Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ASESMEN BANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN 3 LANTAI KAMPUS 2 UTP SURAKARTA Reki Arbianto; Suryo Handoyo; Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono; Teguh Yuono; Erni Mulyandari; Paska Wijayanti; Atika Candra Yulia; Tri Hartanto; Tiara Cika Kusuma; Muhammad Taufik Kristianto
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v5i1.4528

Abstract

Bangunan gedung lantai 3 UTP Surakarta Kampus II dibangun sekitar tahun 1990an dengan material beton bertulang. Bangunan gedung bertingkat ini berlokasi di jalan Walanda Maramis No.31, Nusukan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta. Gedung ini berfungsi sebagai tempat perkuliahan pada lantai 1 dan 2, serta ruang olahraga pada lantai 3. Dalam proses perencanaan bangunan gedung, perhitungan struktur menjadi salah satu elemen kunci yang tak dapat diabaikan. Dokumen perhitungan struktur merupakan rangkaian detail yang menjelaskan analisis dan perhitungan teknis terhadap kekuatan dan stabilitas suatu struktur bangunan. Dokumen teknis bangunan gedung lantai 3 UTP Surakarta perlu dibuat dalam upaya untuk menganalisis kekuatan struktur terhadap resiko bencana kegempaan saat ini. Asesmen bangunan gedung perlu dilakukan untuk menjadi pedoman dalam perencanaan dan perubahan fungsi bangunan yang mungkin dilakukan kedepannya. Berdasarkan permasalahan diatas, maka diusulkan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Asesmen Mutu Beton Dan Tulangan Bangunan Gedung Perkuliahan 3 Lantai Kampus 2 UTP Surakarta”. Tahapan dan teknis pelaksanaan pengabdian msyarakat ini difokuskan pada kegiatan survey dan pengujian lapangan. Kegiatan survey dan pegujian lapangan sendiri terdiri dari beberapa tahap mulai dari persiapan, survey denah dan pelaksanaan pengujian lapangan. Hasil survei pada elemen stuktur beton bertulang menunjukkan kondisi yang masih baik dan tidak terjadi retak struktural. Hasil survei pada struktur atap baja, menunjukkan karat pada profile sturktur. Tetapi kondisi karat tidak mendegradasi penampang elemen yang dapat mengurangi kekuatan. Hasil destructive test yang dilakukan menunjukkan kuat tekan beton minimal sebesar 11.70 MPa dan terbesar 22.50 MPa.