Perkembangan bisnis minuman di Indonesia semakin merebak di berbagai kota besar maupun di daerah, itu terlihat berbagai outlet kecil kecil di pinggir jalan bermunculan mejejakan dagangan minuman, seperti Es Teh, Boba, dan minuman yang lainya. Kondisi ini tentu saja memberikan persaingan yang sangat luar biasa terhadap berbagai produk minuman. Persaingan ini tentu saja memberikan dampak terhadap keuntungan yang beragam. Melihat berbagai macam produk minuman viral yang hadir di Kabupaten Batang khususnya Di Kecamatan Limpung serta dari hasil penjualan fremilt tertinggi di cabang kecamatan limpung, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan topik “strategi pemasaran bisnis fremilt dalam menghadapi persaingan produk minuman di kecamatan limpung kab batang.” Metode deskriptif dipergunakan dalam research ini untuk menguraikan hasil-hasil yang diperoleh melalui proses pengumpulan data berupa dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian tersebut yakni produk tidak menggunakan bahan lain untuk menjaga kualitas produk, penentuan harga pusat dan mitra memiliki selisih sedikit yakni 1-2 ribu, tempat yang strategis dipersimpangan jalan yang setiap hari dilalui banyak kendaraan, karyawan diwajibkan menerapkan pelayanan yang ramah kepada pelanggan, proses perizinan dilakukan owner kepada pemilik tempat tersebut dan sudah dari dulu menyewa tiga tempat dan dibayarkan satu sekaligus. Pada awalnya memiliki konsep kios saja dan seiring berjalannya waktu, memanfaatkan lahan yang masih kosong menjadi ala cafe yang menjadi point plus bagi anak muda. Strategi yang belum sesuai atau belum dilakukan adalah promosi lewat iklan berbayar, tidak menerima proposal acara atau event dan tidak mengikuti event-event acara. Kesimpulan terdapat strategi yang belum dilakukan secara maksimal dan memiliki beberapa factor penghambat dan factor pendukung sehingga diperlukannya tindakan agar strategi tersebut dapat berjalan secara optimal.