Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimalisasi Kemampuan Guru Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun Hutahaean, Berman; Gultom, Candra Ronitua; Silitonga, Parasian D.P.; Ginting, Dicky Alpredo; br. Tarigan, Monica Marcelina; Sihite, Jernyta; Lasmarito Saruksuk, Hotti Sanogaria
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 8, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i1.3631

Abstract

The main problem faced by SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar in implementing the Independent Curriculum is the readiness and competence of teachers in implementing innovative learning methodologies that are in accordance with the demands of the curriculum. This community service activity aims to improve teacher competence, strengthen learning infrastructure, and support school readiness in implementing the Independent Curriculum in the school. The implementation of this activity consists of several stages: socialization, training, technology procurement, mentoring, and periodic evaluation. Socialization introduces the essence of the Independent Curriculum and the role of teachers in its implementation. Intensive training is provided regarding innovative learning methods, including flipped classrooms and project-based learning. The procurement of technological devices such as CCTV, digital library applications, and laptop speakers aims to support an interactive and modern learning environment. Mentoring is also carried out in the preparation of teaching modules that are relevant to the new curriculum. The results of the activity show an increase in teacher competence in implementing innovative learning methods and strengthening technological infrastructure in schools. This activity emphasizes the importance of ongoing training and monitoring to ensure effective and sustainable curriculum implementation.Keywords: Merdeka Curriculum; teacher training; learning innovation; learning technology; project-based learning. Abstrak: Permasalahan utama yang dihadapi oleh SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah kesiapan dan kompetensi guru dalam menerapkan metodologi pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tuntutan kurikulum tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, memperkuat infrastruktur pembelajaran, dan mendukung kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap: sosialisasi, pelatihan, pengadaan teknologi, pendampingan, dan evaluasi berkala. Sosialisasi memperkenalkan esensi Kurikulum Merdeka dan peran guru dalam penerapannya. Pelatihan intensif diberikan terkait metode pembelajaran inovatif, termasuk flipped classroom dan pembelajaran berbasis proyek. Pengadaan perangkat teknologi seperti CCTV, aplikasi perpustakaan digital, dan pengeras suara laptop bertujuan mendukung lingkungan belajar yang interaktif dan modern. Pendampingan juga dilakukan dalam penyusunan modul ajar yang relevan dengan kurikulum baru. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kompetensi guru dalam menerapkan metode pembelajaran inovatif dan penguatan infrastruktur teknologi di sekolah. Kegiatan ini menegaskan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan pemantauan untuk memastikan penerapan kurikulum yang efektif dan berkesinambungan.Kata Kunci: Kurikulum Merdeka; pelatihan guru; inovasi pendidikan; teknologi pendidikan; pembelajaran berbasis proyek.
Analysis of Grammatical Cohesion Errors in Explanatory Texts 11th Grade Students of SMA Santo Petrus Medan Sihite, Jernyta; Simanjuntak, Dairi Sapta Rindu; Gultom , Candra Ronitua; Ginting, Angelina Pascalia
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i4.846

Abstract

This study aims to describe the grammatical errors found in explanatory texts written by eleventh-grade students of SMA Santo Petrus Medan in the 2024/2025 academic year. The research was conducted during the even semester, from January to June 2025. The population included all eleventh-grade students, with a sample of 90 texts selected from class XI using purposive sampling. Data collection instruments included written tests, documentation, and observation. The data analysis technique employed the distributional method (metode agih) by Sudaryanto, utilizing the basic technique of Immediate Constituent Analysis (BUL) along with advanced techniques such as deletion and substitution. The results show that the most dominant grammatical errors were found in the use of grammatical cohesion, particularly in reference and conjunction. Reference errors include unclear or contextually inappropriate pronouns, while conjunction errors include excessive use, improper choice, or absence of necessary connectors. Data were presented systematically with coded references to clearly identify each error and its context. These findings highlight the need for writing instruction that emphasizes discourse structure and grammatical cohesion to help students produce more coherent and effective texts.
Forms of Affixation Morphological Errors in Speech Texts of Grade VIII Students SMP Swasta Cerdas Bangsa Ginting, Angelina Pascalia; Simanjuntak, Dairi Sapta Rindu; Gultom, Candra Ronitua; Sihite, Jernyta
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i4.848

Abstract

This study aims to describe the forms of affixation morphological errors in speech texts written by eighth-grade students of the Smart Bangsa Private Junior High School. This study uses a qualitative descriptive method. The study was conducted at the Smart Bangsa Private Junior High School in the 2024/2025 academic year. The study population was 80 eighth-grade students' speech texts. The sample consisted of 75 texts selected purposively. Data collection on the forms of affixation morphological errors in speech texts was carried out through documentation techniques based on observation guide sheets. The observation guidelines were compiled using objective and systematic steps. Data analysis of the forms of affixation morphological errors in speech texts used the distribution method supplemented by advanced techniques, including the lesap technique and the ganti technique. The results of the study, based on the analysis of 75 data points, showed that only 23 data points contained affixation errors. The types of errors that appeared included errors in the use of prefixes, errors in the use of suffixes, and errors in the use of confixes. The most dominant error was in the use of prefixes. Meanwhile, errors in the use of infixes were not found. This finding shows that students still experience difficulties in applying the rules of affixation morphology correctly, especially in formal writing contexts such as speech texts.
EFEKTIVITAS PROGRAM RUMAH SENJA DALAM PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI BAGI ANAK-ANAK DI DESA DOSROHA Sinaga, Mikael; Juliana; Sihombing, Rismawati; Br. Tarigan, Jesikapna Ita; Jose Andre; Sembiring, Randy; Sihite, Jernyta; Tuti Vina Winata Br. Simanungkalit; Anjelina Sagala; Dinda Natalia Marbun; Ranti Sihombing
Jurnal Pendidikan: Media, Strategi, dan Metode VOLUME 01 NO 03 DESEMBER 2024
Publisher : Pustaka Karya Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0905.vol1iss3no03pp105

Abstract

Peningkatan literasi dan numerasi merupakan fondasi penting dalam pengembangan pendidikan anak, terutama di daerah pedesaan yang menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Program Rumah Senja dalam meningkatkan literasi dan numerasi anak-anak di Desa Dosroha, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan mengombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, tes pra dan pasca (pre-test dan post-test), serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini efektif dalam meningkatkan literasi dan numerasi, dengan peningkatan rata-rata skor literasi sebesar 25% dan numerasi sebesar 30%. Dukungan masyarakat, keterlibatan tokoh lokal, dan pendekatan pembelajaran berbasis budaya lokal menjadi faktor pendukung utama keberhasilan program. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan seperti keterbatasan fasilitas belajar dan aksesibilitas anak-anak ke lokasi program. Kesimpulannya, Program Rumah Senja berhasil menjadi solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan pendidikan di desa. Dengan perbaikan fasilitas dan penyediaan akses yang lebih inklusif, program ini dapat menjadi model yang direplikasi di wilayah pedesaan lainnya. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kolaborasi antara pemangku kepentingan lokal untuk mendukung keberlanjutan program.
Optimalisasi Kemampuan Guru Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun Hutahaean, Berman; Gultom, Candra Ronitua; Silitonga, Parasian D.P.; Ginting, Dicky Alpredo; br. Tarigan, Monica Marcelina; Sihite, Jernyta; Lasmarito Saruksuk, Hotti Sanogaria
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol. 8 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i1.3631

Abstract

The main problem faced by SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar in implementing the Independent Curriculum is the readiness and competence of teachers in implementing innovative learning methodologies that are in accordance with the demands of the curriculum. This community service activity aims to improve teacher competence, strengthen learning infrastructure, and support school readiness in implementing the Independent Curriculum in the school. The implementation of this activity consists of several stages: socialization, training, technology procurement, mentoring, and periodic evaluation. Socialization introduces the essence of the Independent Curriculum and the role of teachers in its implementation. Intensive training is provided regarding innovative learning methods, including flipped classrooms and project-based learning. The procurement of technological devices such as CCTV, digital library applications, and laptop speakers aims to support an interactive and modern learning environment. Mentoring is also carried out in the preparation of teaching modules that are relevant to the new curriculum. The results of the activity show an increase in teacher competence in implementing innovative learning methods and strengthening technological infrastructure in schools. This activity emphasizes the importance of ongoing training and monitoring to ensure effective and sustainable curriculum implementation.Keywords: Merdeka Curriculum; teacher training; learning innovation; learning technology; project-based learning. Abstrak: Permasalahan utama yang dihadapi oleh SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah kesiapan dan kompetensi guru dalam menerapkan metodologi pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan tuntutan kurikulum tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, memperkuat infrastruktur pembelajaran, dan mendukung kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap: sosialisasi, pelatihan, pengadaan teknologi, pendampingan, dan evaluasi berkala. Sosialisasi memperkenalkan esensi Kurikulum Merdeka dan peran guru dalam penerapannya. Pelatihan intensif diberikan terkait metode pembelajaran inovatif, termasuk flipped classroom dan pembelajaran berbasis proyek. Pengadaan perangkat teknologi seperti CCTV, aplikasi perpustakaan digital, dan pengeras suara laptop bertujuan mendukung lingkungan belajar yang interaktif dan modern. Pendampingan juga dilakukan dalam penyusunan modul ajar yang relevan dengan kurikulum baru. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kompetensi guru dalam menerapkan metode pembelajaran inovatif dan penguatan infrastruktur teknologi di sekolah. Kegiatan ini menegaskan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan pemantauan untuk memastikan penerapan kurikulum yang efektif dan berkesinambungan.Kata Kunci: Kurikulum Merdeka; pelatihan guru; inovasi pendidikan; teknologi pendidikan; pembelajaran berbasis proyek.