Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Waste Organic Product (WOP) FST 1310 terhadap Pertumbuhan Candida albicans Penyebab Kandidiasis: Potential of the Waste Organic Product (WOP) FST 1310 on the Growth of the Fungi Candida albicans Causes Candidiasis Ramadhan, Firdaus; Ghoza, Muhammad Radian; Haribowo, Dinda Rama; Sholeha, Dania Refia Riska; Kartika; Lestari, Anggita Rana Sasmita; Fikriwansyah, Aswir; Putri, Lily Surayya Eka; Ramadhani, Lidia Anggita; Sugoro, Irawan
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 11 No. 1 (2025): 2025
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.11.1.8-15

Abstract

Candida albicans is an agent that causes candidiasis which can cause health problems in human’s organs. This study aims to determine the antifungal activity and inhibition zone diameter of Waste Organic Product (WOP) FST 1310 against Candida albicans. This type of research is experimental, using the Kirby-Bauer agar diffusion method with 6 treatments: P1: 100%, P2: 80%, P3: 60%, and P4: 40%, along with 2 controls, P5: nystatin (positive control) and P6: distilled water (negative control). The results showed that the WOP FST 1310 from orange peel had a larger inhibition zone diameter compared to the vegetable-derived. For the vegetable-derived eco-enzyme, the highest inhibition zone diameter was at a 100% concentration with an average of 3.7 mm. Meanwhile, for the orange peel eco-enzyme, the highest inhibition zone diameter was at a 40% concentration with an average of 5.3 mm.
Aktivitas Antibakteri Sari Buah Jeruk Bali (Citrus maxima (Burm.)Merr.) Terhadap Propionibacterium acnes Ramadhani, Lidia Anggita; Syafriana, Vilya; Syawalda, Adita Deviyanti; Amir, Mellova
Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 18 No 1 (2025): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : LPPM, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v18i1.2185

Abstract

Propionibacterium acnes adalah salah satu bakteri penyebab jerawat. Pengobatan jerawat dengan obat atau antibiotik dapat mengakibatkan efek samping. Alternatif pengobatan yang berasal dari bahan alam telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah buah jeruk bali. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat kesehatan, diantaranya sebagai antidiabetes, anti-inflamasi, antimikroba, antimalaria, dan analgesik. Kulit dan buah serta minyak atsiri jeruk bali diketahui memliki aktivitas antibakteri. Jeruk bali (Citrus maxima (Burm.) Merr.) memiliki potensi untuk mengobati jerawat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada sari buah jeruk bali terhadap bakteri P. acnes dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya, Buah jeruk bali diambil sari buahnya dan dibuat variasi konsentrasi uji (25%, 50%, 75% dan 100%) dan klindamisin sebagai kontrol positif. Penentuan aktivitas daya hambat dilakukan dengan metode difusi cakram dan dilanjutkan dengan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dengan metode dilusi padat. Hasil penapisan fitokimia menujukkan sari buah jeruk bali mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan terpenoid. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa seluruh variasi konsentrasi uji dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes dengan rata-rata nilai daya hambat secara berurutan sebesar 8,39 mm; 9,68 mm; 11,10 mm; dan 11,58 mm dengan kategori zona hambat masing-masing sedang dan kuat. Nilai KHM yang diperoleh pada konsentrasi 25%.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tangkai Daun Talas (Colocasia esculenta) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Irianti, Ewith Ratih; Ramadhan, Firdaus; Noor, Susan Maphilindawati; Syafriana, Vilya; Ramadhani, Lidia Anggita
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 11 No. 3 (2025): 2025
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.11.3.116-121

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya infeksi bakteri Staphylococcus epidermidis. Pengobatan dengan bahan alam sudah banyak dilakukan untuk mengurangi efek samping penggunaan obat anti-jerawat. Talas memiliki khasiat sebagai obat dan berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% tangkai daun talas terhadap bakteri S. epidermidis dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram dengan konsentrasi 0,5%; 1% ; 1,5%; 2%; dan 2,5% dengan klindamisin sebagai kontrol positif. Pengukuran zona bening atau diameter daya hambat (DDH) sebagai interpretasi data aktivitas antibakteri. Penapisan fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid, dan tanin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan terdapat zona bening pada semua konsentrasi kecuali 0,5%, dengan nilai rata-rata DDH masing-masing sebesar 17,33 mm; 20 mm; 25 mm; dan 27,67 mm. Nilai rata-rata DDH pada kontrol positif sebesar 47 mm. Berdasarkan penapisan fitokimia pada ekstrak etanol 70% tangkai daun talas memiliki hasil positif di semua uji. Ekstrak etanol 70% tangkai daun talas berpotensi sebagai antibakteri terhadap S. epidermidis dan memiliki senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai bioaktif.