Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Lama Menjalani Metode Belajar Blended Learning Dengan Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa FK Unizar Megamahayani, Putu Putri; Qurratu Ainin, Dina; Rahadianti, Dian; Dahlia, Yolly
Journals of Ners Community Vol 14 No 3 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i3.2702

Abstract

Covid-19 merupakan pandemi yang mempengaruhi seluruh aktivitas masyarakat. Pemerintah selama pandemi Covid-19 membuat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang mengharuskan masyarakat melakukan aktivitas dirumah salah satunya kuliah dirumah. Pada masa pandemi Covid-19 terjadi peningkatan tingkat kecemasan secara masif sebesar 25%. Peningkatan kecemasan terjadi 3 kali lebih banyak sejak pertama kali wabah Covid-19 bermunculan dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi. Strategi pendidikan yang dapat disarankan ketika pandemi, yaitu dengan metode blended learning. Metode blended learning berpatok pada pembelajaran luring dan digabung dengan pembelajaran daring dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan seperti peningkatan kecemasan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara lama menjalani metode belajar blended learning dengan tingkat kecemasan mahasiswa angkatan 2019 FK UNIZAR. Jenis Penelitian analitik observasiobal, desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 89 responden. Penelitian dilakukan di FK UNIZAR tanggal 20-21 Januari 2023. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi Square dengan batas nilai signifikansi p-value <0,05. Responden yang menjalani metode belajar blended learning 12 bulan sebanyak 12 responden (45,6%), terdapat 8 responden (9,0%) mengalami cemas ringan, 4 responden (4,5%) cemas sedang, sedangkan yang menjalani metode blended learning 24 bulan sebanyak 77 responden (53,9%) dengan 15 responden (16,9%) cemas minimal, 21 responden (23,6%) cemas ringan, 39 reponden (43,8%) cemas sedang, dan 2 responden (2,2%) cemas berat. Berdasarkan hasil analisis bivariat ditemukan hasil signifikan antara lama menjalani metode belajar blended learning dengan tingkat kecemasan dengan nilai koefisien 0,041 (p-value <0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara lama menjalani metode belajar blended learning dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa FK UNIZAR
Hubungan Tingkat Stres, Kualitas Tidur dan Kepatuhan Penggunaan Terapi terhadap Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (Dmt2) Terkontrol di Puskesmas Babakan Kartini, Ni Komang Trisna Dian; B, Larangga Gempa; Faridi, M. Sofyan; Dahlia, Yolly
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i4.19333

Abstract

ABSTRACT Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a chronic metabolic disorder that significantly impacts patients' quality of life. Poor stress management, inadequate sleep quality, and low adherence to therapy are factors that exacerbate uncontrolled blood glucose levels. This study aims to analyze the relationship between stress levels, sleep quality, and therapy adherence in patients with controlled T2DM at Babakan Health Center.This cross-sectional quantitative study was conducted with 100 respondents selected using purposive sampling. Data were collected through validated questionnaires: the Perceived Stress Scale (PSS), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Statistical analysis was performed using chi-square tests with a significance level of p < 0.05. The results showed a significant relationship between stress levels, sleep quality, and therapy adherence with the control of T2DM. Patients with high stress levels and poor sleep quality had a higher risk of uncontrolled diabetes (p < 0.001). Therapy adherence also showed a significant positive association with blood glucose control, where higher adherence correlated with better T2DM management. Stress levels, sleep quality, and therapy adherence are significantly related to the control of T2DM. These findings highlight the importance of integrated interventions to manage stress, improve sleep quality, and enhance adherence to therapy for better diabetes management. Keywords: Stress Levels, Sleep Quality, Therapy Adherence, Type 2 Diabetes Mellitus, Controlled Diabetes.  ABSTRAK Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan kelainan metabolik kronis yang berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Manajemen stres yang buruk, kualitas tidur yang tidak memadai, dan kepatuhan terapi yang rendah merupakan faktor yang memperparah kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres, kualitas tidur, dan kepatuhan terapi pada pasien DMT2 terkontrol di Puskesmas Babakan. Penelitian kuantitatif cross-sectional ini dilakukan dengan 100 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi: Perceived Stress Scale (PSS), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Analisis statistik dilakukan menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres, kualitas tidur, dan kepatuhan terapi dengan kontrol DMT2. Pasien dengan tingkat stres tinggi dan kualitas tidur buruk memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes tidak terkontrol (p < 0,001). Kepatuhan terapi juga menunjukkan hubungan positif yang signifikan dengan kontrol glukosa darah, di mana kepatuhan yang lebih tinggi berkorelasi dengan manajemen T2DM yang lebih baik. Tingkat stres, kualitas tidur, dan kepatuhan terapi berhubungan secara signifikan dengan kontrol T2DM. Temuan ini menyoroti pentingnya intervensi terpadu untuk mengelola stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan kepatuhan terhadap terapi untuk manajemen diabetes yang lebih baik. Kata Kunci: Tingkat Stres, Kualitas Tidur, Kepatuhan Terapi, Diabetes Melitus Tipe 2, Diabetes Terkontrol.
Hubungan Indeks Massa Tubuh, Aktivitas Fisik dan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Kualitas Tidur Siswa Wiyana, I Gede; Dahlia, Yolly; Rinayu, Nisia Putri; Utary, Dewi
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i2.19

Abstract

Kualitas tidur menjadi penting untuk kesehatan seluruh golongan individu. Penurunan kualitas tidur sering ditemukan dan selalu meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia salah satunya adalah remaja. Kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, fisik, penggunaan media sosial dan gaya hidup (mengonsumsi fast food, kurangnya aktivitas fisik, IMT). Kurangnya waktu tidur menjadi salah satu masalah Kesehatan. Bila waktu yang dibutuhkan untuk tidur tidak tercukupi, akan berdampak pada kualitas tidur yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh, aktivitas fisik dan durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada siswa SMAN 2 Mataram. Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di SMAN 2 Mataram pada hari Sabtu 7 Oktober 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dengan besar sampel 110 responden. Data dianalisis dengan uji korelasi Rank Spearman dengan batas nilai signifikansi (p-value) < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan responden mayoritas berusia 17 tahun (44,5%) dan kelas X dan XII (35,5%), kualitas tidur buruk (66,5%), IMT berlebih (26,4%), aktivitas fisik sedang (58,2%) dan durasi penggunaan media sosial sangat tinggi (70,9%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan kualitas tidur (p=0,000), aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p=0,001) dan durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur (p=0,000) pada siswa SMAN 2 Mataram. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh, aktivitas fisik dan durasi penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada siswa SMAN 2 Mataram.
Disparities among The Baby Boomer, X, Y, And Z Generations regarding internet-based mental health literacy in Indonesia Anulus, Ayu; Dahlia, Yolly; Adiwibawa, Danang Nur; Hidayati, Lilik
Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 10 No. 2 (2025)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejhpb.2025.10.02.06

Abstract

Background: Mental health literacy is important as the prevalence of mental health disorders increases, while access to information through digital media on the internet is becoming more widespread. With the different characteristics and patterns of internet consumption in each gene­ration, the level of understanding of internet-based mental health information is expected to vary. This study aims to examine the differences in internet-based mental health literacy among the Baby Boomer, X, Y, and Z generations in Indonesia. Subjects and Method: This study uses a cross-sectional study method with an online survey involving 400 respondents from various generation groups in Indonesia. The independent vari­ables were Baby Boomer, X, Y, and Z generations. The dependent variable was internet-based mental health literacy. Generational difference data was measured using a questionnaire and internet-based mental health literacy understanding was measured using a modified internet-based health literacy scale (eHEALS) questionnaire. The data were analyzed using the Kruskal-Wallis Test and the Mann-Whitney as the post hoc test. Results: The results of the study show that generation Z has a higher level of internet-based mental health literacy. The Kruskal-Wallis test shows that there is a statistically significant difference in internet-based mental health literacy between generations (p=0.025). The results of Mann-Whitney show that internet-based mental health literacy of baby boomers vs. generation X (p= 0.006) and baby boomers vs. generation Z (p=0.005) is significantly different. Conclusion: There are significant differences in internet-based mental health literacy between generations. These findings emphasize the importance of an intergenerational approach to online mental health education programs, so that information can be accessed and understood properly by all age groups.
Hubungan Durasi Penggunaan Smartphone, Tingkat Stress dan Kecemasan Terhadap Kualitas Tidur di SMK Negeri 1 Batu Layar Atmaja, Ida Bagus Gde Weda Karna; Dahlia, Yolly; Setyobudi, Irwan; Imam, Lalu Yogi Prasetio
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 8 (2025): Volume 5 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i8.19241

Abstract

ABSTRACT Sleep is a condition where there is a change in consciousness when an individual's perception and reaction to an environment decreases. The American Academy of Sleep Medicine recommends that the optimal sleep period for adolescents aged 13-18 years is 8-10 hours each night. However, currently ≥ 30% of adolescents have a sleep duration of <6 hours each night. The purpose of this study was to determine the relationship between the duration of smartphone use, stress levels and anxiety levels on sleep quality at SMK Negeri 1 Batu Layar. The type of research used by researchers is an observational analytical method with a cross-sectional approach, the subject selection technique used in this study is purposive sampling. Bivariate analysis of stress levels on sleep quality using the chi-square test with a significant p value of 0.0024, anxiety levels on sleep quality p-value 0.006, Duration of Smartphone Use on Sleep Quality P-Value 0.021. There is a relationship between stress levels, anxiety levels and duration of smartphone use on sleep quality at SMK Negeri 1 Batu Layar. Keywords: Smartphone, Stress Level, Anxiety, Sleep Quality  ABSTRAK Tidur merupakan suatu kondisi dimana terjadinya perubahan kesadaran ketika presepsi dan reaksi individu terhadap suatu lingkungan menurun. American academy of sleep medicine menyarankan, jangka tidur yang optimal terhadap remaja usia 13-18 tahun dengan rentang waktu 8-10 jam setiap malamnya. Akan tetapi, sekarang ini ≥ 30% remaja mempunyai durasi tidur < 6 jam setiap malam. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan durasi penggunaansmartphone, tingkat stress dan kecemasan terhadap kualitas tidur di SMK Negeri 1 Batu Layar. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Analisa bivariat pada tingkat stress terhadap kualitas tidur menggunakan uji chi-square dengan besar kemaknaan p-value 0.0024, tingkat kecemasan terhadap kualitas tidur p-value 0.006, Durasi Penggunaan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur P-Value 0.021. Terdapat hubungan tingkat Stress, tingkat kecemasan dan  durasi penggunaan smartphone terhadap kualitas tidur SMK Negeri 1 Batu Layar.  Kata Kunci: Smartphone, Tingkat Stress, Kecemasan, Kualitas Tidur