Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Edukasi Pengukuran Antropometri Kader Posyandu RW 02 Kelurahan Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang Devi, Chindya Paramitha; Untari
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi menggambarkan keadaan tubuh berdasarkan variabel tertentu, seperti tinggi badan, berat badan, dan usia. Status gizi dipengaruhi oleh faktor makanan, penyerapan, dan penggunaan zat gizi. Banyak metode digunakan dalam penentuan status gizi, salah satunya dengan data antropometri. Metode pengukuran antropometri cukup mudah, sederhana, dan aman. Cara pengukuran antropometri yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan dalam penentuan status gizi. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengukuran antropometri pada kader posyandu sering terjadi karena masih jarang adanya pelatihan pengukuran antropometri pada anak balita. Dalam hal ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat di posyandu RW 02 Kelurahan Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader. Sebanyak 10 kader di Posyandu RW 02 Kelurahan Wonotingal memperoleh materi pengetahuan dan selanjutnya dilakukan praktik langsung cara pengukuran antropometri dengan benar. Kuesioner pengetahuan diberikan pada sebelum dan sesudah mendapatkan materi pengetahuan dari narasumber. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan kader posyandu mengalami peningkatan setelah kegiatan materi dan pelatihan yaitu dari 68 point menjadi 84 point. Secara observasi keterampilan dalam pengukuran antropometri juga sudah bisa dilakukan dengan benar oleh para kader.
Gambaran Pemilihan Bahan dan Higienitas Pengolahan Makanan Balita di Posyandu Wonotingal Kecamatan Candisari Semarang Devi, Chindya Paramitha; Untari
Jurnal Informatika dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2025): IKN : Jurnal Informatika dan Kesehatan
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ikn.v2i1.3389

Abstract

Nutritional problems in Indonesia occur due to various factors, such as food intake, environment including hygiene and sanitation, socio-economic, family characteristics, and the presence of infection. Children who have poor nutritional status are susceptible to infection, because children were lack of immunity. Conversely, children who suffer from infections do not have sufficient appetite, resulting in children being malnourished and falling into poor nutritional status. So, infection and nutritional status were correlated. Malnutrition in children is influenced by the level of knowledge, attitudes and behavior of mothers in choosing the right food ingredients. The practice of selecting ingredients and hygiene of food processing is closely related to the emergence of certain diseases or infections, so further research is needed. This descriptive study focused on the description of the selection of ingredients and processing of toddler food by mothers, which wass carried out using a research instrument in the form of a questionnaire. The results of the study of 20 respondents (mothers of toddlers) conducted at the Posyandu of Wonotingal Village regarding the practice of mothers in preparing food for children (toddlers) were classified as "Defficient" in terms of the aspect of selecting ingredients and hygiene aspects of food processing, namely with indicators of selecting types of spices and toddler snacks, as well as the implementation of Clean and Healthy Living Behavior.   ABSTRAK Masalah gizi di Indonesia terjadi karena beragam faktor, seperti asupan makanan, lingkungan termasuk higiene dan sanitasi, sosial ekonomi, karakteristik keluarga, adanya infeksi. Anak yang mempunyai status gizi kurang mudah terkena infeksi, karena anak tidak mempunyai daya tahan tubuh yang cukup. Sebaliknya, anak yang menderita infeksi tidak mempunyai nafsu makan yang cukup, akibatnya anak kekurangan gizi dan jatuh pada status gizi kurang, sehingga keterkaitan infeksi dengan status gizi mempunyai hubungan timbal balik yang kuat. Kurangnya gizi pada anak dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam memilih bahan makanan yang benar. Praktik pemilihan bahan dan higienitas pengolahan bahan pangan erat kaitannya dengan munculnya penyakit atau infeksi tertentu, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Penelitian deskriptif ini berfokus pada gambaran pemilihan bahan dan pengolahan bahan makanan balita oleh Ibu, yang dilakukan dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Hasil penelitian terhadap sejumlah 20 responden (ibu balita) yang dilaksanakan di Posyandu Kelurahan Wonotingal terkait praktik ibu dalam penyiapan makanan anak (balita) tergolong “Kurang Baik” ditinjau dari aspek pemilihan bahan dan aspek higienitas pengolahan pangan, yaitu dengan indikator pemilihan jenis bumbu dan makanan selingan balita, serta penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Gambaran Pola Konsumsi Makanan Selingan dan Status Gizi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo Untari; Chindya Paramitha Devi; Afni Nadya Ramadhani; Umi Lailatun Nikmah
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asupan makan dapat mempengaruhi status kesehatan dan gizi individu. Status gizi yang baik dipengaruhi oleh asupan makan utama dan selingan yang mencukupi. Adanya perubahan konsumsi makan pada masyarakat modern saat ini mempengaruhi asupan makan terutama pada usia remaja dan dewasa yang selalu mengikuti tren. Konsumsi makanan selingan yang berlebihan dan menghilangkan makan utama, dapat berkontribusi terhadap status gizi. Frekuensi dan pemilihan makanan selingan mempengaruhi jumlah asupan energi yang mempengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola konsumsi makanan selingan baik frekuensi dan pemilihan makanan selingan serta status gizi mahasiswa Fakultas Kesehatan Univeristas Ngudi Waluyo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional dengan pemilihan subjek penelitian ditentukan secara purposive. Teknik pengambilan subjek dilakukan dengan simple-random-sampling dan diperoleh subjek sebanyak 68 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pola konsumsi makanan selingan pada subjek dalam penelitian ini yaitu sebanyak 52% frekuensi konsumsi tidak lebih dari dua kali per hari, dengan pemilihan jenis olahan makanan berupa makanan yang diproses secara sederhana yang umumnya memiliki kandungan lemak lebih tinggi dengan kandungan protein lebih rendah. Mayoritas subjek memiliki status gizi normal. Pola konsumsi makanan selingan subjek dalam penelitian ini adalah frekuensi konsumsi tidak lebih dari dua kali per hari, dengan pemilihan jenis olahan makanan berupa makanan yang diproses secara sederhana. Mayoritas status gizi subjek termasuk normal yang menunjukkan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo memiliki pengetahuan gizi yang memadai dan menerapkannya dalam keseharian.
POLA KONSUMSI DAN MOTIVASI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 GIZI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO DALAM MEMILIH STREET FOOD SEBAGAI MENU MAKAN UTAMA Devi, Chindya Paramitha; Pontang, Galeh Septiar
Science Technology and Management Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v5i2.407

Abstract

Street food berkembang pesat di Indonesia terkait kemudahan akses dan harga yang terjangkau. Aspek pengetahuan gizi juga mempengaruhi konsumsi street food yaitu berperan dalam menentukan jenis makanan. Mahasiswa Program Studi S1 Gizi dibekali dengan pengetahuan tentang prinsip gizi seimbang untuk mendukung kompetensinya, namun prevalensi konsumsi street food pada “mahasiswa gizi” tetap tinggi terkait efisiensi waktu dan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi dan motivasi pemilihan street food sebagai menu makan utama pada mahasiswa Program Studi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo. Pada penelitian deskriptif ini, digunakan pendekatan cross-sectional dengan teknik purposive random sampling dan diperoleh total responden sebanyak 63 subjek. Hasil penelitian yang diperoleh dengan pengambilan data berupa kuisioner menunjukkan bahwa pola konsumsi dan motivasi mahasiswa Program Studi S1 Gizi Universitas Ngudi Waluyo dari tahun perkuliahan ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4 memiliki kesamaan dalam memilih street food sebagai menu makan utama, yaitu dari aspek jenis menu, frekuensi konsumsi, kisaran harga per porsi, dengan motivasi keterjangkauan lokasi dan harga.
Inovasi Diversifikasi Pangan Fungsional Berbasis Jamur Tiram Sebagai Camilan Sehat Penderita Diabetes Militus Muntamah, Ummu; Anugerah, Riva Mustika; Isnwati, Setya Indah; Nurcahyo, Satria AVIANDA Avianda; Devi, Chindya Paramitha
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i3.3127

Abstract

Latar Belakang: Kabupaten Sragen memiliki potensi besar dalam budidaya jamur tiram yang kaya serat, β-glukan, dan antioksidan sehingga berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional ramah diabetes. Namun, pemanfaatannya masih terbatas, baik dari sisi diversifikasi produk maupun strategi pemasaran. Tujuan: Program ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok tani “Berkah Tani” melalui inovasi diversifikasi olahan jamur tiram dan penguatan strategi pemasaran digital, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk sekaligus mendukung kesehatan masyarakat. Metode: Kegiatan dilakukan dalam empat tahap, yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi tepat guna, serta pendampingan dan evaluasi. Pelatihan mencakup diversifikasi produk (abon dan es krim jamur tiram), edukasi pangan fungsional, kemasan dan labelisasi, serta pemasaran digital. Evaluasi dilakukan melalui observasi, diskusi kelompok, dan uji coba produk. Hasil: Hasil program menunjukkan peningkatan pengetahuan mitra mengenai manfaat gizi jamur tiram dan teknik pengolahan pangan fungsional. Mitra juga berhasil mengembangkan branding dan strategi digital marketing sehingga mampu memperluas jangkauan pasar. Dampak program terlihat pada peningkatan kemandirian kelompok tani, bertambahnya nilai ekonomi produk, dan meningkatnya kesadaran akan pangan sehat ramah diabetes. Simpulan: Program pemberdayaan ini berhasil meningkatkan kapasitas mitra dalam diversifikasi produk pangan fungsional dan pemasaran digital. Inovasi berbasis jamur tiram tidak hanya memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi mitra, tetapi juga mendukung promosi kesehatan. Kata kunci: Jamur tiram, pangan fungsional, diabetes, pemasaran digital
Inovasi Pengolahan Pangan Lokal Alpukat Berbasis Formula Modisco sebagai PMT Bergizi Tinggi pada Kelompok Wanita Tani Desa Lerep Kabupaten Semarang Sugeng Maryanto; Afiatna, Puji; Devi, Chindya Paramitha
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2025
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v7i2.4520

Abstract

Lerep Village, located in West Ungaran District, Semarang Regency, has significant agricultural potential, particularly for avocado commodities that began harvesting in 2024. However, the utilization of the harvest is still limited to fresh fruit sales, making it vulnerable to post-harvest damage and price fluctuations. This community service program aims to empower the Rejomulyo Women Farmers Group (KWT) in Lerep Village through the innovation of processing avocados into nutrient-dense food products based on the MODISCO (Modified Dietetic Skimmed Milk and Coconut Oil) formula as supplementary feeding (PMT) to support community nutrition improvement. The program also seeks to initiate entrepreneurship among KWT members through the production of avocado-based ice cream. The implementation methods included socialization, training on formulation and processing, application of appropriate technology, production assistance, and quality evaluation. The results showed increased knowledge and skills among KWT members in avocado processing technology, the establishment of an internal production team, and the successful production of high-nutrition MODISCO–avocado ice cream with labeled packaging. Commercialization has also begun through sales to local residents and participation in the village’s cultural and arts festival. This program supports local food security, women’s empowerment, and stunting prevention efforts through the diversification of functional food products.   ABSTRAK Desa Lerep di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, memiliki potensi pertanian yang besar terutama pada komoditas alpukat yang mulai panen sejak 2024. Namun, pemanfaatan hasil panen masih terbatas pada penjualan segar sehingga rentan terhadap kerusakan pascapanen dan fluktuasi harga. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejomulyo Desa Lerep melalui inovasi pengolahan alpukat menjadi produk pangan bergizi tinggi berbasis formula MODISCO (Modified Dietetic Skimmed Milk and Coconut Oil) sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mendukung perbaikan gizi masyarakat, serta menginisiasi KWT dalam berwirausaha produk es krim. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan formulasi dan pengolahan produk, penerapan teknologi tepat guna, pendampingan produksi, serta evaluasi mutu. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan KWT dalam teknologi pengolahan alpukat, terbentuknya tim produksi internal, serta dihasilkannya produk es krim modisco-alpukat bergizi tinggi dalam kemasan berlabel, serta telah dilakukan komersialisasi dengan menjual es krim pada warga sekitas dan tampil dalam kegiatan gelar budaya dan seni Desa Lerep. Program ini mendukung ketahanan pangan lokal, pemberdayaan perempuan, dan upaya pencegahan stunting melalui diversifikasi pangan fungsional.