Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penyuluhan Stunting dan Pemeriksaan Kecacingan di Dusun Paculgowang, Desa Jatirerejo, Kecamatan Diwek, Jombang Evi Puspita Sari; Anthofani Farhan; Finnalia Restifatul Laily
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time due to the provision of food that does not match nutritional needs. Worms are an infectious disease caused by the worm parasite STH (Soil Transmitted Helminths), the impact of helminthiasis in children is that it causes a decrease in health and nutrition. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of mothers with toddlers about the prevention and treatment of stunting and worm detection. This community service activity is carried out through providing education with counseling and worm screening in toddlers. The target of the activity was residents of Jatirejo village, Diwek sub-district, Jombang. The results of the counseling activities that have been carried out are able to increase the knowledge of mothers with toddlers about the prevention and treatment of stunting. The results of the worm examination showed that 23% of toddlers were positive for helminthiasis.
Penyuluhan Stunting dan Pemeriksaan Kecacingan di Dusun Paculgowang, Desa Jatirerejo, Kecamatan Diwek, Jombang Evi Puspita Sari; Anthofani Farhan; Finnalia Restifatul Laily
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 3 (2023): Juni
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time due to the provision of food that does not match nutritional needs. Worms are an infectious disease caused by the worm parasite STH (Soil Transmitted Helminths), the impact of helminthiasis in children is that it causes a decrease in health and nutrition. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of mothers with toddlers about the prevention and treatment of stunting and worm detection. This community service activity is carried out through providing education with counseling and worm screening in toddlers. The target of the activity was residents of Jatirejo village, Diwek sub-district, Jombang. The results of the counseling activities that have been carried out are able to increase the knowledge of mothers with toddlers about the prevention and treatment of stunting. The results of the worm examination showed that 23% of toddlers were positive for helminthiasis.
Skrining Anemia Pada Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Sari, Evi Puspita; Arifin, Zainul; Farhan, Anthofani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12790883

Abstract

Anemia is a non-communicable disease that often occurs in adolescent girls. Anemia in adolescents that is not resolved has the potential to continue into productive age. As a result, pregnant women with anemia will give birth to an unhealthy generation with low body weight, low immunity and stunting. Early detection of anemia needs to be done to prevent various impacts from occurring. The aim of this community service activity is to early detect anemia in young women through checking hemoglobin levels. The method for checking Hemoglobin (Hb) levels uses the Point of Care Testing (POCT) method. The target of this activity is 171 young women. The results of Hb examinations in young women showed that 23.02% had Hb levels less than normal (anemia) and 76.98% had normal Hb levels. It can be concluded that the incidence of anemia in adolescents is still high because it exceeds the 20% threshold.
Skrining Anemia Pada Remaja Putri Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Sari, Evi Puspita; Arifin, Zainul; Farhan, Anthofani
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12790883

Abstract

Anemia is a non-communicable disease that often occurs in adolescent girls. Anemia in adolescents that is not resolved has the potential to continue into productive age. As a result, pregnant women with anemia will give birth to an unhealthy generation with low body weight, low immunity and stunting. Early detection of anemia needs to be done to prevent various impacts from occurring. The aim of this community service activity is to early detect anemia in young women through checking hemoglobin levels. The method for checking Hemoglobin (Hb) levels uses the Point of Care Testing (POCT) method. The target of this activity is 171 young women. The results of Hb examinations in young women showed that 23.02% had Hb levels less than normal (anemia) and 76.98% had normal Hb levels. It can be concluded that the incidence of anemia in adolescents is still high because it exceeds the 20% threshold.
IDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK Aedes aegypti PADA KAMAR MANDI DI DUSUN PLOSOGERANG JOMBANG (Studi di Dusun Plosogerang, Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) Ayu Lestari; Anthofani Farhan; Luluk Sulistiyono
Jurnal Insan Cendekia Vol 6 No 2, Septemb (2019): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Aedes aegypti adalah nyamuk yang menularkan virus dengue ke manusia melalui gigitan. Deteksi dini keberadaan nyamuk Aedes aegypti bisa dilakukan pada fase aquatic yaitu ketika pada bentuk larva. Plosogerang berada di Kabupaten Jombang. Pada tahun 2018 Plosogerang dinyatakan Dinkes sebagai daerah yang memiliki kasus demam berdarah dengue paling rendah di Jombang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jentik nyamuk Aedes aegypti di Dusun Plosogerang Desa Plosogeneng Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi semua kamar mandi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 5 kamar mandi. Variabel pada penelitian ini ada tidak jentik nyamuk Aedes aegypti pada kamar mandi di Dusun Plosogerang. Pengolahan data menggunakan editing, coding dan tabulating. Hasil penelitian identifikasi jentik nyamuk Aedes aegypti pada kamar mandi di Dusun Plosogerang Jombang pada 5 kamar mandi didapatkan sebanyak 20 larva dan semua merupakan larva nyamuk Aedes aegypti. Kesimpulan penelitian di Dusun Plosogerang ditemukan 100% larva nyamuk Aedes aegypti. Saran Diharapkan masyarakat memahami dan menerapkan program 4 M (Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau), memberi ikan dan bubuk abate pada penampungan air dikamar mandi, sehingga peluang timbulnya demam berdarah akan lebih kecil.
UJI EKSTRAK BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DAN BUNGA MELATI (Jasminum sambac L.) SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti Aindi Putri Dias; Anthofani Farhan; Ita Ni’matuz Zuhroh
Jurnal Insan Cendekia Vol 6 No 2, Septemb (2019): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Aedes aegypti adalah adalah jenis nyamuk yang dapat membawa virus Dengue penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pemberantasan Aedes aegypti bisa dilakukan pada fase larva, yaitu menggunakan larvasida yang terbuat dari bahan alami. Biji buah pepaya (Carica papaya L.) dan bunga melati (Jasminum sambac L.) merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai larvasida Aedes aegypti. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak biji buah pepaya (Carica papaya L.) dan bunga melati (Jasminum sambac L.) dapat membunuh larva Aedes aegypti. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan eksperimental. Sampel yang digunakan adalah larva Aedes aegypti, sebanyak 25 larva Aedes aegypti sampling diambil di kota Jombang dengan menggunakan teknik purposive. Desaign penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% di inkubasi selama 60 menit. Hasil Penelitian : hasil penelitian ekstrak biji buah pepaya (Carica papaya L.) dan bunga melati (Jasminum sambac L.) konsentrasi 10%, 15%, 20% dan 25% memiliki kemampuan membunuh 100% dalam waktu 60 menit. Kesimpulan : bahwa Ekstrak biji buah pepaya (Carica papaya L.) dan bunga melati (Jasminum sambac L.) mampu membunuh larva Aedes aegypti. Saran :Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang ekstrak bunga pepaya sebagai larvasida Aedes aegypti dengan menggunakan konsentrasi yang berbeda.
DETEKSI TELUR CACING PARASIT PADA FESES BALITA STUNTING DI DESA SUMBERMULYO KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG anthofani farhan; Desi Permata Sari
Jurnal Insan Cendekia Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v10i1.1117

Abstract

Pendahuluan : Stunting merupakan masalah yang sering terjadi di Negara berkembang. Faktor-faktor yang menjadi balita stunting antara lain bisa terjadi karena infeksi kecacingan, keadaan ekonomi, dan kurangnya pengetahuan gizi. Berdasarkan data posyandu di Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang banyak balita yang mengidap stunting Penelitian ini bertujuan untuk mengidetifikasi infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada balita stunting di Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Tujuan : Untuk mengidetifikasi infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada balita stunting di Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah balita stunting di Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Sampel yang digunakan penelitian ini sebanyak 10 sampel diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Identifikasi infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) menggunakan metode natif (direct.slide) dengan pemeriksaan mikroskopis. Data diolah menggunakan coding dan tabulating. Hasil : Hasil penelitian sampel feses balita stunting dari 10 sampel didapatkan sebanyak 5 (50%) sampel positif yang ditemukan adanya infeksi Soil Transdmitted Helminths (STH) dan 5 (50%) sampel negatif tidak ditemukan infeksi Soil Transdmitted Helminths (STH). Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, setengah sampel terdapat infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada balita stunting di Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang.
A DETEKSI KECACINGAN SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB STUNTING PADA BALITA DI DESA JATIREJO KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG Anthofani Farhan; Zainul Arifin; Rahmania Handari
Jurnal Insan Cendekia Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v10i2.1225

Abstract

Pendahuluan: Kejadian balita pendek atau sering disebut stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang di akibatkan kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan simulasi psikososial yang tidak memadai yang ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar. Berdasarkan data posyandu di Desa Jatirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang terdapat 20 balita yang teridentifikasi stunting, penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kecacingan sebagai salah satu factor penyebab stunting pada balita. Tujuan: Untuk mengidentifikasi kecacingan pada balita stunting di Desa jatirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten jombang. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah balita stunting di Desa Jatirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 sampel diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Deteksi kecacingan menggunakan jenis pemeriksaan mikroskopis dengan menggunakan metode natif (direct slide). Data diolah menggunakan coding dan tabulating. Hasil : hasil penelitian yang telah dilakukan pada sampel feses balita stunting ditemukan 16 sampel yang terdeteksi kecacingan dan 4 sampel dinyatakan negatif. Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hampir semua sampel atau sebanyak 80% terdeteksi kecacingan.
UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A. JUSS.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM Sri Sayekti; Anthofani Farhan; M. Shahibul Alan
Jurnal Insan Cendekia Vol 10 No 3 (2023): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v10i3.1253

Abstract

Pendahuluan: Problematik yang dihadapi adalah kemampuan bakteri untuk mengalami perubahan genetik (mutasi) yang menyebabkan hilangnya efektivitas beberapa antibiotik (resisten) sehingga bakteri tersebut masih dapat terus berkembang meski sudah menjalani terapi pengobatan. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan daya hambat dan melihat pada konsentrasi berapa ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A.Juss) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi yang digunakan adalah isolat bakteri Staphylococcus aureus. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian sampel bakteri Staphylococcus aureus berkoloni tunggal. Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstrasi maserasi. Instrument penelitian yang digunakan yaitu observasi. Hasil: penelitian didapat dari pengukuran diameter zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Analisa data yang digunakan berupa editing, coding, dan tabulating. Perolehan rata-rata pada penelitian ini di setiap konsentrasi (50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%) tergolong dalam kategori sedang, karena zona hambat yang terbentuk kurang dari 10 mm. Kesimpulan: Hasil uji efektifitas antibakteri ekstrak daun mimba terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus tergolong sedang dan tidak dapat diketahui konsentrasi paling efektif dari ekstrak daun mimba.
BIJI KACANG MERAH SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN JAMUR CANDIDA ALBICAN Kiftiyani, Nadilla; Farhan, Anthofani; Ningrum, Nining Mustika
Jurnal Insan Cendekia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v11i2.1408

Abstract

Pendahuluan: media adalah lingkungan buatan untuk menyediakan keseimbangan camburan nutrient dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme, mikroorganisme tersebut adalah jamur Candida albicans. Media digunakan untuk pertumbuhan jamur Candida albicans adalah SDA, tetapi media tersebut hanya didapatkan ditempat tertentu dan harga mahal, masalah tersebut perlu adanya media alternatif mudah didapatkan dengan harga murah. Kandungan gizi kacang merah terdiri protein 22,3 gr, karbohidrat 61,2 gr, lemak 1,5 gr, vitamin B1 0,5 mg, fosfor 410 mg, zat besi 5,8 mg. Tujuan : penelitian mengetahui biji kacang merah dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur Candida albicans. Metode : eksperimental laboratory, dilakukan di laboratorium mikobiologi program studi D-III Teknologi Laboratorium Medis ITSKes ICMe jombang. Penelitian dengan pembuatan media kemudian di inokulasi dengan jamur Candida albicans menggunakan metode gores. Pertumbuhan jamur Candida albicans dilihat secara makroskopis dan mikroskopis, kemudian dikelompokkan katagori positif atau negatif. Hasil : positif media biji kacang merah dapat menumbuhkan jamur Candida albicans, karena kacang merah memiliki kandungan protein dan karbohidrat, merupakan nutrisi utama dalam pertumbuhan jamur Candida albicans, pengamatan makroskopis media biji kacang merah didapatkan koloni berwarna putih kekuningan, berbau ragi, permukaan halus licin, tepian rata. Pengamatan mikroskopis ditemukan hasil jamur Candida albicans berbentuk bulat, lonjong, berukuran kecil, berdinding tipis, sel seperti ragi, dan terdapat pseudohifa. Kesimpulan : penelitian ini, media dari bahan kacang merah dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur Candida albicans.