the content of the material, material weight and depth of material also different from psychological, philosophical, sociological and technological aspects. Keywords: Characteristics, Material, Islamic Education, Elementary School, Middle School, High School