Articles
Keanekaragaman Hayati Serangga Pada Lahan Pertanian Cabai Organik dan Konvensional di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara
Betty Kadir Lahati;
Helda Sabban;
Fatmawati Kaddas;
Firlawanti Lestari Baguna
Cannarium Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Khairun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (349.971 KB)
|
DOI: 10.33387/cannarium.v18i2.2611
Keanekaragaman juga menjadi indicator kestabilan ekosistem dalam suatu sistem pertanian sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelimpahan keanekaragaman hayati serangga serta nilai dominansinya pada lahan pertanian organik dan konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara pada Bulan Juni - September 2019. Penelitian menggunakan metode survey pada luas lahan masing-masing 2500m² dengan ketinggian tempat ± 30 mdpl pada umur tanaman 7 - 35 HST. Identifikasi serangga dilakukkan di laboratorium Bioteknologi Universitas Khairun Ternate. Pengambilan sampel serangga dilakukkan sebanyak 5 kali pada interval waktu 1 minggu dengan menggunakan perangkap sweep net (serangga yang menempel pada tanaman), Pitfall trap (serangga dipermukaan tanah) dan Sticky trap atau yellow trap (prefensi serangga) pada 3 titik (atas, tengah, bawah) di tiap lahan pengamatan. Hasil analisa terhadap kelimpahan di lahan konvensional tinggi dengan nilai dominasi tinggi namun indeks keanekaragaman hayati serangga yang rendah 0.94% (Rendah). dominansi spesies serangga pada lahan pertanian konvensional terjadi pada spesies dari family Thripidae genus Thrips sp, serangga ini merupakan spesies yang berstatus hama. Keanekaragaman hayati serangga tertinggi dilahan pertanian organik 2.68% (sedang) dengan jumlah kelimpahan serangga yang rendah yang memiliki nilai dominansi serangga yang rendah pula hal ini disebabkan oleh penggunaan Trichoderma sp. berfungsi sebagai pupuk organik juga sebagai biodekomposer dan pengendali hama tanaman pertanian. Pada saat pengamatan ditemukan beberapa spesies dari musuh alami yang ditemukan yakni dari family Formicidae, Mantidae, Coccinellidae, Braconidae,Aphelinidae, Lycosidae. Musuh alami yang ditemukan berfungsi sebagai predator dan parasitoid yang dapat membunuh serangga hama. Musuh alami ditemukan pada pengamatan ke 1 - 5. Olehnya itu serangga dilokasi ini tidak terjadi peningkatan serangga pada satu spesimen serangga herbivore. Penanaman tanaman yang lain selain tanaman utama di lahan cabai organik dapat menyediakan sumber makanan bagi serangga sehingga tercipta suatu rantai makanan yang baik dalam suatu ekosistem yang berkelanjutan.
Soil Macrofauna Diversity in Organic and Conventional Vegetable Fields in Ternate City
Betty Kadir Lahati;
Erwin Ladjinga
TECHNO: JURNAL PENELITIAN Vol 10, No 1 (2021): Techno Jurnal Penelitian
Publisher : Universitas Khairun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33387/tjp.v10i1.2912
This research is a descriptive exploratory study aiming at analyzing the abundance index and diversity index of soil macrofauna in organic and conventional vegetable fields. The research method used is an entrapment (Pitfall traps) method where traps are installed in a land with 10mx25m of size and results in 10 plots. Each plot has 5 points determined diagonally to place the pitfall traps; therefore, the total sample points are 50 samples per observation location. Identification of macrofauna trapped in the pitfall trap uses a microscope. Based on the results of diversity analysis, soil macrofauna in organic fields has H'2.6546 with an abundance of 2242 individuals, whereas the conventional fields have H'1.6775 with an abundance of 1507 individuals. In terms of dominance index, the conventional fields have a higher evenness of 0225 with a low value of 0229, while the organic fields have a low dominance index of 0077 yet a higher evenness value of 0344. It can be concluded that the diversity of soil macrofauna in the organic vegetable fields in Ternate city has a higher diversity value because the fields have abundant and more even availability of soil macrofauna so that there are no dominant species found. On the other hand, the conventional vegetable fields have low abundance so that the diversity of soil macrofauna in the fields is low due to one dominant species. The results of the analysis in the two fields indicate that the similarity index is 0.803, which means that the similarity value of the macrofauna species in the two fields is close to the index value. An index value is 0 if there are no similar species in both fields and the value is 1 when both fields have the same species composition. However, the diversity of soil macrofauna in the two different fields has an abundance of soil macrofauna so that it can increase soil fertility and maintain the stability of soil macrofauna and its function in a sustainable agricultural system.
MEMASYARAKATKAN TRICHODERMA sp LOKAL SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN CABAI (Capsicum Annum)
Betty Kadir Lahati;
Zauzah Abdul Latif
JURNAL PengaMAS Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33387/pengamas.v1i1.765
Kegiatan pengabdian masyarakat tentang Memasyarakatkan Trichoderma sp. lokalpada petani cabai mencakup kegiatan penyuluhan , pelatihan , demontasi dan monitoringserta evaluasi. Kegiatan ini memotivasi para peserta untuk menggunakan sumber daya alamdalam usaha pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Cabai. Kegiatan pengabdian inimemacu peserta untuk melakukkan aplikasi sendiri pada lahannya masing- masing. Padaakhir kegiatan tim PPM melakukkan monitoring dan evaluasi dilahan masing-masing peserta,para peserta pada akhirnya peserta sangat menyadari arti pentingnya penggunaan agen hayatiTrichoderma spp.yang sumber inokulumnya diambil dari lahan pertanian mereka sendiri lalukembangkan dan aplikasikan sendiri.
POTENTIAL OF BEAUVERIA BASSIANA ON THE INTENSITY OF THE BEMESIA TABACI PEST IN HORTICULTURAL PESTS
Betty Kadir Lahati;
Helda Sabban
International Journal of Social Science Vol. 1 No. 4: December 2021
Publisher : Bajang Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53625/ijss.v1i4.734
This study aims to analyze the potency of Beauveria bassiana (Bb) and the best concentration on the population of whitefly Bemesia tabaci on horticultural crops. The method used was a Randomized Block Design (RAK) on eggplant and chili plants with 4 treatments, namely control, Bb 100g/10ltr water, 150g/10ltr water and 200g/10ltr water. Each treatment was repeated 5 times. Data analysis used analysis of variance and continued with the BNT test. The results of the potency test of Beauveria bassiana have the best concentration at 200g/10ltr of water. The average whitefly population on eggplant plants was 65.57%, the population decreased to 6.37% and chili with an average population of 39.37% chili, the population decreased to 15.87%. This is also influenced by agricultural systems in eggplant fields which often rely on synthetic pesticides which cause pests to become resistant and also destroy natural enemies. compared to whitefly pest populations in chili fields which often use organic materials that are far from pest resistance and anti-natural enemies. In addition, the leaves of the eggplant plant are larger than the chili leaves which allow them to lay more eggs and also have a number of trichomes as a shelter for whitefly from natural enemies (predators). The conclusion of the study was that Beauveria Bassiana had good potency at a concentration of 200g/10ltrair against the whitefly Bemesia tabaci on horticultural crops, both eggplant and chili plants. It is suggested to analyze the relationship between leaf structure and preference level of whitefly on horticultural crops.
PKM PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN FITU, KOTA TERNATE
Mila Fatmawati;
Betty Kadir Lahati;
Fatmawati Kaddas
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.5049
Kelurahan Fitu Kota Ternate juga mengalami masalah pengelolaan sampah disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga sebagian sebagian masyarakat masih membuang sampah di berangka atau jurang dan ketika hujan besar maka sampah tersebut akan menyebabkan banjir dan mencemari laut. Limbah dibedakan menjadi dua yaitu limbah organik dan non organik. Pusat Pengelolaan Limbah (PPL) Unkhair sebagai rumah produksi pupuk kompos memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan cara membeli limbah organik masyarakat yang selanjutnya diolah menjadi pupuk kompos. Hasil penjualan limbah organik dapat dijadikan tabungan sampah atau langsung diambil. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah di masa mendatang. Selain itu melakukan edukasi bahwa limbah yang selama ini tidak ada nilai ekonomi ternyata jika dikelola dengan benar akan memberikan manfaat yaitu meningkatkan pendapatan khususnya ibu rumah tangga. Peningkatan kesadaran dilakukan dengan cara memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk kompos sehingga mampu mengurangi sampah yang dihasilkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan ini dilakukan pada bulan November tahun 2022. Program pengabdian ini berhasil membuat masyarakat menjadi peduli dan sadar lingkungan terhadap limbah organik dan non organik. Program lanjutan kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan untuk penyubur tanaman organik, terutama tanaman yang ada di pekarangan masyarakat agar masyarakat menjadi lebih sehat dan mengurangi pengeluaran rumah tangga
Trichoderma and Bokashi Biological Agents Interaction Test as Growth Stimulators of Chilli (Capsicum annum)
Lahati, Betty Kadir;
Sabban, Helda;
Abdullah, Hayun
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 15 No. 2 (2022): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52046/agrikan.v15i2.1280
This research was motivated by excessive use of synthetic pesticides resulting in pest resistance and reduced soil nutrients. The aim was to improve soil health by testing the addition of the biological agent Trichoderma to each treatment of bokashi fertilizer and to find out the best interaction for each treatment. The research method used a Randomized Block Design (RAK) with 4 treatments namely control, bokashi fertilizer (cow, chicken and goat dung) with the addition of Trichoderma in each treatment of bokashi fertilizer repeated 3 times. Based on the results of the analysis of the interaction of Trichoderma in each bokashi treatment, it showed a significant effect on the growth of chili plants and obtained the best effect on the addition of Trichoderma with goat bokashi. Trichoderma also has an impact on the lack of whitefly attacks as a yellow virus vector that previously attacked plants in the same land. In conclusion, the interaction of Trichoderma on bokashi fertilizer had a significant effect on the growth of chili plants with the best interaction on bokashi of goat manure.
The Effect of Trichoderma and Bokashi Fertilizer Production and Intensity of Dowdy Death (Peronosclerospora maydis) on Sweet Corn (Zea mays sacharata Sturt) Plants
Lahati, Betty Kadir;
Sabban, Helda
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 16 No. 2 (2023): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52046/agrikan.v16i2.1844
This research aims to test the effect of Trichoderma and Bokashi biological fertilizers on the intensity of downy mildew and production of corn (Zea mays sp.). The research method uses an experimental method by testing Trichoshi fertilizer, namely a combination of Trichoderma harzianum species and Bokashi biological fertilizer made from goat manure using a Randomized Design. Group (RAK) consisting of 4 treatments and 3 replications. The Trichoshi fertilizer treatment consisted of A=without Trichoshi 0.00 g/m², B=Trichoshi 150 g/m², C=Trichoshi 200g/m² and D=Trichoshi 250 g/m². The observation parameters consist of production and intensity of downy mildew on sweet corn. Data analysis used analysis of variance (ANOVA) at a significance level of 5%. If there is a significant difference between treatments, a Duncan test at 5% level is carried out. The output of the research will be published in the National journal Sinta 4. Technology Readiness Level, namely TKT 3. Based on the results of statistical analysis, it shows that the effect of Trichoderma and Bokashi (Trichoshi) fertilizers on the growth and yield of corn production has a good effect on corn production reaching 6.27 tons/ha compared to other crops. corn that was not given Trichoshi fertilizer only reached 2.65 tonnes/ha. Apart from that, giving Trichoshi to corn plants can reduce the intensity of downy mildew attacks by up to 0.03% compared to corn plants that are not given Trichoshi fertilizer, the attack intensity reaches 1.27%. The intensity category of downy mildew attacks on corn plants is on the light category scale.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH KELOMPOK WANITA TANI (KWT) RINDANG SANTIONG MELALUI PENERAPAN PUPUK TRICHODERMA DAN BOKASHI
Lahati, Betty Kadir;
Kaddas, Fatmawati;
Fatmawati, Mila;
Mahmud, Haris;
Sabban, Helda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): NOVEMBER
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31932/jpmk.v7i2.3869
ABSTRACTThe Rindang Santiong Women's Farmer Group (KWT) is a farmer group consisting of 15 people consisting of PKK women from Santiong Village. The Santiong people live in urban areas, so to grow crops they use yards and unused corners of land. This activity includes counseling about the use of bio-organic fertilizer, the dangers of chemical pesticides and business management by the PKM Team and Kubermas Students as well as PKK women and the community. Apart from outreach activities, training activities were carried out and PKM participants were very enthusiastic and able to make their own bio-organic fertilizer which could help with the problems they faced. Evaluation and monitoring with PKM participants and KWT Rindang Santiong women where PKM participants are able to make their own Bio-Organic Fertilizer and are able to apply it on their agricultural land, they hope that this kind of activity is very necessary in increasing added value in supporting their welfare.Keywords: Bio-organic fertilizer, Trichoderma, Bokashi, Land and ExtensionABSTRAKKelompok Wanita Tani (KWT) Rindang Santiong merupakan kelompok tani yang beranggotakan 15 orang yang terdiri dari ibu- ibu PKK Kelurahan Santiong. Masyarakat Santiong ini tinggal didaerah perkotaan, maka untuk bercocok tanam mereka menggunakan pekarangan dan lahan-lahan sudut yang tidak terpakai. Kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang pemanfaatan pupuk bio-organik,bahaya pestisida kimia dan managemen usaha oleh Tim PKM dan Mahasiswa Kubermas serta ibu-ibu PKK dan masyarakat. Disamping kegiatan penyuluhan kegiatan pelatihan dilakukkan dan peserta PKM sangat antusias dan mampu membuat sendiri pupuk bio-organik yang dapat membantu masalah yang mereka hadapi. Evaluasi dan monitoring bersama peserta PKM dan ibu-ibu KWT Rindang Santiong dimana para peserta PKM sudah bisa membuat Pupuk Bio-Organik sendiri dan mampu menerapkan dilahan pertanian mereka, mereka mengharapkan kegiatan semacam ini sangat diperlukan dalam peningkatan nilai tambah dalam menunjang kesejahteraan merekaKata Kunci: Pupuk bio-organik, Trichoderma, Bokashi, Lahan dan Penyuluhan
Keanekaragaman Hayati Serangga Pada Lahan Pertanian Cabai Organik dan Konvensional di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara
Lahati, Betty Kadir;
Sabban, Helda;
Kaddas, Fatmawati;
Baguna, Firlawanti Lestari
Cannarium Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Khairun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33387/cannarium.v18i2.2611
Keanekaragaman juga menjadi indicator kestabilan ekosistem dalam suatu sistem pertanian sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelimpahan keanekaragaman hayati serangga serta nilai dominansinya pada lahan pertanian organik dan konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara pada Bulan Juni - September 2019. Penelitian menggunakan metode survey pada luas lahan masing-masing 2500m² dengan ketinggian tempat ± 30 mdpl pada umur tanaman 7 - 35 HST. Identifikasi serangga dilakukkan di laboratorium Bioteknologi Universitas Khairun Ternate. Pengambilan sampel serangga dilakukkan sebanyak 5 kali pada interval waktu 1 minggu dengan menggunakan perangkap sweep net (serangga yang menempel pada tanaman), Pitfall trap (serangga dipermukaan tanah) dan Sticky trap atau  yellow trap (prefensi serangga) pada 3 titik (atas, tengah, bawah) di tiap lahan pengamatan. Hasil analisa terhadap kelimpahan di lahan konvensional tinggi dengan nilai dominasi tinggi namun indeks keanekaragaman hayati serangga yang rendah 0.94% (Rendah). dominansi spesies serangga pada lahan pertanian konvensional terjadi pada spesies dari family Thripidae genus Thrips sp, serangga ini merupakan spesies yang berstatus hama. Keanekaragaman hayati serangga tertinggi dilahan pertanian organik 2.68% (sedang) dengan jumlah kelimpahan serangga yang rendah yang memiliki nilai dominansi serangga yang rendah pula hal ini disebabkan oleh penggunaan Trichoderma sp. berfungsi sebagai pupuk organik juga sebagai biodekomposer dan pengendali hama tanaman pertanian. Pada saat pengamatan ditemukan beberapa spesies dari musuh alami yang ditemukan yakni dari family Formicidae, Mantidae, Coccinellidae, Braconidae,Aphelinidae, Lycosidae. Musuh alami yang ditemukan berfungsi sebagai predator dan parasitoid yang dapat membunuh serangga hama. Musuh alami ditemukan pada pengamatan ke 1 - 5. Olehnya itu serangga dilokasi ini tidak terjadi peningkatan serangga pada satu spesimen serangga herbivore. Penanaman tanaman yang lain selain tanaman utama di lahan cabai organik dapat menyediakan sumber makanan bagi serangga sehingga tercipta suatu rantai makanan yang baik dalam suatu ekosistem yang berkelanjutan.
Transformasi Limbah Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair, Solusi Pertanian Berkelanjutan
Sabban, Helda;
Lahati, Betty Kadir;
Kaddas, Fatmawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33387/kehutanan.v3i1.333
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan keterampilan kepada anggota Persatuan Istri Karyawan/Karyawati (PIKK) PLN UP3 Ternate dalam mengolah limbah dapur menjadi pupuk organik cair (POC) yang ramah lingkungan dan bernilai guna. Limbah dapur seperti sisa sayuran, kulit buah, dan ampas makanan merupakan salah satu jenis sampah organik yang seringkali terbuang percuma, padahal memiliki potensi sebagai bahan dasar POC yang mampu memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Kegiatan dilaksanakan melalui metode penyuluhan, pelatihan teknis, dan praktik langsung pembuatan POC secara sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan fermentasi seperti EM4 dan gula merah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memiliki antusiasme tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, serta mampu memahami prinsip dasar pengomposan dan fermentasi limbah organik. Selain meningkatkan pemanfaatan limbah rumah tangga, juga mendukung pengembangan pertanian pekarangan berbasis organik dan berkontribusi terhadap pengurangan volume sampah organik di lingkungan tempat tinggal. Dengan adanya kegiatan ini, PIKK PLN UP3 Ternate diharapkan dapat menjadi pionir dalam gerakan pengelolaan sampah terpadu dan mendukung pertanan berkelanjutan. Kata Kunci: Pupuk Organik Cair, Limbah Dapur, Pertanian Pekarangan, Pemberdayaan Perempuan, Sampah Organik