Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL DI SIMPANG TANJUNG ALAM KABUPATEN AGAM S.T., M.T., Masril,
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): VOLUME 1 NO 2 JUNI 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.767

Abstract

Kemacetan dan masalah lalu lintas sering terjadi pada beberapa persimpangan di jalan raya. Oleh karena itu perlu penanganan yang efisien dan optimal, perencanaan TrafficLights atau Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas (APILL) adalah satu alternatif yang perlu untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di perkotaan. Didalam penelitian skripsi ini yang meneliti tentang perencanaan simpang bersinyal. Lokasi penelitian  di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam yang menghubungkan JL. Lintas Tengah Sumatera, JL. Raya Ampang Gadang dan JL. Raya Mansoer Thaib. Di persimpangan ini kondisi arus lalu lintas cukup ramai dan padat (jam sibuk : 07.00-08.00 WIB), sering terjadi kemacetan dan pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. Tinjauan dan analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian.Didalam perhitungan  didapatkan hasil : Kapasitas (C) 3921 smp/jam, Derajat Kejenuhan (DS) 1,7 dan Tundaan (D) Dtot = 14,39 dtk/smp. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh juga  Waktu Siklus (Co) untuk 4 fase = 80 detik dengan waktu hijau aktual (Selatan = 14 detik, Barat = 12 detik, Utara = 13 detik dan Selatan = 21 detik). Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan adanya Traffic Lights atau APILL permasalahan lalu lintas yang terjadi di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam akan berkurang. Kata kunci : Traffic Lights, waktu tundaan, derajat kejenuhan
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON ANTARA CAMPURAN AGGREGAT KASAR BATU PECAH (SPLIT) DENGAN BATU ALAM PALEMBAYAN UNTUK BETON STRUKTUR MT, Masril
Rang Teknik Journal Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 No 1 Januari 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/rtj.v1i1.605

Abstract

Kekuatan beton sekarang ini sangat dipengaruhi oleh bahan dan material yang digunakan serta dilatar belakangi oleh dua jenis aggregat kasar dan mutu beton yang dipakai untuk struktur bangunan. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan struktur saat ini.Pemilihan material beton dilakukan untuk menentukan kekuatan karakteristik dari struktur beton itu sendiri, material dari aggregat kasar yang dipergunakan aggregat kasar batu pecah (split) dan aggregat kasar batu alam kemudian yang sangat menentukan sekali adalah aggregat halus.Dalam penelitian perbandingan campuran beton  memakai aggregat halus pasir murni dengan membandingkan aggregat halus yang dicampur dengan debu batu bara dengan porsentase campurannya 1%, 2%, 5%, 10% dan 15% , kemudian diukur nilai slump dengan dengan air yang bervariasi dan air untuk 1m3 campuran membutuhkan air yang maksimalnya sekitar 259 liter, masing-masing dilakukan pengujian terhadap benda uji berbentuk selinder pada umur 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, dan analisa akhir pada penelitian ini adalah umur 28 hari, ternyata campuran beton aggregat halus dicampur dengan debu batu bara lebih tinggi kuat tekan beton struktur, pada mutu beton rencana yang sama (K 250), dengan selisih pebedaan sekitar 5%. Kata Kunci :  Uji Kuat Tekan Beton  
ANALISIS SIMPANG BERSINYAL DI SIMPANG TANJUNG ALAM KABUPATEN AGAM S.T., M.T., Masril,
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): VOLUME 1 NO 2 JUNI 2018 Rang Teknik Journal
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.037 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.767

Abstract

Kemacetan dan masalah lalu lintas sering terjadi pada beberapa persimpangan di jalan raya. Oleh karena itu perlu penanganan yang efisien dan optimal, perencanaan TrafficLights atau Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas (APILL) adalah satu alternatif yang perlu untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di perkotaan. Didalam penelitian skripsi ini yang meneliti tentang perencanaan simpang bersinyal. Lokasi penelitian  di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam yang menghubungkan JL. Lintas Tengah Sumatera, JL. Raya Ampang Gadang dan JL. Raya Mansoer Thaib. Di persimpangan ini kondisi arus lalu lintas cukup ramai dan padat (jam sibuk : 07.00-08.00 WIB), sering terjadi kemacetan dan pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. Tinjauan dan analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian.Didalam perhitungan  didapatkan hasil : Kapasitas (C) 3921 smp/jam, Derajat Kejenuhan (DS) 1,7 dan Tundaan (D) Dtot = 14,39 dtk/smp. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh juga  Waktu Siklus (Co) untuk 4 fase = 80 detik dengan waktu hijau aktual (Selatan = 14 detik, Barat = 12 detik, Utara = 13 detik dan Selatan = 21 detik). Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan adanya Traffic Lights atau APILL permasalahan lalu lintas yang terjadi di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam akan berkurang. Kata kunci : Traffic Lights, waktu tundaan, derajat kejenuhan
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON ANTARA CAMPURAN AGGREGAT KASAR BATU PECAH (SPLIT) DENGAN BATU ALAM PALEMBAYAN UNTUK BETON STRUKTUR MT, Masril
Rang Teknik Journal Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 No 1 Januari 2018 Rang Teknik Journal
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.121 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v1i1.605

Abstract

Kekuatan beton sekarang ini sangat dipengaruhi oleh bahan dan material yang digunakan serta dilatar belakangi oleh dua jenis aggregat kasar dan mutu beton yang dipakai untuk struktur bangunan. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan struktur saat ini.Pemilihan material beton dilakukan untuk menentukan kekuatan karakteristik dari struktur beton itu sendiri, material dari aggregat kasar yang dipergunakan aggregat kasar batu pecah (split) dan aggregat kasar batu alam kemudian yang sangat menentukan sekali adalah aggregat halus.Dalam penelitian perbandingan campuran beton  memakai aggregat halus pasir murni dengan membandingkan aggregat halus yang dicampur dengan debu batu bara dengan porsentase campurannya 1%, 2%, 5%, 10% dan 15% , kemudian diukur nilai slump dengan dengan air yang bervariasi dan air untuk 1m3 campuran membutuhkan air yang maksimalnya sekitar 259 liter, masing-masing dilakukan pengujian terhadap benda uji berbentuk selinder pada umur 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, dan analisa akhir pada penelitian ini adalah umur 28 hari, ternyata campuran beton aggregat halus dicampur dengan debu batu bara lebih tinggi kuat tekan beton struktur, pada mutu beton rencana yang sama (K 250), dengan selisih pebedaan sekitar 5%. Kata Kunci :  Uji Kuat Tekan Beton  
ANALISA KEKUATAN AGREGAT KlAS A MATERIAL KABUPATEN SOLOK Masril Masril
Rang Teknik Journal Vol 2, No 2 (2019): Vol. 2 No. 2 Juni 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.188 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i2.1440

Abstract

In order to realize the goal of development between an area to another region through land transportation, it is very important in the construction of road facilities. In civil construction science, material that can be used as material greatly determines the quality and quantity of the construction.Base construction or foundation layer is very besides as a foundation layer also to bear the burden of vehicles or traffic that passes through the construction of the road, so that material is needed quality.For the implementation of planning for pavement thickness of pavement construction layers, it is necessary to consider all the factors that can affect road construction such as road function, age of plan, traffic, carrying capacity of land, regional factors, surface index (IP), equivalent numbers, average daily traffic, Pavement Thickness Index and Relative strength Coefficient.In making road construction, the material used determines the quality of the road, so in the implementation of road construction it is necessary to carry out laboratory testing, which in the labor test discussed is coarse aggregates originating from Solok Sumatra B arat district, which will later be used for Base Class A on the road. The implementation of the Tests that the authors carried out was the calculation of the aggregate class A class proportion, Aggregate Specific Gravity, Compaction Test of the Base Class A aggregate mixture, Laboratory CBR Testing, and CBR Plan determination.The test results obtained can be a recommendation whether or not the aggregate can be used. Laboratory test results were obtained from the results of the testing of aggregate Class A material derived from solok. Testing the aggregate proportion of base A meets the requirements because it enters the filter 2 "to filter 200, Testing the aggregate density obtained density 2,685, Testing for aggregate compaction obtained Weight Content = 2.763% and Optimum moisture content = 5.75%. From the value of the above test results it can be concluded that the coarse aggregates originating from Solok can be used for Base Class A on Road construction work.
ANALISIS PERILAKU STRUKTUR ATAS GEDUNG ASRAMA PUSDIKLAT IPDN BASO, BANGUNAN WING 1 DENGAN BEBAN GEMPA BERDASARKAN SNI 03-1726-2012 Masril Masril
Rang Teknik Journal Vol 2, No 1 (2019): Vol. 2 No. 1 Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.558 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v2i1.1112

Abstract

Perancangan struktur bangunan di daerah rawan gempa seperti Bukittinggi harus mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, yaitu SNI 03-1726-2002 dan pemerintah juga telah menerbitkan peraturan terbaru tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, yaitu SNI 03-1726-2012. Perlu untuk diketahui perbedaan antara kedua peraturan tersebut, serta nilai perbandingan dimensi struktur yang direncanakan berdasarkan SNI 03-1726- 2002 dengan dimensi struktur yang direncanakan berdasarkan SNI 03-1726-2012. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil design antara realisasi lapangan yang telah dirancang menggunakan SNI terdahulu dengan SNI terbaru yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Struktur dianalisa melewati tahapan seperti halnya perencanaan dimulai dari preliminary design, pembebanan struktur, pembebanan gempa menggunakan metoda terbaru yaitu respons spectrum atau memasukkan grafik berdasarkan tabel percepatan dasar batuan, analisa gaya yang terjadi pada struktur dengan menggunakan SAP 2000 versi demo, penulangan berdasarkan hasil output SAP 2000 versi demo, membandingkan penulangan realisasi lapangan dengan hasil analisa. Didapatkan hasil bahwa bangunan didesign  menggunakan faktor keamanan yang tinggi sehingga hasil analisis tidak menyimpang dari realisasi lapangan yang terlihat pada hasil penulangan kolom, balok utama, balok anak, ring balok, dan plat masih lebih kecil dari pada realisasi penulangan di lapangan.
ANALISIS SIMPANG BERSINYAL DI SIMPANG TANJUNG ALAM KABUPATEN AGAM Masril Masril
Rang Teknik Journal Vol 1, No 2 (2018): Vol. 1 No. 2 Juni 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.035 KB) | DOI: 10.31869/rtj.v1i2.767

Abstract

Kemacetan dan masalah lalu lintas sering terjadi pada beberapa persimpangan di jalan raya. Oleh karena itu perlu penanganan yang efisien dan optimal, perencanaan TrafficLights atau Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas (APILL) adalah satu alternatif yang perlu untuk mengatasi permasalahan lalu lintas di perkotaan. Didalam penelitian skripsi ini yang meneliti tentang perencanaan simpang bersinyal. Lokasi penelitian  di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam yang menghubungkan JL. Lintas Tengah Sumatera, JL. Raya Ampang Gadang dan JL. Raya Mansoer Thaib. Di persimpangan ini kondisi arus lalu lintas cukup ramai dan padat (jam sibuk : 07.00-08.00 WIB), sering terjadi kemacetan dan pengendara yang melanggar rambu lalu lintas. Tinjauan dan analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian.Didalam perhitungan  didapatkan hasil : Kapasitas (C) 3921 smp/jam, Derajat Kejenuhan (DS) 1,7 dan Tundaan (D) Dtot = 14,39 dtk/smp. Dari perhitungan tersebut akan diperoleh juga  Waktu Siklus (Co) untuk 4 fase = 80 detik dengan waktu hijau aktual (Selatan = 14 detik, Barat = 12 detik, Utara = 13 detik dan Selatan = 21 detik). Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan adanya Traffic Lights atau APILL permasalahan lalu lintas yang terjadi di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam akan berkurang. Kata kunci : Traffic Lights, waktu tundaan, derajat kejenuhan
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN AGREGAT LIMBAH PLASTIK (POLYETHYLENE TEREPHATHALATE) TERHADAP KUAT TEKAN BETON Masril Masril; Jefry Rizaldo
Ensiklopedia of Journal Vol 3, No 3 (2021): Vol 3 No 3 Edisi 2 April 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.594 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v3i3.771

Abstract

Plastic Material Plastic waste is a problem that is very often encountered in urban and rural areas. The use of plastic in each year will continue to increase because food and beverage products all use materials made of plastic. However, the plastic in question is plastic that is difficult to contaminate with soil or commonly referred to as inorganic waste, which is difficult to self-destruct. This is what causes the amount of plastic waste to increase.Therefore, to reduce this waste, the volume of this waste is used in the development. Besides, the grain gradation of the aggregate has been determined with the aim of obtaining an increase in the compressive strength of the concrete with the addition of plastic waste. The quality of the concrete to be examined by the authors in this study is fc = 14.5 MPa. In other words, in this study the author tries to compare the compressive strength of concrete between normal concrete and concrete mixed with plastic waste. In this study also used a variation of plastic waste substitution with a ratio of 0%, 5%, 10% to the volume of fine aggregate. For each variation, 2 samples were used which included normal concrete so that the total test object used was 12 tested at 7 days, 14 days and 28 days of concrete.From the results of testing the compressive strength of concrete against normal concrete and mixed concrete with sawdust surian at the age of 28 days, the normal concrete compressive strength is 14.5 MPa, while in the sawdust mixture with a percentage of 5%, the concrete compressive strength is 14.14 MPa. 10% obtained a compressive strength of 17.05 MPa. From this test, it can be concluded that from each of the percentages that are made, the compressive strength increases along with the percentage of the amount of plastic waste added to the concrete mixture. In other words, the greater the percentage of plastic waste used, the higher the compressive strength and quality of the concrete produced.
ANALISA PENGARUH SUBSTITUSI SERBUK KAYU SURIAN DENGAN AGREGAT HALUS TERHADAP RENCANA KUAT TEKAN BETON Masril Masril; Hanif Putra
Ensiklopedia of Journal Vol 3, No 2 (2021): Vol 3 No 2 Edisi 1 Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1616.896 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v3i2.611

Abstract

Wood powder material is the residue from sawmills processing from the furniture and furniture industry which can be used as an additional material for the concrete mixture. And this research was carried out in Kanagarian Kamang Downstream, Agam Regency. The wood powder used in this study is surian wood powder. Research on the moisture content conducted, sawdust surian has a low percentage of water content, which is 3.53%. Due to the abundant availability of wood sawdust from the furniture / furniture industry in Nagari Kamang Hilia. To reduce waste from powder wood which has been destroyed by burning so far which can affect the air. Besides, the grain gradation of the aggregate has been determined in order to obtain an increase in the compressive strength of the concrete with the addition of surian sawdust. The quality of the concrete that will be examined by the author in this final project is fc = 14.5 MPa. In other words, in this study the author tries to compare the compressive strength of concrete between normal concrete and concrete mixed with surian wood powder. In this study also used a variation of surian sawdust substitution with a ratio of 0%, 2%, 3% and 5% to the volume of fine aggregate. For each variation, 3 samples were used which included normal concrete so that a total of 24 test objects used were tested at 7 days, 14 days and 28 days of concrete. From the results of testing the compressive strength of concrete against normal concrete and mixed concrete with sawdust surian at the age of 28 days, the normal concrete compressive strength is 14.5 MPa, while in the sawdust mixture with a percentage of 2%, the concrete compressive strength is 14.14 MPa, the mixture 3% obtained a compressive strength of 12.88 MPa and a mixture of 5% obtained a concrete compressive strength of 12.03 MPa. From this test, it can be concluded that from each of the percentages made decreased compressive strength along with the percentage of the amount of surian sawdust added to the concrete mixture. In other words, the greater the percentage of surian sawdust used, the compressive strength and quality of the resulting concrete will decrease.
ANALISIS STRUKTUR ATAS EMPAT LANTAI DENGAN ANALISIS PUSHOVER MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000 STUDI KASUS : GEDUNG KANTOR BERSAMA KABUPATEN SIJUNJUNG Masril Masril
Ensiklopedia of Journal Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 Edisi 2 Oktober 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.685 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v2i1.381

Abstract

Seiring berkembangnya kemajuan di bidang teknik sipil, muncul konsep dan metode baru dalam analisis dan perencanaan bangunan tahan gempa salah satunya adalah konsep Performance Based Seismic Evaluation (PBSE) dengan metode analisis static non-linier Pushover. Analisis pushover dapat memberikan hasil yang baik apabila input data dan tahapan pengerjaannya dilakukan dengan baik. Prinsip kerja pushover adalah dengan menginput data beban mati, beban hidup dan beban gempa serta parameternya. Hasil yang diperoleh ditinjau terhadap peraturan yang ada seperti SNI 1726-2012 dan code ATC-40 guna mengetahui kriteria kinerja dan kemapuan struktur serta pola keruntuhan yang terjadi. Dari hasil analisis diperoleh gaya geser dasar 7066,522 KN lebih kecil dari gaya geser rencana 8211,067 KN dan simpangan maksimum 0,395 m lebih kecil dari simpangan ijin 0,855 m. Selain itu diperoleh angka keamanan struktur dari kondisi batas elastis menuju batas plastis yakni sebesar 32,58% untuk gaya geser dan 17,391% untuk simpangan atap. Struktur bangunan termasuk dalam kriteria Immediate Occupancy (IO), yang berarti bila terjadi gempa rencana, gedung tidak mengalami kerusakan struktural sehingga tetap aman digunakan. Namun apabila gaya gempa terus ditingkatkan, akan terjadi keruntuhan yang diawali dengan keruntuhan kolom pada lantai dasar yang ditunjukkan dari mekanisme sendi plastis yang diperoleh. Pola keruntuhan tersebut tidak memenuhi konsep desain kapasitas dengan konsep kolom kuat balok lemah.