Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Interconnected Influence of Internal Factors on Physical Education, Sports, and Health Learning Outcomes Welis, Wilda; Gusfiani, Amelia; Komaini, Anton; Zulbahri; Effendi, Rully
Journal for Lesson and Learning Studies Vol. 7 No. 3 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jlls.v7i3.84471

Abstract

The primary issue addressed in this study is the low academic performance in Physical Education, Sports, and Health (PJOK) among students, influenced by various internal factors, such as physical fitness, breakfast habits, and self-confidence. This research aims to examine the effects of physical fitness, breakfast habits, and self-confidence on PJOK learning outcomes. The study employed a quantitative method with a path analysis approach. The sample was selected using Simple Random Sampling from a population of 176 students, resulting in 60 students as participants. Data were collected using the National Student Fitness Test (TKPN) to assess physical fitness, a food recall questionnaire for breakfast habits, a self-confidence questionnaire, and report card scores for learning outcomes. The findings reveal that physical fitness has a significant direct effect on PJOK learning outcomes, contributing 18.92%. Breakfast habits also have a significant direct effect, contributing 0.27%. Self-confidence contributes a direct effect of 31.08%. Additionally, there is an indirect effect of physical fitness on learning outcomes through self-confidence, contributing 88.6%, and an indirect effect of breakfast habits on learning outcomes through self-confidence, contributing 0.68%. Collectively, physical fitness, breakfast habits, and self-confidence contribute a total of 82.70% to PJOK learning outcomes. The conclusion of this study emphasizes that these three variables play a vital role in improving students' PJOK learning outcomes, both directly and indirectly through enhanced self-confidence.
Pencegahan Kejadian Stunting Anak Balita Melalui Pemberdayaan Wanita Usia Subur dan Remaja Putri Di Kanagarian Sungai Nyalo Welis, Wilda; Bahtra, Ridho; Chaeroni, Ahmad; Widya Pranoto, Nuridin; Fadli Muchlis, Arif; Bafirman; Sazeli Rifki, Muhammad; Gusril; Selviani, Iit; Effendi, Rully
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT OLAHRAGA DAN KESEHATAN (JASO) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Olahraga dan Kesehatan
Publisher : DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jaso.v5i2.119

Abstract

Pemberdayaan wanita usia subur dan remaja di lakukan agar para wanita tersebut mampu membawa dirinya dan menempatkan dirinya di masa depan saat mereka dewasa. Remaja putri merupakan kelompok yang rawan kekurangan zat gizi, dan remaja yang kurang gizi dan anemia beresiko melahirkan anak yang stunting dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Adapun daerah binaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah Nagari Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, dengan sasaran mitra adalah remaja putri. Tujuan pengabdian ini adalah memberdayakan remaja putri, menambah pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan derajat kesehatan bagi remaja. Kegiatan yang di lakukan adalah dengan memberikan pelatihan pengolahan produk perikanan, dan penyuluhan kebutuhan gizi seimbang untuk remaja. Metode dalam kegiatan ini melalui penyuluhan kebutuhan gizi seimbang remaja dan kesehatan tentang pola hidup sehat, serta di berikan pelatihan pengolahan produk perikanan, memasukkan program penyuluhan kebutuhan gizi seimbang dalam kegiatan Posyandu Remaja yang di laksanakan sekali sebulan dan Pelatihan pengolahan produk perikanan yaitu membuat baso ikan, kaki naga, nugget ikan, dimsum dan sosis ikan. Produk yang dihasilkan dapat menjadi usaha baru untuk meningkatkan pendapatan Masyarakat terutama remaja. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan. Rata-rata skor pengetahuan tentang stunting sebelum kegiatan adalah 6,8 dan rata-rata skor pengetahuan setelah kegiatan 8,5, lebih tinggi dibandingkan sebelum kegiatan dilaksanakan dengan (p<0,05). Kesimpulan pencegahan stunting pada anak balita tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga perlu melibatkan remaja putri sebagai calon ibu masa depan dan kelompok wanita usia subur. Hasil kajian di Kanagarian Sungai Nyalo menunjukkan bahwa pemberdayaan Wanita usia subur dan remaja putri melalui peningkatan pengetahuan gizi, kesehatan reproduksi, serta keterampilan dalam memilih dan mengelola pangan lokal, memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penyebab stunting. Upaya ini mampu menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak, sehingga dapat menekan risiko terjadinya stunting di masa mendatang. Oleh karena itu, program pemberdayaan remaja putri terbukti menjadi strategi preventif yang efektif dalam upaya pencegahan stunting, sekaligus berkontribusi dalam mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif di Kanagarian Sungai Nyalo.
Peningkatan Kompetensi Guru Pjok Melalui Pelatihan Keterampilan Masase Cedera Olahraga Di Kabupaten Pasaman Barat Darni; Rosmawati; Maidawilis; Welis, Wilda; Syampurma, Hilmainur; Effendi, Rully
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT OLAHRAGA DAN KESEHATAN (JASO) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Olahraga dan Kesehatan
Publisher : DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jaso.v5i2.120

Abstract

Masase cedera merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki guru PJOK sebagai upaya penanganan awal terhadap cedera olahraga yang sering terjadi pada peserta didik. Guru PJOK berperan penting dalam membimbing siswa dalam aktivitas fisik yang aman. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan keterampilan masase cedera olahraga dan pengetahuan serta pemahaman gizi seimbang untuk kebutuhan zat gizi dan monitoring pertumbuhan serta perkembangan siswa pada guru PJOK di Kabupaten Pasaman Barat melalui pelatihan yang terstruktur dan aplikatif. Metode dalam kegiatan ini melalui ceramah interaktif, sharing session dan praktek masase serta pendampingan langsung di bawah supervisi instruktur. Selama kegiatan juga dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian kegiatan dan peningkatan keterampilan masase peserta pelatihan. Evaluasi dilakukan dengan kuesioner diawal kegiatan dan diakhir kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan, dengan rata-rata skor pre-test 58,25 dan rata-rata post-test 83,16 dibandingkan sebelum pelatihan dengan (p<0,05). Kesimpulan pada kegiatan pengabdian ini menegaskan bahwa pelatihan masase cedera dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kompetensi guru PJOK dalam memberikan pertolongan pertama, sehingga mendukung keselamatan dan kesehatan peserta didik dalam aktivitas olahraga.