Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perancangan Sistem Informasi Monitoring Lingkungan Laboratorium Sains Dasar dan Kelautan Berbasis IoT Robin Saputra; Santoso, Hendi; Saputra, Robin; Bibas, Elpe; Kurnia, Fitriyan; Ramadhani Febriaty, Irma; Tri Utami, Naniek; Siti Shofiyah, Sofi
Informatics and Computer Engineering Journal Vol 5 No 1 (2025): Periode Februari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/icej.v5i1.7866

Abstract

Pengelolaan lingkungan laboratorium yang optimal sangat penting untuk menjaga kualitas penelitian dan aktivitas akademik, khususnya di laboratorium Kelautan dan Sains Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan alat monitoring suhu dan kelembaban udara berbasis Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan platform web. Alat ini menggunakan sensor DHT22 untuk pengukuran suhu dan kelembaban, yang hasilnya ditampilkan secara real-time melalui website https://maritech.id/SmartLabMonitor/. Sistem ini dirancang dengan fitur pemantauan jarak jauh yang didukung oleh database khusus untuk menyimpan data historis. Pengujian menunjukkan bahwa akurasi sensor DHT22 dibandingkan dengan higrometer mencapai lebih dari 95%, membuktikan keandalan alat ini dalam memantau kondisi lingkungan laboratorium. Dengan keberhasilan rancang bangun ini, alat yang dikembangkan diharapkan dapat mendukung efisiensi manajemen lingkungan laboratorium sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam penerapan teknologi IoT di bidang pendidikan dan penelitian.
Pemanfaatan Pati Limbah Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) Sebagai Edible Coating Untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Langsat (Lansium Domesticum L.) Febriaty, Irma Ramadhani; Utami, Naniek Tri; santoso, Hendi; Munandar, Rizqan Khairan
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v7i1.11999

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, khususnya buah-buahan tropis seperti langsat. Namun, buah langsat memiliki umur simpan yang sangat pendek dengan perubahan warna kulit menjadi coklat setelah 3 hari penyimpanan pada suhu ruang. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah biji rambutan sebagai bahan edible coating untuk memperpanjang umur simpan buah langsat. Metode penelitian mencakup preparasi biji rambutan, pembuatan pati, formulasi edible coating dengan berbagai konsentrasi (0-5%), dan aplikasinya pada buah langsat. Parameter yang diamati selama 7 hari penyimpanan meliputi padatan terlarut, susut bobot, kadar air, dan uji organoleptik, serta karakterisasi FTIR untuk analisis gugus fungsi. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P2 menunjukkan performa optimal dalam mempertahankan padatan terlarut dengan nilai tertinggi (28,90635%) pada hari ke-7. Perlakuan P1 terbukti paling efektif dalam menghambat susut bobot (4,95840%) dibandingkan perlakuan lainnya yang berkisar antara 23,89951-29,55146%. Untuk kadar air, perlakuan P2 memiliki kemampuan terbaik mempertahankan kadar air (64,94%) pada hari ke-7, jauh lebih tinggi dibandingkan kontrol (56,20%). Uji organoleptik menunjukkan konsentrasi 3-4% memberikan hasil optimal dalam mempertahankan kualitas warna, bau, tekstur, dan rasa hingga hari ke-5. Analisis FTIR mengonfirmasi adanya gugus hidroksil (-OH) pada 3313.33 cm⁻¹, gugus karbonil (C=O) pada 1636.82 cm⁻¹, dan gugus C-O pada kisaran 1000-1200 cm⁻¹, yang membuktikan kemiripan struktur dengan pati kentang. Penelitian ini membuktikan potensi pemanfaatan limbah biji rambutan sebagai bahan edible coating yang efektif untuk memperpanjang umur simpan buah langsat.
Analysis of Lead (Pb) and Zinc (Zn) Heavy Metal Levels in Coastal Waters of Lemukutan Island, Bengkayang Regency Utami, Naniek Tri; Febriaty, Irma Ramadhani; Munandar, Rizqan Khairan; Santoso, Hendi; Bahri, Samsul
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 6, No 1 (2025): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 6 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v6i1.11829

Abstract

The waters of Teluk Surau, Lemukutan Island, Bengkayang Regency are part of a Conservation Area that is the center of economic activities such as pearl shell cultivation, fishing, tourist transportation and settlement. These activities have the potential to pollute waters with heavy metals lead (Pb) and zinc (Zn) which can disrupt ecosystems and public health. This study aims to analyze the concentration of heavy metals Pb and Zn based on location characteristics and human activities in the waters. Sampling was conducted at four strategic points representing residential areas, pearl mussel farms, docks and control areas (no activity). Water samples were taken at a depth of 30 cm, then preserved with HNO₃ until pH ≤ 2 and analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The results showed that Pb concentrations ranged from 0.1385-0.1763 mg/L, with the highest concentrations found in residential areas and docks (0.1763 mg/L) and the lowest concentrations in areas without activities (0.1385 mg/L). Zn concentrations ranged from 0.0061-0.0140 mg/L, the highest concentration in the dock area (0.0140 mg/L) and the lowest concentration in the pearl mussel cultivation area (0.0061 mg/L). All sampling locations showed Pb concentrations far exceeded the seawater quality standard for marine tourism (0.005 mg/L) according to Government Regulation No. 22 of 2021 appendix VIII on the Implementation of Environmental Protection and Management, while Zn concentrations were still below the standard.
Production of Liquid Organic Fertilizer from Pineapple Peel Waste Using EM4 as a Bioactivator Mandasari, Weni; Prawiranti, Yulizar; Shofiyah, Sofi Siti; Febriaty, Irma Ramadhani; Utami, Naniek Tri
Jurnal Kimia Fullerene Vol 10 No 2 (2025): Fullerene Journal Of Chemistry
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37033/fjc.v10i2.741

Abstract

Pineapple peel waste is an abundant agricultural residue that remains underutilized. This study aims to produce liquid organic fertilizer (LOF) from pineapple peels using EM4 bioactivator, cow manure, rice-washing water, and palm sugar through a 30-day fermentation process. Fermentation performance was monitored via daily temperature and pH, along with nutrient content analysis including nitrogen (N), phosphorus (P), potassium (K), and organic carbon (C-organic). The results showed temperature ranged from 27.9–32.3°C and pH between 3.0–4.0, within the optimal range for microbial activity. However, nutrient concentrations of N (0.153%), P (0.116%), K (0.105%), and C-organic (1.58%) did not meet the Indonesian National Standard (SNI 261/2019). This indicates that pineapple peel alone requires nutrient-rich additives to produce standard-compliant LOF. This study highlights the potential of pineapple peel waste as an eco-friendly LOF source, emphasizing the need for further formula optimization.
Perancangan Sistem Informasi Monitoring Lingkungan Laboratorium Sains Dasar dan Kelautan Berbasis IoT Santoso, Hendi; Saputra, Robin; Bibas, Elpe; Kurnia, Fitriyan; Ramadhani Febriaty, Irma; Tri Utami, Naniek; Siti Shofiyah, Sofi
Informatics and Computer Engineering Journal Vol 5 No 1 (2025): Periode Februari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/icej.v5i1.7866

Abstract

Pengelolaan lingkungan laboratorium yang optimal sangat penting untuk menjaga kualitas penelitian dan aktivitas akademik, khususnya di laboratorium Kelautan dan Sains Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan alat monitoring suhu dan kelembaban udara berbasis Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan platform web. Alat ini menggunakan sensor DHT22 untuk pengukuran suhu dan kelembaban, yang hasilnya ditampilkan secara real-time melalui website https://maritech.id/SmartLabMonitor/. Sistem ini dirancang dengan fitur pemantauan jarak jauh yang didukung oleh database khusus untuk menyimpan data historis. Pengujian menunjukkan bahwa akurasi sensor DHT22 dibandingkan dengan higrometer mencapai lebih dari 95%, membuktikan keandalan alat ini dalam memantau kondisi lingkungan laboratorium. Dengan keberhasilan rancang bangun ini, alat yang dikembangkan diharapkan dapat mendukung efisiensi manajemen lingkungan laboratorium sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam penerapan teknologi IoT di bidang pendidikan dan penelitian.
Hybrid Renewable Energy System: Design of Fishing Boat Lamp Based on Solar Energy and Seawater Electrochemistry in West Kalimantan Santoso, Hendi; Utami, Naniek Tri
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v7i2.686

Abstract

This study presents the design and performance evaluation of a Hybrid Renewable Energy System (HRES) integrating a mini solar panel, lithium-ion battery, and seawater-based galvanic cell (Mg–Cu) for sustainable lighting applications on small fishing boats in coastal West Kalimantan, Indonesia. The system aims to provide an affordable and renewable power source for traditional fishermen. Experimental results show that a 2 W mini solar panel produced an average of 12.64 Wh/day with a peak output of 2.7 W under optimal sunlight conditions. The lithium-ion 3S 18650 battery pack (27 Wh) demonstrated stable performance, powering a 3 W HPL lamp continuously for 12 hours (18:00–06:00) with load voltage decreasing gradually from 3.36 V to 3.15 V and current from 0.78 A to 0.66 A, corresponding to a light intensity reduction from 2538 lux to 1882 lux at a 10 cm distance. In contrast, the Mg–Cu seawater cell produced lower illumination levels of 492–221 lux, indicating its suitability primarily as a backup energy source. The hybrid configuration effectively enhanced system reliability and operational sustainability in maritime environments. Overall, this study confirms the potential of HRES to strengthen energy independence among small-scale fishermen while supporting SDG 7 (Affordable and Clean Energy), SDG 13 (Climate Action), and SDG 14 (Life Below Water) through practical utilization of locally available renewable resources.