Masalah kebersihan lingkungan di Desa Pengudang, Kabupaten Bintan, masih menjadi perhatian serius. Tantangan ini bermula dari minimnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah, terbatasnya akses informasi kesehatan, letak geografis desa yang terpencil, dan minimnya fasilitas sanitasi yang memadai. Akibatnya, masyarakat mengalami peningkatan penyakit akibat lingkungan seperti infeksi saluran pernapasan, diare, dan penyakit kulit. Untuk mengatasi hal ini, Program Pengabdian Masyarakat kami bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pelatihan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga dengan pendekatan partisipatif dan pemberdayaan masyarakat. Program ini berfokus pada pelibatan kelompok-kelompok strategis—terutama ibu rumah tangga, pemuda, dan perangkat desa—untuk mendorong perubahan perilaku yang berkelanjutan menuju hidup bersih dan sehat. Inisiatif ini juga mencerminkan komitmen universitas untuk memberikan dampak nyata pada peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir. Sebagai solusinya, program ini menawarkan pendidikan dan pelatihan langsung tentang praktik pengelolaan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan. Program ini juga mencakup bimbingan dalam mendirikan "bank sampah" lokal di tingkat RT atau dusun. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan hidup bersih tetapi juga untuk memberdayakan warga untuk mengelola sampah yang bernilai ekonomi. Pada tahun 2025, kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Pengudang berhasil meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah hingga 40%. Melalui pendidikan partisipatif, bantuan teknis, dan kolaborasi lintas sektor, program ini mendorong perilaku hidup bersih dan meletakkan dasar untuk mereplikasi model pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini di wilayah pesisir lainnya.