Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Karakteristik Kimia Tanah Pada Berbagai Kelerengan di Lahan Agroforestri Berbasis Gaharu (Aquilaria malaccensis) : Study of Soil Chemical Characteristics at Various Slopes in Agarwood-Based Agroforestry Land (Aquilaria malaccensis) Hamzah, Hamzah; Rumondang, Jenny; Dinanty, Fawwaz; Safira, Doani Anggi; Puri, Suci Ratna; Farikhah, Anisatul; Nisya, Dian; Siregar, Helmalia Vareira
Jurnal Silva Tropika Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v8i2.38373

Abstract

ABSTRACT The research was conducted on agarwood agroforestry land (Aquilaria malaccensis) in Muaro Pijoan Village, Muaro Jambi Regency, which has an ultisol soil type with a land slope of 3,33% and 7,27%. Agarwood was planted at a distance of 2 x 3 meters on an area of 2 hectares since 2007. Analysis was conducted on various soil chemical properties such as pH, C-Organic, N, P, and K and Cation Exchange Capacity (CEC) in three locations with different slopes. Results showed that soil pH at the study sites ranged from 4-4,05, indicating very high acidity, while C-Organic and CEC contents were low. Nitrogen and phosphorus contents also varied based on slope, potentially affecting agarwood growth. The highest increments in diameter (0,945 cm/year) and height (0,552 m/year) were observed on land with a 7,27% slope. These findings indicate the importance of soil chemistry and slope in supporting agarwood productivity in ultisol agroforestry.   Keywords: agarwood, nutrient elements, organic carbon, pH   ABSTRAK. Penelitian dilakukan pada lahan agroforestry berbasis gaharu (Aquilaria malaccensis) di Desa Muaro Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, yang memiliki jenis tanah ultisol dengan kemiringan lahan 3,33% dan 7,27%. Gaharu ditanam pada jarak 2 x 3 meter di lahan seluas 2 hektar sejak tahun 2007. Analisis dilakukan terhadap berbagai sifat kimia tanah seperti pH, C-Organik, N, P, dan K serta Kapasitas Tukar Kation KTK) di tiga lokasi dengan kemiringan berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah di lokasi penelitian berkisar pada 4-4,05, menunjukkan tingkat keasaman yang sangat tinggi, sementara kandungan C-Organik dan KTK tergolong rendah. Kandungan nitrogen dan fosfor juga bervariasi berdasarkan kemiringan lahan, yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan gaharu. Riap diameter dan tinggi tanaman gaharu tertinggi ditemukan pada lahan dengan kemiringan 7,27%, dengan riap diameter tahunan rata-rata sebesar 0,945 cm/tanaman/tahun dan riap tinggi sebesar 0,552 m/tanaman/tahun. Temuan ini menunjukkan pentingnya sifat kimia tanah dan kemiringan lahan dalam mendukung produktivitas tanaman gaharu di agroforestri ultisol.   Kata kunci: gaharu, unsur hara, karbon organic, pH
Sosialisasi kelestarian alam dan aksi penanaman dengan teknik silvikultur di lingkungan SMAN 12 Kota Jambi Dinanty, Fawwaz; Farikhah, Anisatul; Nisya, Dian; Yandi, Wahyu Nazri; Safira, Doani Anggi
Jurnal Oase Nusantara Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pelestarian lingkungan melalui sosialisasi dan aksi penanaman pohon dengan teknik silvikultur. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 12 Kota Jambi dengan melibatkan 29 peserta siswa. Metode yang digunakan mencakup pretest, sosialisasi, diskusi interaktif, pemutaran video edukatif, posttest, serta praktik penanaman pohon secara langsung. Materi yang disampaikan mencakup fungsi pohon, dampak kerusakan lingkungan, serta teknik penanaman yang ramah lingkungan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta sebesar 33% berdasarkan perbandingan hasil pretest dan posttest. Kegiatan ini berhasil menumbuhkan pemahaman dan sikap peduli terhadap lingkungan pada diri peserta, serta memperkuat karakter gotong royong dalam menjaga kelestarian alam di lingkungan sekolah. Partisipasi aktif siswa dalam praktik penanaman menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis pengalaman nyata efektif dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda.
Variasi Tekstur Tanah dan Bahan Organik Berdasarkan Kerapatan Tajuk Studi Kasus pada Hutan Kota Muhammad Sabki, Kota Jambi: Variation of Soil Texture and Organic Matter Based on Canopy Density A Case Study in the Muhammad Sabki City Forest, Jambi City Safira, Doani Anggi; Rusdiana, Omo
Jurnal Silva Tropika Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v9i1.44117

Abstract

ABSTRACT This study aims to examine the variation in soil texture and organic matter content across different canopy density levels in Muhammad Sabki Urban Forest, Jambi City. A purposive sampling method was applied to determine three plots based on canopy density (dense, moderate, sparse). Soil texture was analyzed based on sand, silt, and clay fractions, and organic matter content was obtained from secondary data. The results show that soils in dense and moderate canopy plots were dominated by clay textures and had higher organic matter content, at 7,28% and 6,40% respectively. In contrast, sparse canopy plots exhibited more varied textures and lower organic matter content (5,05%). Higher canopy density tends to increase organic matter accumulation and influence finer soil textures.   Keywords: canopy density, Muhammad Sabki Urban Forest, organic matter, soil texture.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi tekstur tanah dan kandungan bahan organik pada berbagai tingkat kerapatan tajuk di Hutan Kota Muhammad Sabki, Kota Jambi. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan tiga plot berdasarkan tingkat kerapatan tajuk (rapat, sedang, jarang). Analisis tekstur dilakukan pada fraksi pasir, debu, dan liat, serta bahan organik dianalisis menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah pada kerapatan tajuk rapat dan sedang didominasi oleh tekstur lempung dan memiliki kandungan bahan organik lebih tinggi, masing-masing sebesar 7,28% dan 6,40%. Sementara itu, pada kerapatan tajuk jarang, tekstur tanah bervariasi dan kandungan bahan organik lebih rendah (5,05%). Kerapatan tajuk yang lebih tinggi cenderung meningkatkan akumulasi bahan organik dan mempengaruhi tekstur tanah yang lebih halus.   Kata kunci: bahan organik, Hutan Kota Muhammad Sabki, kerapatan tajuk, tekstur tanah.