Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Asmara, Rosihan; Sholeh, Shoimus
Jurnal Agrise Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Sosek FPUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.491 KB)

Abstract

Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 444.8 ha, produksi mencapai 6,733.5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani wortel, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang di analisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan yaitu fungsi produksi Cobb-Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal (NPM). Dari hasil analisis regresi diperoleh faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja. NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu sebesar 3.94, sehingga penggunaan benih belum efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0.94, sehingga penggunaan pestisida tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu sebesar 2.17 sehingga alokasi penggunaan tenaga kerja belum efisien. Rata-rata total penerimaan petani wortel sebesar Rp 58,197,350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp 25,434,007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp 32,763,343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan.   Kata kunci:  wortel, usahatani, faktor produksi, efisiensi, nilai produk marginal
EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI (Oryza sativa L.) DENGAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI DESA DASOK KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN Sholeh, Mohammad Shoimus
WACANA DIDAKTIKA Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/wd.v4i1.195

Abstract

Program sistem tanam jajarlegowo yang memodifikasi sistem pola tanam diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi sehingga pendapatan petani juga meningkat. Penerapan penanaman padi dengan sistem jajar legowo harus efisien secara teknik agar mendapatkan prouksi padi maksimal dengan tingkat pengguaan faktor-faktor produksi tertentu. Dalam pembangunan pertanian, teknologi penggunaan faktor-faktor produksi memegang peranan penting karena kurang tepatnya jumlah dan kombinasi faktor produksi mengakibatkan rendahnya produksi yang dihasilkan atau tingginya biaya produksi. Maka dari itu Untuk meningkatkan produksi, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan efektif. Efisien secara teknik apabila produksi padi actual mendekati produksi potensial. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi dan tingkat efisiensi teknis penerapan sistem tanam jajar legowo. Analisis yang digunakan yaitu stochastic frontier untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis. Dari hasil analisis diperoleh faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi adalah pupuk organik, pupuk kimia dan tenaga kerja. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,92, berarti petani sudah mencapai produksi 92% dari potensial produksi padi dan masih terdapat 8% untuk meningkatkan produksi padi. Dengan tingkat efisiensi sebesar 0,92 diperoleh pendapatan usahatani padi sebesar Rp. 4.725.522,- dengan luasan lahan 0,367 ha dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih dapat meningkatkan pendapatan usahatani padi dengan meningkatkan efisiensi teknis.
Efisiensi Teknis Usahatani Padi (Oryza Sativa L) Dengan Sistem Tanam Jajar Legowo di Desa Dasok Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Mohammad Shoimus Sholeh
Wacana Didaktika Vol 4 No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.261 KB) | DOI: 10.31102/wacanadidaktika.4.1.55-64

Abstract

Program sistem tanam jajarlegowo yang memodifikasi sistem pola tanam diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi sehingga pendapatan petani juga meningkat. Penerapan penanaman padi dengan sistem jajar legowo harus efisien secara teknik agar mendapatkan prouksi padi maksimal dengan tingkat pengguaan faktor-faktor produksi tertentu. Dalam pembangunan pertanian, teknologi penggunaan faktor-faktor produksi memegang peranan penting karena kurang tepatnya jumlah dan kombinasi faktor produksi mengakibatkan rendahnya produksi yang dihasilkan atau tingginya biaya produksi. Maka dari itu Untuk meningkatkan produksi, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan efektif. Efisien secara teknik apabila produksi padi actual mendekati produksi potensial. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi dan tingkat efisiensi teknis penerapan sistem tanam jajar legowo. Analisis yang digunakan yaitu stochastic frontier untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis. Dari hasil analisis diperoleh faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi adalah pupuk organik, pupuk kimia dan tenaga kerja. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,92, berarti petani sudah mencapai produksi 92% dari potensial produksi padi dan masih terdapat 8% untuk meningkatkan produksi padi. Dengan tingkat efisiensi sebesar 0,92 diperoleh pendapatan usahatani padi sebesar Rp. 4.725.522,- dengan luasan lahan 0,367 ha dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih dapat meningkatkan pendapatan usahatani padi dengan meningkatkan efisiensi teknis.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN ALOKATIF USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Shoimus Sholeh; Nuhfil Hanani; Suhartini Suhartini
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.293 KB)

Abstract

Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Bumiaji bermatapencaharian sebagai petani, sehingga mereka mengandalkan hasil pertanian didalam memenuhi kebutuhannya. Petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisdengais faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknik dan alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani wortel, (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis, dan (4) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Analisis yang digunakan yaitu stochastic frontier untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis dan nilai marginal produk untuk menganalisis efisiensi alokatif. Dari hasil analisis diperoleh faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja. Rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0.87, berarti petani sudah mencapai produksi 87% dari potensial produksi wortel dan masih terdapat 13% untuk meningkatkan produksi wortel. NPMx/Px untuk penggunaan benih dan tenaga kerja > 1, sehingga penggunaan benih dan tenaga kerja belum efisien. Sedangkan NPMx/Px untuk penggunaan pestisida < 1, sehingga penggunaan pestisida tidak efisien. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis adalah umur, total luas lahan, dummy kelompok tani dan dummy status lahan. Dengan tingakt efisiensi sebesar 0.87 diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp 32.280.526,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih dapat meningkatkan pendapatan usahatani wortel dengan meningkatkan efisiensi teknis.   Kata kunci: faktor produksi, stochastic frontier, efisiensi, nilai produk marginal
Pengaruh Dosis Pemupukan terhadap Pendapatan Usahatani Padi pada Lahan Marginal di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH; DEWO RINGGIH
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism) Vol.10, No.1, Juli 2021
Publisher : Agribusiness Study Program, Faculty of Agriculture, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Effect of Fertilizer Dosage on Income of Rice Farming at Marginal Land in Pademawu District, Pamekasan Regency In carrying out farming activities, production factors, especially the use of fertilizers, have an important role to increase the production and income of farmers, especially rice farming on marginal land. The main problem is how to combine the use of organic and inorganic fertilizers that highest income. The method used is the analysis of Multiple Linear Regression and Revenue Cost Rasio (R/C) value to determine the level of efficiency of each fertilizer treatment. The cost of using organic and inorganic fertilizers has a significant and significant effect on the increase in income of rice farming. The highest income was on treatment 9 with the use of urea 200 kg ha-1 + NPK 200 kg ha-1 + organic 1,000 kg ha-1 with R/C value of 1.34 with an increase of 32.77% compared to without the treatment of organic fertilizer.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PPHT) SKALA KAWASAN PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L) DI PADEMAWU BARAT, PAMEKASAN Mohammad Shoimus Sholeh; Kustiawati Ningsih; Henny Susilawati
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 12 No 3 (2019)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v12i03.7016

Abstract

The application of management integrated pest scale area is a solution in the problems of organisms bully plant scale area and the management of synergism strategy pest by farmers in the same region so contribute real measurable against the program of farming production rice. The application of management integrated plant scale must be efficient area technically in order to get rice production maximum. The farmer can improve production and rice productivity by using the production factors efficiently. The objectives of the research are analyze the production factors which affect the rice farming and analyze of technical efficiency of rice farming. The stochastic frontier is used in this research to analyze technical efficiency. From the frontier analysis will be obtained the factors which give impact to the rice farming organic fertilizer, chemical fertilizers, botanical pesticides and chemical pesticides. The average of technical efficiency is 0,93, it means the farmers are attains 93% of production from the potential production of rices and there is still 7% to improve rice production. Within the value of average technical efficiency is 0,93 will be obtained the income of this farming is Rp. 22.332.779,- per hectare in once growing season. Keywords: intregeted pest management, factor of productions, stochastic frontier, efficiency.
IMPLEMENTASI GAP (GOOD AGRICULTURAL PRACTICES) PADA PETANI HORTIKULTURA DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN PAMEKASAN Lia Kristiana; Moh. Shoimus Sholeh
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (J-SEP) Vol 13 No 3 (2020): JSEP (JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v13i3.17921

Abstract

Farmers need to apply GAP To produce a sustainable production system, the products produced are of good quality, can be accepted by markets, the products have competitiveness. This study aims to 1). Determine the application of GAP in horticultural farmers in Pamekasan 2). Know the GAP Development Strategy in Horticulture in Pamekasan Regency. The analysis used is a SWOT analysis. To identify external and internal factors of farmers in the application of horticultural GAP which consists of strengths, weaknesses, threats, and opportunities that exist. The results showed that 100% of Horticultural Farmers in Pamekasan Regency in managing human resources were not in accordance with GAP standards, 100% of farmers in farming were not in accordance with GAP. That is because currently the implementation of horticultural farming is only based on the standard operational procedure (SOP) of the planted variety. Strategy of Farmers in the development of horticultural GAP in Pamekasan Regency, namely through the SO strategy (enhancing guidance to farmers through training and demonstration plots) on horticultural GAP to horticultural farmers), ST (submitting application to the agriculture department related to the implementation of horticultural GAP training), WO (enhancing Farmers' knowledge and skills by including competency testing farmers), WT (Increasing interaction with BBPP and local tertiary institutions in implementing Horticultural GAP). Keywords: Strategy, Good Agricultural Practices, SWOT.
Efektivitas Pemupukan Terhadap Produktivitas Tanaman Padi pasa Lahan Marginal di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Mohammad Shoimus Sholeh; Dewo Ringgih
Agrovigor Vol 10, No 2 (2017): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.722 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v10i2.3172

Abstract

Pengembangan usahatani dalam peningkatan produktivitas tanaman padi di lahan marginal kering salah satunya dengan percobaan kombinasi penggunaan dosis pupuk organik dan anorganik yang tepat. Permasalahan yang menjadi pokok utama adalah bagaimana kombinasi penggunaan pupuk organik dan anorganik di lahan marginal untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik dan anorganik terhadap peningkatan produktivitas padi. Pupuk yang dikombinasikan dalam penelitian ini yaitu pupuk urea, NPK dan pupuk organik. Pengaruh perlakuan dianalisis menggunakan ANOVA dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan Duncan Multi Range Test. Dari hasil penelitian penambahan pupuk organik efektif meningkatkan hasil tanaman, terlihat dari peningkatan dibandingkan kontrol (tanpa pemberian pupuk organik). Produktivitas tanaman padi terbesar yaitu dengan penggunaan pupuk Urea sebear 250 kg/ha + NPK 200 kg/ha + organik 6.000 kg/ha dengan hasil 5,72 ton/ha.Kata kunci:  lahan marginal, pemupukan, kelayakan ekonomi
KONTRIBUSI PEKERJAAN SAMPINGAN PETANI TERHADAP EKONOMI RUMAH TANGGA DI DESA PAKONG KECEMATAN PAKONG, PAMEKASAN Mohammad Shoimus Sholeh; Luluk Mublihatin
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 18 No 2 (2021): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v18i2.1643

Abstract

Petani di Desa Pakong mayoritas tidak hanya mengandalkan hasil usahatani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari akan tetapi juga melakukan pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan total keluarga. Makadari itu perlu dikaji besaran kontribusi pendapatan petani terhadap pendapatan rumah tangga. Total pendapatan rumah tangga petani di Desa Pakong sebesar Rp.2.205.497,-/bulan dan pendapatan Rata-rata pekerja sampingan sebesar Rp. 641,667,-/bulan. Sehingga Rata-rata kontribusi pekerja sampingan terhadap pendapatan petani di Desa Pakong sebesar 29,09%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan usahatani padi lebih besar dibandingkan kontribusi pendapatan dari pekerjaan sampingan. Meskipun kontribusinya masuk kategori kecil disarankan agar petani tetap melakukan pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan ekonomi rumah tangga. Kata kunci: Kontribusi, Pekerjaan Sampingan, Pendapatan.
EFISIENSI ALOKATIF PENANGANAN PASCA PANEN USAHATANI TEMBAKAU RAJANGAN MADURA Moh. Ramly; Mohammad Shoimus Sholeh; Rikza Alfya Anugrah Cahyaty
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 1 No 2 (2019): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.25 KB) | DOI: 10.24929/jfta.v1i2.778

Abstract

Usahatani tembakau rajangan di Pamekasan terjadi dua sistem penjualan, pertama petani menjual langsung daun tembakau masih di pohon, kedua petani melakukan pengolahan pasca panen. Permasalahan yang perlu dikaji dari efisiensi alokatif usahatani tembakau dengan sistem jual daun tembakau di pohon dan sistem pengolahan pasca panen. Mengetahui efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Mengetahui pendapatan usahatani tembakau rajangan Madura. Kegiatan Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan suatu hubungan masalah dalam penelitian yang tidak dapat dijelaskan berdasarkan kuantitatif sehingga dapat memudahkan peneliti menggambarkan maupun menjelaskan data hasil penelitian. Faktor yang berpengaruh nyata serta signifikan pada produksi usahatani tembakau dengan 2 sistem yang berbeda yaitu penggunaan benih, tenaga kerja dan intensitas penyiraman, sedangkan penggunaan pestisida berpengaruh negatif. Penggunaan benih pada usahatani tembakau baik dengan sistem jual pohon maupun dengan sistem penanganan pasca panen tidak efisien, maka dari itu perlu pengurangan penggunaan benih, sedangkan untuk penggunaan tenaga kerja dan intensitas penyiraman masih belum efisien sehingga perlu penambahan tenaga kerja dan juga intensitas penyiraman khususnya bagi petani yang melakukan penanganan pasca panen tembakau.