Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TAPIOKA TEROKSIDASI DENGAN OKSIDATOR HIDROGEN PEROKSIDA DAN KATALISIS IRRADIASI UV-C Dewi, Angela Myrra Puspita
Agritechnology Vol 1 No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji reaksi oksidasi tapioka menggunakan hydrogen peroksida dan dikatalisis irradiasi UV-C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap reaksi oksidasi dikaji dalam penelitian ini yang meliputi kadar karbonil, karboksil, amilosa, sifat pasta, daya pengembangan dan kelarutan pati. Perlakuan konsentrasi hidrogen peroksida dan waktu irradiasi UV berpengaruh terhadap karakteristik fisikokimia tapioka teroksidasi. Makin tingginya konsentrasi hidrogen peroksida, kadar karbonil, amilosa, dan viskositas pasta pati oksidasi yang dihasilkan lebih rendah. Sedangkan makin lama waktu irradiasi UV C, kadar karbonil, dan viskositas pasta pati oksidasi yang dihasilkan lebih rendah, namun kadar karboksil yang dihasilkan meningkat kemudian menurun dengan makin lamanya irradiasi. Kadar karbonil tertinggi diperoleh dari perlakuan H2O2 3%, waktu irradiasi 5 menit sebesar 0,56%, kadar karboksil tertinggi diperoleh dari perlakuan H2O2 1%, waktu irradiasi 10 menit sebesar 0,33%.
PENGARUH FOTOOKSIDASI UV-C TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN BAKING EXPANSION PATI SAGU (Metroxylon sago) Eduard Fransisco Tethool; Angela Myrra Puspita Dewi; Abadi Jading
AGROINTEK Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v11i2.2917

Abstract

Native Sago starch is difficult to used in industry because of the limitations of its phisycochemical properties. The aim of this research was to studied effect of UV-C photo-oxidation on  physicochemical properties and baking expansion of sago starch. Five slurries ratio (starch : water ratio): 1:2; 1:4; 1:6; 1:8; and 1:10 were oxidized with UV-C irradiation for 20 minutes, and then compared with native sago starch. The results showed that UV-C photo-oxidation increasing amylose content and paste viscosity, but decreasing swelling power and solubility, and carbonyl and carboxyl content. Used of UV-C as a photooxidator effective to increasing baking expansion characteristic, and the best slurry ratio was 1:6, which has 6.97 ml/g specific volume or 33.7% increased from native sago starch (5.22 ml/g)
SINTESIS NANOSELULOSA ASETAT DARI AMPAS SAGU DENGAN METODE ELECTROSPINNING Angela Myrra Puspita Dewi; Desi Natalia Edowai; Yudi Pranoto; Purnama Darmadji
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.976 KB)

Abstract

Pengembangan nanoteknologi sebagai bahan komposit berbasis bahan alam telah banyak dikembangkan. Penelitian ini mengkaji tentang aplikasi electrospinning dalam pembuatan nanoselulosa asetat dari ampas sagu. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi besar tegangan listrik sebesar 5 dan 10 kV dan jarak collector-sampel 8 dan 9 cm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa morfologi nanoselulosa asetat dari ampas sagu berbentuk partikel dengan bentuk yang tidak beraturan. Semakin tinggi tegangan listrik yang digunakan maka ukuran partikel semakin kecil, sedangkan jarak collector tidak berpengaruh terhadap ukuran partikel nanoselulosa asetat. Perlakuan sintesis nanoselulosa asetat dengan metode electrospinning terbaik pada perlakuan rasio selulosa asetat : pelarut 1:10, besar tegangan 10 kV dan jarak collector 8 cm dengan ukuran partikel nanoselulosa asetat sebesar 670 nm. Kata kunci : ampas sagu, electrospinning, nanoselulosa asetat
PENGARUH RASIO TEPUNG UBI JALAR DAN PATI SAGU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA TEPUNG KOMPOSIT DAN KARAKTERISTIK FISIK ROTI YANG DIHASILKAN Eduard Fransisco Tethool; Angela Myrra Puspita Dewi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.642 KB)

Abstract

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor terigu, perlu dilakukan upaya diversifikasi bahan pembuat roti dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia. Diantaranya dengan pengembangan tepung komposit sebagai pengganti terigu. Perbedaan campuran bahan tepung komposit akan menghasilkan karakteristik tepung yang berbeda serta mempengaruhi kualitas roti yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tepung ubi jalar dan pati sagu terhadap sifat fisikokimia tepung komposit bebas gluten, serta karakteristik fisik roti yang dihasilkan. Tepung komposit dibuat dengan perlakuan rasio campuran tepung ubi jalar : pati sagu, yaitu 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; dan 50:50. Sebagai pembanding digunakan 100% terigu.  Karakteristik fisikokimia tepung komposit (daya pengembangan dan kelarutan, indeks penyerapan air dan minyak, derajat putih dan sifat pembentukan pasta) serta karakteristik  fisik roti (keempukan, aktivitas air, rasio pengembangan dan volume spesifik) yang dihasilkan diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio pati sagu yang ditambahakan cenderung menurunkan daya pengembangan dan kelarutan, indeks penyerapan air dan indeks penyerapan minyak, serta viskositas pasta yang dihasilkan, namun cenderung meningkatkan suhu dan waktu gelatinisasi tepung komposit. Karakteristik fisik roti yang dihasilkan bahwa peningkatan rasio pati sagu menurunkan keempukan roti, rasio pengembangan, serta volume spesifik roti yang dihasilkan. Berdasarkan karakteristik roti yang dihasilkan maka rasio terbaik dari tepung komposit adalah 80% tepung ubi jalar daan 20% pati sagu. Kata kunci : tepung komposit, ubi jalar, sagu, rasio
EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI SELULOSA DARI LIMBAH AMPAS SAGU Angela Myrra Puspita Dewi; Mimin Yulita Kusumaningrum; Desi Natalia Edowai; Yudi Pranoto; Purnama Darmadji
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.495 KB)

Abstract

Ampas sagu merupakan salah satu limbah padat pengolahan pati sagu yang pada dasarnya merupakan serat empelur sisa pemerasan pati sagu. Limbah ampas sagu memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi dimana selulosa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioplastik, pertumbuhan jamur dan pakan ternak. Pemilihan metode ekstraksi selulosa sangat berpengaruh terhadap karkakteristik selulosa yang dihasilkan. Ekstraksi selulosa dari bahan alam meliputi tahap delignifikasi menggunakan NaOH dilanjutkan dengan proses bleaching dengan NaOCl dan hidrolisis menggunakan dua (2) jenis asam HCl dan H2SO4 pada konsentrasi yang sama. Karakterisasi serat selulosa hasil ekstraksi meliputi analisis spektra selulosa yang dihasilkan menggunakan spektroskopi FT-IR,kadar air, kadar selulosa dan rendemen. Perlakuan jenis asam HCl dan H2SO4 tidak berpengaruh terhadap rendemen, spektra FT-IR dan kadar air selulosa yang dihasilkan, namun berpengaruh terhadap kadar selulosa. Perlakuan hidrolisis menggunakan H2SO4 lebih baik daripada hidrolisis menggunakan HCl pada ekstraksi selulosa limbah ampas sagu dengan kadar selulosa yang dihasilkan sebesar 59, 51%.Kata kunci : Limbah Ampas sagu, HCl, H2SO4, selulosa
KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA TAPIOKA TEROKSIDASI DAN APLIKASINYA UNTUK PEMBUATAN EDIBLE FILM Angela Myrra Puspita Dewi; Eduard F. Tethool
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.709 KB)

Abstract

Oksidasi pati merupakan salah satu metode modifikasi kimiawi pati. Reaksi oksidasi pati dilakukan melalui reaksi oksidasi menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) dan dikatalisis irradiasi UV-C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh oksidasi terhadap sifat fisikokimia tapioka teroksidasi dan aplikasinya sebagai bahan baku pembuatan edible film. Reaksi oksidasi tapioka dilakukan dengan perlakuan konsentrasi H2O2 sebesar 3% dengan lama irradiasi UV-C selama 10 menit.  Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap reaksi oksidasi dikaji dalam penelitian ini -meliputi kadar karbonil, karboksil, amilosa, sifat pasta, daya pengembangan dan kelarutan pati. Reaksi oksidasi berpengaruh terhadap kadar karbonil, karboksil, amilosa, dan viskositas pasta pati oksidasi yang dihasilkan. Oksidasi pati menghasilkan tapioka teroksidasi dengan gugus karbonil dan karboksil masing-masing sebesar 0,26% dan 0,29%. Selain itu, kadar amilosa dan kelarutan tapioka teroksidasi lebih tinggi dibandingkan dengan tapioka alami namun, swelling power dan viskositas akhir tapioka teroksidasi lebih rendah daripada tapioka alami. Edible film dari tapioka teroksidasi dapat meningkatkan hidrofobisitas dan kejernihan jika dibandingkan dengan edible film dari tapioka alami. Edible film dari tapioka teroksidasi memiliki karakteristik mositure absorption 29,6%, WVP 0,036 g H2O mm/jam m2, solubility 33,23%, transparency 3,08, dan seal strength 0,035N/m2.Kata kunci: tapioka teroksidasi, edible film, fisikokimia
PENGARUH KONSENTRASI XANTHAN GUM TERHADAP SIFAT FISIKOMIA TEPUNG KOMPOSIT DAN ROTI YANG DIHASILKAN DARI UBI JALAR DAN SAGU Eduard Fransisco Tethool; Angela Myrra Puspita Dewi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 8 2017
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.454 KB)

Abstract

Penggunaan tepung komposit bebas gluten untuk pembuatan roti saat ini semakin meningkat karena beberapa alasan seperti ekonomi dan nutrisi. Namun karena keterbatasan sifat fisikokimia tepung karena tidak adanya gluten, penerapan bahan fungsional yang tepat dengan jenis tepung yang digunakan perlu dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi xanthan gum terhadap sifat fisikokimia tepung komposit bebas gluten berbasis ubi jalar dan sagu. Tepung komposit dibuat dengan rasio 80 tepung ubi jalar : 20 pati sagu, selanjutnya ditambahkan xanthan gum dengan konsentrasi 0,00; 0,50; 1,00; 1,50; 2,00; 2,50 dan 3,00 %. Karakteristik fisikokimia tepung komposit (daya pengembangan dan kelarutan, indeks penyerapan air dan minyak, derajat putih dan sifat pembentukan pasta) serta karakteristik  fisik roti (keempukan, aktivitas air, rasio pengembangan dan volume spesifik) yang dihasilkan diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi xanthan gum cenderung meningkatkan daya pengembangan dan indeks penyerapan air, suhu dan waktu gelatinisasi, serta viskositas puncak dan akhir gelatinisasi, namun menurunkan kelarutan dan indeks penyerapan minyak. Peningkatan konsentrasi xanthan gum cenderung meningkatkan keempukan tekstur serta rasio pengembangan dan volume spesifik, namun tidak menmpengaruhi aktivitas air dari roti yang dihasilkan. Berdasarkan karakteristik roti yang dihasilkan, konsentrasi terbaik dari xanthan gum dalam pembuatan tepung komposit berbasis ubi jalar dan pati sagu adalah 2,5%.Kata kunci: fisikokimia, tepung komposit, xanthan gum 
Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Egg roll Berbasis Pati Sagu Angela Myrra Puspita Dewi; Budi Santoso; Fedelfia Kambu
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.603 KB) | DOI: 10.17728/jatp.4266

Abstract

Egg roll merupakan sejenis makanan ringan yang banyak disukai oleh anak-anak sampai dewasa, memiliki rasa manis dan gurih, dengan tekstur yang renyah, dan berbentuk gulungan utuh. Umumnya egg roll yang terbuat dari tepung terigu memiliki tekstur yang mudah rapuh, sehingga untuk mengurangi tingkat kerapuhannya dapat dilakukan dengan menambahkan tepung terigu dengan ppati pada formula egg roll. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pati sagu terhadap karakteristik egg roll dan menentukan formulasi terbaik egg roll berbasis pati sagu.. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal dengan 5 formulasi variasi perbandingan tepung terigu dan pati sagu. Produk egg roll yang dihasilkan dari kelima formulasi tersebut dilakukan analisa warna, tekstur, organoleptikc dan komposisi kimianya. Makin tinggi konsentrasi pati sagu maka egg roll menjadi berwarna kemerahan, kekerasan dan kerenyahan menjadi menurun, namun tekstur egg roll menjadi tidak rapuh. Semakin tinggi konsentrasi pati sagu, maka kadar air, karbohidrat dan pati resisten egg roll semakin meningkat namun kadar lemak dan protein egg roll semakin menurun. Perlakuan terbaik diperoleh dari formula 100% pati sagu dengan karakteristik fisik egg roll yang dihasilkan yaitu nilai kekerasan 21,96 N, kerenyahan 31,52 Nmm, dan kerapuhan 4,90 N, serta komposisi kimia egg roll yaitu kadar air 4,73%, kadar protein 7,87%, kadar karbohidrat 56,77%, kadar abu 1,42%, kadar lemak 33,94% dan RS (resistant starch) 0,98%. Egg roll berbasis pati sagu dapat diterima oleh panelis dengan nilai terhadap atribut keseluruhan tertinggi yaitu 6,03. Kesimpulannya, pati sagu dapat digunakan dalam formula pembuatan egg roll. Physicochemical and Sensory Properties of Egg roll BasedSago StarchAbstractEgg roll is a snack which were favored by children and adults, it has a sweet and savory taste, with a crunchy texture, and in the form of whole rolls. Generally, egg roll made from wheat flour which has brittle texture, and to reduce its fragility, starch addition in egg roll formula may be applied. The purpose of this study was to determine the effect of sago starch addition to egg roll formula on the characteristics of egg roll and determine the best formula. This study used a single randomized complete design with 5 formula using various ratio of wheat flour and sago starch. Egg roll products were analyzed for color, texture, organoleptic, and chemical composition. The higher the concentration of sago starch, the reddish egg roll, hardness that was appeared and the decrease in crispness was detected, and resulting in the reduction in the brittleness. The higher the concentration of sago starch might increase the water content, carbohydrate and resistant starch of egg roll but the not for fat content and protein. The best treatment was the formula with 100% sago starch with the physical characteristics of the egg roll produced with the hardness value of 21.96 N, crispness of 31.52 Nmm, fragility of 4.90 N, water content of 4.73%, protein content of 7.87%, carbohydrate content of 56.77%, ash content of 1.42%, fat content of 33.94% and RS (resistant starch) of 0.98%. Egg roll based sago starch could be accepted by panelists with the highest overall attribute value of 6.03. As conclusion, sago starch might able to apply in the production of egg role.
Karakteristik Fisikokimia Tapioka Teroksidasi dengan Oksidator Hidrogen Peroksida dan Katalisis Irradiasi UV-C Angela Myrra Puspita Dewi; Haryadi Haryadi; Sardjono Sardjono; Eduard F. Tethool
Agritechnology Vol 1 No 2 (2018): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v1i2.17

Abstract

Modifikasi pati dapat dilakukan melaluireaksi oksidasi menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) dan dikatalisis irradiasi UV-C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi H2O2 dan waktu irradiasi UV-C terhadap sifat fisikokimia tapioka teroksidasi. Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengkap faktorial yaitu konsentrasi H2O2 (1%, 2%, dan 3%) dan waktu irradiasi (5, 10, dan 15 menit). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap reaksi oksidasi dikaji dalam penelitian ini meliputi kadar karbonil, karboksil, amilosa, sifat pasta, daya pengembangan dan kelarutan pati. Perlakuan konsentrasi hidrogen peroksida dan waktu irradiasi UV berpengaruh terhadap karakteristik fisikokimia tapioka teroksidasi. Makin tinggi konsentrasi hidrogen peroksida, maka kadar karbonil, amilosa, dan viskositas pasta pati oksidasi yang dihasilkan lebih rendah. Sedangkan makin lama waktu irradiasi UV C, kadar karbonil, dan viskositas pasta pati oksidasi yang dihasilkan lebih rendah, namun kadar karboksil yang dihasilkan meningkat kemudian menurun dengan makin lamanya irradiasi. Kadar karbonil tertinggi diperoleh dari perlakuan H2O2 3%, waktu irradiasi 5 menit sebesar 0,56% dengan viskositas puncak 2800 cp, viskositas akhir 1500 cp, kadar amilosa 23,67% (bk), swelling power 37,23%, kelarutan 28,89%. Sedangkan kadar karboksil tertinggi diperoleh dari perlakuan H2O2 1%, waktu irradiasi 10 menit sebesar 0,33% dengan viskositas puncak 4250 cp, viskositas akhir 3005 cp, kadar amilosa 24,73% (bk), swelling power 31,92%, dan kelarutan 21,55%.
Modification of Starch with Amylosucrase: Methods, Physicochemical Properties and Health Implications Dewi, Angela Myrra Puspita; Tethool, Eduard Fransisco
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 2 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i2.9095

Abstract

Amylosucrase is a transglucosylase enzyme that utilizes sucrose as a substrate to produce α-1,4 glucan (amylose-like polymer). Modification of starch with Amylosucrase can increase the degree of polymerization, degree of crystallinity, heat stability, and increase the proportion of slow digestible starch (SDS) and resistant starch (RS). Thus, Amylosucrase (ASase) modified starch has enormous potential to be developed in the food industry because the consumption of ASase modified starch can improve insulin sensitivity and reduce blood glucose response, making it suitable for consumption by people with Diabetes Mellitus. In addition, consumption of ASase-modified starch also has the potential to prevent obesity and improve blood lipid profile.