Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu Pada Usaha Kecil Menengah Telur Bebek Cakung Dengan Metode Analytical Network Process (anp) Masfufah Motik Larasati; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Usaha ternak yang sedang berkembang ditunjukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan peningkatan daya beli dari masyarakat. Besarnya peluang dari peternak bebek yang banyak dijalani masyarakat dapat menjadi suatu sumber penghasilan. Pada penelitian ini, metode Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan untuk mengetahui bobot kepentingan dari faktor yang saling mempengaruhi. Hasil penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk memberikan informasi dan rekomendasi dalam strategi pemasaran dengan mengetahui apa saja kriteria dan subkriteria yang berhubungan langsung dengan perusahaan dan berpengaruh dalam proses pemasarannya dalam menjalankan strategi baru untuk menjadikan proses pemasaran yang baik dan tepat. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bobot dari masing-masing kriteria dan subkriteria yaitu kemampuan manajerial sebesar 0,15, kemampuan berhubungan dengan pelanggan sebesar 0,54, aset reputasi sebesar 0,42, kompetisi sebesar 0,17 dan kemampuan inovasi pasar sebesar 0,4. Kata Kunci : ANP, Strategi Pemasaran, Kriteria, Subkriteria Abstract Developing livestock businesses are shown to improve food security and increase purchasing power from the community. The amount of opportunity from duck farmers that many people live in can be a source of income. In this study, the Analytical Network Process (ANP) method can be used to determine the importance of the factors that influence each other. The results of the research carried out have the purpose of providing information and recommendations in marketing strategies by knowing what are the criteria and subcriteria that are directly related to the company and influential in the marketing process in carrying out new strategies to make the marketing process good and right. In this study the results of the weighting of each criterion and subcriteria are managerial ability of 0.15, ability to relate to customers is 0.54, reputation assets of 0.42, competition of 0.17 and market innovation capabilities of 0.4 . Keywords: ANP, Marketing Strategy, Criteria, Sub-criteria
Program Perbaikan Bauran Pemasaran Berdasarkan Pengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Roti John Koboy Dengan Metode Analisis Regresi Linier Berganda Luthfi Fadillah Sani; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk menyusun perbaikan dari bauran pemasaran yang urutannya didapatkan dari hasil pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian Roti John Koboy menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling dengan jenis convenience sampling, responden yang mengisi kuisioner penelitian ini diambil 100 orang responden. Secara parsial, produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) di Roti John Koboy karena signifikansi ketiga variabel tersebut (sig X1=0,012, sig X2=0,008, sig X3=0,026) lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitungnya (t hitung X1=2,566, t hitung X2=2,704, t hitung X3=2,266) lebih besar dibandingkan dengan t tabel (1,98609), sedangkan lokasi (X4), orang/karyawan (X5), lingkungan fisik (X6) dan proses (X7) dinyatakan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) Roti John Koboy. Secara simultan, bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian Roti John Koboy dengan hasil F hitung (7,663) > F tabel (2,10) dan tingkat signifikasinya 0,000 < 0,005. Nilai R Square (Koefisien Determinasi) yang diperoleh sebesar 0,32 atau 32%. Hal ini menunjukkan kemampuan variabel independent dalam mempengaruhi variabel dependen sebesar 32%, dan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan urutan perbaikan dari nilai priority, indikator iklan merupakan indikator yang harus diperbaiki terlebih dahulu, setelah itu secara berturut turut indikator kualitas produk, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, variasi produk, kesesuaian harga dengan manfaat, desain produk, pemberian potongan harga dan yang terakhir daya saing harga. Kata kunci: Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Regresi Linier Berganda, Nonprobabilitas Sampling, Convience Sampling Abstract This study aims to develop improvements of the marketing mix whose order is obtained from the effect of the marketing mix on Roti John Koboy’s purchase decision using multiple linear regression analysis. The sample in this study is taken by nonprobability sampling, specifically convenience sampling, with 100 respondents who are answered the questionnaire of this study. Based on partial hypothesis examination, product (X1), price (X2) and promotion (X3) have the significant influence towards purchase decision (Y) in Roti John Koboy. It is because the significance value from those three variables (sig X1=0,012, sig X2=0,008, sig X3=0,026) are smaller than 0,05 and t count value from those variables (t count X1=2,566, t count X2=2,704, t count X3=2,266) are bigger than t table (1,98609), while place (X4), people (X5), physical environment (X6) and process (X7) is stated have no influence on purchase decision (Y) of Roti John Koboy Based on simultaneous hypothesis examination, marketing mix significantly influence the process of purchase Roti John Koboy with F count result (7,663) > F table (2,10) and the level of significance 0,000 < 0,005. Based on co-efficiency determination, it is mentioned that marketing mix is 32% and the rest 68% are influenced by factors which are not examined in this study. Based on priority value of improvement arrangement, advertisement is the indicator which has to be revised first, then, product quality, affordability, price compatibility with product quality, product variation, price compatibility with benefits, product design, discounting, and price competitiveness. Keywords: Marketing Mix, Purchase Decision, Multiple Linear Regression, Nonprobability Sampling, Convience Sampling
Analisis Pengaruh Penggunaan Endorsement Instagram Terhadap Minat Beli Untuk Brand Wlack And Bhite Salman Akbar Kusuma; Rosad Ma’ali El Hadi; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wlack and Bhite merupakan merk baju lokal premium yang lahir di Kota Bandung pada September 2017. Wlack and Bhite memiliki karya-karya berupa kaus, jaket, sweater, dan totebag yang mengutamakan kualitas dari bahan yang digunakan, desain-desain simpel yang memiliki nilai-nilai tertentu yang sesuai dengan tema yang diangkat yaitu nasionalisme, dan berfokus pada penggunaan warna monokrom. Produk-produk Wlack and Bhite difokuskan untuk pria, namun secara umum dapat digunakan juga oleh wanita atau dapat dikatakan unisex. Sepanjang tahun 2018 penjualan yang dihasilkan melalui pemasaran secara daring hanya 28% atau 43 produk, karena hanya melakukan pemasaran dengan cara membuat akun di Instagram, Facebook, dan Website. Pandji Pragiwaksono merupakan seorang selebriti dan komedian yang sering mengangkat tema nasionalisme dalam setiap komedinya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur, untuk menentukan besarnya pengaruh Pandji Pragiwaksono sebagai selebriti terhadap penjualan secara daring Wlack and Bhite melalui Instagram, dengan memerhatikan variabel VisCAP yang dimiliki Pandji. Diagram jalur dibuat menggunakan draw.io dan perhitungannya dilakukan menggunakan IBM SPSS. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa faktor pengaruh paling besar dari Pandji Pragiwaksono adalah kekuatan mengajak dan penampilan fisiknya. Dari faktor tersebut dapat dibuat saran strategi bagi Wlack and Bhite untuk meningkatkan penjualan secara daringnya. Kata kunci: Wlack and Bhite, Pandji Pragiwaksono, Analisis Jalur, VisCAP Abstract Wlack and Bhite is a premium clothing brand born in Bandung in September 2017. Wlack and Bhite have works in the form of T-shirts, jackets, sweaters, and totebags that prioritize the quality of the materials used, simple designs that have certain values which is nationalism, and focuses on the use of monochrome colors. Wlack and Bhite products are focused on men, but generally can be used by women or can be said to be unisex. Throughout 2018, sales were generated through marketing online only 28% or 43 products, because they only do marketing by creating an account on Instagram, Facebook and Website. Pandji Pragiwaksono is a celebrity and comedian who often raises the theme of nationalism almost in everytime he did a stand up comedy. The methodology used in this study is path analysis, to determine the magnitude of the influence of the Pragiwaksono Pandji as a celebrity on Wlack and Bhite's online sales through Instagram, taking into account the VisCAP variable owned by Pandji. The path diagram is madeusing draw.io and the calculation is done using IBM SPSS. The results of the study show that the greatest influence factor of the Pandji Pragiwaksono is the inviting power and physical appearance. From these factors a strategy suggestion can be made for Wlack and Bhite to increase online sales. Keywords: Wlack and Bhite, Pandji Pragiwaksono, Analisis Jalur, VisCAP
Perancangan Peningkatan Kualitas Layanan Linkaja Menggunakan Metode Quality Function Deployment (qfd) (studi Kasus : Branch Bogor) Salwa Nabila Izza Salsabila; Yati Rohayati; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LinkAja adalah sebuah layanan keuangan elektronik yang merupakan sinergi layanan keuangan elektronik dari berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). LinkAja menghadirkan layanan keuangan elektronik yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan beragam fitur. Sayangnya, LinkAja belum mampu memberikan kualitas layanan yang baik karena masih ditemukan keluhan pelanggan mengenai layanan LinkAja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh berbagai alternatif output yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan LinkAja dengan pendekatan 14 true customer needs menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) untuk mencari prioritas dari hubungan antara true customer needs karakteristik teknis. Tahap kedua adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) bertujuan untuk menentukan prioritas critical part berdasarkan hubungan antara karakteristik teknis dengan critical part. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa QFD Tahap pertama menghasilkan output berupa 7 karakteristik teknis prioritas yang akan dikembangkan pada tahap selanjutnya. Pada QFD tahap dua, output yang didapat pada tahap sebelumnya dikembangkan dan menghasilkan output berupa 10 critical part prioritas. Kata Kunci: House of Quality, LinkAja, Part Deployment, Quality Function Deployment (QFD)
Memperbaiki Model Bisnis Pada Kopi Tungku Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas Raka Dirgantara; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kopi Tungku adalah salah satu kedai kopi yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Terusan Buah Batu. Walaupun sudah berjalan selama beberapa bulan, Kopi Tungku masih memiliki banyak permasalahan yang harus dihadapi. Dari segi internal permasalahannya antara lain adalah penjualan yang masih belum stabil dari target omset yang masih belum tercapai, keterbatasan tempat untuk konsumen, peraturan kerja yang masih belum disiplin, pengendalian persediaan yang buruk, serta kurangnya pelayanan yang baik. Dari segi eksternal permasalahannya antara lain adalah menurunnya omset dikarenakan cuaca hujan mengingat infrastruktur Kopi Tungku adalah outdoor, serta adanya protes dari warga sekitar dikarenakan Kopi Tungku belum memiliki izin usaha. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang tepat agar tujuan Kopi Tungku dapat tercapai. Melihat dari permasalahan yang terjadi di Kopi Tungku, maka diperlukan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk memetakan model bisnis yang sedang dijalani, serta menjelaskan mengenai kondisi bisnis perusahaan. Salah satu pendekatan model bisnis yang dapat digunakan yaitu Business Model Canvas (BMC). Model bisnis baru yang lebih baik akan dirancang dengan mempertimbangkan analisis SWOT empat bidang utama yaitu proposisi nilai, infrastruktur, biaya dan pendapatan, serta hubungan dengan pelanggan, analisis lingkungan, serta pandangan konsumen mengenai keinginan dan kebutuhan atas produk. Hasil penelitian berupa usulan Business Model Canvas dengan kesembilan blok, yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, cost structures, key activities, key partnership, dan key resources. Kata kunci: Bisnis Model Kanvas, SWOT, UKM Abstract Kopi Tungku is one of the coffee shops located on Jl. Terusan Buah Batu, Bandung, West Java. Although it has been running for several months, Kopi Tungku still has many problems to face. On the internal factor, the problems are unstable sales, turnover target that has still not been achieved, limited space for consumers, work regulations that are still not disciplined, poor inventory control, and lack of good service. On the external factor, the problems are the decrease in turnover due to rainy weather considering that the Kopi Tungku’s infrastructure is outdoor, and also the protests from local residents because Kopi Tungku does not yet have a business permit. Therefore, proper analysis is needed so that the goals of the company can be achieved. Because of many problems that happened in Kopi Tungku, an approach is needed to be used to map the business model that is being undertaken and explain the company’s business conditions. Later the company can design a new business model that is better. One approach to make a business model that can be used is Business Model Canvas (BMC). A better new business model will be designed considering the SWOT analysis with four main areas namely value propositions, infrastructure, cost and revenues, and customer relationsip. It will also considering the environmental analysis, the consumer view about their desires and needs of the product. The result of the research is a Business Model Canvas proposal with nine blocks, namely customer service, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, cost structures, key activities, key partnerships, and key resources. Key Words: Business Model Canvas, SWOT, UKM
Perancangan Model Bisnis Baru Sebagai Bentuk Strategi Pengembangan Usaha Menggunakan Business Model Canvas (studi Kasus Pada Mebel Jati Trisno Furniture) Thommy Hanif Setiawan; Budi Praptono; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mebel Jati Trisno Furniture merupakan usaha yang bergerak dibidang perlengkapan furniture, dengan mengusung konsep desain produk menggunakan ukiran hingga simpel minimalis. Walaupun sudah berjalan selama kurang lebih 17 tahun, Mebel Jati Trisno Furniture memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi. Pada faktor internal, Mebel Jati Trisno Furniture belum bisa memaksimalkan proses produksi dengan baik sehingga terdapat sisa stok barang dengan volume yang tinggi. Pada segi eksternal perusahaan Mebel Jati Trisno Furniture, terdapat hubungan pelanggan yang kurang memuaskan dan juga tingginya tingkat persaingan membuat Mebel Jati Trisno Furniture sulit bersaing di industri mebel. Model bisnis merupakan salah satu cara untuk merumuskan sebuah strategi agar tetap kompetitif dan dapat bersaing dengan cara memetakan dan memvisualisasikan peta model bisnis secara utuh. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pendekatan business model canvas (BMC). Melalui analisis SWOT tehadap empat bidang utama model bisnis, yaitu proposisi nilai, infrastruktur, biaya dan pendapatan, serta hubungan dengan pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh Mebel Jati Trisno Furniture. Tahap selanjutnya adalah merancang strategi usulan dengan mempertimbangkan analisis lingkungan serta customer profile atau pandangan konsumen mengenai keinginan dan kebutuhan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan Mebel Jati Trisno Furniture yang akan mempengaruhi model bisnis. Terakhir, yaitu merancang model bisnis baru dengan sembilan blok bangunan BMC yaitu Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Cost Structure, Key Activities, Key Partnerships, dan Key Resources. Kata kunci: Value Proposition Canvas, Business Model Canvas, SWOT, Model Bisnis
Perancangan Kualitas Layanan Dan Kebutuhan Pelanggan Terhadap Produk Linkaja Branch Bogor Menggunakan E-service Quality Dan Model Kano Lindsay Beanning; Yati Rohayati; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada zaman globalisasi ini pesatnya perkembangan industri FinTech (Financial Technology) semakin memicu persaingan diantara pelaku bisnis. Menurut National Digital Research Centre (NDRC), FinTech adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa finansial. Telkomsel meluncurkan produk yang inovatif yaitu T-Cash yang merupakan layanan uang eletronik pertama di Indonesia pada tahun 2007. Lalu, pada Februari 2019 T-Cash berganti nama menjadi LinkAja. LinkAja bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi digital. Perkembangan penggunaan uang elektronik semakin meningkat di Indonesia. Beberapa perusahaan layanan uang elektronik adalah Go-Pay, OVO, AkuLaku, dan BNI Tapcash. Hal tersebut yang menyebabkan penggunaan LinkAja di branch Bogor mengalami penurunan dan tidak mencapai target penjualan di outlet yang aktif. Ketatnya persaingan membuat LinkAja perlu melakukan evaluasi terhadap layanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi “True Customer Needs” dari layanan LinkAja yang berada di wilayah Bogor dengan menggunakan integrasi antara dimensi E-Service Quality dan Model Kano, sehingga dapat diketahui prioritas atribut kebutuhan layanan. Atribut kebutuhan didapatkan dari studi literatur dan Voice of Customer yang merupakan hasil wawancara terhadap pelanggan LinkAja. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh 24 atribut kebutuhan. Selanjutnya dilakukan pengintegrasian antara dimensi E-Service Quality dan Model Kano, ditunjukkan bahwa terdapat, 11 atribut ditingkatkan, 10 atribut dipertahankan, dan 3 atribut dikembangkan. Berdasarkan hasil integrasi, didapatkan 14 atribut kebutuhan yang termasuk ke dalam True Customer Needs, yang diperoleh dari atribut kebutuhan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan hasil tersebut, diharapkan LinkAja dapat meningkatkan layanannya untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Kata kunci: Atribut Kebutuhan, LinkAja , Model Kano, E-Service Quality, True Customer Needs
Perancangan Peningkatan Kualitas Layanan Penjualan Online Pada Website Esgotado Menggunakan Metode Quality Function Deployment (qfd) Aditia Setia Wardhani; Yati Rohayati; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esgotado merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi di Bandung yang melakukan penjualan secara online. Seiring dengan berkembangnya teknologi, perkembangan dalam bisnis online juga semakin pesat, dampaknya adalah munculnya para pesaing yang sejenis. Hal ini merupakan masalah yang harus dihadapi oleh Esgotado. Pesaing yang dirasa dapat memengaruhi penjualan Esgotado adalah Eigerindo dan Visval. Namun dengan adanya kedua pesaing tersebut perusahaan juga harus menciptakan pandangan positif karena dengan adanya pesaing akan memengaruhi perilaku konsumen sebelum akhirnya konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan rekomendasi peningkatan kualitas layanan penjualan online pada website Esgotado yang sesuai dengan True Customer Needs (TCN). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD). Quality Function Deployment merupakan salah satu metode perbaikan kualitas produk atau jasa dengan True Customer Needs sebagai inputannya. Hasil dari penelitian tersebut kemudian akan diolah dengan menggunakan metode Quality Function Deployment pada penelitian ini. Dari penelitian sebelumnya dihasilkan 14 atribut kebutuhan yang menjadi True Customer Needs terhadap layanan website Esgotado. Kemudian setelah pengolahan data menggunakan Quality Function Deployment diperoleh 12 karakteristik teknis dan 12 critical part yang akan dikembangkan guna meningkatkan kualitas layanan website Esgotado. Kata Kunci: Esgotado, True Customer Needs, Quality Function Deployment, Karakteristik teknis, Critical part