p-Index From 2020 - 2025
2.304
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Valtech
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBAIKAN MUTU PRODUKSI TAHU PADA HOME INDUSTRY MEKAR SARI DI DESA BABADAN-PATIANROWO – NGANJUK Fridi agus dwi prastyo; Nelly Budiharti; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v3i1.2441

Abstract

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh home industry Mekar Sari saat ini adalah mutu produk tidak sesuai yang direncanakan, yaitu tekstur lembek, perubahan warna, dan adanya bau asam sebesar 4% sedangkan home industry Mekar Sari menetapkan batas cacat tidak lebih dari 3%. Dari permasalahan tersebut diperlukan sebuah tindakan yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem produksi, dan memperbaiki proses produksi yang ada pada saat ini dengan sebuah metode yang tepat dalam mendukung pengendalian mutu, sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat kerusakan produk. Dari hasil penelitian dan perhitungan didapatkan jumlah kerusakan tekstur lembek sebanyak 357 biji atau 46,97%, jumlah kerusakan kedua perubahan warna sebanyak 219 biji atau 28,82%, dan jumlah kerusakan ketiga adanya bau asam sebanyak 184 biji atau 24,21%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan tekstur lembek berdasarkan diagram fishbone adalah manusia, mesin, bahan baku, dan metode. Setelah diketahui faktor yang berpengaruh pada masalah yang terjadi, maka untuk langkah perbaikan yang akan digunakan adalah merancang Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengolahan tahu sehingga dapat diterapkan dan dievaluasi. Dari hasil pelaksanaan perbaikan didapatkan persentase cacat tekstur lembek mengalami penurunan dari 46,97% menjadi 11,97%, persentase perubahan warna dari 28,82% menjadi 0,00%, dan persentase adanya bau asam dari 24,21% menjadi 0,00%. Setelah semua tahap penelitian dilakukan dan implementasi SOP, maka dapat disimpulkan bahwa cacat tahu dapat diatasi dengan standarisasi bahan baku, standarisasi metode, standarisasi mesin, dan standarisasi manusia.
ANALISIS STRATEGI PENJUALAN KOPI ROAST BEAN MENGGUNAKAN METODE MARKETING MIX 7P (STUDI KASUS UKM KOPITALIZM) Rima Ngindia; Prima Vitasari; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v4i1.3341

Abstract

Abstrak, Analisis Strategi Penjualan Kopi Roast Bean Menggunakan Metode Marketing Mix 7p (Studi Kasus UKM Kopitalizm), UKM Kopitalizm adalah salah satu coffee roastery yang ada di Malang yang menjual kopi roast bean. UKM memiliki masalah penurunan dalam Penjualan kopi Roast Bean. Dimana target penjualan dari bulan Januari sampai September 2020 belum ada yang tercapai, yaitu dengan target penjualan setiap bulannya sebesar 1000 Kilogram atau 1 Ton dan yang tercapai rata-rata hanya 327 Kilogram per bulannya. Penelitian ini menggunakan metode Marketing Mix 7p. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap pemilik dan karyawan. Dari hasil wawancara tersebut diketahui yaitu UKM menerapkan konsep digital namun masih belem optimal, konsep digital yang digunakan adalah dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook dan Instagram namun belum terealisasi, UKM sudah menerapkan protokol kesehatan selama pandemi seperti menyediakan handsanitizer , tempat untuk cuci tangan, dan juga meneapkan wajib masker, jaga jarak dan menggunakan cek suhu termometer namun belum semua tersedia, UKM menerapkan shift kerja dan tidak ada pengurangan karyawan, strategi menghadapi masa pandemi dengan cara menerapkan pesan antar dan pembelian via online namun belum terealisasi, penjualan terbanyak masih pembelian secara langsung, Persentase penurunan penjualan berkisar antara 30-40%, banyaknya persaingan produk sejenis, masih ada proses produksi secara manual, UKM kurang evaluasi dan kurang memahani konsep Marketing Mix 7p. Kata Kunci : Marketing Mix, Kopi, Promosi, Strategi Penjualan.
METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) SEBAGAI ANALISIS KINERJA MANAJEMEN RANTAI PASOK DI PABRIK GULA PANDJIE Farhandhika Romanto; Fourry Handoko; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i1.4628

Abstract

Pabrik Gula Pandjie merupakan salah satu dari empat pabrik gula yang ada di Kabupaten Situbondo. Masalah yang sedang dihadapi oleh Pabrik Gula Pandjie saat ini adalah penurunan output produksi akibat menurunnya jumlah lahan pertanian yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen rantai pasok menggunakan metode supply chain operation reference dan memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa nilai kinerja manajemen rantai pasok di Pabrik Gula Pandjie adalah 75,5 dimana hal tersebut masuk dalam kategori good.
ANALISA KINERJA KARYAWAN PADA ULTRAS MALANG CLOTHING MENGGUNAKAN METODE RESOURCE SCORECARD Firmansyah Agung Nugroho; Nelly Budhiarti; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v5i2.5389

Abstract

Ultras Malang Clothing ini telah berdiri sejak November 1998 dengan logo telapak singa dan pernah menjadi apparel resmi Arema FC dalam kurun waktu tahun 2012 hingga 2013. Ultras Malang Clothing ini yang berlokasi di Jl. Trunojoyo no. 33A Kota Malang, Jawa Timur. Ultras Malang Clothing memiliki karyawan sebanyak 13 orang yaitu 8 dibagian produksi dan 5 dibagian store. Produk yang dihasilkan banyak variasi dari kaos, jaket, jersey sampai kaos kaki. Masalah pada Ultras Malang Clothing diduga diakibatkan kinerja karyawan dibagian produksi mengalami penurunan maka perlu dilakukan penelitian facktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja karyawan tersebut. Tujuan pada penilitian ini mendapatkan indicator kinerja karyawan menggunakan metode Human Resource Scorecard di Ultras Malang Clothing dan mengidentifikasi Key Perfomance Indicators (KPI) dengan mengukur tiap prespektif human resource scored. Metode yang digunakan Human Resource Scorecard. Hasil pada perhitungan KPI yang telah dilakukan bahwa bobot keseluruhan kinerja karyawan kategori sangat memuaskan dengan bobot 762 (NJI : 717-780) dengan kategori sangat baik dengan bobot rata-rata 58.61(55.2-60). Adapun pengelompokan NJI berdasarkan 4 prespektif diperoleh sebagai berikut: prespektif financial denga bobot rata-rata 9.14 termasuk kategori kurang baik; prespektif customer dengan bobot rata-rata 22.43 termasuk kategori baik; prespektif proses bisnis internal dengan bobot rata-rata 13.83 termasuk kategori baik; prespektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan bobot rata-rata 13.29 termasuk kategori baik.
ANALISIS DAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PERUM PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (PERUM PNRI) Rizky Muttaqin; Nelly Budiharti; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7399

Abstract

Penilaian Kinerja adalah sistem formal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan selama periode waktu tertentu. Perum PNRI adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang percetakan, dalam meningkatkan mutu internal salah satu upaya adalah dengan melakukan penilaian kinerja karyawan yang dalam pengaplikasian kerjanya tidak sesuai dengan peraturan yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan software expert choice untuk menentukan bobot setiap kriteria dan sub kriteria kemudian melakukan evaluasi kinerja karyawan menggunakan metode rating scale. Terdapat 3 kriteria dan 14 sub kriteria diperoleh dari hasil diskusi dengan pihak-pihak yang memahami kriteria penilaian kinerja pegawai dan sub kriteria yang akan dijadikan indikator dalam penilaian kinerja karyawan. Berdasarkan kriteria dan subkriteria yang digunakan menunjukkan bahwa kriteria yang memiliki bobot terbesar adalah kriteria kemampuan pencapaian, untuk subkriteria kemampuan fokus tugas, kualitas, dan ketelitian kerja dengan bobot 0,140. Berdasarkan penilaian kinerja masih banyak sekali karyawan yang memiliki kinerja sesuai standar.
ANALISIS KOMPONEN KRITIS HOIST CRANE MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DI PT INKA (PERSERO) Ryan Isroun Najah; Ellysa Nursanti; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7425

Abstract

INKA (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang manufaktur yaitu memproduksi Kereta Api. Permasalahan perusahaan adalah sering terjadinya kerusakan komponen hoist crane. Perusahaan menggunakan sistem corrective maintenance. Berdasarkan permasalahan, perlu dilakukan pengembangan sistem perawatan Hoist Crane dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM). Tujuan penelitian ini yaitu menentukan komponen kritis penyebab kerusakan dan menentukan tindakan perawatan yang sesuai. Perhitungan diawali dengan mendapatkan komponen kritis menggunakan metode failure mode and effect analysis dilanjutkan dengan pemilihan tindakan perawatan menggunakan metode reliability centered maintenance. Hasil penelitian didapatkan komponen kritis yaitu Kampas Motor, Kabel Pendant, Wheel Trolley dan Sling Angkat dengan pemilihan tindakan Time Directed (TD).
ANALISIS STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA PRODUKSI ROTI DI MAHKOTA BAKERY Khusnatul Asma; Fourry Handoko; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7593

Abstract

Penelitian ini memberikan langkah yang baik untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dalam produksi roti gulung di Mahkota Bakery, menganalisis penerapan metode SQC, dan merekomendasikan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu mengidentifikasi empat jenis kerusakan (cacat gosong, ukuran tidak standar, isi keluar, dan kulit terkelupas) adalah langkah awal yang penting untuk membantu fokus pada masalah-masalah kualitas utama. Menganalisis Sebab-Akibat dengan menggunakan diagram sebab-akibat untuk menentukan akar penyebab masalah, dalam hal ini faktor tenaga kerja, metode, dan mesin diidentifikasi sebagai faktor penyebab utama sehingga bisa menjadi panduan untuk melakukan perbaikan. Hasil analisis peta kendali menunjukkan bahwa produksi masih dalam batas kendali, yang berarti tidak ada penyimpangan yang signifikan dari standar kualitas, karena masih ada kerusakan produk yang signifikan. Oleh karena itu, tindakan perbaikan perlu diambil untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut. Tindakan perbaikan yang direkomendasikan adalah modifikasi oven dengan pengaturan suhu dan waktu yang lebih baik dapat membantu mengurangi cacat gosong, penggunaan cetakan sesuai standar dapat membantu memastikan ukuran yang konsisten, melapisi loyang dengan mentega dapat mencegah kulit terkelupas, memperhatikan banyak bahan sebagai isian. Setelah melakukan perbaikan, penting untuk terus memantau kualitas roti dan melakukan evaluasi terhadap tindakan perbaikan yang telah diambil. Hal ini akan membantu memastikan bahwa perbaikan tersebut efektif. Sebagai faktor penyebab utama, penting untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja agar mereka dapat mengikuti metode produksi dengan benar. Pelatihan ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengendalian mutu. Selain itu, penting juga untuk menjalankan SQC secara terus-menerus sebagai bagian dari proses produksi. Ini akan membantu menjaga kualitas roti secara konsisten dan mengurangi tingkat kerusakan produk. SQC adalah alat yang kuat untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam produksi roti dan industri lainnya
UPAYA PENGENDALIAN KUALITAS KERIPIK TEMPE TERHADAP PRODUK CACAT MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA HOME INDUSTRY KERIPIK TEMPE SARI Megah Hotdelina Simarmata; Renny Septiari; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v6i2.7668

Abstract

Produk keripik tempe Sari Rasa di Malang pada tahun 2000-an merupakan produk favorit yang mulai dikenal di berbagai luar kota Malang dan menjadi salah satu ikon kota Malang. Permintaan akan keripik tempe Sari Rasa terus meningkat sehingga para produsen yang saat itu jumlahnya hanya beberapa saja akhirnya mulai muncul industri rumahan yang jumlahnya sangat banyak di kampung Sanan dengan berbagai merek dan label harga yang berbeda-beda hingga sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kecacatan pada keripik tempe, dan meningkatkan atau mempertahankan standarisasi suatu kualitas produk keripik tempe Sari Rasa yang ada di Sanan. Metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk atau mengurangi tingkat kecacatan adalah menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Setelah dilakukan implementasi dengan metode Statistical Quality Control (SQC) selama 1 bulan di home industry tersebut, akhirnya diperoleh hasil bahwa kecacatan mengalami penurunan. Dimana tingkat kecacatan sebelum perbaikan adalah 106,3 kg sedangkan sesudah perbaikan adalah 63,6 kg. Untuk data jenis kecacatannya yaitu: data hancur sebelum perbaikan 84 kg (4,6%) dan setelah perbaikan 49,9 kg (2,7%) sedangkan data gosong sebelum perbaikan 22,3 kg (1,2%) dan setelah perbaikan 13,2 kg (0,7%). Sehingga dapat disimpulkan terjadinya penurunan keseluruhan cacat sebanyak 42,7 kg dengan penurunan cacat hancur sebanyak 34,1 kg (1,9%) dan penurunan cacat gosong sebanyak 9,1 kg (0,5%).
ANALISIS SISTEM PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE MARKETING MIX 4P DALAM MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENJUALAN (STUDI KASUS KONVEKSI SEMUT GENI MOJOKERTO) Septiann Eka Prayuda; Iftitah Ruwana; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9236

Abstract

Dalam konteks konveksi Semut Geni, konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) digunakan dalam strategi marketing mix, yang merupakan topik utama skripsi ini. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk menganalisis strategi marketing mix yang menggunakan konsep 4P “Product, Price, Place, and Promotion” pada Konveksi Semut Geni. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari dua sumber: data primer, yaitu wawancara dengan pemilik Konveksi Semut Geni, dan data sekunder, yaitu laporan terkait pemasaran yang telah disiapkan oleh Konveksi Semut Geni sebelumnya. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi marketing mix yang menggunakan konsep 4P (product, price, place, and promotion) di Konveksi Semut Geni. Data yang dikumpulkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi ini bekerja dengan baik.Selalu memberikan kualitas dan kualias produk sesuai dengan keinginan pelanggan untuk memberikan hasil terbaik adalah strategi produk yang dilakukan. Strategi harga adalah dengan memberikan potongan harga kepada pelanggan apabila mereka memesan produk dalam jumlah yang banyak, yang akan menghasilkan potongan harga sekitar 3%. Strategi lokasi adalah dengan memberi pelanggan kemampuan untuk memesan produk melalui media sosial seperti WhatsApp, sehingga pelanggan tidak perlu pergi ke toko fisik Konveksi Semut Geni. Setelah produk selesai, perusahaan Konveksi Semut Geni akan langsung mengirimkan melalui media cetak dan media sosial. Iklan di media cetak seperti melalui pamflet, iklan di luar ruangan seperti spanduk atau baliho, dan iklan di media sosial seperti “Instagram, WhatsApp, dan Facebook”.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN METODE MIN MAX STOCK PADA UMKM CSH RENGGANIS Rahmanita Anggraini; Salmia L.A; Kiswandono
Jurnal Valtech Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Valtech
Publisher : Teknik Industri - ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/valtech.v7i1.9254

Abstract

Abstrak. Salah satu tanaman obat yang dapat mempengaruhi perkembangan sektor pertanian adalah jahe. Dan terdapat beberapa perusahaan di kota Malang yang mengolah jahe menjadi jahe instan, salah satunya adalah “Home industry CSH Rengganis”. CSH Rengganis merupakan industri rumahan yang bergerak di bidang pembuatan minuman rempah bubuk. terdapat beberapa varian rempah yang di produksi meliputi jahe, jahe merah, kunyit dan kencur. Namun pada saat proses produksi, UMKM CSH Rengganis seringkali menetapkan persediaan material yang terlalu banyak dibandingkan dengan material yang dibutuhkan, Akibatnya, proses produksi tidak bisa terjamin. Jika pengiriman dari supplier tertunda maka stoknya tidak akan tersedia. Penelitian ini menggunakan metode Min Max Stock untuk menentukan jumlah persediaan maksimum dan minimum, dan metode Economiq Order Quantity untuk menentukan jumlah bahan yang dibutuhkan dan biaya persediaanya. Biaya yang paling optimum dari kedua metode yaitu Economic Order Quantity dan min max stock adalah metode Economic Order Quantity dengan hasil perhitungan sebesar Rp.33.956.211.