Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemimpin yang Menjadi Teladan (Role Model) Bagi Angotanya ditempat Kerja yang Merujuk pada 1 Korintus 11:1 Siregar, Humala Andi Aposan; Afaradi, Asep
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan Kristen menekankan panggilan untuk melayani dengan kasih, integritas, dan tanggung jawab, bukan sekadar mengejar kekuasaan atau prestasi pribadi. Dalam konteks dunia kerja yang mayoritas non-Kristen, pemimpin Kristen dituntut untuk menjadi teladan melalui penerapan ajaran Alkitab, baik dalam perkataan maupun tindakan nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menggali prinsip-prinsip kepemimpinan Kristen dengan merujuk pada teks 1 Korintus 11:1 serta literatur teologi dan etika Kristen, sekaligus melihat implementasinya dalam lingkungan kerja. Metode yang digunakan adalah pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif melalui studi literatur, survei, dan wawancara sederhana dengan anggota tim yang dipimpin. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan Kristen yang berlandaskan kasih dan kerendahan hati dapat meningkatkan kepercayaan, motivasi, dan loyalitas tim, menciptakan budaya kerja yang positif, serta mendukung pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, kepemimpinan Kristen menuntut adanya kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, integritas dalam menghadapi konflik, serta kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi bawahan. Dengan demikian, kepemimpinan Kristen berperan penting dalam membangun tim yang solid, meningkatkan produktivitas, dan menghadirkan teladan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Analisis Makna Sebutan “Allah Anak” Dan “Anak Allah” Perspektif Biblika (Markus 1:1) : Penelitian Ruben Nesimnasi; Prasetyo, Edhi; Siregar, Humala Andi Aposan; Wahyu, Tan Markus Setiadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3017

Abstract

This article examines the theological significance of the designations “Son of God” and “God the Son” in the biblical perspective of Mark 1:1. The study argues that while “Son of God” emphasizes the relational and functional aspects of Christ’s identity within the Trinity, “God the Son” highlights His eternal divine nature as affirmed in the Nicene Creed. Employing exegetical, hermeneutical, and theological approaches through qualitative library research, this study seeks to clarify the Christological implications of both terms. The findings indicate that these designations are not contradictory but complementary, shaping a deeper understanding of Christ’s divinity and humanity for both the early church and contemporary Christian theology.
Menyikapi Kemajuan Teknologi (Modernisasi) dalam Kehidupan Beragama sebagai Bagian dari Penyesuaian Perkembangan Zaman dalam Menjalankan Ibadah Kekristenan sebagai Penerapan Kitab Amsal 1:5 Siregar, Humala Andi Aposan; Afaradi, Asep
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam praktik keagamaan. Dalam konteks kekristenan, modernisasi dapat menjadi sarana untuk memperdalam iman dan memperluas pengajaran Firman Tuhan apabila digunakan secara bijaksana. Artikel ini bertujuan untuk menelaah bagaimana kemajuan teknologi dapat diintegrasikan dalam kehidupan beragama tanpa mengurangi esensi spiritualitas dan nilai-nilai iman Kristen. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui studi literatur, survei sederhana, serta wawancara dengan generasi yang akrab dengan teknologi digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pendidikan teologi dan pelayanan rohani, seperti pembelajaran daring, media sosial, dan aplikasi Alkitab digital, berperan penting dalam memperkuat pemahaman iman dan meningkatkan toleransi antarumat beragama. Namun, dibutuhkan kebijaksanaan dan kedewasaan rohani agar modernisasi tidak menjauhkan umat dari nilai-nilai Kristiani yang sejati.
Karya Allah Atau Iblis : Analisis Teologis Atas Penyaliban Yesus Sebagai Opus Dei Berdasarkan Perspektif Injil Markus 8:31 : Penelitian Tan Markus Setiadi Wahyu; Kosasih, Indriani; Tampubolon, Maruli Tua; Siregar, Humala Andi Aposan; Amtiran, Abdon
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3309

Abstract

This article explores the theological paradox found in the Passion narrative of Christ as foretold in Gospel of Mark 8:31–33. The central focus of this study is to examine how the crucifixion of Jesus an event that outwardly appears to be an evil act inspired by the Devil and executed by sinful human hands can simultaneously be understood as Opus Dei, the supreme work of God for the salvation of humanity. This research applies a qualitative method using historical-critical exegesis combined with narrative theological analysis to uncover the deep theological meaning within the text. The analysis demonstrates that Mark intentionally portrays the tension between God’s sovereign redemptive plan and satanic opposition to emphasize the paradoxical character of a suffering Messiah. Through Peter, Satan attempts to divert Jesus from the path of suffering, but Jesus firmly rejects the temptation, affirming the cross as the will of the Father. Therefore, the crucifixion becomes the decisive moment where the forces of darkness are paradoxically employed by God to bring about His plan of redemption. This event embodies both Opus Diaboli and Opus Dei a point in salvation history where the greatest evil is ultimately overcome by the greatest love.
Mengukur Tingkat Minat Membaca Alkitab Cetak dari Generasi Muda Dijaman yang Serba Instan (Generasi Gadget) Siregar, Humala Andi Aposan; Nesimnasi, Ruben
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.31344

Abstract

Artikel ini secara terperinci membahas tentang seberapa jauh minat generasi muda saat ini dalam membaca alkitab cetak yang sudah bertahun-tahun diwariskan oleh bapak-bapak gereja pertama sampai dengan saat ini. Pada era dimana segala sesuatu seraba cepat dan seperti di kejar-kejar seolah tidak ada jedah membuat era digitalisasi berkembang dengan sangat pesat untuk mendapat hasil segera. Sangat disayangkan hal ini merambah juga sampai pada kehidupan kerohanian umat kristen khususnya dalam membaca alkitab. Pada era digitalisasi ini, alkitab sudah sangat mudah untuk di akses dengan menggunakan handphone atau gadget bahkan dari berbagai terjemahan, sehingga sangat jarang kita melihat orang Kristen, saat ke gereja terutama generasi muda membawa alkitab cetak saat kebaktian minggu. Lalu pertanyaannya apakah dengan mudahnya mengakses alkitab ini sejalan dengan meningkatnya minat baca alkitab dari generasi muda saat ini ? atau sebaliknya malah menurunkan minat baca alkitab itu sendiri karena tanpa perlu membeli alkitab cetak mereka sudah bisa baca alkitab dengan mengunduhnya (down load) saja secara online. Apakah membaca alkitab hanya saat kebaktian hari minggu saja ? hanya ayat utama di kebaktian minggu ? atau hanya seminggu sekali ? apakah dengan frequensi baca alkitab yang sangat jarang tersebut menjadikan alkitab memberi dalam kehidupan anak-anak muda Kristen di era digitalisasi saat ini ? mau dikemanakan apa yang di sampaikan kitab Yosua untuk merenungkan firman Tuhan setiap hari (Yosua 1:8). Fenomena inilah yang ingin diutarakan oleh penulis dalam tulisan ini yaitu mengukur minat baca alkitab cetak dari generasi muda di era digitalisasi ini dan menyimpulkannya di akhir tulisan jurnal ini.