Siti Ika Fitrasyah
Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan dan Praktik Menyusun Menu Sarapan pada Orang Tua Siswa SDIT Al-Fahmi Palu Hermiyanty Hermiyanty; Siti Ika Fitrasyah; Ummu Aiman; Muhammad Rizki Ashari
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v2i1.3

Abstract

Pendahuluan & Tujuan: Salah satu isi pesan dari 13 PUGS adalah biasakan sarapan pagi. Namun, masih banyak penduduk Indonesia yang tidak sarapan. Kampanye sarapan sehat harus dilaksanakan oleh semua pihak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan sarapan dan gambaran penerapan prinsip gizi seimbang pada susunan menu sarapan pada orang tua siswa SDIT Al-Fahmi Palu. Bahan dan Metode: Bahan menggunakan piring tiruan yang terbuat dari kertas, kertas karton dan double tip. Desain penelitian adalah deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SDIT Al-Fahmi Kota Palu pada tanggal 5 September 2017. Responden yang mengikuti penelitian sebanyak 51 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian berupa data frekuensi tingkat pengetahuan sarapan responden, frekuensi responden yang menjawab benar kuesioner pengetahuan sarapan, dan penerapan prinsip gizi seimbang pada susunan menu sarapan selama tiga hari menggunakan media piring tiruan. Hasil: Keseluruhan (100%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Namun sebaliknya, ketika dilakukan praktik penyusunan menu diperoleh pada hari ke-1, dari 12 kelompok hanya 1 kelompok (8,3%) yang sudah menerapkan prinsip gizi seimbang dalam praktik menyusun menu sarapan, pada hari ke-2 hanya 2 kelompok (16,7%) yang sudah menerapkan prinsip gizi seimbang dalam praktik menyusun menu sarapan, dan pada hari ke-3 tidak ada satupun kelompok yang sudah menerapkan prinsip gizi seimbang dalam praktik menyusun menu sarapan. Kesimpulan: Keseluruhan responden telah memiliki tingkat pengetahuan baik, namun pada praktinya hampir keseluruhan dari 12 kelompok responden yang belum menerapkan prinsip gizi seimbang dalam praktik menyusun menu sarapan.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi Remaja Pasca Bencana di Kota Palu Diah Ayu Hartini; Nikmah Utami Dewi; Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Ariani Ariani; Siti Ika Fitrasyah
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i1.444

Abstract

Bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu berdampak pada masyarakat di segala aspek kehidupan, termasuk kondisi gizi pada remaja. Masalah gizi sangat rentan terjadi pada masa ini. Remaja berada pada fase pertumbuhan yang pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang jumlahnya relatif lebih besar. Masalah gizi yang sering ditemukan pada remaja adalah gizi kurang yang kemudian diperkuat dengan kondisi pasca bencana di Kota Palu yang memungkinkan kurangnya ketersediaan pangan. Selain itu, aktivitas fisik dan pengetahuan gizi merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara aktivitas fisik dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada remaja pasca bencana di Kota Palu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Palu dengan populasi seluruh siswa kelas X dan XI serta sampel sebanyak 180 siswa. Hasil yang diperoleh yaitu aktivitas fisik responden lebih besar pada kategori sedang (60,6%) dan pengetahuan gizi responden lebih tinggi pada kategori kurang (90%). Berdasarkan hasil dari uji statistik, diperoleh adanya hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan status gizi remaja serta tidak adanya hubungan bermakna antara pengetahuan gizi dan status gizi remaja. Asupan energi yang berlebih jika tidak diimbangi dengan pengeluaran energi melalui aktivitas fisik maka akan berpengaruh pada penambahan berat badan yang juga mempengaruhi status gizi. Pengetahuan merupakan faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi, sehingga perlu menilai berbagai faktor lain yang mungkin berhubungan dengan status gizi remaja di wilayah pasca bencana untuk merancang intervensi yang tepat memperbaiki status gizi pada remaja.
Pengembangan Formulasi Cookies Rendah Indeks Glikemik Dengan Substitusi Tepung Ubi Banggai Sebagai Upaya Alternatif Pencegahan Penyakit Degeneratif Siti Ika Fitrasyah; Ariani Ariani; Nurdin Rahman; I Made Tangkas; Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Devi Nadila; Aulia Rakhman; Hijra Hijra; Fendi Pradana; Diah Ayu Hartini
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2022): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v6i1.499

Abstract

Banyak orang yang mengatakan bahwa semakin bertambahnya usia, maka penyakit yang diderita pun akan semakin banyak, salah satunya penyakit degeneratif. Untuk meningkatkan konsumsi pangan perlu didukung upaya pengadaannya yaitu melalui pengembangan pengolahan pangan lokal, seperti ubi Banggai. Formulasi cookies rendah indeks glikemik dengan substitusi tepung ubi banggai apakah dapat dijadikan camilan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2021 bertempat di Universitas Tadulako dan Labkesda Provinsi Sulawesi Tengah. Produk cookies ubi banggai dapat dijadikan sebagai menu selingan alternatif untuk pencegahan penyakit degenerative dengan nilai Indeks Glikemik 33,6 (Rendah) dan beban Glikemik 15 (Sedang) . Namun untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukannya pendugaan umur simpan cookies ubi bangga, perbaikan tekstur produk, pengembangan SOP pembuatan produk khususnya literasi pada titik kritis pemanggangan dan pendinginan sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ada. Kemudian perlu dilakukan juga pengembangan varian rasa baru untuk memberikan banyak pilihan pada konsumen.
Nilai Energi dan Kadar Zat Gizi pada Formulasi Omelet Berbasis Ikan Kakap Merah dan Wortel Siti Ika Fitrasyah; Tutri Aprilia Mellyni; Linda Ayu Rizka Putri; Nurdin Rahman; I Made Tangkas; Ariani Ariani; Ummu Aiman; Nurulfuadi Nurulfuadi; Devi Nadila
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v7i1.730

Abstract

Pemberian Makan Bayi dan Anak merupakan kunci untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Dua tahun pertama kehidupan seorang anak sangat penting, karena zat gizi yang optimal selama periode ini menurunkan penyakit dan mengurangi risiko kematian, dan mendorong perkembangan yang lebih baik secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai energi dan kadar zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, kalsium, dan β -karoten); daya terima; serving size pada formula omelet berbasis ikan kakap merah dan wortel. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan percobaan pengolahan formula bahan makanan dari bahan baku telur, ikan kakap merah dan wortel. Desain penelitian analisis zat gizi adalah penelitian deskriptif berbasis uji laboratorium. Sementara itu, desain penelitian yang digunakan pada analisis daya terima adalah uji hedonik organoleptik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analitik, FMIPA dan Gedung FKM, Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 hingga Januari 2022. Analisis kadar karbohidrat menggunakan metode Anthrone, kadar lemak menggunakan metode Soxhletasi, kadar protein dan betakaroten menggunakan metode UV-Vis, dan kadar kalsium menggunakan metode SSA. Analisis data menggunakan analisis One Way ANOVA dan Kruskal-Wallis. Berdasarkan hasil penelitian, semua formula melebihi ± 10% nilai energi; kadar protein; kadar lemak; dan kadar β-Karoten rujukan. Namun, semua formula berada di bawah ± 10% kadar karbohidrat. Sementara itu, F0 dan F1 di bawah ± 10% kadar kalsium rujukan, dan F2-F4 melebihi ± 10% kadar kalsium rujukan. Formula terpilih untuk penentuan serving size lebih lanjut adalah F3. Serving size untuk omelet berbasis ikan kakap merah dan wortel adalah sebesar 50 g. Sebagai kesimpulan, formulasi omelet dengan penambahan ikan kakap merah dan wortel dapat dijadikan sebagai menu selingan alternatif untuk pencegahan kekurangan gizi pada bayi 6-11 bulan.
Kadar Zat Gizi, Daya Antioksidan, dan Organoleptik Biskuit Berbasis Daun Kelor dan Tulang Ikan Tuna Siti Ika Fitrasyah; Ma’rifat Ma’rifat; Nurdin Rahman; Devi Nadila; Aldiza Intan Randani; Ariani Ariani
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v7i2.922

Abstract

Biskuit merupakan salah satu makanan selingan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia karena rasanya yang enak bentuk beragam serta mudah didapat. Biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna diharapkan dapat menjadi salah satu makanan selingan alternatif yang baik untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar zat gizi mikro, daya antioksidan dan daya terima pada biskuit berbasis daun kelor dan tulang ikan tuna. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif observatif berbasis uji laboratorium. Analisis kadar serat kasar menggunakan menggunakan metode gravimetri enzimatik; kadar vitamin C dan fosfor menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, daya antioksidan menggunakan metode DPPH; dan uji organoleptik menggunakan uji Hedonic Scale Test. Analisis data yang digunakan adalah uji One-Way Anova dan Kruskal Wallis, serta MPE dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kadar zat gizi (serat kasar, vitamin C, dan fosfor) dan daya antioksidan IC50 dengan p < 0,05 antarformula biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna. Selain itu berdasarkan uji organoleptik, terdapat perbedaan yang signifikan untuk skor warna dan rasa (p < 0,05), sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor aroma dan tekstur (p > 0,05) antar formula biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna.
Analisis Kandungan Zat Gizi Makro dan Serving Size Bolu Kukus berbasis Sari Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr.) sebagai Makanan Selingan Ibu Menyusui Ariani, Ariani; Maharani, Dhea Putri; Fitrasyah, Siti Ika; Tangkas, I Made; Nurulfuadi, Nurulfuadi; Nadila, Devi; Aiman, Ummu; Putri, Linda Ayu Rizka
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.1314

Abstract

Secara geografis, daerah Sulawesi merupakan salah satu daerah rawan bencana dan berpotensi gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Pascabencana tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan baik kekurangan gizi maupun penyakit infeksi. Masalah gizi dapat terjadi pada bayi yang masih membutuhkan ASI. Terkait tentang pemahaman pentingnya ASI baik bagi bayi maupun ibu menyusui, terdapat kendala yang terjadi berkaitan dengan pemberian ASI. Salah satu kendala dalam pemberian ASI yaitu ASI yang tidak keluar pasca melahirkan dan produksi ASI yang kurang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sekresi dan produksi ASI dengan menggunakan daun katuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar polifenol, karbohidrat, protein, lemak, serat dan daya terima bolu kukus sari daun katuk. Jenis penelitian yang digunakan yaitu ekperimental berbasis uji laboratorium. dalam melakukan uji hedonik peneliti menggunakan panelis sebanyak 25 panelis semi terlatih, sementara itu analisis kandungan zat gizi termasuk kadar karbohidrat, protein, lemak, serat dan energi total menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), percobaan dua faktor, terdiri dari 3 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Perlakuan formulasi pada penelitian ini berdasarkan penelitian yang dimodifikasi yaitu perbandingan tepung terigu tinggi protein dan sari daun katuk, yaitu F1 (tepung terigu tinggi protein 100 gr : sari daun katuk 20 ml), F2 (tepung terigu tinggi protein 100 gr : sari daun katuk 40 ml). Hasil yang diperoleh dari polifenol, kandungan karbohidrat, protein, lemak serat dan energi menunjukan formula terbaik yang terpilih pada F2 per 100 gram yaitu polifenol 1,1 gGAE/g, karbohidrat 54,3 g/100g, protein 5,0 g/100g, lemak 8,3 g/100g, serat 1,1 g/100g dan energi 311,9 kkal. Hasil uji daya terima F2 merupakan formula terbaik dari segi warna dan tekstur.
Sosialisasi Cookies Tepung Kedelai (Glicine Max L.), Tepung Bayam (Amaranthus Tricolor L.) Dan Sari Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia S.) Sebagai Makanan Alternatif Penderita Anemia Di Madrasah Aliyah Negeri (Man) 2 Kota Palu Ariani Ariani; Siti Ika Fitrasyah; Aulia Rakhman; Saskia Wulandari; Nur Alfiah Wulandari
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v3i1.547

Abstract

Anemia (Defisiensi Zat Besi) merupakan masalah kesehatan yang serius tanpa adanya pembatasan usia. Tingginya angka kejadian anemia dikarenakan asupan gizi yang tidak optimal dan aktivitas fisik yang kurang. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi akan zat besi yaitu dengan modifikasi makanan berupa cookies yang menyehatkan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti tepung kedelai, tepung bayam dan sari jeruk nipis yang mengandung nilai gizi. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai kadar zat besi dan Vit C dalam cookies tepung kedelai (Glicine Max L.), tepung bayam (Amaranthus Tricolor L.) dan sari jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S.), sebagai makanan alternatif penderita anemia pada remaja putri, memberikan pengetahuan dalam pembuatan cookies yang menarik dan bervariatif yang diharapkan dapat mengurangi terjadinya anemia pada remaja putri. Mitra dalam kegiatan ini adalah Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah. Metode ceramah : Digunakan untuk menjelaskan Manfaat dan kandungan gizi serta cara pembuatan cookies tepung kedelai (Glicine Max L.), tepung bayam (Amaranthus Tricolor L.) dan sari jeruk nipis (Citrus Aurantifolia S.) sebagai makanan alternatif penderita anemia pada remaja putri. Metode pembagian produk adalah dengan membagikan dan mensosialisasikan cookies. Kemudian diskusi dilakukan setelah sosialisasi selesai untuk mengetahui respon peserta. Peserta dalam kegiatan sosialisasi ini adalah siswa Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Palu. Hasil kegiatan semua peserta mendapatkan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai sumber makanan alternatif untuk pencegahan anemia.
Sosialisasi Kandungan Zat Gizi Bolu Kukus Berbasis Daun Katuk dalam Memperlancar ASI sebagai Makanan Selingan Ibu Menyusui Pascabencana kepada Masyarakat Kelurahan Duyu, Kota Palu Fitrasyah, Siti Ika; Ariani, Ariani; Ekawati Lukman, Try Nur; Putri, Linda Ayu Rizka; Rakhman, Aulia; Maharani, Dhea Putri; Sari, Sartika Purnama
Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Dedikatif: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/dedikatifkesmas.v5i1.1040

Abstract

Breast milk is the best food for babies and has many benefits for feeding babies and mothers. The nutritional content is used for the development of the body's immune system and the baby's brain. One of the obstacles in providing breast milk is the lack of milk production after giving birth. Using katuk leaf juice as a snack product is believed to increase secretion and facilitate breast milk. So far, many boiled katuk leaves are still eaten as a vegetable due to a need for knowledge and skills in making steamed sponge cakes for breastfeeding mothers. Duyu Village. This community service activity aims to increase participants' knowledge of katuk leaf juice-based sponge cake as an alternative snack. The benefits achieved in activity are that participants can learn how to make steamed sponge cake based on katuk leaf juice and can increase the production of breast milk secretion for breastfeeding mothers. The methods that will be used in this training activity include the lecture method, used to explain material about how to make steamed sponge cake; practice method, used to practice how to make steamed sponge cake; Discussion method, carried out after the training activity is completed to find out the participants' responses. This training activity included pregnant and breastfeeding mothers in Duyu Village, Palu City. The type of product being socialized is steamed sponge cake based on katuk leaves. The location of the service is Duyu Village, Palu City. Community Service Activities will be held on August 19 2023.