Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimization of chitosan and sodium tripolyphosphate as a carrier system for nanoparticles of ethanol extract of aloe vera (Aloe vera l.) as an antioxidant Efrilia, Erin; Sunarni, Titik; Kuncahyo, Ilham
Journal of Health Management and Pharmacy Exploration Vol. 3 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : Surya Hijau Manfaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52465/johmpe.v3i1.532

Abstract

Aloe Vera has phenolic active compounds that are proven to have potential antioxidant activity but are sensitive to light, easily oxidized and unstable at high temperatures. To overcome this, aloe vera is formulated into a chitosan and sodium tripolyphosphate carrier system. The interaction between chitosan and sodium tripolyphosphate for nanoparticle formation is strongly influenced by the ratio of both. The purpose of this study was to obtain the optimal formula of aloe vera extract nanoparticle preparation with chitosan and sodium tripolyphosphate carrier system with critical parameters including particle size, polydispersity index, zeta potential, sorption efficiency and antioxidant activity. Aloe vera was extracted with 96% ethanol using maceration method. Determination of chitosan and sodium tripolyphosphate concentration variation using simplex lattice design method. The results of the tests that have been carried out, the characteristics of aloe vera nanoparticle preparations with variations in the concentration of chitosan: sodium tripolyphosphate in runs 2 & 6 have the most optimal formula with the ratio of chitosan: sodium tripolyphosphate = (0.3: 0.1).
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUISIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP INKOMPATIBILITAS PENCAMPURAN SEDIAAN OBAT INTRAVENA Wiharti, Irda Rizky; Anjani , Rosi Hayyu; Fatkhiya, Musa Fitri; Efrilia, Erin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47481

Abstract

Pencampuran sediaan obat intravena merupakan hal yang sangat beresiko terjadi kesalahan. Kesalahan yang paling mungkin terjadi adalah terjadi inkompatibilitas pencampuran sediaan intravena. Inkompatibilitas obat merupakan perubahan yang dihasilkan pada obat yang dapat mempengaruhi keamanan, efektivitas, penampilan serta stabilitas obat. Salah satu cara untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga kesehatan terkait inkompatibilitas pencampuran sediaan obat intravena adalah dengan melalui survei. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada pembuatan kuisioner standar yang dapat digunakan untuk penelitian tentang pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terhadap inkompatibilitas pencampuran sediaan obat intravena. Item kuesioner dikembangkan melalui studi literatur. Penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson guna menguji validitas kuesioner, sedangkan uji reliabilitas penelitian ini menggunakan Chronbach’s-alpha. Responden yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 30 responden yang diberikan kuisioner untuk diisi menjadi sampel. Pengujian validitas instrumen dengan expert judgment menghasilkan beberapa perbaikan kalimat dari beberapa pertanyaan kuisioner. Sedangkan untuk menguji validitas, item pertanyaan pengetahuan sebanyak 22 pertanyaan yang valid karena r hitung lebih besar sama dengan r tabel, sedangkan pertanyaan sikap sebanyak 24 pertanyaan dan pertanyaan perilaku sebanyak 12 item pertanyaan. Sedangkan uji reliabilitas pengetahuan didapatkan nilai cronbach alpha ≥ 0,70 dinyatakan reliabel. Oleh karena itu, indikator yang valid dan reliabel dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terhadap inkompabilitas pencampuran sediaan obat intravena.
Pelayanan Kefarmasian: Pemberian Vitamin dan Salep Gatal untuk Anak Usia Sekolah di Bimbel Rumah Peradaban: Pharmaceutical Services: Vitamin Supplementation and Antipruritic Ointment Application for School-Aged Children at Rumah Peradaban Learning Center Efrilia, Erin; Endriyatno, Nur Cholis; Setiarini, Lilis
DARMADIKSANI Vol 5 No 2 (2025): Edisi September
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i2.8029

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah dasar melalui pemeriksaan kesehatan dasar, pemberian vitamin, dan edukasi penggunaan salep antipruritus pada anak-anak di Bimbel Rumah Peradaban. Masalah yang diidentifikasi meliputi keluhan gatal pada kulit, kurangnya asupan vitamin, dan rendahnya tingkat konsentrasi belajar. Melalui kegiatan ini, dilakukan pemeriksaan kesehatan, distribusi suplemen vitamin dan salep topikal, serta penyuluhan kepada anak dan orang tua. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman anak dan orang tua mengenai pentingnya kesehatan kulit dan asupan vitamin, serta penurunan gejala gatal pada sebagian besar anak pada Bimbel Rumah Peradaban.
Edukasi Pemanfaatan Tanaman Herbal Jahe sebagai Obat Tradisional Penyakit Hipertensi pada Masyarakat Desa Ngadirejo Kecamatan Reban Kabupaten Batang: Community Health Education on the Use of Ginger for Hypertension Herbal Remedy in Ngadirejo Village of Reban District Batang Regency Efrilia, Erin; Endriyatno, Nur Cholis; Dimas Wahyu, Aditya; Ermawati, Nur; Zakki, Muhammad; Kinantaka, Adam; Marsha Lena, Rensisca; Anissa Azahra, Samira; Reza Agustyne, Amelia
DARMADIKSANI Vol 5 No 4 (2025): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i4.8331

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi dan menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit kardiovaskular. Edukasi mengenai pencegahan dan pengelolaan hipertensi sejak dini sangat penting dilakukan, terutama kepada masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Ngadirejo, kecamatan Reban, kabupaten Batang, tentang hipertensi serta pemanfaatan jahe (Zingiber officinale) sebagai tanaman herbal tradisional yang berpotensi membantu menurunkan tekanan darah. Metode pelaksanaan mencakup penyampaian materi edukatif, diskusi interaktif, praktik pembuatan minuman herbal dari jahe, serta pemeriksaan tekanan darah secara gratis. Pengukuran efektivitas kegiatan dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman peserta, dengan lebih dari 80% peserta menjawab benar pada post-test dibandingkan hanya 20–40% pada pre-test. Peserta juga antusias dalam praktik pembuatan ramuan jahe, menunjukkan ketertarikan pada solusi alami dan lokal. Edukasi ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, khususnya dalam pengelolaan hipertensi dengan pendekatan herbal. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk pengembangan program lanjutan, seperti pelatihan budidaya tanaman herbal. Diharapkan edukasi serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung upaya preventif terhadap hipertensi di tingkat komunitas.
Jamu Goes to School: Pengenalan Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Asli Indonesia pada Anak Sejak Dini di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kauman Wiradesa: Jamu Goes to School: Introducing Jamu as an Authentic Indonesian Intangible Cultural Heritage to School Aged-Children at Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kauman Wiradesa Ermawati, Nur; Efrilia, Erin; Yuniarsih, Sri Mumpuni; Ramadhan, Gilang Putra; Parama, Muhamad Reza Patra; Hasnah, A’mirotul
DARMADIKSANI Vol 5 No 4 (2025): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i4.8898

Abstract

Jamu adalah bahan atau ramuan yang tersusun dari tumbuhan, hewani, mineral, sediaan galenik, atau kombinasi dari berbagai komponen tersebut, yang secara turun-temurun telah dimanfaatkan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Secara tradisional, ramuan tersebut dikenal sebagai minuman berkhasiat yang berfungsi menjaga kesehatan, mencegah penyakit, serta diyakini mampu mengobati berbagai macam penyakit. Pada tahun 2023, UNESCO menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) karena dinilai sebagai bentuk ekspresi budaya yang menghubungkan manusia dengan alam dan menyetujui bahwa praktik kesehatan berbasis jamu selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Oleh karena itu, jamu perlu terus dipelajari, dikembangkan, dan dilestarikan antar generasi, termasuk Generasi Alpha saat ini. Beberapa faktor yang menyebabkan Generasi Alpha kurang memahami jamu antara lain gaya hidup modern dan instan yang dapat mempengaruhi preferensi Generasi Alpha terhadap produk kesehatan, adanya perkembangan teknologi yang menyebabkan generasi ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain gawai dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar termasuk pengenalan budaya dan warisan leluhur seperti jamu. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi tentang jamu dan pengalaman langsung tentang jamu melalui kampanye gaya hidup dengan minum jamu. Metode yang digunakan meliputi survei dan observasi lahan, pemetaan lokasi kegiatan, edukasi, game puzzle dan minum jamu bersama. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang jamu yang mencakup definisi, bahan dan manfaat, yang terlihat dari peningkatan nilai post-test dibandingkan pre-test. Jumlah peserta sebanyak 65 dari siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kauman Wiradesa. Luaran kegiatan ini berupa media edukasi jamu berupa game puzzle, dan artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi.