Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PROSES PRODUKSI DAN UJI MUTU BUBUK KOPI ARABIKA (Coffea arabica L) ASAL KABUPATEN DOGIYAI, PAPUA Desi Natalia Edowai; Afia E Tahoba
Jurnal Agriovet Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis kopi yang tumbuh dan berkembang di daerah pegunungan Papua, khususnya di Kabupaten Dogiyai adalah kopi Arabika (Coffea Arabica L). Kualitas kopi bubuk yang dihasilkan, dapat dipengaruhi oleh proses panen dan pascapanen. Proses pascapanen yang tepat dapat menghasilkan bubuk kopi dengan kualitas yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, deskriptif dan uji Hedonik. Kopi bubuk yang dihasilkan di Distrik Mapia dan Distrik Moanemani, Kabupaten Dogiyai, memiliki proses panen dan pascapnen yang hampir sama. Panen dilakukan secara semi mekanis, sedangkan proses pascapanen dimulai dari pelepasan kulit serta daging buah, selanjutnya pengeringan dan pelepasan kulit tanduk, sortasi dan grading, sangrai, penggilingan dan pengemasan. Berdasarkan tingkat kesukaan Kopi bubuk dari daerah Bomomani, Distrik Mapia memiliki kualitas yang sedikit lebih baik dibanding Distrik Moanemani. Kata Kunci : Kopi Arabika, kualitas, panen dan pasca panen
Penerapan Aplikasi  Cropwat 8.0 untuk Menetapkan Kebutuhan Air Tanaman dan Air Irigasi di Aimas Kabupaten Sorong Papua Barat: Studi Kasus Budidaya Tanaman Kedelai Glycine max L. Merr Bertha Ollin Paga'; Risma Situngkir; Desi Natalia Edowai
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.4.2022.115-123

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai yang kaya akan protein nabati dapat dibuat berbagai olahan. Produksi kedelai nasional cenderung menurun. Keberhasilan produksi kedelai perlu didukung oleh infrastruktur, pasca panen dan sistem tata niaga yang efisien untuk merevitalisasi kapasitas produk kedelai nasional. Ketersediaan air pada suatu lahan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha pertanian. Ketersediaan air di lahan ini umumnya dipengaruhi oleh curah hujan dan kemampuan tanah menahan air. Provinsi Papua Barat masuk dalam wilayah pengembangan kedelai nasional untuk menunjang program swasembada kedelai. Distrik Aimas merupakan ibu kota kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat memiliki kondisi dan topografi lahan sangat cocok untuk daerah pertanian. Namun, kegiatan budidaya tanaman masih menerapkan sistem tadah hujan yang berdampak ketidakpastian kebutuhan air tanaman. Salah satu cara untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan air irigasi adalah dengan menggunakan software Cropwat 8.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan air irigasi yang sesuai kondisi lahan untuk budidaya kedelai dengan menggunakan Cropwat. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif analisis. Hasil analisis data diperoleh total kebutuhan air pada budidaya tanaman kedelai di Distrik Aimas Kabupaten Manokwari sebesar 256,9. Total kebutuhan air irigasinya adalah 0 karena curah hujan efektifnya masih lebih besar daripada total kebutuhan air tanaman kedelai.
Identifikasi Sistem Budidaya, Pemanfaatan dan Analisis Nutrisi Sayur Hitam (Rungia Klossii) Asal Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai Desi Natalia Edowai; Ivonne Fitria Mariay
Agrotek Vol 5 No 6 (2017): April
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.297 KB) | DOI: 10.30862/agrotek.v5i6.51

Abstract

The objective of this research is to identify the farming systems and the utilization of sayur hitam (Rungia klossii) by the Mee tribe in the Regency of Dogiyai as well as to provide information about the nutrients in the R. klossii. Descriptive method with direct observation is used in the field to examine the farming system and crop nutrient content. Analytical procedures were implemented using Gravimetry and atomic absorption spectrophotometry. The analysis were conducted in the Laboratory of Chemistry, Faculty of Science, University of Papua on April 2016. The variables observed by those methods include the identification of farming systems and the crop nutrient content in the leaves. Farming systems applied by the community to cultivate Rungia klosii is a mixed farming systems based on local knowledge. Based on the analysis of the nutrient content of Rungia klossii in terms of water content, oil content of fat, iron levels, manganese content, the levels of calcium and magnesium levels, the magnesium levels in Rungia klosii is 272.0892 mg/L which is the highest.
Pengaruh Ukuran Kuming Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Lam.) di Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari Edowai, Desi Natalia
AGRICOLA Vol 10 No 1 (2020): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v10i1.2682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran kuming terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Perlakuan dalam penelitian ini adalah kuming kecil dengan diameter 25 cm (P1), Kuming sedang dengan diameter 50 cm (P2), dan Kuming besar dengan diameter 100 cm (P3). Hasil penelitian menunjukan bahwa Ukuran kuming (kecil, sedang, dan besar) mempengaruhi pertumbuhan vegetatif (panjang sulur, jumlah sulur, dan berat brangkasan daun) dan generatif (berat brangkasan akar, berat akar pensil, berat akar serabut, jumlah akar pensil, dan panjang akar pensil) pada tanaman ubi jalar. Pada variable pengamatan panjang sulur kuming yang memberikan hasil tertinggi adalah kuming sedang (P2), sedangkan hasil tertinggi untuk jumlah sulur dan berat brangkasan daun terdapat pada perlakuan kuming kecil (P1). Pada penelitian ini tidak menghasilkan umbi (umbi kecil, umbi sedang, umbi besar), tetapi yang dihasilkan adalah umbi-umbi pensil dan terdapat banyak akar serabut. Kekurangan unsur hara dalam tanah terutama unsur kalium dan juga kemampuan adaptasi varietas yang rendah diduga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatif tanaman ubi jalar. Kata kunci : Kuming; Pertumbuhan dan Hasil Tanam; Ubi Jalar