Rizaldi, Imam
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ketidaksetaraan Gender terhadap Pendidikan dalam Bingkai Awig-Awig di Dusun Sade Desa Rembitan Kabupaten Lombok Tengah Hulaipah, Atikatul; Pana, Anggio; Rizaldi, Imam; Thamrin, Ismi Rahmawati; Malik, Abdul; Hadi, Sofian; Hidayati, Vivi Rachmatul
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i1.2060

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebudayaan awig-awig dengan kesetaraan gender di Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dusun Sade, kepala sekolah SDN 1 Sade, dan masyarakat Dusun Sade. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Milles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksetaraan gender yang dipengaruhi oleh awig-awig atau aturan yang ada di Dusun Sade yang mengubah mindset masyarakat setempat tentang kurang pentingnya pendidikan. Ironisnya terdapat bentuk ketidakstraan gender yang di dimana pelebelaan negatif selalu condong terhadap perempuan daripada laki-laki. misalnya perempuan diasumsikan sebagai manusia yang lemah, dan selalu bergantung pada orang lain, tidak tegas dan mudah terpengaruh. Jumlah siswa yang bersekolah di SDN 1 Sade berjumlah 342 dan 30% siswanya berasal dari Dusun Sade 1. Selain itu, jarak atau pun akses pendidikan yang ada di dusun sade ke sekolah dasar berjarak sekitar 300 Meter sedangkan aksek pendidikan ke SMP menjapai 300 M serta akses ke akses ke SMK mencapai 600 meter. Oleh karena itu hasil penelitian menunjukkan adanya tradisi awig-awig yang diyakini oleh masyarakat membuat terjadinya ketidaksetaraan gender bagi perempuan dalam pendidikan.
ANALISIS STRATEGI ORANG TUA DALAM MENGATASI DAMPAK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR Rizaldi, Imam; Adikara, Fahmi Surya; Susiloningsih, Esti
Renjana Pendidikan Dasar Vol 4 No 3 (2024): Edisi Agustus 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi orang tua dalam mengatasi dampak penggunaan gadget terhadap konsentrasi belajar anak sekolah dasar. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di wilayah pemukiman asrama dan rusun mahasiswa Universitas Sriwijaya atau tepatnya di Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah narasumber lima orang tua. Hasil penelitian yang dilakukan adalah terdapat lima strategi orang tua dalam mengatasi dapak penggunaan gadget terhadap konsentrasi belajar anak sekolah dasar yaitu membatasi waktu penggunaan gadget, menyediakan tempat khusus belajar, melakukan komunikasi terbuka, pengawasan aktif dan memberikan nasihat dan contoh positif.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN IPAS KELAS V SDN 5 CAKRANEGARA Rizaldi, Imam; Sukri, Sukri; Amrullah, Lalu Wira Zain; Makki, Muhammad
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i1.4751

Abstract

This study aims to describe the planning, implementation, and evaluation of the implementation of differentiated learning in the Merdeka Curriculum in fifth grade science learning at SDN 5 Cakranegara, Mataram. Using a descriptive qualitative approach, data were collected from fifth grade teachers through interviews, observations, and documentation. Data analysis applied the Miles and Huberman model including data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study showed that the planning stage included diagnostic assessments to map student learning profiles, analysis of learning outcomes, and design of differentiated teaching strategies and tools with technology support. At the implementation stage, teachers act as facilitators and motivators, provide individual/group guidance, and apply differentiation to content, processes (methods/media), and products (final results) according to student characteristics and abilities. Learning evaluation is carried out through continuous reflection and analysis for improvement. It was concluded that the implementation of differentiated learning in this school went quite well, proven to be useful in meeting the needs of diverse students, increasing motivation, and learning outcomes. However, challenges were found such as limited teacher time in preparation and the need to develop the use of more varied learning media. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN 5 Cakranegara, Mataram. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan dari guru kelas V melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menerapkan model Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tahap perencanaan mencakup asesmen diagnostik untuk memetakan profil belajar siswa, analisis capaian pembelajaran, serta perancangan strategi dan perangkat ajar berdiferensiasi dengan dukungan teknologi. Pada tahap pelaksanaan, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator, memberikan bimbingan individual/kelompok, serta menerapkan diferensiasi pada konten, proses (metode/media), dan produk (hasil akhir) sesuai karakteristik serta kemampuan siswa. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui refleksi dan analisis berkelanjutan untuk perbaikan. Disimpulkan implementasi pembelajaran berdiferensiasi di sekolah ini berjalan cukup baik, terbukti bermanfaat memenuhi kebutuhan beragam siswa, meningkatkan motivasi, dan hasil belajar. Meskipun demikian, ditemukan tantangan seperti keterbatasan waktu guru dalam persiapan dan perlunya pengembangan pemanfaatan media pembelajaran yang lebih variatif.