Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Loyalitas Tenaga Pendidik: Faktor Penentu dan Implikasinya pada Sekolah di SMPN 4 Satu Atap Karangjambu Hidayati, Isnaini Nurul; Hanif, Muh.
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 10 No 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v10i1.1644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas tenaga pendidik dan implikasinya terhadap pengembangan SMPN 4 Satu Atap Karangjambu. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, yang melibatkan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi terhadap tenaga pendidik dan kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi, kepuasan kerja, dan kompensasi merupakan faktor utama yang memengaruhi loyalitas tenaga pendidik. Iklim organisasi yang positif, ditunjang oleh komunikasi yang terbuka dan kolaborasi antara kepala sekolah dan guru, berperan besar dalam meningkatkan loyalitas. Kompensasi sudah memenuhi standar, meskipun demikian masih ada harapan ada peningkatan dari kompensasi. Namun, faktor suasana kerja dan kesempatan pengembangan tetap lebih dominan dalam meningkatkan loyalitas. Kepuasan kerja juga terbukti signifikan, dengan tenaga pendidik merasa dihargai dan diberi ruang untuk berinovasi. Walaupun jarak dan perubahan kebijakan menjadi faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pemindahan, hal ini tidak berpengaruh besar terhadap keputusan tenaga pendidik. Temuan ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan loyalitas, manajemen sekolah harus memperhatikan hubungan interpersonal yang baik dan kebijakan pengembangan profesional. Prospek penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi lebih lanjut hubungan antara budaya organisasi dan loyalitas, serta menilai faktor eksternal di sekolah dengan fasilitas terbatas.
Exploring mathematics teacher’s perceptions of students’ computational thinking and attitudes towards STEAM-AR: A need for module development Masduki, Masduki; Khotimah, Rita Pramujiyanti; Sukirman, Sukirman; Kurniawati, Salsabila; Hidayati, Isnaini Nurul
JRAMathEdu (Journal of Research and Advances in Mathematics Education) Volume 9 Issue 2 April 2024
Publisher : Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jramathedu.v9i2.10830

Abstract

Computational thinking (CT) skills are vital for addressing future challenges. The integration of the Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) can assist students to foster CT abilities. Furthermore, incorporating technology into education such augmented reality (AR) can improve the quality of the students’ learning experience. Consequently, it is essential to develop a STEAM-AR-based learning module to foster CT abilities. This study seeks to ascertain teachers' perceptions concerning students' CT abilities, attitudes towards STEAM learning principles, attitudes towards the technology integration in mathematics learning, and the need for a STEAM-AR-based mathematics module. An online survey was administered to 105 secondary mathematics teachers in the Sukoharjo District, Indonesia. The findings indicated that the teachers' perceptions were predominantly high. The high-level perceptions suggest that teachers view students as deficient in CT and STEAM-related learning activities. Furthermore, the findings demonstrate that the learning process will achieve higher quality by utilizing technology-based learning modules that integrate STEAM. In addition, there is no significant variation in teachers' perceptions based on gender and teaching experience across all perceptions. Finally, the results suggest that in order to improve students' CT abilities, teachers must integrate STEAM and technology into their classroom.
DARI PERMAINAN KE PEMBELAJARAN: BISAKAH TGT MEMOTIVASI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA SD Wirdiyana, Nina; Hidayati, Isnaini Nurul; Setyorini, Winda Putri; Tarsidi, Deni Zein
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.38376

Abstract

Pendidikan di tingkat sekolah dasar (SD) memiliki peran penting dalam membentuk potensi akademik dan sosial peserta didik, termasuk melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembentukan karakter bangsa sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur merupakan semua teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini. Hasil penelitian membuktikan bahwa minat peserta didik terhadap pembelajaran ini cenderung rendah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila sering dianggap sulit dan kurang menyenangkan karena materi yang berfokus pada hukum, pasal-pasal, serta hafalan yang rumit, ditambah dengan metode pengajaran yang monoton dan kurang bervariasi. Oleh karena itu, model pembelajaran turnamen permainan tim (TGT) menggabungkan kerja sama tim dan kompetisi akademik, yang dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. Melalui model ini, peserta didik didorong untuk lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengatasi permasalahan rendahnya minat belajar peserta didik. Turnamen permainan tim mampu menciptakan suasana belajar yang dinamis, meningkatkan motivasi belajar, serta mendukung pengembangan keterampilan sosial seperti kerja sama, tanggung jawab, dan kejujuran. Dengan model ini, peserta didik yang awalnya kurang termotivasi menjadi lebih aktif dan antusias. TGT terbukti efektif sebagai strategi pembelajaran yang tidak hanya meningkatkan hasil akademik, tetapi juga membangun karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penerapan model ini dapat membantu pendidik menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.