Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia

Antara Harapan Dan Takdir: Resolution To Infertility Pada Perempuan Infertil Tedjawidjaja, Detricia; Rahardanto, Michael Seno
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.48 KB) | DOI: 10.33508/exp.v3i1.783

Abstract

Infertilitas merupakan masa krisis bagi orang yang mengalaminya. Tujuan penelitian ini ialah mengeksplorasi gambaran psikologis yang dialami perempuan infertil hingga sampai tahap resolution to infertility. Dengan pendekatan fenomenologis, peneliti melakukan wawancara kepada empat perempuan yang memiliki masalah infertilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan infertil akan melalui tahap period of grief sebelum masuk ke tahap penerimaan terhadap infertilitas. Gambaran psikologis yang paling sering ditunjukkan informan ialah perasaan sedih, cemas, dan stres. Proses penerimaan dicapai para informan dengan pertama-tama memaknai kepemilikan anak sebagai takdir dari Tuhan. Pemaknaan akan takdir ini selanjutnya memunculkan harapan bahwa Tuhan bisa memberikan anak pada masa depan. Harapan menjadi sumber utama kekuatan bagi para informan penelitian dalam menerima kondisi infertilitas. Hasil penelitian juga mengungkap faktor-faktor protektif dan risiko yang mampu mempengaruhi keberhasilan perempuan infertil dalam menjalani program kehamilan. Faktor-faktor protektif meliputi aspek spiritualitas, marital benefit, dukungan sosial, dan coping mechanism, sedangkan faktor-faktor risiko meliputi tekanan sosial, kesibukan suami dalam pekerjaan, dan hubungan negatif antara pasien dan tenaga kesehatan profesional. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi tenaga profesional kesehatan dalam memberikan bantuan medis dan psikologis bagi perempuan infertile.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN SOCIAL LOAFING PADA MAHASISWA DALAM TUGAS KELOMPOK SELAMA PERKULIAHAN DARING Allison Carol Karana; Dita Lavienda; Margaretha Eka Gayatri Maheswari; Elizabeth Rani; Melani Dian Prasetya; Detricia Tedjawidjadja
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v11i1.4307

Abstract

Selama pandemi Covid-19 proses pembelajaran mengalami perubahan dikarenakan kebijakan pemerintah yang awalnya dilakukan secara tatap muka menjadi daring. Perubahan pembelajaran tersebut mengakibatkan penurunan tingkat motivasi berprestasi mahasiswa dan berpotensi memunculkan perilaku social loafing. Social loafing adalah fenomena terjadinya penurunan dalam usaha yang dikeluarkan oleh individu saat mengerjakan tugas kelompok untuk mencapai tujuan kelompok dibandingkan saat mengerjakan tugas individu yang bertujuan untuk mencapai tujuan pribadi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi berprestasi dengan social loafing pada mahasiswa selama pembelajaran daring. Penelitian ini berbentuk kuantitatif studi hubungan. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 169 responden yang merupakan mahasiswa aktif Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya angkatan 2018-2021 dan mengikuti perkuliahan secara daring. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan skala social loafing milik Kusuma (2015) dan motivasi berprestasi milik Pratiwi (2016). Data dianalisis menggunakan Uji Non-Parametrik Kendall’s Tau-B, dengan hasil nilai korelasi sebesar -0,306 dan nilai p= 0,000, yang memiliki makna adanya hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan social loafing pada mahasiswa selama perkuliahan daring dengan arah hubungan negatif. Artinya, semakin tinggi tingkat motivasi berprestasi maka semakin rendah tingkat social loafing. Demikian pula sebaliknya. Hasil penelitian ini memberikan implikasi atas pentingnya meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa agar dapat menurunkan perilaku social loafing.
HUBUNGAN ANTARA RELIGIOSITAS DENGAN HARDINESS PADA MAHASISWA KATOLIK TINGKAT AKHIR DI SURABAYA Emanuela Adika Cahyasari; Dicky Susilo; Detricia Tedjawidjaja
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v10i1.3769

Abstract

Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Tidak sedikit mahasiswa yang berada dalam kondisi tertekan, sehingga dibutuhkan hardiness untuk dapat bertahan dalam situasi penuh tekanan. Hardiness adalah suatu karakteristik yang terdiri dari komitmen, kontrol, dan tantangan yang mempunyai fungsi dan strategi untuk dapat beradaptasi dan bertahan dalam menghadapi keadaan stres. Salah satu faktor yang mempengaruhi hardiness adalah strategi koping dengan implementasinya yaitu religiositas. Adanya hubungan spiritual dengan orang lain dan mengakui campur tangan Tuhan, akan membantu dalam mengendalikan dan mengarahkan diri dalam mengatasi permasalahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara religiositas dengan hardiness pada mahasiswa Katolik tingkat akhir di Surabaya. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 91 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu accidental sampling. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Hardiness dan skala Religiositas. Hasil analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment menghasilkan r=0,555 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan positif antara religiositas dan hardiness pada mahasiswa Katolik tingkat akhir di Surabaya. Semakin tinggi religiositas pada diri seseorang maka semakin tinggi pula hardiness seseorang dan begitu pula sebaliknya.
GAMBARAN STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN EMERGING ADULTHOOD YANG MENGALAMI TOXIC RELATIONSHIP NAMUN MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN Daniella Audrey; Fransisca Dessi Christanti; Detricia Tedjawidjaja
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v11i2.4582

Abstract

Coping merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk mengelola kesenjangan antara tuntutan (baik dari individu itu sendiri maupun lingkungannya) dengan kemampuan mereka dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan. Strategi coping banyak dilakukan oleh perempuan emerging adulthood yang mengalami toxic relationship dalam usaha mempertahankan hubungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi coping pada perempuan emerging adulthood yang mengalami toxic relationship dan berusaha mempertahankan hubungannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dan menggunakan analisis tematik deduktif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini terdiri dari tiga informan dengan kriteria pernah mengalami toxic relationship dan berusaha mempertahankan hubungannya. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat empat tema pokok yaitu bentuk kekerasan selama berpacaran, dampak negative mengalami kekerasan selama berpacaran, alasan mempertahankan hubungan, dan strategi coping. Ketiga informan menggunakan baik problem-focused coping maupun emotion-focused coping dan kekerasan balik pada pasangan.
DINAMIKA FORGIVENESS PADA WANITA EMERGING ADULTHOOD YANG FATHERLESS AKIBAT PERPISAHAN ORANG TUA Dita Lavienda; Gratianus Edwi Nugrohadi; Detricia Tedjawidjaja
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/exp.v12i1.5253

Abstract

Sebagian besar anak yang mengalami fenomena fatherless sejak masa kecil akan tumbuh dengan luka batin yang menyebabkan konflik intrapsikis dan interpersonal. Saat dewasa, wanita emerging adulthood yang mengalami fatherless cenderung mendendam dan menyimpan dampak negatif dari fatherless sendirian. Forgiveness merupakan salah satu cara untuk mengatasi konflik tersebut. Maka penelitian ini mengkaji mengenai dinamika forgiveness pada wanita emerging adulthood yang mengalami fatherless akibat perpisahan orang tua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan melakukan wawancara pada dua informan wanita emerging adulthood (18-25 tahun) yang mengalami fatherless. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan induktif tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika forgiveness wanita emerging adulthood yang fatherless berupa siklus yang berulang dan tidak linear. Terdapat enam fase, diawali dengan unforgiveness phase yang ditandai munculnya kondisi intrapsikis dan interpersonal negatif terhadap ayah. Dilanjutkan decision phase, yakni mempertimbangkan keputusan forgiveness melalui sebuah pemikiran akan suatu nilai agama/moral. Selanjutnya, work phase menandakan usaha forgiveness untuk mengubah keadaan menjadi positif. Ketika berada di forgiveness phase, terjadi perubahan positif secara intrapsikis dan interpersonal. Setelah itu, muncul hasil forgiveness berupa pemaknaan akan luka dan proses yang dilalui. Adapun relapse phase ditandai dengan hadirnya kembali keadaan negatif secara intrapsikis ataupun interpersonal dengan intensitas tidak begitu parah. Wanita emerging adulthood dapat berada di relapse phase kapanpun apabila dipicu oleh stimulus tertentu. Adapun faktor forgiveness antara lain usaha, kepercayaan ajaran agama, dukungan dari lingkungan, dan konten media sosial.