Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Cakupan UHC (Universal Health Coverage) Melalui Edukasi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan Penggunaan Aplikasi Mobile JKN Juniasti, Helen Try; Batmanlusi, Karel; Zamuli, Habibi
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i1.2290

Abstract

BPJS (badan penyelenggaraan jaminan sosial) kesehatan tetap menghadapi potensi terjadinya penurunan cakupan kepesertaan JKN khususnya pada peserta JKN mandiri/ non-PBI (peserta bukan penerima bantuan iuran). BPJS kesehatan melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi hal tersebut dengan berinovasi menyediakan kanal aplikasi mobile-JKN untuk memberikan kemudahan peserta mengakses pelayanan JKN. Sebagai upaya mempertahankan dan mendorong peningkatan cakupan peserta JKN Tim Pengabdian Pada Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih Bertujuan melakukan edukasi dan simulasi penggunaan aplikasi mobile JKN. Metode Kegiatan edukasi tentang JKN melalui ceramah dan diskusi sementara kegiatan penggunaan aplikasi Mobile-JKN melalui simulasi langsung diikuti oleh peserta. Hasil kegiatan edukasi masyarakat kampung Yoka Distrik Heram dihadiri oleh 30 orang peserta. Peserta didominasi dengan jenjang pendidikan SMA sebanyak 77%, peserta yang ikut menjadi kepesertaan JKN cukup banyak mencapai 70%, terdapat peserta yang belum pernah memperoleh informasi tentang mobile JKN 33%. Kesimpulan Setelah di lakukan edukasi dan simulasi mobile JK menunjukkan peningkatan pengetahuan dan mampu mengoperasikan aplikasi Mobile JKN.
EDUKASI PERENCANAAN USIA MENIKAH DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PEDESAAN MELALUI MEDIA FILM Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Juniasti, Helen Try; Asriati, Asriati; Nurdin, Muhammad Akbar; Nabuasa, Christin Debora; Pamangin, Wilda Wijayani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30139

Abstract

Abstrak: Pernikahan dini dan kehamilan pada remaja dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti nilai social budaya yang masih sangat kuat, serta pengetahuan dan persepsi yang masih kurang tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan edukasi kepada remaja tentang perencanaan usia menikah dan kesehatan reproduksi, sehingga terjadi peningkatan pemahaman kepada remaja pedesaan. Pemberian edukasi dilakukan dalam bentuk penyuluhan dengan menggunakan media film. Sasaran dalam kegiatan ini yakni remaja di MAN Jayapura sebanyak 30 orang. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pengukuran pengetahuan dan persepsi tentang kesehatan reproduksi remaja, sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan kuesioner. Indikator keberhasilan kegiatan terlihat dari peningkatan nilai rata-rata skor pengetahuan dan persepsi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa media film mampu meningkatkan skor pengetahuan menjadi 79.8% dari skor total dan skor persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi menjadi 88.9% dari skor total.Abstract: Early marriage and pregnancy in adolescents can occur due to various factors, such as socio-cultural values that are still very strong, as well as knowledge and perceptions that are still lacking about reproductive health. This community service activity aims to provide education to adolescents about planning for marriage age and reproductive health, so that there is an increase in understanding for rural adolescents. Education is provided in the form of counseling using film media. The target of this activity is adolescents at MAN Jayapura as many as 30 people. Evaluation of the activity is carried out by measuring knowledge and perceptions about adolescent reproductive health, before and after counseling using a questionnaire. The indicator of the success of the activity can be seen from the increase in the average score of knowledge and perception. The results of this activity show that film media is able to increase the knowledge score to 79.8% of the total score and the adolescent perception score about reproductive health to 88.9% of the total score.
PENINGKATAN PRIMORDIAL PREVENTION DIABETES MELITUS PADA REMAJA PEDESAAN MELALUI EDUKASI CLEAN EATING Asriati, Asriati; Nabuasa, Christin Debora; Juniasti, Helen Try; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Adimuntja, Natalia Paskawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30650

Abstract

Abstrak: Clean Eating merupakan pola makan bersih yang melibatkan konsumsi makanan yang alami, kaya akan makanan segar dan rendah produk olahan dan gula. Remaja saat ini gemar mengkonsumsi makanan dan minuman dengan proses pengolahan yang tinggi. Remaja pedesaan mendapatkan lebih banyak kemudahan dalam hal akses dan ketersediaan bahan makanan yang sehat dengan kondisi lingkungan yang mendukung. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan remaja pedesaan mengenai konsep Clean Eating sebagai salah satu langkah pencegahan primordial diabetes melitus. Metode pengabdian dilakukan dengan memberikan sosialisasi kepada remaja pedesaan di MAN Kabupaten Jayapura sebanyak 20 siswa. Sebagian besar responden berusia 17 tahun (47,2%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang (57,14%), pekerjaan orang tua paling banyak adalah swasta sebanyak 12 orang (57,14%). Sebelum diberikan edukasi, terdapat 19% remaja yang masih memiliki pengetahuan rendah mengenai pencegahan diabates. Setelah kegiatan edukasi, sebanyak 100% remaja memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Terdapat perubahan proporsi pengetahuan siswa sebanyak 19% sebelum dan setelah sosialisasi mengenai clean eating sebagai bentuk pencegahan obesitas dan diabetes melitus pada remaja.Abstract: Clean Eating is a clean eating pattern that involves consuming natural foods, rich in fresh foods and low in processed products and sugar. Today's teenagers like to consume foods and drinks that are highly processed. Rural teenagers get more convenience regarding access and availability of healthy food ingredients with supportive environmental conditions. The purpose of community service is to introduce and increase the knowledge of rural teenagers about the concept of Clean Eating as one of the primordial prevention steps in rural teenagers with diabetes mellitus. The community service method was carried out by providing socialization to rural teenagers at MAN Jayapura Regency with as many as 20 students. Most respondents were 17 years old (47.2%), male as many as 12 people (57.14%), most parents jobs were private as many as 12 people (57.14%). Before being given education, 19% of teenagers still had low knowledge about diabetes prevention. After educational activities, 100% of teenagers had a high level of knowledge. Fewer students consumed risky foods, and most students consumed minimally processed foods such as vegetables and high-protein foods such as fish, tofu, and tempeh in the frequent category. There was a change in the proportion of student knowledge by 19% before and after socialization regarding clean eating as a form of preventing obesity and diabetes mellitus in adolescents.
Attitudes of Science and Social Studies Department Students in Urban and Village High School in Papua Province Concerning HIV/AIDS Juniasti, Helen Try; Asriati, Asriati; Weya, Arinus
Devotion : Journal of Research and Community Service Vol. 4 No. 5 (2023): Devotion: Journal of Research and Community Service
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/devotion.v4i5.463

Abstract

The knowledge of students in cities and villages about HIV is higher in the low category at 55.2%, then in the medium category at 24.7%, and in the high category at 20.1%, students in cities are most in the medium level of knowledge category while students in villages are most in the high level of knowledge category. The attitude of students in cities and villages has a positive attitude category about HIV prevention. The purpose of this study is to determine the comparison of attitudes of students majoring in science and social studies about reproductive health and HIV in urban and rural high schools in Papua Province.  This study used quantitative method with a cross-sectional research design to identification the differences in attitudes between students majoring in science and high school social studies in cities and villagesFrom this study give some implication such as identified the differences in attitude of students majoring in science and social studies.  The result of this study shows that the level of Science students have a more positive attitude towards HIV prevention than social studies students in high schools in cities and villages.