Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi Remaja Pasca Bencana di Kota Palu Diah Ayu Hartini; Nikmah Utami Dewi; Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Ariani Ariani; Siti Ika Fitrasyah
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i1.444

Abstract

Bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu berdampak pada masyarakat di segala aspek kehidupan, termasuk kondisi gizi pada remaja. Masalah gizi sangat rentan terjadi pada masa ini. Remaja berada pada fase pertumbuhan yang pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang jumlahnya relatif lebih besar. Masalah gizi yang sering ditemukan pada remaja adalah gizi kurang yang kemudian diperkuat dengan kondisi pasca bencana di Kota Palu yang memungkinkan kurangnya ketersediaan pangan. Selain itu, aktivitas fisik dan pengetahuan gizi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara aktivitas fisik dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada remaja pasca bencana di Kota Palu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Palu dengan populasi seluruh siswa kelas X dan XI serta sampel sebanyak 180 siswa. Hasil yang diperoleh yaitu aktivitas fisik responden lebih besar pada kategori sedang (60,6%) dan pengetahuan gizi responden lebih tinggi pada kategori kurang (90%). Berdasarkan hasil dari uji statistik, diperoleh adanya hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan status gizi remaja serta tidak adanya hubungan bermakna antara pengetahuan gizi dan status gizi remaja. Asupan energi yang berlebih jika tidak diimbangi dengan pengeluaran energi melalui aktivitas fisik maka akan berpengaruh pada penambahan berat badan yang juga mempengaruhi status gizi. Pengetahuan merupakan faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi, sehingga perlu menilai berbagai faktor lain yang mungkin berhubungan dengan status gizi remaja di wilayah pasca bencana untuk merancang intervensi yang tepat memperbaiki status gizi pada remaja.
Pengembangan Formulasi Cookies Rendah Indeks Glikemik Dengan Substitusi Tepung Ubi Banggai Sebagai Upaya Alternatif Pencegahan Penyakit Degeneratif Siti Ika Fitrasyah; Ariani Ariani; Nurdin Rahman; I Made Tangkas; Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Devi Nadila; Aulia Rakhman; Hijra Hijra; Fendi Pradana; Diah Ayu Hartini
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i1.499

Abstract

Banyak orang yang mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia, maka penyakit yang diderita pun akan semakin banyak, salah satunya penyakit degeneratif. Untuk meningkatkan konsumsi pangan perlu didukung upaya pengadaannya yaitu melalui pengembangan pengolahan pangan lokal, seperti ubi Banggai. Formulasi cookies rendah indeks glikemik dengan substitusi tepung ubi banggai apakah dapat dijadikan camilan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2021 bertempat di Universitas Tadulako dan Labkesda Provinsi Sulawesi Tengah. Produk cookies ubi banggai dapat dijadikan sebagai menu selingan alternatif untuk pencegahan penyakit degenerative dengan nilai Indeks Glikemik 33,6 (Rendah) dan beban Glikemik 15 (Sedang) . Namun untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukannya pendugaan umur simpan cookies ubi bangga, perbaikan tekstur produk, pengembangan SOP pembuatan produk khususnya literasi pada titik kritis pemanggangan dan pendinginan sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ada. Kemudian perlu dilakukan juga pengembangan varian rasa baru untuk memberikan banyak pilihan pada konsumen.
Penyuluhan Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini Kepada Guru PAUD dan Orang Tua Siswa PAUD Di Kelurahan Lambara Kota Palu Nurdin Rahman; Ariani; Aulia Rakhman
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.49

Abstract

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Kesehatan dan gizi yang baik pada anak usia dini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, mendukung proses belajar dengan baik dan meningkatkan kualitas hidup anak. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta tentang Kesehatan dan gizi anak usia dini. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah yang digunakan untuk menjelaskan materi tentang 1) Pentingnya kesehatan dan gizi; 2) Upaya pemeliharaan kesehatan dan gizi; 3) Dasar-dasar pertolongan pertama pada kecelakaan; 4) Pentingnya gizi seimbang bagi kecerdasan pertumbuhan, pencegahan penyakit dan produktivitas; 5) Dasar-dasar perlindungan, keselamatan dan keamanan anak. Hasil pengabdian masyarakat Kegiatan penyuluhan di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Dusun Liku, Kelurahan Lambara Kota Palu telah selesai dilaksanakan dengan peserta adalah guru dan orang tua siswa. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Materi yang disampaikan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta untuk menerapkan cara yang baik dalam bidang Kesehatan dan gizi anak usia dini. Kemudian, terdapat peningkatan pengetahuan yang diukur dari hasil pre dan posttest yaitu dari 5,5 menjadi 6,75
Kadar Zat Gizi, Daya Antioksidan, dan Organoleptik Biskuit Berbasis Daun Kelor dan Tulang Ikan Tuna Siti Ika Fitrasyah; Ma’rifat Ma’rifat; Nurdin Rahman; Devi Nadila; Aldiza Intan Randani; Ariani Ariani
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v7i2.922

Abstract

Biskuit merupakan salah satu makanan selingan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia karena rasanya yang enak bentuk beragam serta mudah didapat. Biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna diharapkan dapat menjadi salah satu makanan selingan alternatif yang baik untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar zat gizi mikro, daya antioksidan dan daya terima pada biskuit berbasis daun kelor dan tulang ikan tuna. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif observatif berbasis uji laboratorium. Analisis kadar serat kasar menggunakan menggunakan metode gravimetri enzimatik; kadar vitamin C dan fosfor menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, daya antioksidan menggunakan metode DPPH; dan uji organoleptik menggunakan uji Hedonic Scale Test. Analisis data yang digunakan adalah uji One-Way Anova dan Kruskal Wallis, serta MPE dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kadar zat gizi (serat kasar, vitamin C, dan fosfor) dan daya antioksidan IC50 dengan p < 0,05 antarformula biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna. Selain itu berdasarkan uji organoleptik, terdapat perbedaan yang signifikan untuk skor warna dan rasa (p < 0,05), sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor aroma dan tekstur (p > 0,05) antar formula biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna.
Penyuluhan Mangande Nabelo Kepada Ibu Hamil Di Kelurahan Lambara Kota Palu Nurdin Rahman; Ariani Ariani
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v2i1.419

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Penyebab langsung stunting adalah factor asupan gizi dan penyakit infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam memanfaatkan pangan local guna memenuhi asupan gizi yang seimbang bagi ibu hamil dan anak. Manfaat dari yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah peserta dapat mengetahui pangan local yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu hamil dan anak balita sehingga dapat mencegah kekurangan gizi dan stunting. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah yang digunakan untuk menjelaskan materi tentang tentang Mangande Nabelo dan Pangan Lokal, serta Gizi Seimbang pada Ibu Hamil. Hasil pengabdian masyarakat yaitu ibu hamil dan ibu balita yang menjadi peserta mendapatkan informasi terbaru tentang prinsip mangande nabelo. Mangande Nabelo adalah pola makan yang baik pada ibu hamil dengan memperhatikan prinsip gizi seimbang dan mengoptimalkan dari pangan lokal
Pelatihan Pengukuran Antropometri Di Kelurahan Lambara Ariani Ariani; Nurulfuadi Nurulfuadi; Ummu Aiman; Devi Nadila; Aulia Rakhman
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v2i1.420

Abstract

Pengukuran antropometri masih banyak didapatkan kesalahan hingga saat ini yang berdampak pada hasil pengukuran tidak akurat hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan tentang pengukuran antropometri khususnya kader kesehatan di Kelurahan Lambara, Kota Palu. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam melakukan pengukuran antropometri dan memberikan keterampilan cara menilai status gizi dari hasil pengukuran antropometri. Manfaat dari yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah peserta dapat mengetahui cara melakukan pengukuran antropometri dan peserta memiliki keterampilan menilai status gizi sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pengukuran di Kelurahan Lambara Kota Palu. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah: 1) Metode ceramah : digunakan untuk menjelaskan materi tentang pengukuran antropometri dan penilaian status gizi. 2) Metode Praktek : digunakan untuk mempraktekkan cara-cara pengukuran antropometri dan penilaian status gizi. 3) Metode Diskusi : Dilakukan setelah kegiatan selesai kegiatan pelatihan untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah kader kesehatan di Kelurahan Lambara Kota Palu. Jenis pengukuran yang akan dilakukan adalah tinggi badan, berat badan, lingkar dada, lingkar lengan atas, lingkar kepala dan tebal lemak di bawah kulit
Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Pada Ibu Balita Di Kelurahan Lambara Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Ariani Ariani; Aulia Rakhman; Devi Nadila; St Ika Fitrasyah; Linda Ayu Rizka Putri
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v3i1.522

Abstract

Praktek pemberian gizi yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya stunting, sehingga pemenuhan dan pemberian gizi yang benar pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) akan menentukan kualitas hidup seorang manusia. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu dalam praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang benar mulai dari frekuensi, porsi dan tekstur yang sesuai dengan usia dan budaya pemberian makan di daerah setempat. Lokasi pengabdian yaitu di kelurahan Lambara Kota Palu, dimana pesertanya adalah ibu bayi dan anak. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini ada 3 yaitu ceramah, praktek dan Pre-post test. Hasil dari kegiatan pelatihan PMBA ini adalah pengetahuan peserta mengalami peningkatan sebesar 18% tentang PMBA setelah diberikan edukasi serta praktek langsung.
Sosialisasi Cookies Tepung Kedelai (Glicine Max L.), Tepung Bayam (Amaranthus Tricolor L.) Dan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia S.) Sebagai Makanan Alternatif Penderita Anemia Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) 2 Kota Palu Ariani Ariani; Siti Ika Fitrasyah; Aulia Rakhman; Saskia Wulandari; Nur Alfiah Wulandari
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v3i1.547

Abstract

Anemia (Defisiensi Zat Besi) merupakan masalah kesehatan yang serius tanpa adanya pembatasan usia. Tingginya angka kejadian anemia dikarenakan asupan gizi yang tidak optimal dan aktivitas fisik yang kurang. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi akan zat besi yaitu dengan modifikasi makanan berupa cookies yang menyehatkan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti tepung kedelai, tepung bayam dan sari jeruk nipis yang mengandung nilai gizi. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai kadar zat besi dan Vit C dalam cookies tepung kedelai (Glicine Max L.), tepung bayam (Amaranthus Tricolor L.) dan sari jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S.), sebagai makanan alternatif penderita anemia pada remaja putri, memberikan pengetahuan dalam pembuatan cookies yang menarik dan bervariatif yang diharapkan dapat mengurangi terjadinya anemia pada remaja putri. Mitra dalam kegiatan ini adalah Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah. Metode ceramah : Digunakan untuk menjelaskan Manfaat dan kandungan gizi serta cara pembuatan cookies tepung kedelai (Glicine Max L.), tepung bayam (Amaranthus Tricolor L.) dan sari jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S.) sebagai makanan alternatif penderita anemia pada remaja putri. Metode pembagian produk adalah dengan membagikan dan mensosialisasikan cookies. Kemudian diskusi dilakukan setelah sosialisasi selesai untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan sosialisasi ini adalah siswa Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu. Hasil kegiatan semua peserta mendapatkan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai sumber makanan alternatif untuk pencegahan anemia.
Pelatihan Pembuatan Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Oranye (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Makanan Selingan Alternatif Kaya Antioksidan Pasca Bencana Nurdin Rahman; Ariani Ariani; Aulia Rakhman
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v4i1.927

Abstract

Sampai saat ini umumnya pemanfaatan umbi-bumbian hanya dikonsumsi dalam bentuk segar ataupun direbus hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan kue berbahan dasar umbi-umbian khususnya ibu-ibu kader kesehatan di Kelurahan Kota Palu. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan peserta dalam pembuatan Gizi Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) dan Tepung Ubi jalar oranye (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Makanan Selingan Alternatif. Manfaat dari yang dicapai dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah peserta dapat mengetahui cara pembuatan Gizi Bolu Kukus Berbasis Kombinasi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) dan oranye yang kaya antioksidan serta dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu kader kesehatan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah: 1) Metode ceramah : digunakan untuk menjelaskan materi tentang cara membuat bolu kukus. 2) Metode Praktek : digunakan untuk mempraktekkan cara membuat bolu kukus. 3) Metode Diskusi : Dilakukan setelah kegiatan selesai kegiatan pelatihan untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu kader kesehatan di Kelurahan Duyu Kota Palu.