Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Assistance in Revitalizing the Field in Ngepungsari Village, Jatipuro District, Karanganyar Regency Handoyo, Suryo; Susila, Herman; Mulyandari, Erni
Devotion : Journal of Community Service Vol. 3 No. 4 (2022): Devotion : Journal of Community Service
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/dev.v3i4.132

Abstract

Assistance for the Revitalization of the Ngepungsari Village Field is carried out to assist the community in the Ngepungsari Village, Jatipuro District, Karanganyar Regency in terms of increasing economic income and tourism development by revitalizing the field into a tourist market. This development is done independently. The difficulty faced by the community in planning this field revitalization is how to make a good market design plan according to the needs and potential of the Ngepungsari community as well as a tourist destination in the village. With this market, it is hoped that the villagers' produce can be sold through the tourism market and at the same time it can attract both domestic and international tourists to Ngepungsari Village so as to increase the economic income of Ngepungsari villagers.
Pendampingan Revitalisasi Lapangan Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Suryo Handoyo; Teguh Yuono
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i1.790

Abstract

Desa Ngabeyan adalah desa di wilayah Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.  Kartasura adalah kecamatan yang mempunyai lokasi strategis sebagai titip pertemuan jalur mobilisasi barang dan manusia.  Jalur Jogya, Semarang dan Solo sebagian besar akan melewati wilayah Kartasura.  Potensi wilayah sebagai titik pertemuan jalur adalah timbulnya potensi strategis wilayah tersebut.  Pertambahan kepadatan hunian dan semakin rapatnya mobilisasi barang dan manusia. Kondisi tersebut akan membawa konsekuensi yang bersifat positif dan negatif yang harus mulai diantisipasi guna kehidupan masyarakat yang lebih baik. Desa Ngabeyan memiliki lapangan Ngabeyan yang merupakan aset sangat potensial karena keberadaan tanah terbuka yang cukup luas di tengah wilayah yang semakin rapat adalah sesuatu yang bernilai.  Perlu ada optimalisasi potensi tersebut sehingga dapat lebih memberi kemanfaatan.  Guna mencapai hal tersebut maka tim pengabdian masyarakat akan melakukan desain lapangan Ngabeyan.  Dengan tujuan agar keberadaan lapangan tersebut dapat lebih bermanfaat dan mudah dalam perawatan.
ANALISIS PENGARUH KONFLIK DALAM PELAKSANAAN KONSTRUKSI TERHADAP KESUKSESAN PROYEK HERMAN SUSILA; SURYO HANDOYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi sangat besar kemungkinannya terjadi konflik karena dalam pelaksanaan proyek konstruksi sumberdaya yang digunakan besar, jumlah kegiatan yang sangat banyak dan melibatkan banyak pihak yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Perbedaan-perbedaan tujuan, pandangan, pendapat dari masing-masing pihak akan dapat menimbulkan konflik. Analisis pengaruh konflik dalam pelaksanaan konstruksi terhadap kesuksesan proyek ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor dominan yang dapat menimbulkan konflik dan bagaiman pengaruh konflik terhadap kesuksesan proyek. Data diperoleh melalui survei kuesioner dengan responden yang diteliti adalah kontraktor, konsultan pengawas dan dari pihak pemilik pada tingkat manajemen menengah yang pernah terlibat dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Untuk mengetahui keakuratan data dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui faktor dominan yang dapat menimbulkan konflik dilakukan analisis mean dan untuk menganalisis pengaruh konflik dengan kesuksesan proyek dilakukan anilisis korelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang sering menimbulkan konflik dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah wewenang dan tanggung jawab yang kurang jelas, tugas yang tidak sesuai keahliannya, kesalahan desain dan spesifikasi, keterlambatan peralatan dan bahan, estimasi biaya yang tidak akurat dan pendekatan menangani masalah. Berdasar uji konkordansi kendall menunjukkan bahwa variabel konflik dari kontrak dan spesifikasi, sumber daya manusia, manajemen dan organisasi, biaya, dan perbedaan kultur mempunyai korelasi yang rendah terhadap kesuksesan proyek atau mampu mempengaruhi kesuksesan proyek sebesar 23% sedangkan 77% dipengaruhi oleh faktor lain.
ANALISIS FAKTOR DOMINAN RESIKO BIAYA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURAKARTA HERMAN SUSILA; SURYO HANDOYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 18 No. 22 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang banyak mengandung risiko, salah satunya adalah risiko biaya. Biaya adalah salah satu komponen penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung selain sumber daya material, pekerja dan waktu. Penggunaan biaya yang melebihi anggaran yang ditentukan merupakan pembengkaan biaya terhadap anggaran tersebut, sehingga akan merugikan perusahaan. Agar pembengkaan ini tidak terjadi, maka kontraktor perlu mengetahui faktor-faktor dominan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan biaya. Analisis faktor resiko biaya pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi gedung ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor dominan yang menyebabkan pembengkaan biaya. Penelitian dilakukan di Surakarta dan data diperoleh melalui survei kuesioner dengan responden yang diteliti adalah kontraktor yang pernah terlibat dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi gedung. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Untuk mengetahui keakuratan data dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui faktor dominan yang dapat mengakibatkan pembengkaan biaya dilakukan analisis mean dan analisis faktor. Faktor-faktor dominan yang dapat menimbulkan resiko pembengkaan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi gedung yang pertama adalah Faktor perencanaan dan profesionalisme yang terdiri dari spesifikasi material yang kurang jelas, metode pelaksanaan yang kurang tepat, keterlambatan pengadaan material di lapangan, pengetahuan dan pengalaman subkontraktor yang kurang, kesalahan dan keterlambatan dalam pengambilan keputusan, teknik dan metode estimasi yang kurang tepat, Kurangnya kedisiplinan kerja. Yang kedua adalah Faktor lingkungan dan estimasi yang terdiri dari terjadi huru-hara, lingkungan proyek yang tidak aman, dan Kecakapan estimator. Yang ketiga adalah Faktor  material yang terdiri dari kelangkaan material di pasaran dan kelemahan dalam perencanaan logistik. Faktor paling dominan yang dapat menimbulkan resiko pembengkaan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi gedung adalah Faktor Perencanaan dan Profesionalisme sebesarnya 35,21 %, selanjutnya Faktor Lingkungan dan Estimasi besarnya 21,47 % kemudian Faktor Material sebesar 10,04 %.
TATAGUNA LAHAN WADUK KEDUNGOMBO ( Studi tentang masalah Sosial Ekonomi dan Budaya ) SURYO HANDOYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waduk Kedung Ombo adalah salah satu bangunan infratruktur hasil rekayasa Sarjana Teknik Sipil yang diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia serta kelancaran sosial ekonomi masyarakat sekitar.  Sebagai waduk multi-fungsi telah memberikan konstribusi yang cukup besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, maupun aspek lainnya, sehingga keberadaannya perlu dilestarikan. Namun dengan berjalannya waktu, muncul permasalahan baik yang menyangkut kondisi waduk, bendungan dan bangunan-bangunan pendukungnya serta permasalahan kawasan di sekitarnya. Permasalahan kondisi waduk dan bendungan tersebut antara lain adalah: sedimentasi yang tinggi sehingga mengurangi kapasitas waduk , semakin rusaknya DAS Kedung Ombo dan  banyaknya bangunan liar yang tidak terkendali yang dibangun di kawasan waduk, baik daerah pasang-surut maupun daerah sabuk hijau/green belt (Hasil kunjungan lapangan, Juli 2006). Disamping itu terjadi masalah lingkungan di kawasan ini antara lain: menurunnya kualitas air waduk, kekurangan air bersih bagi masyarakat sekitar waduk, sanitasi, penyaluran air buangan limbah ke waduk dan permasalahan konservasi yang menyangkut konservasi hutan, tanah, dan air.
EVALUASI PEMENUHAN KEBUTUHAN TEMPAT PARKIR BAGI SISWA DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA Teguh Yuono; suryo Handoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i1.1073

Abstract

Pendidikan memegang peranan yang sangat vital dalam perkembangan sebuah bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduknya, semakin maju sebuah bangsa semakin tinggi juga tingkat pendidikan penduduknya. Pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkatkan alokasi anggaran negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembangunan gedung sekolah beserta prasarana pendukungnya sebaiknya juga memperhatikan kebutuhan tampungan sarana transportasi yang digunakan oleh siswa dan guru, baik itu berupa sepeda, sepada motor maupun mobil. Dari pengamatan yang ada kenyataannya banyak sekolahan yang belum memprioritaskan penyediaan tempat parkir yang memadai. Sehingga perlu dilakukan penelitian letak sekolah dalam sebuah permukiman, kondisi tempat parkir yang ada dan pemenuhan kebutuhan parkir. Lokasi penelitian yaitu sekolah dasar di Kota Surakarta. Dalam penelitian dibuat rancangan penelitian sebagai berikut : 1). penyiapan bahan dan peralatan. 2).survei lapangan,wawancara, pengamatan, foto dokumentasi dilanjutkan pengukuran dan dibuat sket. 3). pembuatan gambar peta situasi keberadaan sekolah dan permukiman sekitarnya. 4). pengambaran denah sekolahan dan tempat parkir. 5). analisis kondisi tempat parkir yang ada, menghitung kebutuhan tempat parkir dan mengambar denah tempat parkir yang ideal. Hasil penelitian didapatkan 1). letak sekolahan terhadap permukiman, 10% sekolah cukup dekat, 20% dekat dan 70% sangat dekat. 2). kondisi tempat parkir bagi siswa yang membawa sepeda ontel kurang memadai, prosentase kondisi tempat parkir pada lokasi penelitian adalah 20% kondisi kurang, 60% kondisi sedang, 20% kondisi baik. 3). kebutuhan lahan untuk tempat parkir tercukupi dengan pengaturan parkir yang baik. Rata-rata dalam satu sekolahan membutuhkan lahan parkir seluas 129 m2, dengan kapasitas untuk sepeda 37 unit, 13 sepeda motor dan 2 mobil. Kata kunci: permukiman, sekolah, tempat parkir
EVALUASI PEMENUHAN KEBUTUHAN TEMPAT PARKIR BAGI SISWA DAN GURU PADA SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA Teguh Yuono; Suryo Handoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v25i2.1077

Abstract

Pendidikan memegang peranan yang sangat vital dalam perkembangan sebuah bangsa. Bangsa yang maju dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduknya, semakin maju sebuah bangsa semakin tinggi juga tingkat pendidikan penduduknya. Pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkatkan alokasi anggaran negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembangunan gedung sekolah beserta prasarana pendukungnya sebaiknya juga memperhatikan kebutuhan tampungan sarana transportasi yang digunakan oleh siswa dan guru, baik itu berupa sepeda, sepada motor maupun mobil. Dari pengamatan yang ada kenyataannya banyak sekolahan yang belum memprioritaskan penyediaan tempat parkir yang memadai. Sehingga perlu dilakukan penelitian letak sekolah dalam sebuah permukiman, kondisi tempat parkir yang ada dan pemenuhan kebutuhan parkir. Lokasi penelitian yaitu sekolah dasar di Kota Surakarta. Dalam penelitian dibuat rancangan penelitian sebagai berikut : 1). penyiapan bahan dan peralatan. 2).survei lapangan,wawancara, pengamatan, foto dokumentasi dilanjutkan pengukuran dan dibuat sket. 3). pembuatan gambar peta situasi keberadaan sekolah dan permukiman sekitarnya. 4). pengambaran denah sekolahan dan tempat parkir. 5). analisis kondisi tempat parkir yang ada, menghitung kebutuhan tempat parkir dan mengambar denah tempat parkir yang ideal. Hasil penelitian didapatkan 1). letak sekolahan terhadap permukiman, 10% sekolah cukup dekat, 20% dekat dan 70% sangat dekat. 2). kondisi tempat parkir bagi siswa yang membawa sepeda ontel kurang memadai, prosentase kondisi tempat parkir pada lokasi penelitian adalah 20% kondisi kurang, 60% kondisi sedang, 20% kondisi baik. 3). kebutuhan lahan untuk tempat parkir tercukupi dengan pengaturan parkir yang baik. Rata-rata dalam satu sekolahan membutuhkan lahan parkir seluas 129 m2, dengan kapasitas untuk sepeda 37 unit, 13 sepeda motor dan 2 mobil. Kata kunci: permukiman, sekolah, tempat parkir
ANALISIS KARAKTERISTIK SAMPAH DI BANTARAN SUNGAI GAJAH PUTIH SURAKARTA suryo handoyo; Yuliman Ziliwu
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 26 No. 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v26i1.1226

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kepadatan hunian sepanjang tepian badan sungai Gajah Putih ditengarai menyebabkan bertambahnya volume sampah di DAS Gajah Putih. Ada beberapa aspek yang terkait sebagai penyebab pertambahan volume sampah tersebut.Untuk mengembalikan kondisi kebersihan sungai perlu diketahui karakteristik sampah yang mengendap di sepanjang sungai. Dengan diketahuinya karakteristik sampah maka dapat diperkirakan metoda untuk mengelola sampah tersebut. Pendataan jenis dan volume sampah dilakukan dengan mempetakan sebagian aliran sungai Gajah Putih dan dilakukan segmentasi daerah pengamatan. Hal tersebut dilakukan karena dari pengamatan secara kasar dapat diketahui pola keragaman dan sebaran sampah. Pendataan juga dilakukan guna mengetahui jenis dan volume sampah yang dihasilkan oleh penduduk sepanjang tepian aliran sungai. Dari hasil analisis dapat diketahui ketidaksesuaian antara karakteristik sampah di sungai Gajah Putih dengan sampah yang dihasilkan oleh penduduk sepanjang tepian aliran sungai tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagaian besar sumber timbulan sampah di aliran sungai Gajah Putih tidak berasal dari hunian tepi sungai tersebut. Kata kunci: karakteristik sampah, pengelolaan, sumber sampah
PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI SIMPUL JALAN: Studi Kasus Jalan Banaran dan Jalan Raya Terminal Palur Suryo Handoyo; Erni Mulyandari
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 26 No. 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v26i2.1481

Abstract

Jalan Banaran dan Jalan Raya Terminal Palur merupakan bagian jalan yang ada di Desa Ngringo. Pada musim penghujan, di pertemuan ruas Jalan Banaran dan Jalan Raya Terminal Palur sering terjadi banjir. Hal tersebut dikarenakan ketinggian saluran drainase yang ada tidak mampu menampung air hujan yang turun. Keadaan tersebut apabila tidak segera dilakukan tindakan pencegahan atau perbaikan dikhawatirkan akan merugikan masyarakat sekitar. Saluran drainase yang ada pada lokasi studi umumnya adalah saluran buatan masyarakat sekitar yang tidak memperhatikan aspek hidrologi dan hidraulika yang ada. Sehingga pada penelitian kali ini penulis merencanakan kondisi saluran dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh besarnya dimensi saluran dengan rincian Saluran 1 (Sebelah Utara Jalan Raya Terminal Palur) adalah h = 0,70 m; b = 0,9701 m ? 1 m, dan ba = 2,1343 m ? 2,2 m; Saluran 2a (Sebelah Timur Jalan Banaran) adalah h = 0,60 m; b = 0,6781 m ? 0.70 m; dan ba = 1.4917 m ? 1.5 m; dan Saluran 2b (Sebelah Barat Jalan Banaran) adalah h = 0,60 m; b = 0,5166 m ? 0.60 m; dan ba = 1,1366 m ? 1,2 m.
PERENCANAAN STRUKTUR PERKERASAN KAKU METODE AASTHO 1993 DAN NAASRA: (STUDI KASUS JALAN TANGEN – NGROMBO KABUPATEN SRAGEN) Sumina; Kusdiman Joko Priyanto; Suryo Handoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jtsa.v27i1.1584

Abstract

Perkerasan jalan adalah salah satu unsur kontruksi jalan raya yang sangat penting sebagai kelancaran transportasi darat sehingga dapat memberikan kenyaman dan keamanan bagi penggunanya. Untuk itu diperlu perencanaan yang baik berdasarkan standar dan kriteria perencanaan yang berlaku di indonesia. Dengan demikian perlu adanya perencanaan jenis perkerasan apa yang layak dan efisien. Penentuan perencanaan nilai rancang tebal perkerasan kaku (Rigid Pavement) dapan direncanakan dan dihitung dengan banyak metode. Metode yang dilakukan dalam perencanaan tebal perkerasan kaku pada ruas jalan Tangen – Ngrombo dipilih metode AASTHO 1993 (America Association of State Highway and Transportation Officials 1993) dan metode NAASRA (National Association Of Australian State Road Authorities). Data primer didapatkan berdasarkan hasil penelitian lansung dan data sekunder diperoleh dari DPU Bina Marga Kabupaten Sragen. Setelah dilakukan perhitungan dan didapatkan data data Lalulintas Harian Rata-rata (LHR), Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) , CBR tanah dasar dan Curah Hari Hujan maka dalam perhitungan dengan methode AASTHO 1993 didapat tebal rigid pavement 250 mm dengan hasil kebutuhan tulangan dowel Ø32 – 300 mm dengan panjang 450 mm, tulangan tie bar Ø13–800 mm dengan panjang 650 mm, hasil perhitungan tulangan memanjang dan melintang sebesar Ø13 – 375 mm. Sedangkan menggunakan metode NAASRA dengan hasil perencanaan tebal rigid pavement 270 mm dengan hasil kebutuhan tulangan dowel Ø32 – 300 mm dengan panjang 450 mm, tulangan tie bar Ø12 – 1200 mm dengan panjang 635 mm, dan kebutuhan tulangan memanjang dan melintang sebesar Ø13 – 350 mm.