Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN KADER DALAM EDUKASI KONTAK SERUMAH PENDERITA TBC UNTUK PEMBERIAN TPT DI PUSKESMAS KARAWACI BARU Nursanah, Nursanah; Purnamawati, Dewi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45894

Abstract

Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) adalah suatu keadaaan dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis secara sempurna, tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC.Oleh sebab itu mereka dengan kondisi ini perlu mendapatkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk mencegah sakit TBC, terutama bagi kelompok berisiko seperti kontak serumah dan orang dengan HIV (ODHIV).Salah satu Upaya untuk meningkatkan cakupan pemberian TPT adalah dengan melakukan investigasi kontak oleh kader TB . Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian peningkatan capaian TPT dengan peran kader (aplikasi SITB) . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif . sebagai informan adalah kader TB di puskesmas karawaci baru . Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan focus group discussion (FGD) pada 12 kader TB . Hasil penelitian yaitu : 1. Pemahaman informan  tentang Infeksi laten TBC (ILTB ) . 2.Pemahaman informan  tentang investigasi kontak . 3.Hambatan investigasi kontak 4.Kendala individu dan lingkungan , serta sosial budaya . Hasil penelitian menunjukkan , bahwa sejauh mana kader dapat memberikan edukasi atau pemahaman tentang Infeksi laten TBC (ILTB)  pada kontak serumah untuk pemberian TPT , namun perlu dilakukan peningkatan  pemahaman kader tentang edukasi kontak serumah  penderita TBC untuk pemberian TPT .
Penguatan Pengetahuan Lansia tentang Strategi Pencegahan Hipertensi Sebelum dan Sesudah Diagnosis melalui Edukasi Kesehatan Handayani, Putri; Nursanah, Nursanah; Seprianto, Seprianto; Surgasari, Tania; Zhafira, Alipya; Dewi, Lisa Rahma; Rahmah, Rasya Aulia
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i8.21410

Abstract

ABSTRACT Hypertension is one of the most common non-communicable diseases affecting the elderly, particularly in developing countries such as Indonesia. This condition often goes unnoticed due to its asymptomatic nature in the early stages, yet it can lead to serious complications if not properly managed. The purpose of this community service activity was to improve the knowledge of elderly individuals regarding the prevention of hypertension, both before and after medical diagnosis. The method involved health assessments, health education sessions, distribution of informative leaflets, and guided hypertension exercise sessions as a form of simple physical activity. Based on the results of the pre-test, it was found that 46.9% of participants had a good understanding of hypertension prevention. After the intervention, this figure increased to 76.25%, indicating a 29.35% improvement in knowledge. These findings suggest that direct community-based education is effective in enhancing awareness and understanding of hypertension prevention and management among the elderly. This initiative is expected to promote healthier behaviors and help prevent complications related to hypertension within the community. Keywords: Elderly Hypertension, Health Education, Primary and Secondary Prevention.  ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak dialami oleh kelompok lanjut usia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Masalah hipertensi seringkali tidak disadari karena minimnya gejala awal, namun dapat menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani dengan tepat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai upaya pencegahan hipertensi, baik sebelum maupun setelah diagnosis. Metode kegiatan dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan, edukasi kesehatan, pembagian leaflet, serta senam hipertensi sebagai bentuk aktivitas fisik sederhana. Berdasarkan hasil pre-test diketahui bahwa tingkat pengetahuan lansia tentang pencegahan hipertensi sebesar 46,9%, dan meningkat menjadi 76,25% setelah intervensi edukasi. Terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 29,35% setelah kegiatan dilakukan. Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan secara langsung cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman lansia mengenai pencegahan dan pengelolaan hipertensi. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam membentuk perilaku hidup sehat dan mencegah komplikasi hipertensi pada lansia di lingkungan masyarakat. Kata Kunci: Hipertensi Lansia, Edukasi Kesehatan, Pencegahan Primer, Pencegahan Sekunder
Upaya Legalitas Status Mushola Dan Kepengurusan Takmir Mushola Sebagai Langkah Pemberdayaan Aset Islami di Kelurahan Selat Utara Kabupaten Kapuas Thoriq Ababil, Muhammad; Alvia, Monisa; Nursanah, Nursanah; Oktoberia, Selva Susila; Sari, Sari; Rohali, Beby; Putri Assalam, Masdaliana; Aprianur, Aprianur; Maulidani, Ilham; Jelita, Jelita
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2420

Abstract

Legalitas mushola dan kekosongan pengurusan masjid di Kelurahan Selat Utara Kabupaten Kapuas merupakan permasalahan yang terjadi dilokasi PKM yang sedang dilaksanakan. Padahal legalitas ini sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan dikemudian hari. Berdasarkan hal tersebut kami selaku mahasiswa IAIN Palangka Raya yang sedang melaksanakan KKN di kelurahan tersebut berinisiatif untuk memperjuangkan legalitas mushola tersebut dan pembentukan pengurus msuhola atau takmir untuk menunjang aktifitas beragama di kelurahan tersebut berjalan dengan baik. Metode pemecahan masalah yang kami gunakan yaitu dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah kelurahan serta masyarakat setempat untuk mendapatkan legalitas tersebut. Kerjasama tersebut kami jalin dengan saling bertukar pendapat dan gagasan sehingga menghasilkan suatu cara pemecahan masalah yang efektif. Dari kerjasama yang kami lakukan membuahkan hasil yaitu berupa legalitas mushola serta terbentuknya kepengurusan masjid dilokasi PKM tersebut. Tujuan dari legalitas ini yaitu untuk menghindari masalah-masalah yang mungkin akan muncul dikemudian haru. Harapan kami dengan adanya legalitas serta kepengurusan masjid yang terbentuk dapat membantu masyarakat sekitar dalam melakukan kegiatan beragama dengan nyaman dan aman tanpa khawatir akan adanya masalah terkait legalitas dikemudian hari.