Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kontinuitas Penggunaaan Minyak Urapan : Makna Teologis Minyak Urapan Menurut Ibrani 1 : 9 dan Aplikasinya Bagi Pelayanan Gereja Masa Kini Wahyu, Tan Markus Setiadi; Nesimnasi, Ruben
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25657

Abstract

Minyak urapan memiliki peran penting dalam tradisi keagamaan Yahudi dan Kristen, berfungsi sebagai simbol pengudusan, pemilihan ilahi, dan pencurahan Roh Kudus. Ibrani 1:9 menegaskan bahwa Kristus diurapi dengan "minyak kegirangan," menandakan otoritas dan sukacita ilahi yang diberikan kepada-Nya. Pemahaman teologis ini mengindikasikan bahwa urapan bukan sekadar ritual, tetapi merupakan tanda pemilihan dan penyertaan Allah dalam kehidupan dan pelayanan umat-Nya. Dalam konteks gereja masa kini, minyak urapan tetap relevan sebagai simbol pengudusan, penyembuhan, dan peneguhan panggilan. Pemahaman yang tepat mengenai minyak urapan dapat membantu gereja menggunakannya secara bijaksana dalam pelayanan pastoral dan liturgi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontinuitas penggunaan minyak urapan dalam sejarah gereja, memahami makna teologisnya berdasarkan Ibrani 1:9, dan mengeksplorasi aplikasinya dalam pelayanan gereja masa kini. Dengan pendekatan historis dan teologis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang peran minyak urapan dalam kehidupan bergereja serta relevansinya dalam konteks modern.
Analisis Makna Sebutan “Allah Anak” Dan “Anak Allah” Perspektif Biblika (Markus 1:1) : Penelitian Ruben Nesimnasi; Prasetyo, Edhi; Siregar, Humala Andi Aposan; Wahyu, Tan Markus Setiadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3017

Abstract

This article examines the theological significance of the designations “Son of God” and “God the Son” in the biblical perspective of Mark 1:1. The study argues that while “Son of God” emphasizes the relational and functional aspects of Christ’s identity within the Trinity, “God the Son” highlights His eternal divine nature as affirmed in the Nicene Creed. Employing exegetical, hermeneutical, and theological approaches through qualitative library research, this study seeks to clarify the Christological implications of both terms. The findings indicate that these designations are not contradictory but complementary, shaping a deeper understanding of Christ’s divinity and humanity for both the early church and contemporary Christian theology.
5 Karakteristik Kepemimpinan Kristen yang Berkenan Menurut Markus 10 : 42 - 45 Wahyu, Tan Markus Setiadi; Afaradi, Asep
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini dirancang untuk mengeksplorasi lima karakteristik esensial kepemimpinan Kristen yang berkenan kepada Allah berdasarkan eksposisi teks Markus 10:42-45. Jenis Penelitia yang dipilih adalah menggunakan kualitatif dengan menerapkan pendekatan hermeneutika sebagai pisau analisis untuk menggali makna teks secara mendalam. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kelima karakteristik tersebut merupakan antitesis dari kepemimpinan duniawi dan berpusat pada konsep kepemimpinan melayani (servant leadership). Karakteristik itu adalah Memiliki karakter kuat untuk Menolak kepemimpinan yang otoriter, Memiliki karakter kerendahan hati, Memiliki karakter yang berorientasi pemimpin adalah untuk Menjadi Hamba, Memiliki karakter kesediaan berkorban bagi orang Lain dan meneladani Kristus sebagai paradigma utama. Implikasi dari penelitian ini adalah menawarkan sebuah model kepemimpinan transformatif yang bersifat etis dan alkitabiah, yang dapat diterapkan dalam konteks gereja, organisasi Kristen, maupun masyarakat luas.
Dinamika Penggunaan Study Penafsiran Secara Alkitabiah Bagi Gereja di Era Post-Modern Wahyu, Tan Markus Setiadi; Nesimnasi, Ruben
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 4 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i4.2613

Abstract

Era postmodern, yang ditandai dengan relativisme dan pluralisme, menantang kemampuan gereja untuk menegakkan otoritas absolut Alkitab sambil tetap relevan secara budaya. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka hermeneutika yang menyeimbangkan kesetiaan kitab suci dengan respons kontekstual, mengatasi kesenjangan dalam wacana teologis postmodern. Sebuah tinjauan literatur kualitatif menganalisis hermeneutika alkitabiah, teologi postmodern, dan studi kasus gereja yang beradaptasi dengan pergeseran budaya. Strategi yang efektif mencakup hermeneutika kontekstual, dialog antarbudaya, dan keterlibatan digital, memastikan relevansi Alkitab tanpa mengorbankan kebenarannya. Penelitian ini membekali gereja untuk menavigasi tantangan postmodern sambil mempertahankan integritas doktrinal, mendesak teolog untuk bertindak sebagai jembatan antara tradisi dan modernitas.