ABSTRACT Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a chronic metabolic disorder that significantly impacts patients' quality of life. Poor stress management, inadequate sleep quality, and low adherence to therapy are factors that exacerbate uncontrolled blood glucose levels. This study aims to analyze the relationship between stress levels, sleep quality, and therapy adherence in patients with controlled T2DM at Babakan Health Center.This cross-sectional quantitative study was conducted with 100 respondents selected using purposive sampling. Data were collected through validated questionnaires: the Perceived Stress Scale (PSS), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Statistical analysis was performed using chi-square tests with a significance level of p < 0.05. The results showed a significant relationship between stress levels, sleep quality, and therapy adherence with the control of T2DM. Patients with high stress levels and poor sleep quality had a higher risk of uncontrolled diabetes (p < 0.001). Therapy adherence also showed a significant positive association with blood glucose control, where higher adherence correlated with better T2DM management. Stress levels, sleep quality, and therapy adherence are significantly related to the control of T2DM. These findings highlight the importance of integrated interventions to manage stress, improve sleep quality, and enhance adherence to therapy for better diabetes management. Keywords: Stress Levels, Sleep Quality, Therapy Adherence, Type 2 Diabetes Mellitus, Controlled Diabetes. ABSTRAK Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan kelainan metabolik kronis yang berdampak signifikan terhadap kualitas hidup pasien. Manajemen stres yang buruk, kualitas tidur yang tidak memadai, dan kepatuhan terapi yang rendah merupakan faktor yang memperparah kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres, kualitas tidur, dan kepatuhan terapi pada pasien DMT2 terkontrol di Puskesmas Babakan. Penelitian kuantitatif cross-sectional ini dilakukan dengan 100 responden yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi: Perceived Stress Scale (PSS), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Analisis statistik dilakukan menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres, kualitas tidur, dan kepatuhan terapi dengan kontrol DMT2. Pasien dengan tingkat stres tinggi dan kualitas tidur buruk memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes tidak terkontrol (p < 0,001). Kepatuhan terapi juga menunjukkan hubungan positif yang signifikan dengan kontrol glukosa darah, di mana kepatuhan yang lebih tinggi berkorelasi dengan manajemen T2DM yang lebih baik. Tingkat stres, kualitas tidur, dan kepatuhan terapi berhubungan secara signifikan dengan kontrol T2DM. Temuan ini menyoroti pentingnya intervensi terpadu untuk mengelola stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan kepatuhan terhadap terapi untuk manajemen diabetes yang lebih baik. Kata Kunci: Tingkat Stres, Kualitas Tidur, Kepatuhan Terapi, Diabetes Melitus Tipe 2, Diabetes Terkontrol.