Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

OPTIMASI EFISIENSI PENGOLAHAN LINDI DENGAN MENGGUNAKAN CONSTRUCTED WETLAND Sembiring, Elsa Try Julita; Muntalif, Barti Setiani
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 17, No 2 (2011)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.617 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2011.17.2.1

Abstract

Abstrak: Lindi (leachate) dari landfill menjadi permasalahan bagi lingkungan khususnya untuk air permukaan dan air tanah. Teknologi pengolahan yang diterapkan landfill pada umumnya masih mengeluarkan effluen yang belum memenuhi baku mutu. Dengan demikian masih diperlukan pengolahan lanjutan yang mampu menurunkan kadar pencemar di dalam lindi. Sistem constructed wetland merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan. Constructed wetland merupakan suatu alternatif sederhana dengan biaya rendah yang telah terbukti efektif dalam perbaikan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi optimum constructed wetland aliran bawah permukaan dengan variasi jenis vegetasi, beban COD initial, dan waktu detensi dalam menyisihkan COD, BOD, NTK, Total Fosfat (TP) dan total suspended solid (TSS) pada lindi. Pada penelitian ini digunakan lima buah reaktor constructed wetland yang terdiri dari dua jenis tanaman: Cyperus papyrus dan Canna sp. Salah satu reaktor digunakan sebagai kontrol yakni diberi perlakuan tanpa tanaman. Nilai beban COD initial yang digunakan terdiri dari dua variasi yaitu 1000 mg/l COD dan 1500 mg/l COD, dengan waktu detensi (Td) 2 hari dan 4 hari. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyisihan tertinggi COD, BOD, dan TSS terjadi pada reaktor Cyperus papyrus dengan efisiensi penyisihan sebesar 94,81 % dan 94,72% untuk BOD dan COD (beban 1000 mg/l COD, Td 2 hari) serta 97,47% untuk TSS (beban 1000 mg/l COD, Td 4 hari). Penyisihan NTK dan TP terjadi pada tanaman Cyperus papyrus dengan efisiensi sebesar 96,36% (beban 1000 mg/l COD, Td 2 hari) dan 92,15%  (beban 1500 mg/l COD, Td 4 hari) Kata kunci: constructed wetland, efisiensi penyisihan, lindi, vegetasi wetland, waktu detensi. Abstract : Leachate from landfills becomes problem for environment, particulary for surface water and groundwater.  Leachate treatment technology applied in landfill generally still discharges effluent that is not meet the quality standards given yet. Thus, following treatment is required to decrease pollutant concentration. The constructed wetland is a method that can be applied. It is a simple low cost technology that has been proven effective in amelioring. This experiment puposes to identify the optimum condition of subsurface flow (SSF) constructed wetland with the variation of vegetations, initial COD loading, and detention time in order to remove COD, BOD, TKN, Total Phosphate (TP) and total suspended solid (TSS) in leachate. In the experiment, there were five reactors consisted of two types vegetation: Cyperus papyrus and Cyperus papyrus. One of the reactor was used as a control that had no vegetation. The COD initial loadings were 1000 mg / l and 1500 mg / l and the detention times (Td) used were 2 days and 4 days. The experiment showed that highest efficiency of COD, BOD, and TSS conducted in Cyperus papyrus reactor with removal efficiency 94.81% and 94.72% for COD and BOD (organic loading 1000 mg / l COD, Td 2 days) and 97.47% for TSS. The highest removal of TKN and TP conducted in Cyperus papyrus with efficiency 96.36% (organic loading 1000 mg / l COD, Td 2 days) and 92.15% (organic loading 1500 mg / l COD, Td 4 days). Key words: constructed wetland,removal effeciency, leachate, wetland vegetation, detention time
PENCEMARAN SUNGAI OLEH LINDI BERDASARKAN PARAMETER PENCEMAR COD DAN KROMIUM DENGAN PEMODELAN MATEMATIS (STUDI KASUS: BEKAS TPA CICABE, BANDUNG) Sembiring, Elsa Try Julita; Kamil, Idris Maxdoni
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 19, No 2 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.228 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.2.5

Abstract

Abstrak: Lindi yang dihasilkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang masih aktif beroperasi maupun yang sudah tidak, memiliki potensi mencemari lingkungan selama masih terdapat kemungkinan kontak dengan air. TPA Cicabe merupakan salah satu TPA yang sudah tidak aktif sejak tahun 2006 di Kelurahan Mandalajati, Bandung. Penelitian ini dilakukan di anak sungai dan saluran terbuka yang melintas di sisi TPA Cicabe. Parameter pencemar yang ditinjau pada penelitian ini adalah COD dan kromium (Cr). Untuk mengetahui penyebaran pencemar di sepanjang aliran anak sungai dilakukan model analitik 1-dimensi berdasarkan persamaan adveksi-dispersi pada air permukaan. Pengambilan sampling dilakukan dua kali untuk keperluan kalibrasi dan validasi model. Pengumpulan sampel meliputi sampel tanah, sedimen, dan air anak sungai. Input pencemar berasal dari lindi, limbah rumah tangga, dan cabang sungai. Perhitungan lindi menggunakan neraca air Thorntwaite. Hasil uji analisis sensitivitas menujukkan koefisien degradasi (k) merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap nilai konsentrasi model dengan nilai koefisien sensitivitas (S) = 0,311. Hasil simulasi untuk kalibrasi dengan kCOD=3/hari menunjukkan bahwa nilai COD model mendekati nilai konsentrasi COD hasil observasi dan validasi. Hasil simulasi transport Cr dengan k=1,4x10-4/detik menunjukkan bahwa nilai Cr model sudah cukup valid mendekati nilai konsentrasi Cr hasil observasiand validasi dengan level kepercayaan 99,5%.
RISIKO KESEHATAN PAJANAN PM2,5 DI UDARA AMBIEN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI BAWAH FLYOVER PASAR PAGI ASEMKA JAKARTA Sembiring, Elsa Try Julita
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 26, No 1 (2020)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2020.26.1.7

Abstract

Abstrak: Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan kota metropolitan seperti DKI Jakarta. Pemantauan kualitas udara DKI Jakarta sepanjang tahun 2018 - 2019 oleh AirVisual dengan parameter kritis PM2,5 menunjukkan kondisi tidak sehat. Debu partikulat berukuran lebih kecil 2,5 mikron (PM2,5) sebagai salah satu polutan dari emisi yang dapat masuk dan menembus sistem saluran pernapasan manusia dan terikat darah melalui pertukaran gas pada alveolus paru sehingga dapat menyebabkan deposit pada alveolus dan mengakibatkan kerusakan sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan pada pedagang kaki lima karena adanya PM2,5 pada kondisi realtime. Penelitian ini merupakan sebuah observasi dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan. Pengukuran berat badan, waktu pajanan harian, frekuensi pajanan dan lama pajanan diukur dari 60 pedagang kaki lima berjenis kelamin pria yang bekerja di bawah Flyover Pasar Pagi Asemka Jakarta Barat. Pasar Pagi Asemka Jakarta Barat merupakan sebuah area perdagangan yang berdekatan dengan jalan yang ramai.  Konsentrasi polutan PM2,5 di udara ambien diperoleh dari data pemantauan AirVisual di Mangga Besar yang berlangsung selama 24 jam selama 7 hari. Estimasi risiko kesehatan dinyatakan dalam Risk Quotient (RQ) berdasarkan intake risk agent dan dosis referensinya (RfC). Pemantauan konsentrasi PM2,5 sebesar 35,1 µg/Nm3 pada kondisi minimum, 116 µg/Nm3 pada kondisi maksimum, dan dengan rata-rata 56,71 µg/Nm3. Hasil penelitian menunjukkan RQ<1 dalam pajanan realtime dapat diterima. Namun harus diwaspadai adanya perubahan iklim, kondisi alam dan peningkatan aktivitas lalulintas. Oleh karena itu upaya pemantauan, pengawasan, maupun pembinaan oleh pihak pemerintah akan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir adanya gangguan kesehatan serta menanam pohon-pohon yang dapat menyerap polutan udara di sekitar jalan raya. Kata kunci: polusi udara; efek kesehatan; Asemka; pedagang; PM2,5 Abstract: Air pollution is one of the problems of metropolitan cities like DKI Jakarta. During 2018-2019, air quality monitoring of DKI Jakarta by AirVisual with critical parameters PM2.5 showed an unhealthy condition. Particulate matter sized less than 2.5 microns (PM2.5) as one of the pollutants from emissions could enter and penetrate the human respiratory system and bound to blood by the gas exchange, caused deposits in the pulmonary alveoli and cell damage. The purpose of this study was to analyze the health risks of street vendors due to the presence of PM2.5 in real-time conditions. This research was an observation using the Health Risk Analysis method. Researchers collected data by measuring body weight, daily exposure time, frequency of exposure and duration of exposure of 60 male street vendors who worked under the Pasar Pagi Asemka Flyover in West Jakarta. Pasar Pagi Asemka is a trading area located near a busy road. PM2.5 concentrations in ambient air were obtained from AirVisual monitoring data in Mangga Besar, which lasts 24 hours for seven days. Health risk estimation was stated in Risk Quotient (RQ) based on the intake of risk agent and the reference dose (RfC). PM2.5 concentration monitoring showed 35.1 µg/m3 at minimum conditions and 116 µg/m3 at maximum conditions with an average of 56.71 µg/m3. The results showed that RQ<1 in real-time exposure was acceptable. However, we must be aware of climate change, natural conditions and increased traffic activity. Therefore, efforts to monitor, supervise, and provide guidance by the government will be urgently needed to minimize health problems and to plant trees that can absorb air pollutants around the highway. Keywords: air pollution; health effect; Asemka; street vendors; PM2.5
Sustainable Campus Through Solid Waste Minimization Strategies (Case study: Universitas Agung Podomoro in Indonesia) Alifia Intan Safitri; Elsa Try Julita Sembiring; Maria Prihandrijanti
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 4, No 2 (2020): International Journal of Built Environment and Scientific Research
Publisher : Department of Architecture Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijbesr.4.2.101-114

Abstract

A large amount of solid waste (SW) generation becomes inevitable for campus due to its population and variety of activities. Therefore, it is a challenge to develop and implement SW minimization plan to encourage sustainable campus practices. The aim of this study was to develop sustainable strategies to support this plan for Universitas Agung Podomoro (UAP) included evaluating the SW management condition by monitoring the SW generation and surveying the perception and willingness to participate of campus society. The results showed that the SW generation was 52.63 kg/day or 0.08 kg/person/day. The composition consisted of 32.29% biodegradable and 67.71% non-biodegradable. The recycling potential was 61.01% consisted of 22.28% composting and 38.73% recycling. The social survey showed that respondents had positive perceptions about SW minimization. The complete evaluation resulted in the development of strategies to decrease the SW generation rate, increase the recyclable material rate, and increase the participation of campus society.
Permasalahan Sanitasi Di Pemukiman Pesisir Jakarta Serta Rekomendasi Teknologi Pengelolaannya Elsa Try Julita Sembiring; Aliya Safithri
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 2, No 1 (2021): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.2.1.19-34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kondisi sosial, ekonomi, budaya, serta lingkungan terkait air dan sanitasi di salah satu pemukiman nelayan pesisir Jakarta Utara yakni Kawasan Kali Adem Muara Angke RW 001 Kelurahan Pluit. Melalui wawancara mendalam (indepth interview) pada penduduk sebanyak 127 orang pada September 2020, observasi serta pengelolaan data sekunder digunakan untuk memahami kondisi masyarakat dan lingkungan. Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya, dilakukan analisis alternatif teknologi sanitasi sesuai kondisi eksisting dengan metode rangking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) kondisi rumah belum memenuhi kriteria rumah sehat, b) penggunaan air sungai untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK), c) kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) di sungai/laut, d) limbah cair yang tidak terkelola. Faktor penghambat utama memiliki jamban pribadi antara lain: a) keterbatasan lahan, b) keterbatasan ekonomi. Adapun rekomendasi pengelolaan sanitasi di lokasi ini adalah pembuatan MCK komunal yang dilengkapi dengan pengolahan air limbah komunal anaerobic baffle reactor dan penyedian jamban yang disertai dengan pengolahan setempat tripikon-S.---This study aims to describe the social, economic, cultural, and environmental conditions related to water and sanitation in one of the coastal fishing settlements of North Jakarta, namely the Kali Adem Muara Angke area, RW 001, Pluit Village. Through in-depth interviews (in-depth interviews) with 127 people in September 2020, observation and data processing used to understand community and sanitatin conditions. Qualitative data were analyzed descriptively. Furthermore, an analysis of alternative sanitation technology was carried out according to the existing conditions using the ranking method. The results showed that a) the condition of the house did not meet the criteria for a healthy house, b) the use of river water for bathing, washing and latrine, c) defecation habits, in rivers/seas, d) unmanage wastewater. The inhibiting factors in owning a private latrine include: a) limited land, b) economic limitations. Recommendations for sanitation management at this location were communal toilets equipped with anaerobic baffle reactor as wastewater treatment and latrine with tripikon-S as on-site treatment.
Identifikasi Tingkat Pengurangan Timbulan Sampah di Apartemen melalui Program Green Waste Elsa Try Julita Sembiring; I Made Indradjaja M Brunner; Angelica Angelica
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i3.4522

Abstract

Program Green Waste merupakan upaya pengurangan sampah melalui pemilahan sampah anorganik ekonomis dan pengomposan sampah organik dengan melibatkan sektor informal secara terencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengurangan sampah dari pelaksanaan Program Green Waste di salah satu apartemen di Jakarta Barat. Metode yang digunakan adalah survei dan wawancara untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah serta pengukuran seluruh timbulan sampah harian apartemen selama tujuh hari berturut-turut. Timbulan sampah rata-rata yang dihasilkan apartemen sebesar 846,83 kg/hari dengan satuan timbulan 0,257+0,01 kg/orang/hari. Komposisi sampah terdiri dari 27,52% sisa makanan, 27,10% plastik, 38,55% kertas, 2,51% kaca, 2,31% logam, 1,77% steroform, 0,01% kayu dan 0,24% lain-lain. Sampah yang masih memiliki nilai ekonomi seperti plastik, kertas, kaca, dan logam dijual kepada pengepul sedangkan sampah organik dari kegiatan perawatan taman diolah dengan pengomposan. Berdasarkan hasil pengukuran, potensi pengurangan timbulan sampah melalui Program Green Waste adalah sebesar 72,25% dari total timbulan. Program ini dapat memberikan nilai ekonomi sebesar Rp 571.314 per hari atau berkisar Rp17.139.429 per bulan. Program Green Waste cukup efektif mengurangi timbulan sampah apartemen yang diangkut menuju TPST Bantar Gebang sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku sektor informal yang terlibat. Kata Kunci: Program Green Waste, Timbulan Sampah, Tingkat Pengurangan Sampah, Apartemen, Jakarta.
OPTIMASI EFISIENSI PENGOLAHAN LINDI DENGAN MENGGUNAKAN CONSTRUCTED WETLAND Elsa Try Julita Sembiring; Barti Setiani Muntalif
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 17 No. 2 (2011)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2011.17.2.1

Abstract

Abstrak: Lindi (leachate) dari landfill menjadi permasalahan bagi lingkungan khususnya untuk air permukaan dan air tanah. Teknologi pengolahan yang diterapkan landfill pada umumnya masih mengeluarkan effluen yang belum memenuhi baku mutu. Dengan demikian masih diperlukan pengolahan lanjutan yang mampu menurunkan kadar pencemar di dalam lindi. Sistem constructed wetland merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan. Constructed wetland merupakan suatu alternatif sederhana dengan biaya rendah yang telah terbukti efektif dalam perbaikan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi optimum constructed wetland aliran bawah permukaan dengan variasi jenis vegetasi, beban COD initial, dan waktu detensi dalam menyisihkan COD, BOD, NTK, Total Fosfat (TP) dan total suspended solid (TSS) pada lindi. Pada penelitian ini digunakan lima buah reaktor constructed wetland yang terdiri dari dua jenis tanaman: Cyperus papyrus dan Canna sp. Salah satu reaktor digunakan sebagai kontrol yakni diberi perlakuan tanpa tanaman. Nilai beban COD initial yang digunakan terdiri dari dua variasi yaitu 1000 mg/l COD dan 1500 mg/l COD, dengan waktu detensi (Td) 2 hari dan 4 hari. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyisihan tertinggi COD, BOD, dan TSS terjadi pada reaktor Cyperus papyrus dengan efisiensi penyisihan sebesar 94,81 % dan 94,72% untuk BOD dan COD (beban 1000 mg/l COD, Td 2 hari) serta 97,47% untuk TSS (beban 1000 mg/l COD, Td 4 hari). Penyisihan NTK dan TP terjadi pada tanaman Cyperus papyrus dengan efisiensi sebesar 96,36% (beban 1000 mg/l COD, Td 2 hari) dan 92,15%  (beban 1500 mg/l COD, Td 4 hari) Kata kunci: constructed wetland, efisiensi penyisihan, lindi, vegetasi wetland, waktu detensi. Abstract : Leachate from landfills becomes problem for environment, particulary for surface water and groundwater.  Leachate treatment technology applied in landfill generally still discharges effluent that is not meet the quality standards given yet. Thus, following treatment is required to decrease pollutant concentration. The constructed wetland is a method that can be applied. It is a simple low cost technology that has been proven effective in amelioring. This experiment puposes to identify the optimum condition of subsurface flow (SSF) constructed wetland with the variation of vegetations, initial COD loading, and detention time in order to remove COD, BOD, TKN, Total Phosphate (TP) and total suspended solid (TSS) in leachate. In the experiment, there were five reactors consisted of two types vegetation: Cyperus papyrus and Cyperus papyrus. One of the reactor was used as a control that had no vegetation. The COD initial loadings were 1000 mg / l and 1500 mg / l and the detention times (Td) used were 2 days and 4 days. The experiment showed that highest efficiency of COD, BOD, and TSS conducted in Cyperus papyrus reactor with removal efficiency 94.81% and 94.72% for COD and BOD (organic loading 1000 mg / l COD, Td 2 days) and 97.47% for TSS. The highest removal of TKN and TP conducted in Cyperus papyrus with efficiency 96.36% (organic loading 1000 mg / l COD, Td 2 days) and 92.15% (organic loading 1500 mg / l COD, Td 4 days). Key words: constructed wetland,removal effeciency, leachate, wetland vegetation, detention time
PENCEMARAN SUNGAI OLEH LINDI BERDASARKAN PARAMETER PENCEMAR COD DAN KROMIUM DENGAN PEMODELAN MATEMATIS (STUDI KASUS: BEKAS TPA CICABE, BANDUNG) Elsa Try Julita Sembiring; Idris Maxdoni Kamil
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 19 No. 2 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.2.5

Abstract

Abstrak: Lindi yang dihasilkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang masih aktif beroperasi maupun yang sudah tidak, memiliki potensi mencemari lingkungan selama masih terdapat kemungkinan kontak dengan air. TPA Cicabe merupakan salah satu TPA yang sudah tidak aktif sejak tahun 2006 di Kelurahan Mandalajati, Bandung. Penelitian ini dilakukan di anak sungai dan saluran terbuka yang melintas di sisi TPA Cicabe. Parameter pencemar yang ditinjau pada penelitian ini adalah COD dan kromium (Cr). Untuk mengetahui penyebaran pencemar di sepanjang aliran anak sungai dilakukan model analitik 1-dimensi berdasarkan persamaan adveksi-dispersi pada air permukaan. Pengambilan sampling dilakukan dua kali untuk keperluan kalibrasi dan validasi model. Pengumpulan sampel meliputi sampel tanah, sedimen, dan air anak sungai. Input pencemar berasal dari lindi, limbah rumah tangga, dan cabang sungai. Perhitungan lindi menggunakan neraca air Thorntwaite. Hasil uji analisis sensitivitas menujukkan koefisien degradasi (k) merupakan parameter yang paling berpengaruh terhadap nilai konsentrasi model dengan nilai koefisien sensitivitas (S) = 0,311. Hasil simulasi untuk kalibrasi dengan kCOD=3/hari menunjukkan bahwa nilai COD model mendekati nilai konsentrasi COD hasil observasi dan validasi. Hasil simulasi transport Cr dengan k=1,4x10-4/detik menunjukkan bahwa nilai Cr model sudah cukup valid mendekati nilai konsentrasi Cr hasil observasiand validasi dengan level kepercayaan 99,5%.
RISIKO KESEHATAN PAJANAN PM2,5 DI UDARA AMBIEN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI BAWAH FLYOVER PASAR PAGI ASEMKA JAKARTA Elsa Try Julita Sembiring
Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 26 No. 1 (2020)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.tl.2020.26.1.7

Abstract

Abstrak: Pencemaran udara merupakan salah satu permasalahan kota metropolitan seperti DKI Jakarta. Pemantauan kualitas udara DKI Jakarta sepanjang tahun 2018 - 2019 oleh AirVisual dengan parameter kritis PM2,5 menunjukkan kondisi tidak sehat. Debu partikulat berukuran lebih kecil 2,5 mikron (PM2,5) sebagai salah satu polutan dari emisi yang dapat masuk dan menembus sistem saluran pernapasan manusia dan terikat darah melalui pertukaran gas pada alveolus paru sehingga dapat menyebabkan deposit pada alveolus dan mengakibatkan kerusakan sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan pada pedagang kaki lima karena adanya PM2,5 pada kondisi realtime. Penelitian ini merupakan sebuah observasi dengan menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan. Pengukuran berat badan, waktu pajanan harian, frekuensi pajanan dan lama pajanan diukur dari 60 pedagang kaki lima berjenis kelamin pria yang bekerja di bawah Flyover Pasar Pagi Asemka Jakarta Barat. Pasar Pagi Asemka Jakarta Barat merupakan sebuah area perdagangan yang berdekatan dengan jalan yang ramai.  Konsentrasi polutan PM2,5 di udara ambien diperoleh dari data pemantauan AirVisual di Mangga Besar yang berlangsung selama 24 jam selama 7 hari. Estimasi risiko kesehatan dinyatakan dalam Risk Quotient (RQ) berdasarkan intake risk agent dan dosis referensinya (RfC). Pemantauan konsentrasi PM2,5 sebesar 35,1 µg/Nm3 pada kondisi minimum, 116 µg/Nm3 pada kondisi maksimum, dan dengan rata-rata 56,71 µg/Nm3. Hasil penelitian menunjukkan RQ<1 dalam pajanan realtime dapat diterima. Namun harus diwaspadai adanya perubahan iklim, kondisi alam dan peningkatan aktivitas lalulintas. Oleh karena itu upaya pemantauan, pengawasan, maupun pembinaan oleh pihak pemerintah akan sangat dibutuhkan untuk meminimalisir adanya gangguan kesehatan serta menanam pohon-pohon yang dapat menyerap polutan udara di sekitar jalan raya. Kata kunci: polusi udara; efek kesehatan; Asemka; pedagang; PM2,5 Abstract: Air pollution is one of the problems of metropolitan cities like DKI Jakarta. During 2018-2019, air quality monitoring of DKI Jakarta by AirVisual with critical parameters PM2.5 showed an unhealthy condition. Particulate matter sized less than 2.5 microns (PM2.5) as one of the pollutants from emissions could enter and penetrate the human respiratory system and bound to blood by the gas exchange, caused deposits in the pulmonary alveoli and cell damage. The purpose of this study was to analyze the health risks of street vendors due to the presence of PM2.5 in real-time conditions. This research was an observation using the Health Risk Analysis method. Researchers collected data by measuring body weight, daily exposure time, frequency of exposure and duration of exposure of 60 male street vendors who worked under the Pasar Pagi Asemka Flyover in West Jakarta. Pasar Pagi Asemka is a trading area located near a busy road. PM2.5 concentrations in ambient air were obtained from AirVisual monitoring data in Mangga Besar, which lasts 24 hours for seven days. Health risk estimation was stated in Risk Quotient (RQ) based on the intake of risk agent and the reference dose (RfC). PM2.5 concentration monitoring showed 35.1 µg/m3 at minimum conditions and 116 µg/m3 at maximum conditions with an average of 56.71 µg/m3. The results showed that RQ<1 in real-time exposure was acceptable. However, we must be aware of climate change, natural conditions and increased traffic activity. Therefore, efforts to monitor, supervise, and provide guidance by the government will be urgently needed to minimize health problems and to plant trees that can absorb air pollutants around the highway. Keywords: air pollution; health effect; Asemka; street vendors; PM2.5
Mathematical Model To Identify Heavy Metal In Irrigation Channel From Cicabe Final Disposal Site Elsa Try Julita Sembiring; Idris Maxdoni Kamil
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Volume 2, Number 1, October 2018
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1279.43 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v2i1.3530

Abstract

Aim: This study has been done to investigate the contamination in the main open channel using mathematical modeling to describe the pollutant transport of groundwater around the Cicabe final disposal site, Mandalajati Village, Bandung (coordinate 6°53'50"S; 107°39'48"E). Methodology and Result: This research was conducted in the irrigation channel that crossed next to Cicabe former waste disposal site. Pollutant parameter studied was Chromium (Cr) in water and sediment. To determine the pollutant transport along flow was using the equation of 1-dimensional analytical model based on advection–dispersion phenomena. The sampling was done twice for model calibration and validation. The samples collected included sediment and water. Pollutant input generated from leachate, domestic waste, and the open channel. The Cr simulation for k = 3 x 10-4/sec resulted that the model concentration was quite valid to approach observed Cr in observation and calibration. Simulations also done each segment to approach Cr observation with k1 = 2.5x10-4/sec, k2 = 1.1 x 10-3/sec, and k3 = 0/sec. Conclusion, significance and impact study: Cr concentration in the water met the quality standard according to PP 82/2011, while the Cr concentrations in sediment were above the US-EPA standard (2004). The simulation result for calibration and validation with k=1.4x10-4 Cr/sec showed the model was sufficient approaching the observed Cr. The Cr simulation indicated that the Cr had decayed as evidenced by the quite high Cr concentration in sediment.