Tiranda, Yulius
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Ilmu Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah Palembang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Colorectal Cancer Prevalence in Palembang, South Sumatera, Indonesia Tiranda, Yulius; Safitriana, Safitriana
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2018): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.434 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v12i2.10505

Abstract

Background: Colorectal cancer is the third number of cancer diagnose worldwide. The incidence of this cancer is increasing year by year, particularly in developing countries. However, there is less known the number of CRC in Palembang, South Sumatera, Indonesia. Method: This study used a descriptive research design to describe the demography of epidemiology of CRC and the spread of colorectal cancer survivors in Palembang. This study used secondary data from 3 hospitals in Palembang municipality from 2013-2016. Results: The results of this study were found that the average age of CRC survivors 51,36 years which the number of CRC prevalence in a female was higher rather than male, rectal cancer was higher rather than colon cancer and the highest prevalence of this cancer is located at the sub-district of Seberang Ulu I (SU I). Conclusion: Determine the highest area of CRC could lead further action by related stakeholders on increasing healthy behavior of the community.
Colorectal Cancer Prevalence in Palembang, South Sumatera, Indonesia Tiranda, Yulius; Safitriana, Safitriana
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2018): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.434 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v12i2.10505

Abstract

Background: Colorectal cancer is the third number of cancer diagnose worldwide. The incidence of this cancer is increasing year by year, particularly in developing countries. However, there is less known the number of CRC in Palembang, South Sumatera, Indonesia. Method: This study used a descriptive research design to describe the demography of epidemiology of CRC and the spread of colorectal cancer survivors in Palembang. This study used secondary data from 3 hospitals in Palembang municipality from 2013-2016. Results: The results of this study were found that the average age of CRC survivors 51,36 years which the number of CRC prevalence in a female was higher rather than male, rectal cancer was higher rather than colon cancer and the highest prevalence of this cancer is located at the sub-district of Seberang Ulu I (SU I). Conclusion: Determine the highest area of CRC could lead further action by related stakeholders on increasing healthy behavior of the community.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DAN KEMAUAN DIET DAN OLAHRAGA PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUKIT ASAM TANJUNG ENIM Tiranda, Yulius
Masker Medika Vol 1 No 2 (2013): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DM tipe 2 adalah ganguan heterogen yang ditandai dengan kecendrungan genetic dan interkasi antara resistansi insulin dan penurunan fungsi sel β pancreas. Penatalaksanaan DM didasarkan pada rencana diet, latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik, agen-agen hipoglikemik oral, terapi insulin, pengawasan terapi insulin dirumah dan pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dan kemauan diet dan olahraga pada pasien DM tipe 2. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Penderita yang berobat di RSBA sebanyak 49 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini purposive Sampling. Hasil analisis univariat didapatkan mayoritas berusia dewasa yaitu sebanyak 41 responden (83,7%), yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 responden (59,2%), yang berpendidikan tinggi sebanyak 26 responden (53,1%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 27 responden (55,1%) yang memiliki dukungan keluarga tentang diet sebanyak 30 responden (61,2%) positif, dan responden yang patuh dalam diet sebanyak 36 responden (73,5%). Sedangkan analisis bivariat didapatkan Ada hubungan antara pendidikan (0,020), pengetahuan tentang diet (0,030), dukungan keluarga (0,022), pengetahuan tentang olahraga (0,004), dukungan keluarga tentang olahraga (0,004) dan tidak ada hubungan antara usia (0,422), jenis kelamin (0,898), usia (1,000), jenis kelamin (0,085), pendidikan (0,575) dengan kepatuhan olahraga pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Buki Asam Tanjung Enim . Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilkukan oleh Hasbi (2012) dan penelitian Lestari (2012), dan diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneruskan penelitian ini. Kepada petugas kesehatan diharapkan agar meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan khususnya penatalaksaan pada pasien DM tipe 2 serta sebagai edukasi dan discharge planning
Pola Pencegahan Primer Stroke Oleh Pasien Hipertensi Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang: Studi Deskriptif Afriza Rianti; Sukron Sukron; Yulius Tiranda
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4, No 2 (2019): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.3127

Abstract

Background: Hypertension can lead stroke complications if not handled optimally. Disruption of blood flow causes the diameter of blood vessels of shrink, resulting in a lack of oxygen and glucose supply to the brain. Prevention is one of the best strategies to reduce the incidence of stroke. One of them is by implementing primary preventions such as regulating healthy food consumption, getting enouh rest, checking health regurarly, arranging nutrition diets, maintaining ideal body weight, doing physical activities regurarly, stop smoking, and avoiding drinking alcohol. Objective: To describe the primary preventions of stroke by hypertensive patients in Muhammadiyah Hospital of Palembang in 2019. Method: This was quantutative descriptive study using survey design. Result: Most of the respondents limited their consumption of foods containing excess salt (64.4%) and consumed protein foods regurarly such as fish (93.2%); all respondents consumed vegetables and fruits (100%), checked their health every month and did not consume alcohol. Conslusion: Primary prevention of stroke by hypertensive patients was considered as good category since they had a fairly healthy and good life behavior.
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Siti Maskanah; Suratun Suratun; Sukron Sukron; Yulius Tiranda
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 4, No 2 (2019): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.3128

Abstract

Objective: To find out the relationship between the physical activity and blood pressure hypertensive patients of Muhammadiyah Hospital of Palembang. Methode: Cross sectional method was used with the number of sample of 67 hypertensive patients taken by using purposive sampling technique: The Fisher Exact test was used to analyze the relationship between physical activity and blood pressure.Results: The result showed that most of the activities carrie d out were moderate activities (67,2%). The result pf the analysis showed that there was a significant relationship between physical activity and systole and diastolic blood pressure with each p value of 0,003, OR: 6,458 and p value 0, 013, OR: 144.  Conclusion: There was a significant relationship between phsical activity and blood pressure. It is expected that health workers be able to play an active role and involve families in optimizing phsical activity for patient with hypertension.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DAN KEMAUAN DIET DAN OLAHRAGA PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUKIT ASAM TANJUNG ENIM Yulius Tiranda
Masker Medika Vol 1 No 2 (2013): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DM tipe 2 adalah ganguan heterogen yang ditandai dengan kecendrungan genetic dan interkasi antara resistansi insulin dan penurunan fungsi sel β pancreas. Penatalaksanaan DM didasarkan pada rencana diet, latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik, agen-agen hipoglikemik oral, terapi insulin, pengawasan terapi insulin dirumah dan pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dan kemauan diet dan olahraga pada pasien DM tipe 2. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Penderita yang berobat di RSBA sebanyak 49 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini purposive Sampling. Hasil analisis univariat didapatkan mayoritas berusia dewasa yaitu sebanyak 41 responden (83,7%), yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 responden (59,2%), yang berpendidikan tinggi sebanyak 26 responden (53,1%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 27 responden (55,1%) yang memiliki dukungan keluarga tentang diet sebanyak 30 responden (61,2%) positif, dan responden yang patuh dalam diet sebanyak 36 responden (73,5%). Sedangkan analisis bivariat didapatkan Ada hubungan antara pendidikan (0,020), pengetahuan tentang diet (0,030), dukungan keluarga (0,022), pengetahuan tentang olahraga (0,004), dukungan keluarga tentang olahraga (0,004) dan tidak ada hubungan antara usia (0,422), jenis kelamin (0,898), usia (1,000), jenis kelamin (0,085), pendidikan (0,575) dengan kepatuhan olahraga pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Buki Asam Tanjung Enim . Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilkukan oleh Hasbi (2012) dan penelitian Lestari (2012), dan diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneruskan penelitian ini. Kepada petugas kesehatan diharapkan agar meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan khususnya penatalaksaan pada pasien DM tipe 2 serta sebagai edukasi dan discharge planning
Health service for diabetic foot ulcer patients during covid-19 pandemic Hermawati Hermawati; Yulius Tiranda; Sukron Sukron
Media Keperawatan Indonesia Vol 4, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2638.047 KB) | DOI: 10.26714/mki.4.4.2021.311-322

Abstract

In early 2020, the whole world was shocked by the COVID-19 pandemic, which impacted all aspects of life. One was changes in the service system and health care for patients with diabetic foot ulcers (DFU). Wound care in DFU patients should be routine but while minimizing hospital visits to reduce the risk of exposure to COVID-19. The objective of this study was to explore the health services provided to DFU patients during the COVID-19 pandemic at the hospital. This study used a literature review approach with six electronic databases, namely National Library, PubMed, Science Direct, ProQuest, Springer Nature, and Wiley, in 2019-2021. The keyword used were health service, diabetic foot ulcer and COVID-19. around 669 articles identified, 12 articles met the inclusion. The articles reviewed were obtained from the result of discussion and validations between researcher and supervisors following the Prisma Guideline. Health services for DFU patients during the COVID-19 pandemic may be conducted through several stages including a) online consultation or telemedicine as the first stage, b) continued with triage process, and c) screening for individual patients needs. Health services for DFU patients during the COVID-19 pandemic have changed according to the following conditions. The first procedure was to conduct an online consultation (telemedicine) to assess the client’s condition related to complaints, then proceed with the triage process to prioritize care and service needs. The health of each patient and screening to check for symptoms of COVID-19 as well as carried out additional screening, CT Thorax and Swab if the patient had to go to the hospital.
Hubungan Antara Tingkat Fatique Dengan Self Care Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Yang Menjalani Hemodialisa Di RS Pusri Palembang Joko Tri Wahyudi; Indri Maharani; Yulius Tiranda
Masker Medika Vol 10 No 2 (2022): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v10i2.501

Abstract

Latar Belakang : Hemodialisis merupakan manajemen terapi yang dapat fiberikan kepada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang berfungsi sebagai pengganti ginjal, dan dapat berlangsung seumur hidup. Data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2018 mencatat 66.433 pasien baru dan aktif menjalani hemodialisis. Umumnya terapi hemodialisis berdampak pada berbagai komplikasi fisik, seperti kelelahan. Pasien penyakit ginjal kronis dengan kelelahan, kelemahan, dan kehilangan energi dapat mempengaruhi perawatan diri. Metode : Desain dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisis chi square. Total sampling digunakan untuk mengukur kelelahan, juga indeks CKD perawatan diri. Penelitian ini ditindaklanjuti dengan izin etik No: 0159/KEPK/Adm2/II/2022. Hasil : Nilai P sebesar 0,001 (P Value 0,05) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan perawatan diri pada pasien penyakit ginjal kronik selama hemodialisa. Pembahasan : Meningkatnya tingkat urutan kelelahan ke tingkat ketergantungan. Kami menyarankan perlunya lebih mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan dan tingkat ketergantungan.
Faktor Penyebab Kejadian Gastritis di Indonesia : Literature Review Suwindri Suwindri; Yulius Tiranda; Windy Astuti Cahya Ningrum
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.114 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v1i2.1004

Abstract

Latar belakang: Kejadian gastritis di Indonesia masih memiliki prevalensi yang tinggi. Kejadian gastritis di Indonesia dapat menyerang semua lapisan masyarakat dari semua lapisan umur. Sehingga sampai saat ini kejadian gastritis masih menjadi salah satu masalah penyakit terbesar di Indonesia. Gaya hidup yang tidak sehat dapat dilihat dari apa yang dikonsumsi, kebiasaan makan dan minum yang buruk, hal ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada lambung. maka dari sekian banyak faktor yang ditemukan dalam penelitian peneliti tertarik untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya gastritis. Tujuan: Tujuan literature review ini untuk mengeksplorasi faktor-faktor penyebab kejadian gastritis di Indonesia. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan literature riview dengan 4 database elektronik yakni, perpusnas, pubmed, garuda, dan neliti yang dipilih antara tahun 2015-2020. Kata kunci yang digunakan yaitu gastritis akut dan gastritis kronis dan faktor penyebab. Dari 462 artikel yang diidentifikasi, di dapatkan 16 artikel yang memenuhi inklusi. Artikel yang di review didapatkan dari hasil diskusi dan validasi antara peneliti dan pembimbing dengan menggunakan Prisma Guideline. Hasil: Dari 16 artikel yang di review terdapat 9 faktor yang menjadi penyebab kejadian gastritis. Faktor jenis makanan, frekuensi makan, porsi makan, stress, konsumsi alkohol, konsumsi kopi, merokok, jenis kelamin dan usia. Kesimpulan: Dari literature riview artikel yang didapatkan peneliti, terdapat 9 faktor penyebab gastritis. Faktor pola makan meliputi jenis makanan, frekuesi makan dan porsi makan, dan stress, konsumsi kopi, kebiasaan merokok, jenis kelamin dan usia merupakan faktor yang bisa menyebabkan terjadinya gastritis. Dan dari 2 artikel didapatkan bahwa minum alkohol bukan merupakan faktor resiko terjadinya penyakit gastritis.
Terapi Komplementer yang Berpengaruh Terhadap Penurunan Teknanan Darah Pasien Hipertensi di Indonesia: Literature Review Weny Kusuma; Yulius Tiranda; Sukron Sukron
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.924 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v1i2.1010

Abstract

Latar Belakang: Penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi merupakan bentuk pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien hipertensi. Pengobatan atau perawatan pelayanan kesehatan tradisional komplementer dilakukan dengan menggunakan keterampilan, ramuan, atau kombinasi dengan memadukan antara keterampilan dan ramuan. Terapi komplementer yang ahkir-ahkir ini berkembang di Indoneisa dalam penatalaksanaan hipertensi akan tetapi belum banyak yang melakukan review mengenai terapi komplementer pada pasien hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui jenis terapi kompelemter penurunan tekanan darah hipertensi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan 3 database elektronik seperti google scholar, pubmed, perpusnas, antara tahun 2012-2020. Kata kunci yang digunakan yaitu hipertensi, terapi komplementer, Indonesia. Dari 791 artikel yang diidentifikasi, 25 yang dilakukan review. Artikel yang direview didapatkan dari hasil diskusi dan validasi antara peneliti dan pembimbing dengan menggunakan Prisma Guideline. Hasil: Dari literaturee review ini bahwa terapi komplementer seperti: (Rebusan dan Jus: infused air mentimun, jus mentimun, buah pisang, jus tomat, rebusan daun alpukat, rebusan daun sirih), yoga, meditasi, musik klasik, tekuk dan hipnotis, terapi SEFT, relaksasi otot progresif, teknik nafas dalam, pijat refleksi, dance movement terapi, mases kaki, hidroterapi, terapi tertawa, terapi akupresure, terapi akupuntur. menunjukan hasil signifikan terhadap penurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kesimpulan: Terdapat 15 terapi komplementer dapat digunakan dan dipercaya untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Indonesia.