Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EDUKASI PENYAKIT SKABIES-INFEKSI KULIT PADA PESERTA DIDIK PESANTREN ALMUBEROK MIFTAHUL ULUM SUI. AMBAWANG Suhaimi Fauzan; Gabby Novikadarti Rahmah; M. Ali Maulana; Fitri Fujiana; Ikbal Fradianto; Mita Mita; Nita Arisanti Yulianda
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.141-146

Abstract

Skabies dan Penyakit Kulit lainnya kerap terjadi di lingkungan pendidikan berbasis asrama seperti salah satunya di pesantren. Pola ini dapat terjadi dikarenakan kebiasaan buruk perilaku dalam menjaga kebersihan diri. Penelitian ini berupaya dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik pesantren melalui pendidikan kesehatan berbasis audio-visual. Jumlah peserta yang diikutkan sebanyak 48 orang dengan teknik quota sampling. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan peserta didik akan diukur terlebih dahulu tingkat pengetahuan, kemudian evaluasi akhir akan diukur kembali tingkat pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Rata-rata tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebesar 4,8, kemudian rata-rata setelah dilakukan pendidikan sebesar 5,8. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian video edukasi penyakit skabies-infeksi kulit lainnya terhadap tingkat pengetahuan peserta didik Pesantren Sui. Ambawang
EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA SISWA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DESA AMBAWANG KUALA KALIMANTAN BARAT Nita Arisanti Yulanda; RA. Gabby Novikadarti; Ikbal Fradianto; M. Ali Maulana
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i2.1661

Abstract

Kehidupan sekolah merupakan bagian penting dalam hidup anak-anak yang memberikan dampak langsung kepada fisik dan mental anak. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di SDN 07 Ambawang Kuala Kubu Raya Kalimantan Barat diikuti oleh seluruh guru UKS. SDN 07 Ambawang Kuala berada di jalur trans Kalimantan dan cukup jauh dengan Puskesmas, sehingga kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam memberikan pertolongan pertama pada korban cedera. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode diskusi dan simulasi tentang pertolongan pertama pada korban cedera dengan menggunakan teknik balut dan bidai. Sebelum dan sesudah pelaksanaan simulasi peserta di berikan pretest – posttest untuk mengukur pengetahuan peserta, instrument berisikan bagaimana cara menolong korban tidak sadarkan diri, korban dengan luka terbuka, trauma patah tulang dan juga Teknik pemindahan korban. Dari hasil perhitungan persentase menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dari guru UKS, sehingga perlunya dilakukan edukasi secara berkelanjutan bagi guru – guru sekolah untuk menghadapi cedera pada siswa.
EDUKASI MAKANAN SEHAT UNTUK MENCEGAH GIZI KURANG PADA ANAK SEKOLAH DASAR Mita; Ikbal Fradianto; Nita Arisanti Yulanda; Muhammad Ali Maulana; Suhaimi Fauzan; Fitri Fujiana; RA. Gabby Novikadarti Rahmah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Panrita Abdi - April 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i2.25390

Abstract

Nutrition problems are a threat to Indonesian children, including children as if they were. Nutrition knowledge must be provided from school age so that children can choose healthy foods for their body's health, health education can be provided using educational videos. The purpose of this activity is to provide education on healthy food to elementary school children. The target of this activity is students aged 5-12 years or students in grades 3, 4, 5, and 6 Primary school. The method of carrying out activities is carried out offline, namely in large classes. Before starting the participants were asked to fill out the pretest and after the education was given a posttest. The activity results of 81 participants were 70 participants who filled out the pre and post-test to 9.2. This increase in knowledge is expected to be one of the efforts to prevent malnutrition and can improve healthy eating behavior for elementary school children.   ||   Masalah gizi menjadi ancaman bagi anak Indonesia, termasuk pada anak sekolah Dasar. Pengetahuan tentang Gizi harus diberikan sejak usia sekolah, sehingga anak mampu memilih makanan sehat untuk kesehatan tubuhnya, edukasi kesehatan bisa diberikan dengan menggunakan video edukasi.  Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi makanan Sehat pada anak sekolah dasar. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa berusia 5-12 tahun atau siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 SD. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara luring, yakni dalam kelas besar. Sebelum dimulai peserta diminta untuk mengisi pretest dan setelah edukasi diberikan posttest, Hasil kegiatan dari 81 peserta ada 70 peserta yang mengisi pre dan posttest. Setelah dilakukan edukasi diperoleh peningkatan pengetahuan peserta tentang makanan sehat, terlihat dari peningkatan nilai rata-rata peserta dari 8,2 menjadi 9,2. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mencegah gizi kurang dan dapat meningkatkan perilaku makan sehat bagi anak sekolah dasar.
Gambaran Perilaku Berisiko Pada Aktivitas Penggunaan Gadget di Agregat Usia Remaja Reza Reynaldi; M. Ali Maulana; Yoga Pramana
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.13957

Abstract

ABSTRACT In the current era, gadgets are very popular with all people, including teenagers. Gadgets are very influential among adolescents; with gadgets, adolescents can easily access everything they need, including learning activities. The risky behavior of using gadgets in applications can cause health problems for adolescents. Knowing the description of risky behavior in the activity of using gadgets in the aggregate age of adolescents. This research is quantitative in nature and uses a quantitative descriptive design and a cross-sectional approach. The research instrument used a gadget-based risk behavior questionnaire with a total of 188 respondents and was developed using a quota sampling technique. Data analysis uses univariate analysis, namely descriptive statistics in the form of frequency and percentage of gadget usage behavior. The findings show that the majority of teenagers studying at Tanjungpura University are aged between 18 and 22 years. Participants in this study were men and women. The characteristics of respondents came from semesters II, IV, VI, and VIII, which were taken in equal numbers. The types of gadgets used were smartphones, laptops, tablets, and PCs. The majority of teenagers had risky behavior. Gadget use is in the moderate category, where most teenagers aged 20 have risky behavior when using gadgets. There is an overview of risky behavior in the activity of using gadgets in the aggregate age of adolescents, with the percentage of risky behavior using gadgets in the medium category (92.0%), high category (5.3%), and low category (2.7%). Keywords: Adolescents, Gadgets, Risky Behavior  ABSTRAK Di era saat ini, gadget sangat di gemari oleh semua kalangan salah satunya usia remaja. Gadget sangat berpengaruh dikalangan remaja, dengan adanya gadget remaja dapat dengan mudah mengakses segala hal yang dibutuhkan termasuk kegiatan pembelajaran. Perilaku penggunaan gadget yang berisiko dalam mengaplikasikan akan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi remaja. Mengetahui gambaran perilaku berisiko pada aktivitas penggunaan gadget di agregat usia remaja. Riset ini bersifat kuantitatif dan memakai rancangan deskriptif kuantitatif serta pendekatan potong lintang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner perilaku berisiko berbasis gadget dengan jumlah responden 188 orang dan dikembangkan menggunakan teknik kuota sampling. Analisa data memakai analisa univariat yaitu statistik deskriptif berupa frekuensi serta persentase perilaku penggunaan gadget. Temuan menunjukkan dimana mayoritas remaja yang belajar di Universitas Tanjungpura berusia antara 18 hingga 22 tahun. Partisipan pada studi ini yaitu laki-laki dan perempuan, karakteristik responden berasal dari semester II, IV, VI dan VIII yang diambil dalam jumlah yang sama, jenis-jenis gadget yang digunakan yaitu smartphone, laptop, tablet dan PC, mayoritas remaja memiliki perilaku berisiko penggunaan gadget  dalam kategori sedang dimana sebagian besar remaja dengan usia 20 tahun memiliki perilaku berisiko penggunaan gadget dalam kategori sedang. Terdapat gambaran perilaku berisiko pada aktivitas penggunaan gadget di agregat usia remaja dengan persentase perilaku berisiko penggunaan gadget kategori sedang (92,0%), kategori tinggi (5,3%), dan kategori rendah (2,7%). Kata Kunci: Gadget, Perilaku Berisiko, Remaja
Program Edukasi Ekstrikasi dan Transportasi Korban untuk Anggota Palang Merah Remaja dengan SMA Negeri 1 Pontianak Suhaimi Fauzan; Gabby Novikadarti; Yoga Pramana; M. Ali Maulana; Sulastri Herdaningsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.13094

Abstract

ABSTRAK Ekstrikasi merupakan konsep penyelamatan darurat, sementara transportasi merupakan proses untuk memindahkan korban dari tempat darurat ke tempat yang aman ada atau tidak disertai menggunakan alat. Pertolongan pertama di sekolah seringkali diberikan oleh anggota Palang Merah Remaja (PMR). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi melalui pelatihan tentang cara ekstrikasi dan transportasi, sehingga, diharapkan mempunyai bekal untuk dapat menerapkan pada situasi-situasi kegawatdaruratan. Program Pegabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi kelompok. Hasil tingkat pengetahuan diukur sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. rataßrata tingkat pengetahuan peserta sebelum dilakukan tindakan sebesar 77,5, sementara setelah dilakukan edukasi, tingkat pengetahuan peserta menjadi 87,5. Hasil y score uji wilcoxon menunjukkan -2,409. Program ini menunjukkan ada pengaruh signifikan pemberian edikasi kesehatan tentang ekstrikasi dan transportasi korban pada peserta PMR di SMA Negeri Pontianak. Kata Kunci: Ekstrikasi, PMR, Siswa, Transportasi ABSTRACT Extrication is an emergency rescue concept, while transportation is the process of moving victims from an emergency place to a safe place, whether or not accompanied by the use of tools. First aid at school is often provided by members of the Youth Red Cross (PMR). This community service activity aims to provide education through training on extraction and transportation methods, so that it is hoped that they will have the skills to be able to apply it to emergency situations. The Community Service Program (PKM) is carried out using lecture and group demonstration methods. The results of the level of knowledge were measured before and after being given health education. The average level of knowledge of participants before the action was carried out was 77.5, while after the education was carried out, the level of knowledge of participants was 87.5. The Wilcoxon test y score results show -2.409. This program shows that there is a significant effect of providing health education regarding extrication and transportation of victims to PMR participants at Pontianak State High School. Keywords: Extrication, PMR, Student, Transportation
Analisis Perilaku Perawat Dalam Pengendalian dan Pencegahan Health Care Associated Infections (HAIs) Mita Mita; Muhammad Ali Maulana; Sukarni Sukarni; Yoga Pramana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i2.805

Abstract

Introduction: The treatment room becomes a potential practice for transmitting infections either through direct contact when the patient receives services from a nurse or indirectly through tools, materials, and supporting facilities used in supporting nursing services. Objective: Obtain a description of the nurse's behavior in implementing infection control and prevention in patients. Method: Use a descriptive observational design. The population of this study is nurses in the inpatient section, with a sample number of 60 nurses. Results: Research shows that nurses' behavior in infection prevention and control is still not as good as (60%). Conclusion: Health workers, especially nurses, must apply universal precautions properly to reduce the number of Health Care Associated Infections (HAIs).
ANALISIS FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KELEBIHAN BERAT BADAN REMAJA Yoga Pramana; M. Ali Maulana; Mardhia
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v9i1.643

Abstract

Angka kelebihan berat badan pada remaja mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kejadian tersebut disebabkan oleh pola ketidakseimbangan energi yang terjadi secara terus menerus, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya rendahnya tingkat aktivitas fisik serta kondisi psikologis. Adapun Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelebihan berat badan pada remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebesar 131 remaja yang dipilih menggunakan cara consecutive sampling. Pengujian data menggunakan analisis univariat dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran responden sebanyak 54% berjenis kelamin perempuan dan 46% dengan jenis kelamin laki-laki. Kategori aktivitas fisik siswa memiliki tingkat aktivitas fisik ringan sebanyak 56%, dan siswa dengan tingkat aktivitas fisik sedang sebanyak 44%. Untuk kejadian kelebihan berat badan (obesitas) diketahui bahwa sebanyak 70% siswa berstatus tidak mengalami kelebihan berat badan, dan 30% mengalami kelebihan berat badan. Dari hasil analisis inferensial didapatkan simpulan bahwa ada hubungan antara aktifitas fisik, dengan kejadian kelebihan berat badan (p value 0,000) serta terdapat hubungan antara tingkat ansietas dengan kejadian kelebihan berat badan pada remaja (p value 0,000).