Sulastri Daulay
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Fatih: Journal of Contemporary Research

Analisis Anti Kekerasan Anak dalam Pendidikan di Kalangan Masyarakat Perspektif Islam Sulastri Daulay; Juni Arnisa Napitupulu
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 1 (2025): January-June
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/xxx0s274

Abstract

Kekerasan terhadap anak dalam pendidikan merupakan isu global yang mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak. Dalam perspektif Islam, pendidikan anak merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh kasih sayang dan perhatian, serta bebas dari segala bentuk kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan Islam terkait kekerasan terhadap anak dalam konteks pendidikan, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan nilai-nilai tersebut di kalangan masyarakat. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan wawancara mendalam, penelitian ini mengkaji ajaran Islam yang menekankan perlindungan anak dan dampak negatif kekerasan terhadap perkembangan anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pentingnya mengedepankan pendidikan yang humanis dan bebas kekerasan dalam kerangka ajaran Islam.
Kedudukan Ahli Waris Pengganti Perspektif KHI dan Fiqih Kontemporer: Studi Kasus di Kec. Barumun Tengah Sulastri Daulay; Juni Arnisa Napitupulu; Jamilah Rizka; Akmaluddin Syahputra
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 1 (2025): January-June
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/py24rs69

Abstract

Keberadaan ahli waris pengganti, atau ahli waris yang berhak mewarisi karena orang tuanya telah meninggal dunia sebelum pewaris, diakui oleh Kompilasi Hukum Islam (KHI) Indonesia. Gagasan ini tidak secara khusus diakui dalam fiqih tradisional, namun fiqih modern telah mulai memberi ruang bagi ijtihad untuk menerima klausul-klausul tersebut berdasarkan kemaslahatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran ahli waris pengganti di Kecamatan Barumun Tengah dan menganalisis aktivitas mereka berdasarkan fiqih modern dan KHI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui pendekatan yuridis empiris dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Barumun Tengah masih dominan menganut sistem waris adat patrilineal, namun mulai terbuka terhadap ketentuan ahli waris pengganti sesuai KHI. Fikih kontemporer memandang ketentuan ini sejalan dengan prinsip keadilan dan kemaslahatan.
Transformasi Hukum Keluarga Islam Melalui Putusan Pengadilan Agama Sulastri Daulay; Faisar Ananda Arfa; Ibnu Radwan Siddik Turnip
Fatih: Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 1 (2025): January-June
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/ff1g0290

Abstract

Meskipun Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai kerangka hukum yang terkodifikasi masih memiliki keterbatasan dalam mengakomodasi berbagai permasalahan kontemporer, hukum keluarga Islam Indonesia telah berubah sebagai respons terhadap situasi sosial dan hukum yang terus berubah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana putusan Pengadilan Agama telah mengubah hukum keluarga Islam, menentukan unsur-unsur yang memotivasi, dan menggambarkan bagaimana putusan-putusan ini telah mempengaruhi keadilan substantif dan reformasi hukum nasional. Melalui telaah pustaka, putusan pengadilan, dan peraturan perundang-undangan yang relevan, digunakan metode penelitian kualitatif dengan perspektif yuridis-normatif dan yuridis-sosiologis. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hukum keluarga Islam Indonesia berubah dengan cepat sebagai akibat dari putusan Pengadilan Agama yang progresif, khususnya dalam hal tunjangan pasca-perceraian, pengakuan anak luar nikah, dan penentuan usia perkawinan. Dinamika sosial ekonomi masyarakat Muslim, tuntutan keadilan substantif, dampak prinsip-prinsip hak asasi manusia, dan kurangnya norma dalam KHI merupakan kekuatan utama di balik perubahan ini. Hasilnya, putusan-putusan ini tidak hanya menawarkan keadilan kontekstual berdasarkan keadaan masyarakat, tetapi juga menetapkan yurisprudensi, menutup celah hukum, dan menjadi model bagi regenerasi hukum keluarga Islam nasional.