Badruzaman, Tjetjep Ismail
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Tematik Tafsir Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Kewajiban Belajar: Perspektif Pendidikan Islam Mirza, Iskandar; Badruzaman, Tjetjep Ismail
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 1 (2025): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i1.1163

Abstract

Education is one of the important pillars in human life, and in the context of Islam, the obligation to learn is clearly regulated in the Qur'an. In this study, the interpretation of the verses of the Qur'an that emphasize the obligation to learn will be discussed, as well as their implications in the perspective of Islamic education. This study refers to several verses, such as Surah Al-Alaq verses 1-5, which emphasize the importance of knowledge and learning. According to the Qur'an, Allah SWT commands humanity to read and learn, which shows that education is a must. Statistics from the Central Statistics Agency (2022) show that the level of education participation in Indonesia still needs to be improved, with the gross participation rate for higher education only reaching 36.6%. This shows that even though there is a command to learn, its implementation still faces various challenges. In this context, Islamic education plays an important role in shaping the character and morality of individuals, as explained in the work of Al-Ghazali (2005) who emphasized the importance of character education in Islam. Thus, this study aims to provide a deeper understanding of the obligation to learn in Islam, as well as the challenges faced in its implementation in society. Through the analysis of the verses of the Qur'an and related literature, it is hoped that solutions can be found to increase public awareness and participation in education, as well as reaffirm the importance of education as a means to achieve a better life.ABSTRAKPendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan umat manusia, dan dalam konteks Islam, kewajiban untuk belajar diatur dengan jelas dalam Al-Qur'an. Dalam kajian ini, akan dibahas tafsir ayat-ayat Al-Qur'an yang menekankan kewajiban belajar, serta implikasinya dalam perspektif pendidikan Islam. Penelitian ini mengacu pada beberapa ayat, seperti Surah Al-Alaq ayat 1-5, yang menggarisbawahi pentingnya ilmu pengetahuan dan pembelajaran. Menurut Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk membaca dan belajar, yang menunjukkan bahwa pendidikan adalah suatu keharusan. Statistik dari Badan Pusat Statistik (2022) menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan, dengan angka partisipasi kasar untuk pendidikan tinggi hanya mencapai 36,6%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada perintah untuk belajar, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan. Dalam konteks ini, pendidikan Islam berperan penting dalam membentuk karakter dan moralitas individu, sebagaimana dijelaskan dalam karya Al-Ghazali (2005) yang menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam Islam. Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kewajiban belajar dalam Islam, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya di masyarakat. Melalui analisis ayat-ayat Al-Qur'an dan literatur terkait, diharapkan dapat ditemukan solusi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan, serta menegaskan kembali pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Menakar Ulang Kebijakan Pendidikan Islam: Studi Literatur atas Ketidaksesuaian Regulasi dan Praktik Lapangan Badruzaman, Tjetjep Ismail; Maulana, Muhammad Rizal; Fauzi, Wildi Ahmad; Suherman, Usep; Sukandar, Ahmad
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 4 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i4.1696

Abstract

The disharmony between national education policies and the specific characteristics of Islamic education remains a fundamental issue in the development of Indonesia’s education system. This study aims to critically examine the dynamics of policy and reform in Islamic education amid the challenges of globalization, digital transformation, and decentralized governance. A qualitative-descriptive approach was employed using a library research method, analyzing policy documents, scholarly articles, and statistical data from the Ministry of Religious Affairs and the Central Statistics Agency (BPS). The findings reveal significant implementation gaps in curriculum design, funding schemes, digitalization, and teacher certification, which have negatively affected the quality and effectiveness of Islamic educational institutions. These policy misalignments have led to the marginalization of madrasahs in regional autonomy, the weakening of social legitimacy for Islamic education, and insufficient integration of Islamic values within the national education framework. The study recommends a value-based, participatory, and context-sensitive policy harmonization to strengthen the role of Islamic education in national development.ABSTRAKStudi ini bertujuan untuk mengkaji secara kritis dinamika kebijakan dan reformasi pendidikan Islam di tengah tantangan globalisasi, transformasi digital, dan desentralisasi pendidikan. Metode yang digunakan adalah studi literatur (library research) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, melalui penelusuran dokumen kebijakan, artikel jurnal ilmiah, serta data statistik dari Kementerian Agama dan BPS. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan implementatif pada aspek kurikulum, pendanaan, digitalisasi, dan sertifikasi guru madrasah yang berdampak pada rendahnya kualitas dan efektivitas lembaga pendidikan Islam. Implikasi dari disharmoni ini mencakup marginalisasi madrasah dalam sistem otonomi daerah, rendahnya legitimasi sosial pendidikan Islam, dan lemahnya integrasi nilai-nilai keislaman dalam kebijakan pendidikan umum. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya harmonisasi kebijakan yang berbasis nilai, partisipatif, dan kontekstual, guna memperkuat peran pendidikan Islam dalam pembangunan bangsa.
Peluang dan Tantangan Model Pembelajaran Small Group Discussion dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) Aryani, Wiwik Dyah; Badruzaman, Tjetjep Ismail; Maulana, Muhammad Rizal; Assyyah, Getta Sitti; Fauzi, Wildi Ahmad; Solihah, Rika; Fitriani, Dwi Awaliyah
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 4 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i4.1764

Abstract

This study aims to critically examine the application of the Small Group Discussion (SGD) model in Islamic Religious Education (PAI) and to evaluate the opportunities and challenges associated with its implementation. The central issue addressed is the extent to which SGD contributes to improving the quality of PAI learning, encompassing the cognitive, affective, and psychomotor domains of students. This research employs a qualitative approach through a literature study method, analyzing and synthesizing findings from various previous empirical studies related to the use of SGD in educational settings. The review reveals that SGD significantly enhances student engagement, content comprehension, critical thinking skills, and the development of social attitudes such as tolerance and interpersonal communication. However, several challenges are identified, including the dominance of certain group members, limited discussion time, and variations in student capabilities, which may hinder the effectiveness of the method. The study concludes that SGD is a pedagogically effective and contextually relevant approach for Islamic education, provided that teachers play an active role as facilitators and the implementation is carefully designed.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam penerapan model pembelajaran Small Group Discussion (SGD) dalam Pendidikan Agama Islam (PAI), serta mengevaluasi peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Permasalahan utama yang diangkat adalah sejauh mana model SGD mampu meningkatkan kualitas pembelajaran PAI, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, yaitu menganalisis dan menelaah temuan dari sejumlah hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan implementasi SGD dalam konteks pembelajaran PAI. Hasil kajian menunjukkan bahwa model SGD memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan partisipasi aktif siswa, pemahaman materi ajar, keterampilan berpikir kritis, serta penguatan sikap toleransi dan kemampuan komunikasi antarpeserta didik. Namun demikian, ditemukan pula sejumlah tantangan seperti dominasi diskusi oleh anggota tertentu, keterbatasan waktu, serta variasi kemampuan siswa yang dapat menghambat efektivitas diskusi. Kesimpulannya, SGD merupakan strategi pembelajaran yang efektif dan kontekstual dalam pendidikan agama, asalkan didukung oleh peran aktif guru sebagai fasilitator dan desain pelaksanaan yang matang