Pemeriksaan sperma sangat penting dalam mengetahui masalah kesuburan pada pria. Dalam pemeriksaan sperma terdapat pemeriksaan utama yaitu konsentrasi, motilitas dan morfologi. Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode pemeriksaan morfologi pada Analisa sperma yaitu motode Papanicolaou, Safranin, dan Diff Quik dalam mengevaluasi morfologi sperma untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menilai infertilitas pria. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian laboratorium observasional analitik yang dilakukan pada pasien yang datang ke Klinik Telkomedika pada bulan September 2019 – januari 2020. Penelitian meneliti morfologi spermatozoa dari pada pasien infertil dan diperiksa dengan 3 metode: Papanicolaou, Saffranin dan Diffquik lalu bandingkan. Hasilnya, total pasien yang diperiksa morfologi spermanya dengan Saffranin dan Diffquik selama lima bulan di Klinik Telkomedika dari bulan September 2019 hingga Januari 2020 sebanyak 90 orang diambil spermanya dan diperiksa morfologi spermanya dengan Metode Papanicolaou, Saffranin dan Diffquik. Hasil analisis statistik menemukan bahwa terdapat signifikansi antara dua metode yang kami uji. Pada kategori panjang dan lebar terdapat perbedaan bermakna p < a antara Diffquik-Saffranin Crystal Violet dan Diffquik-Papanicolaou. Hal serupa juga terjadi pada kategori vakula, melintang, bagian tengah, dan ERC. Pada metode ketiganya menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil studi menyarankan evaluasi morfologi spermatozoa yang paling tepat adalah dengan menggunakan Saffranin Crystal Violet. Sperm examination is very important in finding out fertility problems in men. In sperm examination, there are main examinations, namely concentration, motility and morphology. This study is to determine the difference in morphological examination methods in sperm analysis, namely Papanicolaou, Safranin, and Diff Quik methods in evaluating sperm morphology to get the best results in assessing male infertility. The research design used was analytical observational laboratory research conducted on patients who came to the Telkomedika Clinic in September 2019 - January 2020. The study examined the morphology of spermatozoa from infertile patients and examined with 3 methods: Papanicolaou, Saffranin and Diffquik and then compared. As a result, a total of 90 patients who were examined for sperm morphology with Saffranin and Diffquik for five months at the Telkomedika Clinic from September 2019 to January 2020 had their sperm taken and examined for sperm morphology using the Papanicolaou, Saffranin and Diffquik methods. The results of statistical analysis found that there was significance between the two methods we tested. In the length and width categories, there was a significant difference of p < a between Diffquik-Saffranin Crystal Violet and Diffquik-Papanicolaou. The same was true for the vacuoles, transverse, central, and ERC categories. All three methods showed significant differences. The study results suggest that the most appropriate evaluation of spermatozoa morphology is by using Saffranin Crystal Violet.