p-Index From 2020 - 2025
1.745
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal of Public
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Praktik Thrifting Pada Kalangan Masyarakat Kelas Atas Konsumen Jombang Thrift Style Karin Tria Amelia; Abu Tazid; Khudrotun Nafisah; Farichatun Nisa; Bambang Widianto Akbar
Journal of Public Power Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i2.8201

Abstract

Thrifting pada mulanya dilandasi karena alasan ekonomi dan konsumsi yang bertujuan untuk keberlanjutan tetapi pada perjalanannya globalisasi dan perkembangan zaman membuat keadaan sosial budaya mengalami perubahan. Kegiatan berbelanja barang bekas yang kerap dilakukan oleh masyarakat golongan kelas bawah, kini sudah berubah bahkan menjadi gaya hidup yang bahkan dapat mencerminkan golongan kelas atas. Topik kajian dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana masyarakat kelas atas merepresentasikan gaya hidup nya melalui thrifting terutama konsumen Jombang Thrift Style. Penelitian ini difokuskan kepada masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive, kemudian dikaji menggunakan teori masyarakat konsumsi yang dikemukakan oleh Jean Paul Budrillard. Informan dalam penelitian ini terdiri dari anggota komunitas Jombang Thrift Style dan masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa komunitas Jombang Thrift Style berperan dalam perkembangan thrifting di Kabupaten Jombang. Hadirnya komunitas Jombang Thrift Style juga mampu menghadirkan gaya hidup baru bagi masyarakat kelas atas. Representasi thrifting pada masyarakat kelas atas adalah sebagai berikut: bentuk thrifting dalam simulasi dan simulakra; thrifting menjadi bentuk hyperreality; thrifting mengakibatkan desublimasi simbolis. Motif utama masyarakat kelas atas konsumen Jombang Thrift Style melakukan thrifting adalah sebagai bentuk representasi eksklusifitas golongannya.
Modal Sosial Sebagai Strategi Survivalensi Pengrajin Tempe Di Desa Tembarak Kecamatan Kertosono Rita Wahyu Rohmawati; Abu Tazid; Nensy Triristina; Elva Zakiyatul Fikria
Journal of Public Power Vol. 8 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i2.8202

Abstract

Penelitian ini menganalisa Pemanfaatan Modal Sosial Sebagai Strategi Survivalensi Pengrajin Tempe di Desa Tembarak Kecamatan Kertosono. Penelitian ini menjelaskan bentuk – bentuk modal sosial serta dampak atas penerapan modal sosial yang dilakukan oleh para pengrajin tempe dalam menjalankan usahanya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Informan ditentukan dengan teknik purposive, penentuan informan dengan menetapkan kriteria tertentu yang relevan. Dalam penelitian ini menggunakan lima informan. Analisis data menggunakan Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial oleh Robert D. Putnam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjalin jaringan sosial antar sesama pengrajin tempe serta antara pengrajin tempe dengan pembeli. Pengrajin tempe di Desa Tembarak juga telah menerapkan unsur – unsur modal sosial seperti jaringan sosial, kepercayaan dan norma. Dalam mempertahankan usahanya para pengrajin tempe juga menerapkan nilai kejujuran, kesopanan dan keramahan. Hal itu terbukti efektif untuk menarik pembeli bahkan membuat pembeli bersedia berlangganan. Modal sosial memiliki peran penting bagi keberlangsungan suatu usaha. Diterapkannya modal sosial memiliki banyak dampak positif bagi pengrajin tempe di Desa Tembarak.
Pertarungan Public Stigma Dan Defensive Symbolic Pada Denominasi Sosial Kyai Abu Tazid; Mukari; Kuswatul Masfufah Zain
Journal of Public Power Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i1.8101

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat Madura yang dikenal fanatik terhadap kyai dan memiliki sikap paternalistik terhadap beberapa kyai meskipun sudah diketahui melanggar norma hukum melalui perilaku korupsi. Alasannya karena pada eksploratori ditemukan suatu masyarakat memberikan pandangan negatif (stigma) pada kyai dengan kyai pesse. Akan tetapi, ternyata ada kelompok yang kemudian membela kyai secara berlebihan meskipun sudah diketahui bersama kyainya tersebut korupsi. Kemudian kelompok tersebut disebut dengan istilah Denominasi Sosial Kyai yang terdiri dari keluarga (ahlul bait), santeri, wali santeri dan alumni. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian lebih lanjut melihat fenomena tersebut terhadap masyarakat Madura terutama diluar denominasi sosial kyai. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif dengan pendekatan Fenomenologi dengan menggunakan indepth interview dan observasi partisipan sebagai teknik pengumpulan data. Sementara untuk teknik penentuan subjek/informan penelitian menggunakan purposif dan kualitatif-eksplanatif sebagai teknik analisis data serta menggunakan Triangulasi dan Persistent-observation sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Sedangkan, Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah; 1) Stigma masyarakat terhadap kyai korupsi ternyata juga distigmatisasikan kepada denominasi sosial; 2) Stigma masyarakat terhadap kyai korupsi ternyata juga distigmatisasikan hanya kepada sebagian denominasi sosial terutama keluarga (ahlul-bait); 3) Stigma masyarakat terhadap kyai korupsi ternyata tidak distigmatisasikan kepada denominasi sosial. Sedangkan, kesimpulan penelitian ini adalah ternyata kyai mendapatkan pandangan negatif (stigma) dari masyarakat yaitu kyai pesse (kyai uang), kyai sennok (kyai pelacur), blater/bajingan mak kaeh (kyai palsu) dan kyai proyek, dan mendapatkan resistensi melalui pembelaan yang dilakukan oleh denominasi sosial dengan berbagai cara baik secara verbal maupun melalui gerakan massa.
Makna Kejahatan Cyber Harassment Pada Generasi Zillenial Di Era Digital Network Society Khudrotun Nafisah; Abu Tazid; Izzatul Lutfiyah; Farichatun Nisa
Journal of Public Power Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i1.8103

Abstract

Cyber harassment merupakan kata-kata yang dikirimkan secara pribadi berupa cacian dan makian yang dilakukan secara terus menerus secara digital. Jenis teknologi yang digunakan biasanya adalah media sosial seperti Instagram, telegram, twitter dsb. Generasi zillenial yang dianggap sebagai generasi digital dianggap sebagai generasi yang lahir dan tumbuh dengan teknologi. Sehingga diperlukan pengetahauan dan pemahaman terkait dengan harassment guna meminimalisir tingkat kejahatan cyber pada generasi zillenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Fenomenologi milik Alfred Schutz. Dalam meneliti fenomena ini, penulis melakukan wawancara pada 10 subjek dengan fokus penelitian menggunakan because motive atau motif sebab dan in order to motive atau motif tujuan. Penelitian ini menghasilkan tuga temuan terkait dengan harassment yaitu pemenuhan kepuasan dan balas dendam, pemenuhan narsistik, serta pengisi waktu luang
Perilaku Ghasab Bagi Para Santri Dalam Memenuhi Gairah Fashion Style Lilian Salsa Adistya; Endah Wahyuningsih; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i1.8104

Abstract

Perilaku ghasab adalah tindakan mengambil/menggunakan hak milik orang lain tanpa sepengetahuan pemilik barang. Bagi para santri ghasab adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi gairah fashion style. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan santri putri tentang perilaku ghasab, untuk mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi kelanggengan perilaku ghasab, dan untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan dijalankan dalam menangani perilaku ghasab di Pondok Pesantren Roudlotun Nasyi’in Mojokerto. Penelitian ini menggunakan teori kekuasaan, pengetahuan, dan disiplin dari Michel Foucault. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan paradigma kritis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumen, sedangkan penentuan informan dilakukan dengan teknik snowball. Sedangkan analisa data dengan menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian ditemukan : (1) Perilaku ghasab bagi santri merupakan tindakan mengambil hak milik santri lain tanpa sepengetahuan pemilik barang. (2) Kuasa santri dalam melanggengkan ghasab yaitu sebagai berikut: Ghasab untuk pemenuhan hasrat gairah Fashion style santri, melakukan ghasab untuk kebutuhan personal santri putri, sebagai tindakan pembalasan karena menjadi korban ghasab, dikarenakan pola interaksi santri yang terlalu dekat, dan perilaku ghasab akibat adanya dominasi senior. (3) Sistem pengawasan dan peraturan dalam menangani perilaku ghasab yaitu sebagai berikut : pembatasan jumlah dan jenis busana yang dibawa ke pondok, penamaan pada semua barang yang dibawa oleh santri di pondok, pemberlakuan poin dalam setiap pelanggaran dan pemberian surat peringatan pada santri yang mempunyai poin pelanggaran melebihi batas.
Peran Kolaboratif KPU Kabupaten Jombang Dan Stakeholder dalam Meningkatkan Partisipasi Politik pada Pemilu 2024 Izzatul Lutfiyah; Khudrotun Nafisah; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 8 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v8i1.8105

Abstract

Pemilu merupakan sarana dalam mencapai hak warga negara yaitu dalam menentukan pemimpin baik ditingkat nasional maupun daerah. Penelitian ini diawali dari adanya peningkatan jumlah partisipasi politik pada pemilu 2024 di Kabupaten Jombang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kolaboratif KPU Kabupaten Jombang dan stakeholders dalam meningkatkan partisipasi politik pada pemilu 2024 serta bagaimana respon masyarakat Kabupaten Jombang atas peran tersebut melalui metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunaan teori interaksionisme simbolik milik Herbert Mead yang menjelaskan tentang lima tahapan tindakan individu antara lain: stimulus, impuls, persepsi, manipulasi, dan konsumsi. Hasil dari penelitian ini adalah KPU Kabupaten Jombang memberikan stimulus atau rangsangan dengan melaksanakan sosialisasi tatap muka dan sosialisasi melalui media sosial. Di samping itu, peran kolaboratif KPU Jombang dan stakeholders antara lain dengan partai politik, media, kelompok disabilitas, pondok pesantren dan kepolisian. Respon atas sosialisasi tersebut, pemilih mendengarkan, memahami kemudian mempertimbangkan keputusannya dalam berpartisipasi politik sehingga angka partisipasi politik pada pemilu 2024 di Kabupaten Jombang tinggi.
Makna Tradisi Ruah Deso Pada Masyarakat Desa Jatirowo Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto Faisal Martha Adela Atansyah; Mukari; Tadjoer Ridjal; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 6 No. 1 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi menjadi sebuah kebudayaan yang memiliki tata nilai dalam ruang kehidupan masyarakat seiring berkembangnya zaman mengalami perbaikan serta relevansi struktural. Ritus peralihan (rites of passage) berbentuk perayaan yang berhubungan dengan kepercayaan dan agama. Ritus ditandai dengan kekhususan serta menimbulkan pengalaman suci (Geertz 2014). Salah satu ritus yang digunakan untuk memperkuat harapan adalah ruwatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumen, sedangkan penentuan informan dilakukan dengan teknik purposif. Sedangkan analisa data dengan menggunakan model analisis kualitatif dengan teknik keabsahan data menggunakan trianggulasi. adapun Hasil penelitian ditemukan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bentuk ruah deso di Desa Jatirowo membawa hasil bumi, berdoa bersama, pameran kesenian serta ceramah tentang ajakan hidup rukun di tengah keberagaman desa yang dilaksanakan di cok telon.(2) Makna Ruah Deso di desa Jatirowo mencerminkan keberagaman agama, Islam, Hindu, Budha serta kepercayaan jawa berupa Abangan, sehingga mengonstruksi nilai spiritualitas, nilai sosial ekonomi serta nilai keberagaman terutama solidaritas, toleransi dan gotong royong antar masyarakat.
Transformasi Konflik Pasca Pemilihan Kepala Desa Ngudirejo Diwek Jombang Lantarno; Mukari; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 7 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v7i1.7101

Abstract

Konflik merupakan wilayah perebutan kekuasaan yang bertumpu pada kepentingan dan otoritas, sehingga konflik berpotensi melahirkan pertentangan antarindividu, kelompok dan golongan. Konflik erat kaitannya dengan kontestasi politik di berbagai hierarki, termasuk pemilihan kepala desa yang merupakan perebutan otoritas terkecil dalam hierarki namun memiliki implikasi besar dalam pembangunan nasional. Dinamika konflik dalam Pilkades juga terjadi di desa Ngudirejo, Diwek, Jombang dalam pelaksanaanya, terutama pada era kepala desa petahana dari 2007, 2013 dan 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumen, sedangkan penentuan informan dilakukan dengan teknik purposif. Hasil penelitian ditemukan dinamika konflik antara kepala desa dengan perangkat desa, yakni konflik berlanjut pasca pelaksanaan Pilkades dengan bentuk, renggangnya relasi sosial dari masyarakat, yang mengganggu relasi keluarga, kekerabatan, pertemanan, tetangga dan masyarakat; dan terjadinya transformasi konflik pada Pilkades 2019 yang bersumber pada rekonsiliasi kinerja optimal kepala desa sehingga muncul kepercayaan penuh dari masyarakat, sehingga Pilkades berlangsung damai tanpa konflik.
Kajian Sosiologi: Kritik Terhadap Kebijakan Prasyarat Sertifikat Layak Kawin (Studi Kasus Calon Pengantin Desa Menganto) Dini Fadia Risanti; Mukari; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 7 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v7i1.7105

Abstract

Penelitian ini mengambil tema mengenai kebijakan sertifikat layak kawin sebagai syarat wajib pelaksanaan pernikahan yang berlokasi di Desa Menganto. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui latar belakang pengadaan kebijakan sertifikat layak kawin, serta implemetasi dari sertifikat layak kawin di Desa Menganto. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi terhadap para informan yang mengikuti serangkaian prosesi pemberian sertifikat layak kawin. Dalam penelitian ini, bebrapa partisipan mengakui pelayanan akan sertifikat ini masih kurang maksimal dikarenakan minimnya informasi mengenai sertifikat layak kawin sebagai syarat wajib menikah. Dari hasil penelitian ini, yang dilakukan terhadap sepuluh narasumber, hanya dua yang mendapatkan sertifikat layak kawin, tiga di antaranya tidak mendapatkan sertifikat layak kawin karena sedang mengandung atau hamil di luar nikah, serta ada juga yang terkena gejala hepatitis. Sedangkan dua diantaranya sempat mengikuti kelas pranikah namun tidak mengikuti sampai selesai yaitu selama 3 hari dikarenakan waktu yang sangat lama dan juga beberapa materi yang disampaikan sudah diketahui sebelumnya. Selain itu, ditemukan fakta bahwa mayoritas masyarakat rata-rata tidak mengetahui informasi mengenai sertifikat layak kawin ini sebagai syarat wajib menikah.
Praktek Sosial Orang Tua Dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB) Sistem Zonasi Di SMP Negeri 2 Bareng Kabupaten Jombang Jaya Dulimast Roisantosa; Mukari; Abu Tazid
Journal of Public Power Vol. 7 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/jpp.v7i2.7204

Abstract

Penelitian ini akan menganalisis praktik sosial orang tua dalam penerimaan siswa baru melalui sistem zonasi, bertempat di SMP Negeri 2 Bareng, Kabupaten Jombang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan praktek sosial Orang tua/wali murid mengenai kebijakan zonasi di SMPN 2 Bareng mengenai, Pertama, berbagai macam praktek sosial orang tua dalam peneriman peserta siswa baru sistem zonasi di SMPN 2 Bareng. Kedua, mengetahui berbagai macam faktor yang di lakukan orang tua dalam penerimaan siswa baru di SMPN 2 Bareng. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa praktek sosial orang tua Penerimaan Siswa Baru Di SMP Negeri 2 Bareng tahun 2023, berupa komunikasi dengan guru jenjang sekolah dasar, mencari informasi di SMPN 2 bareng, mendampingi kegiatan belajar anak, menjalin komunikasi dengan orang tua murid, serta adanya pemanfaatan teknologi.